Anda di halaman 1dari 14

Beranda Artikel Penerapan Prinsip Dasar Pengadaan (bagian 2)

Penerapan Prinsip Dasar Pengadaan (bagian 2)

Posted at, 17 April 2017 - 15:15:09 WIB

Adanya kecurangan yang terjadi di dalam pengadaan barang/jasa menandakan butuhnya penerapan
prinsip pengadaan yang lebih baik.

Dalam proses pengadaan barang/jasa, ada prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan. Prinsip-prinsip
dasar pengadaan barang/jasa tersebut adalah efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil
atau tidak diskriminatif, dan akuntabel. Keenam prinsip tersebut diterapkan dengan tujuan mendorong
praktek pengadaan barang/jasa yang baik dan menekan kebocoran anggaran (clean governance).

Setelah membahas tiga prinsip utama pada artikel sebelumnya, kini mari kita bahas tiga prinsip terakhir
yaitu transparan, adil atau tidak diskriminatif, dan akuntabel.

Transparan
Proses pengadaan yang transparan artinya ada kejelasan penyampaian informasi secara meluas kepada
seluruh calon peserta. Informasi ini harus dapat diterima oleh setiap pemeran dunia usaha yang
berpotensi ikut dalam proses pengadaan barang/jasa. Setelah informasi tersampaikan, harus ada jeda
waktu yang diberikan untuk menerima respons dari pengumuman tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya Pengadaan Barang/Jasa transparan adalah:

Semua peraturan, kebijakan, aturan administrasi, dan praktek yang dilakukan (termasuk pemilihan
metoda pengadaan) harus transparan kepada seluruh calon peserta.

Persyaratan yang diberlakukan kepada calon peserta dalam mempersiapkan penawaran harus jelas
landasannya.

Proses evaluasi oleh panitia pengadaan harus terlaksana dengan jelas

Proses evaluasi oleh panitia pengadaan dan semua alasan yang mendasarinya harus terpapar jelas bagi
calon peserta, baik yang lolos maupun gugur.

Jadi dalam transparan harus ada kegiatan-kegiatan:

Pengumuman yang luas dan terbuka.

Pemberian informasi secara terbuka mengenai persyaratan yang harus dipenuhi.

Pemberian informasi yang lengkap mengenai tata cara penilaian penawaran.


Adil atau Tidak Diskriminatif

Adil atau tidak diskriminatif maksudnya adalah pemberian perlakuan yang sama terhadap semua calon
yang berminat. Ini ditujukan untuk menciptakan persaingan yang sehat dan tidak menguntungkan pihak
tertentu dengan dan atau alasan apapun. Hal-hal yang harus diperhatikan supaya pengadaan
barang/jasa terlaksana dengan adil dan tidak diskriminatif adalah:

Seluruh peserta harus mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak memihak.

Menghilangkan konflik kepentingan pejabat pengelola dalam pengadaan barang/jasa.

Pejabat pengelola dalam pengadaan barang/jasa tidak menerima hadiah, fasilitas, keuntungan atau
apapun yang ada kaitannya dengan pengadaan yang sedang dilakukan.

Informasi yang diberikan harus akurat dan tidak dimanfaatkan untuk keperluan pribadi.

Kewenangan dan tanggung jawab petugas pengelola harus teratur dan terkontrol dalam sistem
manajemen internal.

Akuntabel

Prinsip akuntabel pada proses pengadaan berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan, maupun
manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Selain
tercapainya sasaran, prinsip akuntabel juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban dalam proses
pencapaian tersebut.

Untuk mendukung konsep akuntabel, beberapa langkah yang dapat diterapkan antara lain:
Adanya sistem arsip dan pencatatan yang lengkap dan terorganisir terhadap semua kegiatan.

Adanya sistem pengawasan dalam penegakan aturan.

Adanya prosedur evaluasi yang tertata.

Ketahui prinsip pengadaan yang lainnya di sini.

Sumber : www.bppk.kemenkeu.go.id

Penulis : Nathania Hapsari

Artikel Terbaru

Evaluasi Pengisian Data Pada Aplikasi SIRENBAJA Tahun 2020 - 13 Oktober 2020

Bimbingan Teknis Penyusunana Kertas Kerja Jasa Konsultansi Konstruksi - 13 Oktober 2020

Pemeliharaan Aplikasi SIMPeL 15 September 2020

Penyesuaian/Inpasing Jabatan Fungsional PBJ - Kemendikbud

Koordinasi Pengelolaan layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kemendikbud

KPK memberikan penghargaan kepada Kemendikbud sebagai bentuk Apresiasi Praktik Baik Pencegahan
Korupsi

UKPBJ Kemendikbud telah mencapai tingkat kematangan Level 3 (Proaktif)


Video Terbaru

Sosialisasi Perpres No. 16/2018 Pengadaan Barang dan Jasa.

Sosialisasi Kebijakan Jabatan Fungsional dan Sertifikasi 5 Mei 2017

Bimbingan Teknis SPSE V.4 Untuk Penyedia Barang/Jasa 13 - 16 Maret 2017

Acara Pembukaan ( LPMP Jakarta | 20 - 22 Maret 2017 )

Penguatan Implementasi E-Procurement | Part 1

Kontak Kami

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung C Lantai 14 Jalan Jenderal Sudirman,
Senayan, Jakarta 10270

(021) 5785 3580

(021) 5785 3580

pengadaan@kemdikbud.go.id

Newsletter

Join Our Newsletter

Berlangganan!

Link Terkait

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Biro Umum Kemdikbud

LKPP

LPSE Kemdikbud

SIMPeL Kemdikbud

Terhubung Dengan Kami


Tweets by pbj_kemdikbud

Copyright © 2017 - All Rights Reserved - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Pengadaan Barang
dan Jasa

Advokat Procurement

Prinsip-Prinsip Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Eusebius Purwadi,SH Eusebius Purwadi,SH

5 tahun yang lalu

Iklan

Untuk mewujudkan Tata pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean
Government), Perpres No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah memberlakukan
Prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain:

Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana
yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.

Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada
umumnya.

Terbuka, berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas.

Bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara
sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat
diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu
terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa.

Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia
Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan
Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Prinsip-prinsip tersebut di atas juga untuk peningkatan kualitas pelayanan publik melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip
persaingan/kompetisi yang sehat dalam proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dibiayai
APBN/APBD, sehingga diperoleh barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas serta dapat
dipertanggung-jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas
Pemerintah dan pelayanan masyarakat.

Selain ketentuan-ketentuan teknis yang berubah, ada perubahan pengertian prinsip-prinsip pengadaan
barang/jasa pemerintah antara Keppres No.80 Tahun 2003 dengan Perpres No.54 Tahun 2010 tersebut
di atas:

Prinsip Keppres No.80 Tahun 2003 Pepres No.54 Tahun 2010

Efesien Efesien adalah pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan; Efesien berarti Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum.

Efektif Efektif adalah pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; Efektif
berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
memberikan manfaat yang Sebesar-besarnya.

Terbuka dan Bersaing Terbuka dan Bersaing adalah pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi
penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di
antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas dan transparan.Terbuka, berarti Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang jelas. Bersaing, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan melalui persaingan yang
sehat di antara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan memenuhi persyaratan,
sehingga dapat diperoleh Barang/Jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang
mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa.
Adil dan Tidak Diskriminatf Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun; Adil/tidak diskriminatif memberikan perlakuan yang
sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada
pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

Transparan Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa,
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon
penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai
Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang
berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.

Akuntabel akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-
prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa. Akuntabel, berarti harus sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

Dengan tabel tersebut di atas, ada perbedaan-perbedaan yang mendasar terkait dengan pengertian-
pengertian prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa Pemerintah, antara lain:

Penekanan pengertian “efesien” dalam Keppres No.80 Tahun 2003 ada pada SASARAN. Sedangkan
dalam Perpres No.54 Tahun 2010, penekanan pengertian “efesien” tidak hanya sekedar mencapai
SASARAN melainkan juga pada KUALITAS. Selain itu, pengertian “efesien” dalam Keppres No.80 Tahun
2003 lebih menekankan pada KINERJA BERBASIS ANGGARAN, sedangkan dalam Perpres No.54 Tahun
2010 lebih menekankan pada ANGGARAN BERBASIS KINERJA.

Pengertian “Adil/tidak diskriminatif” antara Keppres No.80 Tahun 2003 dengan Perpres No.54 Tahun
2010 tidak ada perbedaan. Namun menurut Perpres No.54 Tahun 2010, pengertian “Adil/tidak
diskriminatif” tidak berlaku jika terkait dengan KEPENTINGAN NASIONAL. Apa yang dimaksud
“Kepentingan Nasional” tidak dijelaskan dalam Perpres No.54 Tahun 2010?

Pengertian “akuntabel” dalam Keppres No.80 Tahun 2003 menekankan pada capaian maksimal sasaran,
baik fisik maupun manfaat. Sedangkan dalam Perpres No.54 Tahun 2010, penekanan pengertian
“akuntabel” pada aturan dan ketentuan yang terkait pengadaan barang/jasa.

Iklan

Bagikan ini:

Kategori: INFO PROCUREMENT


Tag: akuntabel, APBD, APBN, efektif, efesien, Keppres No.80 Tahun 2003, lkpp, pengadaan barang/jasa
pemerintah, perpres no 54 tahun 2010, Suharto

Berikan Komentar

Advokat Procurement

Kembali ke atas

Iklan

Beranda Artikel Penerapan Prinsip Dasar Pengadaan (bagian 1)

Penerapan Prinsip Dasar Pengadaan (bagian 1)

Posted at, 17 April 2017 - 15:02:22 WIB

Adanya kecurangan yang terjadi di dalam pengadaan barang/jasa menandakan butuhnya penerapan
prinsip pengadaan yang lebih baik.

Dalam proses pengadaan barang/jasa, ada prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
proses tersebut. Prinsip-prinsip dasar pengadaan barang/jasa di antaranya adalah efisien, efektif,
terbuka dan bersaing, transparan, adil atau tidak diskriminatif, dan akuntabel. Keenam prinsip tersebut
diterapkan dengan tujuan mendorong praktek pengadaan barang/jasa yang baik dan menekan
kebocoran anggaran (clean governance).

Namun, bagaimana penerapan keenam prinsip dasar tersebut secara nyata dalam proses pengadaan
barang/jasa? Berikut ini detail penjelasannya:
Efisien

Efisien maksudnya adalah pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya seminimal mungkin untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya
dan dapat dipertanggungjawabkan. Istilah efisiensi dalam pelaksanaannya tidak selalu diwujudkan
dengan memperoleh harga barang/jasa yang termurah karena di samping harga murah, perlu
dipertimbangkan ketersediaan suku cadang, panjang umur dari barang yang dibeli serta besarnya biaya
operasional dan biaya pemeliharaan yang harus disediakan di kemudian hari.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar pengadaan barang/jasa supaya efisien adalah:

Penilaian metode pengadaan harus dilakukan secara tepat sesuai kondisi yang ada. Kesalahan pemilihan
metode pengadaan dapat mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu.

Survey harga pasar sehingga dapat dihasilkan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dengan harga yang wajar.

Evaluasi dan penilaian terhadap seluruh penawaran dengan memilih nilai value for money yang terbaik.

Penyerahan tepat waktu.

Efektif
Efektif artinya memberikan hasil, pengaruh, dan daya guna. Sehingga dapat diartikan prinsip efektif
dalam proses pengadaan barang/jasa adalah bagaimana proses pengadaan tersebut menghasilkan
barang/jasa yang akan benar-benar bermanfaat dan berpengaruh bagi pemenuhan kebutuhan
barang/jasa pemerintah.

Selain adanya manfaat yang diberikan oleh barang/jasa tersebut, kriteria lain yang tak kalah penting di
antaranya:

Kualitas terbaik dari barang/jasa yang dibutuhkan.

Penilaian kebutuhan, apakah suatu barang/jasa benar-benar diperlukan oleh suatu instansi pemerintah.

Mampu bersinergi dengan barang/jasa lainnya.

Terwujudnya dampak optimal terhadap keseluruhan pencapaian kebijakan atau program.

Terbuka dan Bersaing

Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan yang jelas
dan transparan agar tercipta persaingan yang sehat. Dengan prinsip terbuka ini, setiap penyedia yang
kompeten akan mendapatkan kesempatan yang sama besar untuk mengikuti bahkan memenangkan
lelang.
Faktor keterbukaan yang penting diterapkan untuk menjamin persaingan sehat antara lain:

Proses pengadaan harus transparan dan dapat diakses oleh seluruh calon peserta.

Panitia pengadaan harus mampu menjaga kondisi tetap kondusif bagi semua pihak, termasuk bagi
penyedia yang berkompetisi.

Tiap tahapan dalam proses pengadaan barang/jasa harus selalu mengutamakan persaingan sehat.

Pengelola Pengadaan Barang/Jasa harus secara aktif menindak hal-hal yang dapat menghambat
persaingan sehat.

Proses pengadaan harus dapat terhindar dari adanya konflik kepentingan.

Ketahui prinsip pengadaan lainnya di sini.

Sumber : www.bppk.kemenkeu.go.id

Penulis : Nathania Hapsari


Artikel Terbaru

Evaluasi Pengisian Data Pada Aplikasi SIRENBAJA Tahun 2020 - 13 Oktober 2020

Bimbingan Teknis Penyusunana Kertas Kerja Jasa Konsultansi Konstruksi - 13 Oktober 2020

Pemeliharaan Aplikasi SIMPeL 15 September 2020

Penyesuaian/Inpasing Jabatan Fungsional PBJ - Kemendikbud

Koordinasi Pengelolaan layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kemendikbud

KPK memberikan penghargaan kepada Kemendikbud sebagai bentuk Apresiasi Praktik Baik Pencegahan
Korupsi

UKPBJ Kemendikbud telah mencapai tingkat kematangan Level 3 (Proaktif)

Video Terbaru

Sosialisasi Perpres No. 16/2018 Pengadaan Barang dan Jasa.

Sosialisasi Kebijakan Jabatan Fungsional dan Sertifikasi 5 Mei 2017

Bimbingan Teknis SPSE V.4 Untuk Penyedia Barang/Jasa 13 - 16 Maret 2017

Acara Pembukaan ( LPMP Jakarta | 20 - 22 Maret 2017 )

Penguatan Implementasi E-Procurement | Part 1

Kontak Kami

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung C Lantai 14 Jalan Jenderal Sudirman,
Senayan, Jakarta 10270

(021) 5785 3580

(021) 5785 3580

pengadaan@kemdikbud.go.id

Newsletter

Join Our Newsletter


Berlangganan!

Link Terkait

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Biro Umum Kemdikbud

LKPP

LPSE Kemdikbud

SIMPeL Kemdikbud

Terhubung Dengan Kami

Tweets by pbj_kemdikbud

Copyright © 2017 - All Rights Reserved - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Pengadaan Barang
dan Jasa

Anda mungkin juga menyukai