Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU DALAM ORGANISASI

Setiap organisasi memiliki lebih dari satu tujuan yang ingin dicapai.
Kemampuan menghasilkan laba yang besar merupakan salah satu tujuan utama yang menjadi
perhatian, selain itu perusahaan juga wajib menentukan sejumlah tujuan lain yang berhubungan
dengan tanggung jawab mereka terhadap para pemegang saham.

GOAL CONGRUENCE

Goal congruence adalah keselarasan antara tindakan yang mengarahkan setiap


orang atau anggota untuk menyelaraskan tujuan pribadinya dengan tujuan perusahaan. Hubungan
antara sistem pengendalian manajemen dengan goal congruence adalah sistem pengendalian
intern berguna untuk memastikan sejauh mana goal congruence dapat dilaksanakan.

FAKTOR INFORMAL YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN

Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan norma-norma tentang perilaku yang terdapat di


masyarakat, dimana organisasi perusahaan menjadi bagian dari norma. Norma tersebut
mencakup etos kerja yang diwujudkan dalam keuletan serta loyalitas pekerja terhadap
perusahaan.

Faktor internal

- Budaya perusahaan (budaya perusahaan akan tercermin melalui perilaku karyawannya,


cotohnya: karyawan yang rajin dan disiplin).
- Gaya manajemen (gaya dari seorang manajer dalam memimpin perusahaan).
- Organisasi informal (hubungan kerja antara departemen yang satu dengan departemen
lainnya).
- Persepsi dan komunikasi (perintah atasan kepada bawahan, serta komunikasi kerja antar
karyawan).
- kerjasama dan konflik (hubungan dalam lingkup organisasi, dimana seorang manajer
senior membuat keputusan dan menyebarkan keputusan tersebut melalui hierarki
organisasi)
- Organisasi informal dimana pentingnya hubungan komunikasi seorang manajer dan
karyawan serta antara manajer divisi dan manajer utama.

SISTEM PENGENDALIAN BERSIFAT FORMAL

Aturan-aturan

Aturan-aturan merupakan seperangkat tulisan yang memuat semua jenis


pengendalian dan instruksi, yang didalamnya terdapat: instruksi-instruksi jabatan , prosedur
standar operasi, pembagian kerja, manual-manual dan tuntutan etis. Aturan –aturan tersebut
memiliki keberagaman sifat ada yang sangat sederhana hingga aturan yang sangat penting.
Adapun beberapa tipe aturan sebagai berikut:

- Pengendalian fisik
penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan berpassword komputer, cctv
dan pengendalian fisik lainnya.
- Manual-manual
penulisaan aturan kedalam manual.
- Pengamanan sistem
Pengamanan ini di rancang kedalam sistem pemrosesan informasi untuk menjamin agar
informasi yang mengalir melalui sistem akan lebih akurat dan untuk mencegah (atau
setidaknya untuk meminimalisasi) kecurangan.
- Sistem pengendalian tugas
sebagai penjamin agar tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien.

JENIS-JENIS ORGANISASI

Jenis organisasi sangat berpengaruh terhadapn rancangan sistem


pengendaliannya, untuk itu jenis organisasi dapat dikelompokan kedalam 3 kategori umum:

1. Struktur fungsional dimana setiap manajer bertanggung jawab bagi fungsi-fungsi


dispesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Struktur unit bisnis dimana unit manajer bertanggung jawab bagi aktivitas masing
masing unit.
3. Struktur matriks, dimana unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab rangkap.

Organisasi-organisasi fungsional

Alasan dari bentuk fungsional adalah karena adanya gagasan perlunya seorang
manajer yang memiliki pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi spesifiknya. Keuntungan dari bentuk fungsional adalah adanya efisiensi dan efektivitas,
namun terdapat beberapa kelemahan dari penerapannya sebagai berikut:

- Ambiguitas terhadap efektivitas tiap fungsi atas hasil laba yang dapat dihasilkan karena
setiap fungsi (setiap divisi) memberikan sumbangan yang sama untuk hasil akhir.
- Potensi atas terjadi perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda.
- Struktur fungsional sangan sulit untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk
dan pangsa pasar yang beragam.

Unit-unit bisnis

Unit bisnis atau sering juga disebut divisi, bertanggung jawab terhadap seluruh
fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Mereka bertanggung jawab
untuk melakukan perencanaan, pengkoordinasian kerja dan berbagai fungsi lainnya di berbagai
fungsi yang terpisah-pisah.

Keuntungan dari organisasi unit bisnis ini adalah ia dapat berfungsi sebagai
sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum. Sedangkan kerugian dari unit bisnis ini
adalah kemungkinan masing masing unit bisnis melakukan replikasi sejumlah pekerjaan dalam
sebuah organisasi fungsional,s eorang manajer unit bisnis pada hakikatnya merupakan seorang
yang genius, tetapi para bawahannya merupakan para spesialis fungsional, para prakteknya staf
unit bisnis lebih banyak memakan biaya dari pada nilai yang diperoleh dari divisionalisasi, lebih
lagi para spesialis yang terampil sangat sedikit. Kerugian lain dari bentuk unit bisnis ini adalah
bahwa perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional dalam organisai perusahaan
fungsional digantikan oleh perselisihan diantara unit-unit bisnis dalam organisasi perusahaan unit
bisnis.
FUNGSI-FUNGSI PENGENDALI

Pengendali biasanya menjalankan fungdi-fungsi sebagai berikut:

1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.


2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasukpengembalian
pajak) kepada para pemegang saham dan para pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan
laporan ini untuk para manajer ,menganalisis program dan proposal-proposal
anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya kedalam
anggaran tahunan secara menyeluruh.
4. Melakukan supervisi audit internal
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam
pendidikan personal manajemen dalam kaitannyadengan fungsi pengendali.

Relasi ke Jajaran Organisasi

Fungsi pengendalian merupakan fungsi staf, meskipun seorang pengendali


biasanya bertanggung jawab untuk merancang maupun untuk mengoperasikan sistem yang
mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah tanggung jawab
jajaran manajemen. Akan tetapi, sebagaimana yang sudah dinyatakan diatas pengendali tidak
membuat ataupun mendorong pihak manajemen untuk mengambil keputusan. Tangung jawab
sesungguhnya adalah untuk menjalankan fungsi pengendalian adalah mulai dari CEO turun
kebawah melalui jalur organisasi.
Pengendali Pengendali
Perusahaan Perusahaan

Manajer unit
Manajer Unit bisnis
Bisnis

Pengendalian
Pengendalian Unit
unit bisnis
Bisnis

Pengendalian unit Bisnis

Para pengendali unit bisnis membagi loyalitas mereka, kepada pihak pemegang
kendali perusahaan dan juga pada manajer di unit mereka, yaitu pihak yang diberi bantuan para
stafnya. Dua kemungkinan hubungan alternatif pengendali dapat dilihat pada ilustrasi gambar
diatas.

Di beberapa perusahaan pengendali bisnis memberi laporan kepada manajer unit


bisnisnya dan mereka dihubungkan dengan hubungan garis terputus putus dengan pengendali
perusahaannya. Disini manajer unit bisnis adalah atasan langsung pihak pengendali. Dan dia
memiliki wewenang dalam menyewa,melatih,memindahkan, membeeikan kompensasi,
mempromosikan dan memecat para pengendali di unit yang bersangkutan.
Alternatif hubungan lain ditunjukan pada gambar kedua dimana para pengendali
unit bisnis memberi laporan secara langsung kepada pengendali perusahaan dimana,pengendali
perusahaan sekaligus adalah atasan mereka, sebagaimana ditunjukan garis putus putus dalam
diagram organisasi. Disisi lain jika pengendali bisnis bekerja jika pengendali bisnis bekerja
untuk pengendali perusahaan maka manajer unit bisnis akan memperlakukannya lebih kepada
seorang mata-mata dari kantor pusat sebagai mitra kerja terpercaya.(Robert Newton Anthony
2007)

Anda mungkin juga menyukai