Anda di halaman 1dari 6

TEMA 3 BENDA DI SEKITARKU

Materi Tema 3 Subtema 1

1) Materi MATEMATIKA (KD 3.7 dan 4.7)


 HUBUNGAN ANTARSATUAN PANJANG
Jika kita amati, penggaris dan meteran mengandung angka-angka yang
memaparkan satuan panjang.
Ada beberapa macam satuan panjang misalnya meter (m), sentimeter (cm),
milimeter (mm), dll.
Perhatikan hubungan antarsatuan panjang berikut !

Perhatikan contoh soal hubungan antarsatuan panjang di bawah ini !


1. 4 m = . . . . cm
2. 700 cm = . . . . m
3. 5 m kurang 30 cm = . . . . cm
4. 2 m lebih 80 cm = . . . . cm
5. 798 cm = . . . . m + . . . . cm
6. Udin mengukur panjang tali. Hasil pengukurannya adalah 7 m 60 cm.
Panjang tali yang diukur Udin ada . . . . cm.

Jawab :
1. 4 m = . . . . cm
4m = (4 x 100) cm dari m ke cm turun 2 tangga, jadi dikalikan 100
= 400 cm
2. 700 cm = . . . . m
700 cm = (700 : 100) m dari m ke cm turun 2 tangga, jadi dikalikan
100
=7m
3. 5 m kurang 30 cm = . . . . cm
5 m kurang 30 cm = . . . . cm
= 5 m – 30 cm ubah menjadi satuan yang sama yaitu cm
= (5 x 100) cm – 30 cm
= 500 cm – 30 cm
= 470 cm
4. 2 m lebih 80 cm = . . . . cm
2 m lebih 80 cm = . . . . cm
= 2 m + 80 cm ubah menjadi satuan yang sama yaitu cm
= (2 x 100) cm + 80 cm
= 200 cm + 80 cm
= 280 cm
5. 798 cm = . . . . m + . . . . cm
798 cm = 700 cm + 98 cm
700 cm = (700 : 100) m = 7 m
Jadi, 798 cm = 7 m + 98 cm
6. Udin mengukur panjang tali. Hasil pengukurannya adalah 7 m 60 cm.
Panjang tali yang diukur Udin ada . . . . cm.
Penyelesaian :
Panjang tali yang diukur Udin = 7 m 60 cm
= 7 m + 60 cm
= (7 x 100) cm + 60 cm
= 700 cm + 60 cm
= 760 cm
Jadi panjang tali yang diukur Udin ada 760 cm.
2) Materi Pendidikan Batik (KD 1.1 )
BAB 1 JENIS DAN FUNGSI BATIK
A. Kain Batik dan Aplikasinya di Rumah dan Tempat Khusus
1. Aplikasi Batik di Rumah
Aplikasi batik di rumah bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya :
a. Perabot rumah tangga
misalnya untuk sket ruangan yang terbuat dari kayu biasanya diukir dan
ditengahnya diberi kain batik.
b. Lukisan Batik
c. Batik sebagai benda hias
Misalnya : taplak meja, gorden, sprei, dll.

2. Aplikasi Batik di Tempat Khusus


Selain digunakan di rumah untuk bersantai, pakaian batik juga digunakan
pada acara khusus, misalnya pesta ulang tahun, pernikahan, wisuda, acara
pementasan di panggung, dll.

B. Warna, Motif, dan Pola Batik


1. Warna Kain Batik
Warna pada kain batik ada bermacam-macam. Ada biru tua, cokelat, hijau,
merah, dll. Warna kain batik dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
a. Warna Kelengan (Indigo)
Warna kelengan : warna biru tua agak kehitaman.
b. Warna Soga
Warna soga sebenarnya termasuk warna alami. Bahan pewarna soga
berasal dari tumbuhan, yaitu tanaman jambal, tingi, pule, kesumba, dan
sebagainya.
c. Warna Kontemporer
Warna kontemporer merupakan warna-warna cerah, antara lain merah,
kuning, hijau, ungu, orange, dll.

2. Motif Batik
Motif batik ada berbagai macam misalnya :
a. Motif Flora
Motif flora : motif baik yang pembuatannya diilhami oleh unsur-unsur
keindahan pada tumbuhan. Misalnya bunga, daun, kuncup, sulur, dan
tangkai.
Contoh motif flora : motif Sido Mukti, Sido Luhur, Truntum, Kirno Mondo,
Kawung, Pisang Bali, Kembang Sikatan, Kembang Kepet Tapak Doro,
Kastubo, dan Lung Pakis.
b. Motif Fauna
Motif fauna : motif batik yang penciptaanya diilhami dsri keindahan atau
ketakjuban terhadap binatang.
Contoh batik fauna : Motif Peksi Kablak, Peksi Dares, Merak Kinasih,
Gurda, Kewan-Kewanan, Babon Angrem, dll.
c. Motif Parang
Berasal dari kata karang. Karang adalah batu yang kukuh di laut atau
pantai. Batu karang melambangkan kekuatan dan keteguhan jiwa
seseorang. Ada beberapa jenis motif parang yang kita jumpai dalam karya
seni batik diantaranya Parang Kusumo, Parang Rusak, Parang Terang
Bulan, Parang Seling, Parang Gondosuli, Dan Parang Centong.
d. Motif Alam Semesta
Selain motif flora dan fauna, ada juga yang mengilhami seniman batikdalam
menciptakan karya seni baru.
Motif bati yang diilhami peristiwa alam misalnya : Ombak Mino, Tirta Tejo.,
dan Udan Riris.

3. Pola batik
a. Pola Batik Motif Utama atau Klowongan
Pola utama : pola yang menjadi dasar utama pada motif batik.
b. Pola Batik Motif Tambahan atau Isen-Isen
Isen-isen merupakan unsur pengisi bidang atau ruang yang kosong
diantara pola utama pada kain. Isen-isen dibuat setelah pola utama dibuat.
1) Isen-isen ragam hias merupakan penghias bidang utama menurut
corak atau motif yang diinginkan. Jenis ragam hias, antara lain cecek
(berupa titik-titik), sawut (berupa garis-garus pendek), slaweran
(berupa ukel-ukel kecil), dan kembang jeruk (berupa lingkaran yang di
dalamnya ada titik-titiknya).
2) Isen-isen sebagai pengisi latar kain diantara corak utama, antara lain
galar atau galaran (berbentuk garis horozontal), rawan (berbentuk alur
garis berombak), ukel (garis lengkung-lengkung kecil), udar (garis
lengkung-lengkung besar), blarak sineret (seperti sirap daun), dan
beras wutah (menyerupai beras yang berhamburan).

Contoh gambar motif isen-isen :

4. Motif hias Pinggiran atau Tumpal


Motif hias pinggiran sering disebut tumpal. Motif hias ini biasanya dijumpai
pada kain-kain panjang, misalnya sarung, selendang, dan kain baju. Ada
beberapa bentuk pola pinggiran, yaitu seret (berbentuk garis memanjang),
untu walang (berbentuk segitiga berderet), dan lung-lungan atau buketan.

Anda mungkin juga menyukai