Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER
Pertemuanke-9

Di susunoleh :

NAMA : HAYDAR ABDUL AZIS


NIM : 145410141
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
AKAKOM
YOGYAKARTA
2015

pertemuan ke - 9
STATIC ROUTING

A. TUJUAN
Mahasiswamampu merancang dan mempraktekkan menggabungkan jaringan dengan
menggunakan router dan konfigurasi static routing.

B. DASAR TEORI
Algoritma routing digunakan untuk membangun dan mengatur table routing pada
perangkat.
Terdapat 2 cara untuk membangun routing table, yaitu:
 Static Routing: routing ini dibangun berdasarkan definisi dari administrator.
 Dynamic Routing: algoritma ini dapat membuat perangkat router untuk
dapatmenentukan jalur routing-nya secara otomatis, dengan cara menjelajah
jaringantersebut dan bertukar informasi routing antar router.
Terdapat 3 kategori tentang algoritma dinamik, yaitu :
 Distance Vector
 Link State
 Hybrid
Static routing adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang administrator
untukmengatur jalur dari sebuah paket data. Entri routing table bisa dilakukan dengan
programyang terdapat pada perangkat tersebut.
Fungsi utama dari sebuah IP adalah IP routing. Fungsi ini memberikan mekanisme
padarouter untuk menyambungkan beberapa jaringan fisik yang berbeda. Sebuah
perangkat dapatdifungsikan sebagai host maupun router.

A. PEMBAHASAN LISTING
Pada praktikum kali ini kita akan mencoba untuk melakukan penyetingan pada
router, dengan menhgubungkan 2 buah router, nah untuk melakukan setingan didalam
router kita harus memilih router terlebih dahulu :
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer yang sudah terinstal.
2. Setelah itu saya akan membuat skemah jaringan seperti dibawah ini, dimana terdapat 2
buah router, 2 switch dan 2 buah pc serta 1 komputer server.

3. Sekarang kita aka melakukan penyetingan ROUTER


a. Seting router Fa0/0 yang padajaringan A

pada kongurasi router ini kita akan masuk pada konfigurasi terminal yaitu dengan
menuliskan perintah #configure ter, kemudian setelah masuk pada konfigurasi kita
akan memilih interface yang akan di tering ip addressnya, dimana pertama kita akan
mengkonfigurasi interface fastethernet0/0 dengan ip address 198.165.16.1 dengan
subnetmask 255.255.255.0, jika sudah maka kita akan menghidupkan interface
fastethernet0/0 dengan perintah no shutdown. Kemudian kita akan keluar dari
konfigurasi dan menyimpan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah
copy run startup.
b. Seting router Fa0/0 yang padajaringan B

pada kongurasi router ke2, kita akan mengkonfigurasi interface fastethernet0/0 yang
berada di jaringan A dengan ip address 198.165.17.1 dengan subnetmask 255.255.255.0,
kemudian menghidupkan interface fastethernet0/0 dengan perintah no shutdown. lalu
menyimpan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah copy run startup.

c. Seting router Fa0/1 yang pada R0

pada kongurasi router ke3, kita akan mengkonfigurasi interface fastethernet0/1 pada
router dengan ip address 198.165.10.1 dengan subnetmask 255.255.255.0, kemudian keluar
dan menghidupkan interface fastethernet0/0 dengan perintah no shutdown. lalu
menyimpan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah copy run startup.
Interface fastethernet0/1 ini akan terhubung ke Interface fastethernet0/1 yang ada pada
router 1.

d. Seting router Fa0/1 yang pada R1

pada kongurasi router ini, kita akan mengkonfigurasi interface fastethernet0/1


pada router dengan ip address 198.165.10.1 dengan subnetmask 255.255.255.0, kemudian
keluar dan menghidupkan interface fastethernet0/0 dengan perintah no shutdown. lalu
menyimpan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah copy run startup.
Interface fastethernet0/1 ini akan terhubung ke Interface fastethernet0/1 yang ada pada
router 1.

e. SetingIp route yang pada R1

pada kongurasi router ip route, kita akan menghubungkan kedua jaringan yang
memiliki ip yang berbeda yaitu dengan mengkonfigurasi ip addres pada router0 yang
dimulai dari ip address 198.165.16.0 dan subnetmask 255.255.255.0 dengan ip interfaces
yang ada pada router0 yaitu 198.165.10.1, karena jalur pengiriman pada jaringan yang
terhubung dengan router1 akan melalui interface pada router0 , kemudian lakukan
penyimpanan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah copy run startup.

f. SetingIp route yang pada R0

Sedangkan pada kongurasi router ip route ke2, kita akan mengkonfigurasi ip addres
pada router1 melalui router0 dengan ip yang dimulai dari ip address 198.165.17.0 dan
subnetmask 255.255.255.0 melalui ip interfaces yang ada pada router1 yaitu 198.165.10.2,
karena pengiriman paket data pada jalur ini akan melalui interface pada router1, jadi
setiapa pengiriman data akan masuk melalui interface fastetherne0/1 yang ada pada
router1. Baru dilakukan penyimpanan konfigurasi ke NVRAM dengan menuliskan perintah
copy run startup.
4. Sekarang kita aka melakukan penyetingan pada END DEVICE

SetingIp Server SetingIp Pc2

Pada konfigurasi ip dikomputer server menggunakan konfigurasi static atau manual


yaitu dengan memasukan ip address, subnetmask dan default gateway begitu juga
sebaliknya, dimana ip address pada kom server adalah 198.165.16.2 dan subnetmask
255.255.255.0 dengan gateway 198.165.16.1 dan PC2 memiliki ip 198.165.16.3 dan
subnetmask 255.255.255.0 dengan gateway 198.165.16.1 karena kom server dan PC2
terhubung denga interface fastethernet0/0 dirouter0 yang memiliki ip 198.165.16.1

SetingIp Pc3

sedangkan konfigurasi ip address diPC3 adalah 198.165.17.2, kenapa 17.2 karena ip


198.165 .17.1 sudah digunakan untuk interface fastetherner0/1 kemudian subnetmasknya
255.255.255.0 dengan gateway 198.165.17.1 karena pc3 terhubung denga interface
fastethernet0/0 dirouter1 yang memiliki ip 198.165.17.1
SKEMAH JARINGAN Untuk LATIHAN

1. Seting IP SERVER0 2. Seting ip PC0

Pada konfigurasi ip yang dikomputer server0 dan PC0 menggunakan konfigurasi


static, dimana ip address pada kom server0 adalah 198.165.16.2 dan subnetmask
255.255.255.0 dengan gateway 198.165.16.1 dan PC0 memiliki ip 198.165.16.3 dan
subnetmask 255.255.255.0 dengan gateway 198.165.16.1 karena kom server0 dan PC20
terhubung denga interface fastethernet0/0 dirouter0 yang memiliki ip 198.165.16.1.

3. Seting IP PC1
Pada konfigurasi ip address diPC1 ip
addressnya 198.165.17.2, subnetmasknya
255.255.255.0 dengan gateway 198.165.17.1
karena pc1 terhubung denga interface
fastethernet0/0 dirouter1 yang memiliki ip
198.165.17.1

4. Seting IP PC2 5. Seting IP PC3


Sedangkan Pada konfigurasi ip addres yang ada diPC2 dan PC3 masih menggunakan
konfigurasi static, dimana ip address pada PC2 adalah 198.165.180.2, kenapa tidak
menggunakan 180.1, karena ip 198.165 .180.1 sudah digunakan untuk interface
Etherner0/1/0 kemudian subnetmasknya 255.255.255.0 dengan gateway 198.165.16.1
sedangkan PC0 memiliki ip 198.165.16.3 dan subnetmask 255.255.255.0 dengan gateway
198.165.16.1 karena PC2 dan PC23 terhubung denga interface Ethernet0/1/0 dirouter1
yang memiliki ip 198.165.180.1 dan menjadi jalur keluar untuk terhubunga ke router0.

6. Seting ROUTER0 fa0/0 di jaringan A

pada kongurasi router fa0/0 ini, pertama kita akan masuk pada konfigurasi terminal
yaitu dengan perintah #configure ter, kemudian setelah masuk pada konfigurasi kita akan
memilih interface yang akan di tering ip addressnya, dimana pertama kita akan
mengkonfigurasi interface fastethernet0/0 dengan ip address 198.165.10.1 dengan
subnetmask 255.255.255.252, kemudian menghidupkan interface fastethernet0/0 dengan
perintah #no shutdown. lalu keluar dari konfigurasi dan menyimpan konfigurasi tadi ke
NVRAM dengan menuliskan perintah copy run startup.

7. Seting ROUTER0 fa0/1 di jaringan A

pada kongurasi intercace fa0/1 ini, kita akan mengkonfigurasi interface


fastethernet0/1 dengan ip address 198.165.16.1 dengan subnetmask 255.255.255.0,
kemudian jangan lupa menyimpan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah
copy run startup.
8. Seting ROUTER1 fa0/0 di jaringan B

Sama halnya dengan konfigurasi sebelumnya, kita akan mengkongurasi intercace


fa0/0 yang berada dijaringan B ini dengan ip address 198.165.10.1 dengan subnetmask
255.255.255.252, kemudian mengaktifkan interface-nya.

9. Seting ROUTER1 fa0/1 di jaringan C

Pada konfigurasi kali ini kita akan mengkongurasi intercace fa0/1 yang berada
dijaringan B ini dengan ip address 198.165.17.1 dengan subnetmask 255.255.255.0,
kemudian mengaktifkan interface-nya dan jangan lupa konfigurasinya diNVRAM.

10. Seting ROUTER1 eth0/1/0 di jaringan C

Pada konfigurasi ip pada intercace ethernet0/1/0 yang berada dijaringan B ini


dengan ip address 198.165.17.1 dengan subnetmask 255.255.255.0, kemudian mengaktifkan
interface-nya dan jangan lupa konfigurasinya diNVRAM.

11. Seting ip route pada R0

pada kongurasi router ip route yang ada pada router0, kita akan mengkonfigurasi ip
addres pada router0 dan router1 agar bida saling terhubung dengan menuliskan perintah
#ip route yang diikuti oleh ip yang ada padarouter1, disini terdapat 2 ip route yang
pertama yaitu ip address 198.165.17.0, subnetmask 255.255.255.0 dan 198.165.10.2, kedua
ip address 198.165.180.0 dan subnetmask 255.255.255.0 dengan ip interfaces yang ada
pada router1 yaitu 198.165.10.2, karena jalur pengiriman data dari router0 ini terhubung
dengan router1, kemudian lakukan penyimpanan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan
menuliskan perintah copy run startup.

12. Seting ip route pada R1

Sedangkan kongurasi router ip route yang ada pada router1, hanya terdapat 2 ip
route yang a yaitu ip address 198.165.16.0, subnetmask 255.255.255.0 dan 198.165.10.1,
karena jalur pengiriman data dari router1 akan terhubung dengan router0, kemudian
lakukan penyimpanan konfigurasi tadi ke NVRAM dengan menuliskan perintah copy run
startup.

13. hasil tes ping dengan PDU


Test menggunakan PDU itu sendiri merupakan test dengan cara mengirimkan paket data
dari 1 ke pc lainnya sehingga kita dapat mengetahui apakah pc1 sudah terhubung dengan pc yang
lainnya atau tidak.

Dari hasil tes koneksi dengan menggunakan PDU diatas menyatakan bahwa semua
perangkat end devices sudah success/berhasil dikirimkan paket data mulai dari PC server
ke PC0, PC0 kePC1, PC2 ke PC3 kemudian PC3 ke PC server dan lain-lain. Artinya semua
komponen yang ada sudah saling terhubung satu sama lain.
B. TUGAS

C. LISTING terlampir

D. KESIMPULAN
1. Router adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan jaringan pada layer
internetwork dan mengarahkan jalur paket data.
2. Static routing adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang
administrator untukmengatur jalur dari sebuah paket data. Entri routing table
bisa dilakukan dengan programyang terdapat pada perangkat tersebut.
3. Dalam melakukan static routing harus benar-benar memperhatikan jalur yang menjadi
tujuan atau interface yang akan dilalui.

Anda mungkin juga menyukai