Anda di halaman 1dari 2

No.

Struktur Penjelasan
1. Tema Kedurhakaan terhadap orangtua
2. Judul Karma
3. Pengarang Diilhami dari legenda “Batu Menangis”
4. Tokoh dan Penokohan 1. Joko : durhaka, keras kepala, pemaksa
2. Ibu Joko : Sabar, Pekerja keras
3. Anik : Pengertian, berbakti kepada orang tua
4. Ariska (pacar joko) : Manja
5. Ibu Ariska : Sombong, mementingkan harta
5. Latar Latar tempat : Sebuah desa, rumah Joko, rumah Ariska
Latar waktu : Pagi hari
Latar suasana : Tenang, menegangkan, sedih
6. Alur Maju
7. Rangkuman Naskah ini menceritakan tentang seorang anak durhaka
bernama Joko. Joko hidup ederhana bersama ibunya yang
bekerja sebagai buruh tani, dan kakak perempuannya yang
bernama Anik.
Joko mempunyai pacar bernama Ariska yang berasal dari
keluarga juragan sapi dari kampung sebelah.
Ariska yang telah berpacaran lama dengan Joko meminta
untuk segera dilamar, dan mama Ariska memberi Joko
waktu dua hari untuk melamar Ariska, dengan meminta
syarat berupa uang senilai Rp.20.000.000,00.
Joko kebingungan karena 20 juts tidaklah sedikit baginya.
Namun Ia memaksa ibunya untuk menyediakan uang
tersebut dalam waktu dua hari, Ia mengancam akan pergi
dari rumah jika keinginannya tersebut tak terpenuhi.
Ibunya terpaksa memenuhi keinginan Joko, karena tak
mau anak lelakinya pergi dari rumah, Ia pun menjual satu-
satunya tanah warisan bapak Joko kepada juragan tanah di
kampungnya.
Dua hari kemudian, Joo datang melamar Ariska bersama
ibunya yang disuruh berpura-pura menjadi pembantunya,
ibunya menurut dengan sabar.
Ibu Ariska menanyakan keberadaan orangtua Joko, Joko
mengatakan bahwa kedua orangtuanya telah meninggal.
Kesabaran Ibunya pun habis, ibunya langsung berdiri dan
berkata “daripada melihat anak sepertimu, lebih baik
melihat patung”, seketika itu tubuh Joko jatuh kaku.
Joko memohon ampun pada ibunya, namun, ibunya
terlanjur sakit hati.
Akhirnya perlahan tubuh Joko berubah menjadi patung.
Ibunya hanya menangis menyaksikan anaknya menjadi
patung.
8. Amanat  Janganlah bersikap durhaka dan membuat sakit hati
orangtua, utamanya kepada ibu karena ibu adalah
orang yang melahirkan dan merawat kita.
 Untuk orangtua, terutama ibu, janganlah berkata
yang buruk tentang anak, arena tiap perkataan dari
orangtua adalah sebuah doa yang mujarab .
Tuban, 29 Februari 2020

Muhinda Yasa Arindra Barana Dya

Anda mungkin juga menyukai