Anda di halaman 1dari 2

Penyelenggaraan SKS dan Beratnya UKBM

Oleh : Muhinda Yasa Arindra Barana Dya / 24


X-MIPA 4
Tesis :
Sistem Kredit Semester(SKS) adalah sistem yang mengarahkan siswa berdasarkan
minat dan bakat. SKS tak dapat dipisahkan dari adanya Unit Kegiatan Belajar
Mandiri atau biasa disebut UKBM, yang merupakan salah satu sarana pembelajaran
di SMAN 1 Tuban. Hampir semua mata pelajaran menggunakan UKBM, baik
berbentuk hard copy ataupun soft copy yang tak jarang menjadi menumpuk dan
terasa memberatkan.

Argumentasi :
1) Sistem SKS SMAsangat berbeda dengan yang diterapkan di perguruan tinggi.
Dengan menggunakan SKS, siswa diajarkan lebih banyak belajar secara mandiri.
(opini)
Dalam model pembelajaran SKS, masing masing sekolah menggunakan UKBM yang
disusun oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran(MGMP) sekolah sebagai buku
panduan dan bahan ajar siswa. (fakta)
2) Sistem SKS menerapkan sistem yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk lulus
normal, lambat, atau cepat. Siswa yang dapat belajar dan memahami secara cepat
melalui UKBM akan dapat langsung lanjut ke unit kegiatan belajar selanjutnya,
sebaliknya berlaku bagi mereka yang lambat. (opini)
Dalam Permendikbud RI Nomor 158 tahun 2014 tentang penyelenggaraan SKS
pada pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa SKS adalah bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang peserta didik, jumlah beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti tiap semester pada satuan pendidikannya sesuai bakat, minat,
dan kemampuan/kecepatan belajar. (fakta)
3) Untuk menyongsong kegiatan SKS di atas, diperlukan UKBM.
Hingga saat ini di kelas 10-MIPA 4, tercatat sejumlah 4 UKBM Bahasa Indonesia, 6
Matematika, 2 Seni Budaya, 3 PABP, 2 PJOK, 3 Sasing, 4 Biologi, 2 PKWU, 2 Kimia,
2 PPkn, 2 Sejarah Indonesia, 2 Bahasa Jawa, dan 3 soft file Teknologi Informatika,
juga dalam proses pengerjaan 200 soal fisika sebagai pengganti UKBM. (fakta)
Memang, jika mendengarnya sekilas, akan berpikir “Wah, banyak sekali”, terlebih
jika mendengar jumlah soal fisika beserta jawaban yang harus dibuat. Awalnya saya
pun mengeluh ketika mendapat tugas membuat 200 soal fisika, namun setelah
menjalani pembuatan 6 soal tiap pertemuannya, saya mulai terbiasa. (opini)
Menurut Merlyn Wahyu Mayridza, salah satu siswa 10-Mipa 4, “UKBM menurut saya
berat, namun sebenarnya tidak. UKBM menjadi berat karena saya lebih memilih
menumpuk pengerjaan UKBM saya untuk dikerjakan di rumah, padahal di sekolah
sudah diberi waktu untuk pengerjaan”.(opini)
Proses pengerjaan UKBM memang sudah diberikan waktu yang cukup di sekolah,
terlebih lagi saat fakultatif, kita diberi hampir seluruh waktu pelajaran untuk
mengerjakan UKBM yang ditentukan. (opini)
Penegasan Ulang :
Sebenarnya, segala sesuatu tidak ada yang berat, jika kita mampu memanagement
waktu dengan baik, begitu juga dalam pengerjaan UKBM. Jangan menunda
pekerjaan, karena itu akan membuat kita merasa malas jika pekerjaan yang ditunda
itu menjadi bertumpuk.

Sumber :
:https://jatim.tribunnews.com/2018/11/01/sukses-diterapkan-di-malang-gilirantiga-sma-di-
surabaya-ini-yang-terapkan-sistem-sks
http://tulussedyantoro.com/

Anda mungkin juga menyukai