Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/2023 GENAP (2023.1)

Nama Mahasiswa : Dessy Rosmaria

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858722591

Tanggal Lahir : 16 Oktober 1982

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4302 / Pembelajaran Kelas Rangkap

Kode/Nama Program Studi : 119/Pendidikan Guru Sekolah Dasar – BI

Kode/Nama UPBJJ : 71 / Surabaya

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 8 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA


KEJUJURAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Dessy Rosmaria


NIM : 858722591
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4302 / Pembelajaran Kelas Rangkap
Fakultas : FKIP
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar – BI
UPBJJ-UT : SURABAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Surabaya, 8 Juli 2023
Yang Membuat Pernyataan

Dessy Rosmaria
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban No.1
Diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) sebagai solusi yang dapat mengatasi beberapa
permasalahan dalam konteks pendidikan di daerah terpencil.
Berikut beberapa alasan diterapkannya PKR:
• Minimnya Akses Transportasi: Dalam daerah terpencil yang sulit dijangkau, transportasi yang
terbatas dapat menjadi hambatan bagi pendidikan. Dengan menerapkan PKR, beberapa sekolah
pedalaman dapat diintegrasikan dalam satu sistem pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses
pendidikan tanpa harus berpindah ke sekolah yang lebih jauh dan sulit dijangkau.
• Kondisi Bangunan yang Tidak Layak atau Rusak: Kekurangan fasilitas fisik dan kondisi bangunan
yang tidak layak di beberapa sekolah dapat membatasi ruang kelas yang tersedia untuk proses
pembelajaran. Dengan PKR, beberapa kelas dapat digabungkan dalam satu ruangan yang lebih
layak, sehingga ruang kelas yang terbatas dapat dimanfaatkan secara efisien.
• Kurangnya Jumlah Guru: Daerah terpencil seringkali mengalami kesulitan dalam menarik dan
menempatkan guru yang cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap kelas. Dengan menerapkan PKR,
seorang guru dapat mengajar lebih dari satu kelas secara bersamaan. Hal ini akan membantu
mengatasi keterbatasan jumlah guru dan memungkinkan siswa di daerah terpencil untuk tetap
mendapatkan akses pendidikan dengan adanya guru yang tersedia.
• Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran yang Efektif: Dalam PKR, guru perlu
mengembangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
perkembangan siswa di setiap kelas yang mereka ajar. Dengan demikian, kurikulum dan materi
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi daerah terpencil, kebutuhan siswa, serta sumber
daya yang tersedia.
• Penggunaan Teknologi dan Sumber Belajar Alternatif: PKR dapat memanfaatkan teknologi dan
sumber belajar alternatif, seperti bahan ajar digital, video pembelajaran, atau program e-learning.
Hal ini akan membantu siswa di daerah terpencil untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih
luas dan mendapatkan materi pembelajaran yang berkualitas meskipun terbatasnya sumber daya
fisik dan jumlah guru.
Dengan diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), diharapkan dapat memberikan solusi bagi
permasalahan pendidikan di daerah terpencil, seperti minimnya akses transportasi, kondisi bangunan yang
tidak layak, keterbatasan jumlah guru, serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi siswa di
daerah tersebut. PKR menjadi alternatif yang efektif dalam mengoptimalkan pembelajaran di wilayah-
wilayah terpencil dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban No.2
a. Model PKR yang paling sesuai untuk diterapkan dalam kasus ini adalah Model PKR Bolak-
balik (Alternating PKR). Model ini melibatkan Bu Ratih dalam mengajar kedua kelas, yaitu kelas
V dan kelas VI secara bergantian dalam satu waktu pembelajaran. Dalam satu pertemuan, Bu
Ratih mengajar kelas V, dan pada pertemuan berikutnya, ia mengajar kelas VI.
Model PKR Bolak-balik paling ideal karena:
1. Efisiensi Waktu: Dengan model ini, Bu Ratih dapat mengoptimalkan waktu pembelajaran
karena dia dapat mengajar kedua kelas pada waktu yang sama. Hal ini memungkinkan
pemanfaatan waktu yang lebih efisien dan menghindari pemborosan waktu.
2. Kontinuitas Pembelajaran: Dengan mengajar kedua kelas secara bergantian dalam setiap
pertemuan, Bu Ratih dapat menjaga kontinuitas pembelajaran untuk kedua kelas. Siswa
dapat mengikuti proses pembelajaran yang berkesinambungan dan menghindari
terputusnya pembelajaran yang bisa mengganggu pemahaman mereka.
3. Pemberian Perhatian yang Optimal: Dalam model ini, Bu Ratih dapat memberikan
perhatian yang optimal kepada setiap kelas. Meskipun tidak mengajar kelas secara
bersamaan, namun ia dapat fokus pada satu kelas pada setiap pertemuan, sehingga dapat
memberikan perhatian dan bimbingan yang lebih baik kepada siswa.

b. Berikut adalah contoh pengelolaan kelas Bu Ratih dengan model PKR Bolak-balik dalam
bentuk sebuah bagan dengan langkah dan waktu pembelajaran selama 80 menit:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu

- Berdoa
Awal - Absensi
- Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan 5 min
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
kehidupan yang dijalani oleh peserta didik (Apersepsi)

KELAS V (MATEMATIKA) 30 min


- Penjelasan konsep dan contoh penggunaan skala pada
denah

Inti - Siswa mengerjakan latihan soal dan pemahaman konsep


secara individu
- Siswa saling berdiskusi dalam kelompok kecil tentang
hasil pengerjaan
- Diskusi kelompok dan penyusunan jawaban Bersama
KELAS VI (IPA)
- Penjelasan konsep baru (IPA: Cara Makhluk Hidup 30 min

Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan)


- Siswa melakukan eksperimen atau observasi dalam
kelompok
- Siswa menyimpulkan hasil eksperimen atau observasi

- Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan dari skala


dan denah dan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
- Guru mengapresiasi hasil kerja siswa dan memberikan 5 min
Penutup motivasi.
- Guru menyampaikan pesan moral hari ini dengan bijak
- Salam dan do’a penutup

Pada pertemuan berikutnya, Bu Ratih akan mengajar kelas VI dengan topik yang sama, yaitu
Matematika: Skala pada Denah dan IPA: Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri dengan
Lingkungan. Dalam setiap pertemuan, Bu Ratih dapat menyesuaikan metode pengajaran, contoh
soal, dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik kelas yang sedang diajar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban No.3
a. Alasan penggunaan model Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) dalam PKR ditinjau dari tujuan
dan peran guru adalah sebagai berikut:
• Tujuan: PBAS bertujuan untuk mengembangkan kemandirian dan kemampuan siswa dalam
mempelajari materi secara mandiri. Dengan memanfaatkan sumber belajar yang disediakan
oleh guru, siswa dapat mengatur waktu belajar, menyesuaikan kecepatan belajar, dan
memahami materi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
• Peran Guru: Dalam model PBAS, peran guru adalah sebagai fasilitator dan pengatur
pembelajaran. Guru memberikan arahan kepada siswa mengenai sumber belajar yang dapat
digunakan, memberikan bimbingan dalam memahami instruksi, serta memberikan umpan
balik terhadap hasil belajar siswa. Guru juga dapat memberikan bantuan jika siswa
mengalami kesulitan dalam memahami materi.
b. Alasan penggunaan model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) tipe Olah-Pikir Sejoli
(OPS) dalam PKR ditinjau dari tujuan dan peran guru adalah sebagai berikut:
• Tujuan: OPS dalam PBMKS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
berpikir kritis, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Melalui
kerja sama dalam berpikir dan berdiskusi, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam dan memperluas perspektif mereka.
• Peran Guru: Dalam model OPS, peran guru adalah sebagai fasilitator, pembimbing, dan
pengorganisir kegiatan kolaboratif. Guru memberikan petunjuk awal, merancang tugas yang
mendorong siswa untuk berpikir kritis, serta memberikan umpan balik yang memfasilitasi
refleksi dan pemahaman siswa. Guru juga dapat mengarahkan diskusi dan memfasilitasi
kolaborasi antara siswa.
c. Alasan penggunaan model Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) tipe Tutorial Teman
Sebaya (TTS) dalam PKR ditinjau dari tujuan dan peran guru adalah sebagai berikut:
• Tujuan: TTS dalam PBMKS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
membantu dan belajar dari teman sebayanya. Dalam proses TTS, siswa dapat memperdalam
pemahaman mereka dengan cara saling membantu dan berbagi pengetahuan.
• Peran Guru: Dalam model TTS, peran guru adalah sebagai fasilitator dan pengatur kegiatan
belajar. Guru mengorganisir kelompok-kelompok belajar, memberikan panduan atau bahan
yang relevan, serta memantau dan memberikan umpan balik terhadap interaksi dan kinerja
siswa.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban no.4
a. Rancangan pelaksanaan PKR ini memiliki rumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang jelas
dan sesuai dengan KD yang telah ditetapkan. Indikator yang ditetapkan mencakup pemahaman kata
sapaan dan ciri-ciri kata sapaan dalam Bahasa Indonesia, serta pengenalan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dalam PPKn. Tujuan pembelajaran juga sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa rancangan pembelajaran telah mempertimbangkan
kompetensi yang ingin dicapai dalam kedua muatan pembelajaran.

b. Indikator Bahasa Indonesia:


1. Mengidentifikasi kata sapaan dalam sebuah dongeng
2. Menjelaskan ciri-ciri kata sapaan dalam Bahasa Indonesia
Indikator PPKn:
1. Menyebutkan kewajiban sebagai anggota keluarga
2. Mengidentifikasi hak sebagai anggota keluarga

c. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia:


1. Siswa dapat menentukan kata sapaan dalam sebuah dongeng (A: Afektif, B: Kognitif)
2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri kata sapaan dalam Bahasa Indonesia (A: Afektif, B:
Kognitif)
Tujuan Pembelajaran PPKn:
1. Siswa dapat mengenal kewajiban sebagai anggota keluarga (A: Afektif, B: Kognitif)
2. Siswa dapat mengenal hak sebagai anggota keluarga (A: Afektif, B: Kognitif)

d. Rancangan Pengalaman Belajar:


Pendahuluan (10 menit):
• Buat suasana yang menyenangkan dan motivasi siswa untuk belajar.
• Lakukan perkenalan topik pembelajaran dan jelaskan tujuan pembelajaran.
• Tampilkan gambar-gambar atau benda-benda yang berhubungan dengan kata sapaan dan
kewajiban serta hak dalam keluarga.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Inti (50 menit):


• Aktivitas 1 (20 menit): Bacakan dongeng kepada siswa dan berikan contoh kata sapaan yang
muncul dalam dongeng tersebut. Diskusikan arti dan penggunaan kata sapaan tersebut.
• Aktivitas 2 (20 menit): Bagikan kartu-kartu kata sapaan kepada siswa. Minta mereka untuk
membuat kalimat dengan menggunakan kata sapaan tersebut dan mempresentasikan
hasilnya kepada teman-teman.
• Aktivitas 3 (10 menit): Diskusikan bersama tentang kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga. Tanyakan kepada siswa mengenai kewajiban dan hak yang mereka kenal dalam
keluarga masing-masing.

Penutup (10 menit):


• Mintalah siswa untuk berbagi pengalaman dan pemahaman mereka tentang kata sapaan dan
kewajiban serta hak sebagai anggota keluarga.
• Berikan umpan balik positif dan apresiasi terhadap partisipasi siswa.
• Berikan tugas ringan sebagai refleksi pembelajaran di rumah.
Pada waktu yang tersisa, guru dapat melakukan refleksi pembelajaran dan memberikan penilaian
terhadap pemahaman siswa.

Sumber : Modul PDGK4302 Pembelajaran Kelas Rangkap

Anda mungkin juga menyukai