Anda di halaman 1dari 26

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ANISA SYAFARIN

Nomor Induk : 856230485


Mahasiswa/NIM
Tanggal Lahir : 27-06-1997

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4205/Pembelajaran Terpadu Di SD

Kode/Nama Program Studi : PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru

Kode/Nama UPBJJ : PADANG


Hari/Tanggal UAS THE : SENIN/05-07-2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ANISA SYAFARIN


NIM : 856230485
Kode/Nama Mata : PDGK4205/Pembelajaran Terpadu Di SD
Kuliah
Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru
UPBJJ-UT : PADANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Tanjuang Balik, 05 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan


ANISA SYAFARIN
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Dalam pembelajaran terpadu, terdapat beberapa landasan yang melandasi pelaksanaan


pembelajaran terpadu tersebut diantaranya adalah landasan filosofis, landasan psikologis,
landasan praktis, serta landasan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adapun secara filosofis kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh
tiga aliran. Aliran apa sajakah yang menpengaruhi pembelajaran terpadu secara filosofis?
Jelaskan!
JAWAB :
a. Aliran Progresivisme
Beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali ditekankan pada:
 Pembentukan kreativitas
 Pemberian sejumlah kegiatan
 Suasana yang alamiah (natural)
 Memperhatikan pengalaman siswa
Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis. Aliran ini juga memandang
bahwa dalam proses belajar, siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang
harus mendapatkan pemecahan atau bersifat problem solving. Dalam pemecahan tersebut
siswa perlu memilih dan menyusun ulang pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah
dimilikinya.
b. Aliran konstruktivisme
Aliran ini melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam
pembelajaran. Sebab itu, pengalaman orang lain yang di formulasikan misalnya dalam suatu
buku teks perlu dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung. Aliran
konstruktivisme ini menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil kontruksi atau bentukan
manusia.
c. Aliran Humanisme
Aliran ini melihat siswa dari segi :
 Keunikan / kekhasannya
 Potensinya
 Motivasi yang dimilikinya.
Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implementasi dari hal tersebut
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
 Layanan pembelajaran selain bersifat klasikal juga bersifat individual
 Pengakuan adanya siswa yang lambat dan siswa yang cepat
 Penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut faktor personal/individual
maupun yang menyangkut faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan.
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2. Para guru seringkali menggunakan model pembelajaran terpadu dalam kegiatan


pembelajarannya. Dalam pembelajaran terpadu terdapat sepuluh jenis tipe pembelajaran
terpadu. Akan tetapi tidak semua model dapat diterapkan dalam pembelajaran. Mengapa di
antara sepuluh model pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh Fogarty hanya model
webbed, connected, dan integrated yang lebih tepat dimplementasikan di sekolah dasar?
Jelaskan menurut pendapat Anda!
JAWAB :
Mengapa hanya ketiga model tersebut, karena diantara 10 model yang telah kita ketahui
memang hanya ketiga itulah yang tepat digunakan di sekolah dasar sesuai dengan menurut
hasil pengkajian Tim Pengembang PGSD (1997) dan juga mudah dilaksanakan dibanding
dengan model lainnya. Apalagi setelah beralih dari KTSP ke K-13, pembelajaran tidak lagi
dipisahkan kedalam beberapa mata pelajaran tetapi digabungkan kedalam tema dan didalam
tema tersebut memuat mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah dasar. Dan ini terdapat
didalam ; a. model webbed yaitu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik,
b. model connected yaitu model pembelajaran terpadu yang menghubungkan satu konsep
dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain maupun satu keterampilan dengan
keterampilan lainnya, c. Model integrated yaitu model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan antar mata pelajaran.
Jadi, menurut pendapat saya, memang ketiga model itulah yang cocok diterapkan disekolah
dasar. Akan tetapi ketika seorang guru mampu untuk menerapkan 10 model tersebut akan
lebih baik lagi apalagi penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan yang ada.

3. Setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan perangkat pembelajaran
yang telah disiapkan, dan harus sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Perangkat
pembelajaran yang telah dibuat oleh guru sebelum mengajar antara lain silabus, rancangan
pembelanjaran/RPP, rancangan penilaian, baik berupa tes ataupun non tes. Seperti halnya
dalam pembelajaran terpadu yang dilakukan oleh guru. Guru pun juga harus menyiapkan
perangkat pembelajaran tersebut.
1. Susunlah silabus dengan mengintegrasikan tiga sampai empat mata pelajaran di kelas
awal/rendah! 2. Buatlah satu rancangan pembelajaran terpadu disertai rancangan penilaiannya
dengan menggunakan bentuk non tes, sesuai dengan tema yang Anda pilih!
JAWAB:
SILABUS PEMBELAJARAN

Kelas : 1 (satu)
Semester : 2 (dua)
Tema 5 : Pengalamanku
Alokasi Waktu : 104 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Materi
Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Pembelajaran
Bahasa Indonesia Subtema 1: Pengalaman Masa Kecilku (26 jam
1. Memahami pelajaran)
ungkapan  Menyanyikan lagu tentang masa kecil
penyampaian  Mengamati foto masa kecil/pengalaman masa
terima kasih, kecil
permintaan maaf,  Menjawab pertanyaan tentang pengalaman
tolong, dan masa kecil yang diingatnya
pemberian pujian,  Menjawab pertanyaan tentang pengalaman
ajakan, yang berhubungan dengan aturan di rumah
pemberitahuan, ketika masih kecil (misalnya cerita dari ibu
perintah, dan tentang makanan bayi, aturan tentang
petunjuk kepada menjaga kesehatan supaya bayi atau anak
orang lain dengan kecil tidak sakit)
menggunakan  Tanya jawab tentang hal-hal yang harus
bahasa yang dilakukan di rumah berkaitan dengan
santun secara lisan pengalaman masa kecil (misalnya ketika
dan tulisan yang belajar di rumah)
dapat dibantu  Tanya jawab prosedur gerak bertumpu
dengan kosakata dengan tangan dalam aktivitas senam lantai
bahasa daerah
 Mempraktikkan gerak bertumpu dengan
2. Mengucapkan
tangan dalam aktivitas senam lantai
ungkapan terima
 Membuat pertanyaan dari foto masa kecil
kasih, permintaan
temannya/pengalaman masa kecil temannya
maaf, tolong, dan
pemberian pujian,  Menjawab pertanyaan dari teman tentang
dengan pengalaman masa kecil yang diingatnya
menggunakan  Mendengarkan cerita tentang persoalan masa
bahasa yang kecil yang dialami temannya
santun kepada  Menulis ungkapan yang berisi ajakan secara
orang lain secara tertulis berkaitan dengan teks Pengalaman
lisan dan tulis Masa Kecil
 Menentukan contoh benda yang dimiliki siswa
yang ada hubungannya dengan masa kecil,
misalnya mainan rumah-rumahan
 Ungkapan
 Menentukan jumlah benda-benda yang dimiliki
terima kasih
siswa ketika masih kecil
 Ungkapan
 Mendemontrasikan membilang secara urut
permintaan
maaf bilangan 21 sampai 40 dengan bantuan benda
konkret (misalnya: meja, kursi, buku, dan lain-
 Ungkapan
lain)
minta tolong
 Tanya jawab tentang hal-hal yang harus
 Ungkapan
dilakukan (misalnya ketika belajar di rumah)
pujian
 Menyampaikan aturan di rumahnya masing-
 Ungkapan
masing (misalnya tentang aturan belajar di
ajakan
rumah)
 Ungkapan
 Tanya jawab tentang prosedur gerak
pemberitah
bergantung dalam aktivitas senam lantai
uan
 Mempraktikkan prosedur gerak bergantung
 Ungkapan
dalam aktivitas senam lantai
perintah
 Menyanyikan lagu dengan memerhatikan kuat
lemah bunyi
 Memperhatikan cerita guru/temannya seperti
yang tertera pada gambar tentang
RENCANA RANCANGAN PEMBELAJARAN

Kelas / Semester : 1 /2
Tema : 5. Pengalamanku
Sub Tema : 1. Pengalaman Masa Kecil
Muatan Terpadu : B Ind, Matematika, PPKn
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 1 hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR

Muatan: Bahasa Indonesia

No Kompetensi Dasar
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf,
tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan
petunjuk kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang
santun secara lisan dan tulisan yang dapat dibantu dengan kosa
kata bahasa daerah.
4.8 Mempraktikkan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong,
dan pemberian pujian, dengan menggunakan bahasa yang santun
kepada orang lain secara lisan dan tulis.

Muatan : Matematika
No Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 sebagai
banyak anggota suatu kumpulan objek.

4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99 yang bersesuaian


dengan banyak anggota kumpulan objek yang disajikan.

Muatan : PPKn
No Kompetensi
1.1 Mensyukuri ditetapkannya bintang, rantai, pohon beringin, kepala
banteng, dan padi kapas sebagai gambar pada lambang negara
“Garuda Pancasila”.
2.1
Bersikap santun, rukun, mandiri, dan percaya diri sesuai dengan
sila-sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”
dalam kehidupan sehari-hari.

3.1 Mengenal simbol sila-sila Pancasila dalam lambang negara ”Garuda


Pancasila”.

4.1 Menceritakan simbol-simbol sila Pancasila pada Lambang Garuda


sila Pancasila.

C. TUJUAN
1. Setelah mengamati simbol-simbol sila Pancasila, siswa dapat menuliskan simbol sila kedua
Pancasila dengan tepat.
2. Setelah mengenal rantai sebagai simbol dari sila kedua Pancasila, siswa dapat
menuangkannya dalam bentuk gambar dengan tepat.
3. Dengan menggunakan gambar kumpulan benda, siswa dapat menghitung banyak anggota
suatu kumpulan objek sebanyak 21 sampai 40 dengan cara mengelompokkan.
4. Dengan menggunakan gambar kumpulan benda dan lambang bilangan, siswa dapat
memasangkan lambang bilangan 21 sampai 40 dengan kumpulan objek yang banyak
anggotanya sesuai.
5. Setelah membaca cerita sederhana, siswa mampu menemukan ungkapan pujian dengan
tepat.
6. Setelah membuat cerita sederhana untuk bermain peran, siswa mampu memerankan
ungkapan pujian lisan dengan tepat dan percaya diri.

D. MATERI
1. Siswa dapat menuliskan simbol sila kedua Pancasila dengan tepat.
2. Dari sila kedua Pancasila, siswa dapat menuangkannya dalam bentuk gambar dengan
tepat.
3. Siswa dapat menghitung banyak anggota suatu kumpulan objek sebanyak 21 sampai 40
dengan cara mengelompokkan.
4. Siswa dapat memasangkan lambang bilangan 21 sampai 40 dengan kumpulan objek yang
banyak anggotanya sesuai.
5. Siswa mampu menemukan ungkapan pujian dengan tepat.
6. Siswa mampu memerankan ungkapan pujian lisan dengan tepat dan percaya diri.

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam 10
Pendahulua 2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh meni
n salah seorang siswa. Siswa yang diminta t
membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan
guru menceritakan tentang kisah masa kecil
salah satu tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan
mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini

Kegiatan Ayo Mengamati 150


Inti 1. Guru menceritakan kisah tentang tolong- menit
menolong.
2. Guru menyebutkan sila kedua Pancasila dan
mengajak siswa berdiskusi apakah bunyi sila
tersebut sesuai dengan isi cerita tadi?
3. Setelah berdiskusi, guru menunjukkan kembali
poster bergambar lambang-lambang Pancasila.

Ayo Berlatih
1. Guru bertanya kepada siswa apakah mereka
masih ingat lambang sila kedua Pancasila?
2. Guru meminta siswa menuliskan lambang dari
sila kedua Pancasila dengan benar.
3. Setelah menuliskan namanya, siswa diminta
menggambar lambang sila kedua Pancasila
tersebut.

4. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.


5. Setiap kelompok bermain bersama dan diberi
motivasi untuk saling membantu dalam
membilang banyak benda yang terdapat pada
gambar.
6. Selesai bermain, siswa diminta merapikan
kembali kartu-kartu bilangan tersebut.

Ayo Mencoba
1. Guru meminta siswa duduk di tempat masing-
masing dan berhitung berurutan mulai dari siswa
yang duduk di paling depan.
2. Guru mengonfirmasi banyak siswa yang hadir
pada hari tersebut dan meminta salah satu
siswa menuliskan lambang bilangannya di
papan tulis.
3. Guru mengajak siswa bermain memasangkan
kumpulan benda dengan banyaknya.

Ayo Bermain Peran


1. Guru memberikan apresiasi pada kelompok
siswa yang dapat bekerja sama dengan baik.
2. Siswa diminta kembali bekerja dalam kelompok
dan membuat cerita yang berkaitan dengan
ungkapan pujian.
3. Beri waktu bagi siswa untuk berdiskusi dan
menyusun cerita.
4. Setelah waktu untuk berdiskusi dan menyusun
cerita habis, minta siswa untuk berkumpul
kembali.
5. Minta setiap kelompok tampil secara bergiliran
memerankan ungkapan pujian.
6. Ajak siswa memberikan apresiasi berupa
ungkapan pujian kepada setiap kelompok yang
tampil.

Kegiatan 1. Sebelum kegiatan belajar ditutup siswa 15


Penutup melakukan refleksi kegiatan hari ini. menit
2. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa
bersama.

Remedial
1. Mengulang penjelasan tentang lambang
pancasila bagi yang belum memahami.

Kegiatan Alternatif (Pengayaan)


1. Melakukan gerak dasar bertumpu pada tangan
dan mengangkat tubuh melalui kegiatan push up
dan kayang.
2. Mewawancarai orang tua mengenai ungkapan
pujian yang diberikan pada siswa saat masih
kecil.

Kerja Sama dengan Orang Tua


1. Orang tua bersama siswa dapat melakukan
kegiatan membilang kumpulan mainan saat
bermain bersama di rumah.
2. Orang tua bersama siswa mengumpulkan
informasi mengenai elemen dalam lagu seperti
tempo lagu, kemudian mempraktikkan
perbedaannya.
3. Orang tua membantu siswa berlatih mengulang
gerak bergantung di rumah.
4. Orang tua mengungkapkan pujian kepada siswa
dan meminta siswa menjelaskan arti dari pujian
yang diberikan.
5. Orang tua dapat mengajak siswa bertukar cerita
mengenai simbol-simbol Pancasila.

G. SUMBER DAN MEDIA


1. Buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017).
2. Gambar dari Google.com
3. Video dari youtobe.com.
4. Buku siswa.
5. Poster lambang Pancasila.
6. 3 sampai dengan 4 set kartu bilangan 21 sampai 40

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.

1. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes lisan mengenai simbol sila dalam Pancasila.

ASPEK BAIK SEKALI BAIK CUKUP PERLU


BIMBINGAN
4 3 2 1
Ketepatan Mampu Hampir Ada beberapa simbol sila dalam
menyebutkan menyebutkan simbol sila dalam pancasila yang
semua simbol sila semua simbol sila pancasila yang disebutkan tidak
dalam pancasila dalam pancasila tidak tepat tepat
dengan tepat dengan tepat
Menunjukkan Mampu Mampu Ada beberapa Hampir semua
bukti pendukung menunjukkan menunjukkan bukti pendukuk bukti pendukung
bukti pendukung hampir semua yang ditunjukkan yang ditunjukkan
bukti pendukung tidak tepat tidak tepat
waktu menyebutkan semua simbol sila simbol sila dalam simbol sila dalam
semua simbol sila dalam pancasila pancasila pancasila
dalam pancasila disebutkan disebutkan disebutkan
dengan sangat dengan cepat dengan lambat dengan sangat
cepat lambat

4. Pada pembelajaran kali ini, Pak Ruri akan mengajarkan materi suhu dan keterampilan menulis
laporan kepada siswa kelas V. Pak Ruri akan mempraktekkan penggunaan thermometer dalam
pembelajaran hari ini. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh siswa pada saat penggunaan
termometr tersebut adalah mengeluarkan thermometer dari wadahnya, cara memegang
thermometer yang baik dan benar. Setelah mengajarkan cara penggunaan thermometer tersebut,
siswa diajak untuk melakukan percobaan mengukur suhu tubuh. Dari kegiatan yang dilakukan
oleh Pak Ruri tersebut. Buatlah instrumen pengembangan keterampilan prosedur bagi siswa dan
instrumen keterampilan pengguasaan prosedur dalam bentuk ceklist, serta membuat contoh
laporan percobaan dari kegiatan tersebut!

JAWAB :

Instrumen pengembangan keterampilan prosedur dan instrumen keterampilan penguasaan


prosedur

Nama peserta didik:...................


Aspek yang dinilai Pelaksanaan oleh peserta didik
1 2 3 4
Cara mengeluarkan thermometer dari
wadahnya
Cara memegang thermometer
Cara menggunakan thermometer
Ketepatan dalam pengukuran menggunakan
thermometer
finishing

laporan percobaan

A. Judul percobaan : mengukur suhu tubuh menggunakan thermometer


B. Tujuan : untuk mengetahui suhu tubuh manusia menggunakan thermometer
C. Landasan teori : Sebuah termometer adalah sebuah alat sederhana yang digunakan untuk
mengukur suatu zat. Cara mengukur suhu suatru zat dengan cara mencelupkan bagian dari tabung
yang berisi dengan cairan pada daerah panas yang berbentuk fluida. Suhu panas yang mengenai
tabung akan membuat cairan pada dasar pipa kapiler memuai. Prinsip dari pemuaian ini selanjutnya
dijadikan sebagai indikator dari pertambahan suhu.
Dalam mengukur suatu besaran termasuk suhu, dibutuhkan satuan internasional yang disepakati
dan digunakan di seluruh dunia. Pada besaran suhu satuan Internasional yang digunakan adalah
Kelvin dan Rankine, kedua suhu ini dikembangkan dari satuan Celcius dan juga Fahrenheit, namun
masih ada satu sataun dari suhu yang saat ini mulai ditinggalkan yakni Reamur.

Sebuah termometer sederhana dibuat dengan cara mengukur suhu antara suhu air mencair sampai
dengan suhu air menguap. Kedua titik tersebut dijadikan sebagai titik acuan dalam beberapa
thermometer seperti thermometer celcius, reamur, dan Fahrenheit. Pada proses pembuatan skala
pada thermometer celcius, sebuah batas bawah dari termometer diambil titik 0°C pada saat es
melebur dan batas diambil 100°C pada saat air mendidih. Suhu ini selanjutnya dijadikan sebagai
satuan internasional untuk besaran suhu. Reamur menyusun sebuah skala termometer yang dikenal
dengan skala reamur.

D. Alat dan bahan

1. Thermometer

E. Prosedur percobaan

1. Sebelum digunakan, bersihkan termometer terutama bagian ujungnya yang berisi air raksa
dengan cairan pembersih yang mengandung alkohol.
2. Kibas-kibaskanlah ujung termometer yang tidak berisi air raksa beberapa kali dengan cukup
kuat. Gunanya, agar seluruh air raksa kembali ke tabungnya atau berada di bawah angka 35
derajat Celcius.

3. Angkat sedikit lengan anak lalu selipkan termometer di sela-sela ketiak dalam keadaan terjepit.
Pastikan bagian ujung termometer menempel pada kulit ketiaknya.

4. Sebelum mengangkatnya, biarkan selama 3 sampai 5 menit untuk memberi waktu air raksa
bergerak. Bila perlu, pegang lengan untuk menahan posisi termometer di ketiaknya tetap
mantap.

5. Bacalah ujung air raksa yang menunjukkan suhu tubuh.

6. Kembalikan suhu terometer dengan menggunakan air dingin. Lalu bersihkan kembali sebelum
menyimpannya.

F. Hasil percobaan
Untuk mendapatkan hasil percbaan dan untuk membandingkan hasilnya, kita harus melakukan
beberapa langkah percobaan.Langkah-langkah ini diterapkan kepada 5 orang tanpa ada perbedaan.
Langkah yang pertama adalah menyuruh probandus untuk duduk pada kursi yang telah di sediakan , lalu
menurunkan suhu thermometer sampai 35ºC, setelah suhu sudah turun kita memasukkan
thermometer digital ke dalam mulut di bawah lidah probandus  dengan mulut tertutup. Setelah 2 menit kita
menunggu kita membaca suhu tubuh probandus. Untuk perlakuan yang kedua, kita memasukkan
thermometer digital ke dalam mulut di bawah lidah probandus, suhu tubuh probandus diukur sambil
bernafas dengan mulut. Setelah menunggu selama 2 menit, kita membaca suhu tubuh dari probandus. Lalu
dilanjutkan kembali hingga menit ke-5 kita baca lagi suhu pada probandus, lalu mencatatnya. Untuk
perlakuan keempat kita memasukkan thermometer digital ke dalam mulut di bawah lidah probandus, setelah
sebelumnya berkumur dengan air es selama 1 menit. Sama seperti sebelumnya, pengukuran suhu
dilakukan selama 5 dan 10 menit. Setelah pengukuran suhu tubuh probandus di bagian mulut telah selesai
dilakukan, langkah selanjutnya kita melakukan pengukuran suhu tubuh di bagian ketiak. Kita harus
mengeringkan ketiak dari keringat probandus menggunakan tisu. Dengan lengan dirapatkan ke badan, lalu
thermometer diapitkan di bagian ketiaknya, lalu kita membaca suhu setelah 5 menit serta menulis semua
hasil pengukuran ini dilakukan sebelum beraktivtas, setelah itu probandus untuk melakukan aktivitas seperti
berolahraga, lari lari di tempat dan sebagainya agar dapat meluhat perbedaan suhunya, bersihkan lagi
ketian pasien dengan tisu lalu izinkan probandus untuk mengepit termometer raksa selama 5 menit, lalu
amati hasilnya.

Dalam praktikum kali ini terdapat 5 orang yang menjadi probandus, yaitu Rissa Anugrah P, Fira Rosita, M.
Zainul Asan, Mega Agustina A dan Harsen Nur S.

Rissa Anugrah P Ketika dilakukan pengukuran suhu di bagian mulutnya dengan menggunakan
thermometerdigital selama 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 37 . Kemudian, dilakukan pengukuran
suhu badan melalui mulutnya lagi namun diselingi dengan beraktivitas, selama 5 menit, didapatkan hasil
pengukuran suhu sebesar 37 ,kemudian dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari Rissa Anugrah
P adalah sama yaitu 38 . Setelah itu, suhu tubuh Rissa Anugrah P diukur lagi di bagian mulut namun
sebelumnya ia harus berkumur terlebih dahulu dengan air dingin selama 1 menit. Setelah berkumur selama
1 menit, thermometer digital dipasang lagi di mulutnya, setelah 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 37.
kemudian dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari Rissa Anugrah P adalah sama yaitu 37,7 .Dan
pengukuran suhu tubuh yang terakhir adalah di bagian ketiak. Sebelumnya, ketiak Rissa Anugrah P harus di
bersihkan dulu dari keringat menggunakan Tisu. Setelah itu, thermometer raksa diselipkan di ketiak Rissa
Anugrah P dengan lengan dirapatkan ke badan. Setelah 5 menit, kita baca suhu di thermometer raksanya.
Suhu tubuh Rissa Anugrah P saat itu ternyata 37.
Probandus yang kedua adalah Fira Rosita. Ketika dilakukan pengukuran suhu di bagian mulutnya
dengan menggunakan thermometer digital  selama 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 36,6 . Kemudian,
dilakukan pengukuran suhu badan melalui mulutnya lagi namun diselingi beraktivitas, selama 5 menit,
didapatkan hasil pengukuran suhu sebesar 36,9. Dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari Fira
Rosita 37,6. Setelah itu, suhu tubuh Fira Rosita diukur lagi di bagian mulut namun sebelumnya ia harus
berkumur terlebih dahulu dengan air dingin. Setelah berkumur selama 1 menit, thermometer digital dipasang
lagi di mulutnya, setelah 5 menit ternyata suhu tubuhnya turunmenjadi 36.9 . kemudian dilanjutkan pada
menit ke 10, suhu tubuh dari Fira Rosita adalah sama yaitu 37,5.  Dan pengukuran suhu tubuh yang terakhir
adalah di bagian ketiak. Sebelumnya, ketiak Fira Rosita harus di bersihkan dulu dari keringat
menggunakan tisu. Setelah itu, thermometer raksa diselipkan di ketiak Fira Rosita dengan cara di kepit.
Setelah 5 menit, kita baca suhu di thermometer raksa. Suhu tubuh Fira Rosita saat itu ternyata 37.

Probandus yang ke 3 adalah M. Zainul Asan. Ketika dilakukan pengukuran suhu di bagian mulutnya
dengan menggunakan thermometer digital  selama 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 37 . Kemudian,
dilakukan pengukuran suhu badan melalui mulutnya lagi namun diselingi beraktivitas, selama 5 menit,
didapatkan hasil pengukuran suhu sebesar 37,4. Dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari M. Zainul
Asan 37,8. Setelah itu, suhu tubuh M. Zainul Asan diukur lagi di bagian mulut namun sebelumnya ia harus
berkumur terlebih dahulu dengan air dingin. Setelah berkumur selama 1 menit, thermometer digital dipasang
lagi di mulutnya, setelah 5 menit ternyata suhu tubuhnya turunmenjadi 35.6 . kemudian dilanjutkan pada
menit ke 10, suhu tubuh dari M. Zainul Asan adalah sama yaitu 37,5.  Dan pengukuran suhu tubuh yang
terakhir adalah di bagian ketiak. Sebelumnya, ketiak M. Zainul Asan harus di bersihkan dulu dari keringat
menggunakan tisu. Setelah itu, thermometer raksa diselipkan di ketiak M Zainul Asan dengan cara di kepit.
Setelah 5 menit, kita baca suhu di thermometer raksa. Suhu tubuh M. Zainul Asan saat itu ternyata 37.

Probandus yang ke-4 adalah Mega Agustina A. Ketika dilakukan pengukuran suhu di bagian


mulutnya dengan menggunakan thermometerdigital  selama 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 36,6 .
Kemudian, dilakukan pengukuran suhu badan melalui mulutnya lagi namun diselingi beraktivitas, selama 5
menit, didapatkan hasil pengukuran suhu sebesar 35,6. Dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari Mega
Agustina A 36,7. Setelah itu, suhu tubuh Mega Agustina A diukur lagi di bagian mulut namun sebelumnya ia
harus berkumur terlebih dahulu dengan air dingin. Setelah berkumur selama 1 menit, thermometer digital
dipasang lagi di mulutnya, setelah 5 menit ternyata suhu tubuhnya turunmenjadi 36,2 . kemudian dilanjutkan
pada menit ke 10, suhu tubuh dari Mega Agustina A adalah sama yaitu 36,9.  Dan pengukuran suhu tubuh
yang terakhir adalah di bagian ketiak. Sebelumnya, ketiak Mega Agustina A harus di bersihkan dulu dari
keringat menggunakan tisu. Setelah itu, thermometer raksa diselipkan di ketiak Mega Agustina
A dengan cara di kepit. Setelah 5 menit, kita baca suhu di thermometer raksa. Suhu tubuh Mega Agustina
A saat itu ternyata 36.

Probandus yang terakhir adalah Harsen Nur S.. Ketika dilakukan pengukuran suhu di bagian


mulutnya dengan menggunakan thermometerdigital  selama 5 menit ternyata suhu tubuhnya adalah 36,5 .
Kemudian, dilakukan pengukuran suhu badan melalui mulutnya lagi namun diselingi beraktivitas, selama 5
menit, didapatkan hasil pengukuran suhu sebesar 36,8. Dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh
dari Harsen Nur S 37,2. Setelah itu, suhu tubuh Harsen Nur S diukur lagi di bagian mulut namun
sebelumnya ia harus berkumur terlebih dahulu dengan air dingin. Setelah berkumur selama 1 menit,
thermometer digital dipasang lagi di mulutnya, setelah 5 menit ternyata suhu tubuhnya turunmenjadi 36,4 .
kemudian dilanjutkan pada menit ke 10, suhu tubuh dari Harsen Nur S adalah sama yaitu 37.  Dan
pengukuran suhu tubuh yang terakhir adalah di bagian ketiak. Sebelumnya, ketiak Harsen Nur S harus di
bersihkan dulu dari keringat menggunakan tisu. Setelah itu, thermometer raksa diselipkan di ketiak Harsen
Nur S dengan cara di kepit. Setelah 5 menit, kita baca suhu di thermometer raksa. Suhu tubuh Harsen Nur
S saat itu ternyata 36..

Dari hasil di atas, dapat kita ketahui bahwa semua probandus memiliki suhu tubuh normal, yaitu
antara kurang lebih >36 tidak lebih dari37,8.Setelah dilakukan percobaan yang kedua yaitu ketika suhu
tubuh diukur melalui aktivitas, ternyata suhu tubuh probandus mengalami kenaikan meskipun hanya
sedikit. di menit ke 5 setelah selesai berkumur dengan air es selama 1 menit di peroleh hasil bahwa suhu
tububuh ke 5 probandus berkurang ,pada saat beraktivitas suhu mengalami perbedaan hal ini dapat
terjadi karena suhu tubuh probandus melakukan penyesuaian dengan suhu tubuh di luar tubuh yang
memiliki temperature lebih rendah. Disini terjadi pertukaran panas tubuh dengan lingkungan secara
konveksi, yaitu tubuh kehilangan panas melalui konduksi ke udara sekeliling yang lebih dingin. Udara yang
berkontak dengan tubuh melalui mulut menjadi lebih hangat dan karenanya menjadi lebih ringan dibanding
udara dingin. Udara yang lebih hangat ini bergerak ke atas dan digantikan dengan udara yang lebih dingin.

Setelah berkumur dengan air es selama 1 menit suhu tubuh probandus berkurang. Dari hasil
pengukuran tersebut dapat kita simpulkan bahwa saat menit ke 2 awal, tubuh menyesuaikan dengan
keadaan suhu es yang ada di mulut, sehingga suhunya menurun.Namun pada menit ke 4 suhu probandus
mengalami kenaikan, hal ini disebabkan bahwa homeostatis tubuh telah melakukan penyesuaian sehingga
kembali mengalami kenaikan suhu di dalam tubuh. Disini terjadi pertukaran panas tubuh secara konduksi,
yaitu perpindahan panas tubuh dengan benda (dalam hal ini air es) yang berbeda suhunya karena terjadi
kontak secara langsung. Sewaktu berkumur dengan air es, tubuh kehilangan panasnya karena panas
dipindahkan secara langsung ke air es yang suhunya lebih rendah. Kemudian suhu oral, yang lebih rendah,
yang diukur merupakan suhu kesetimbangan. Ini artinya apabila suhu lingkungan dingin, maka tubuh akan
memproduksi panas yang berasal posterior hipotalamus.

G. Kesimpulan

Dari hasil pengukuran suhu tubuh di bagian ketiak, dapat kita simpulkan bahwa suhu tubuh probandus di
bagian ketiak/aksilar memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh di bagian mulut/oral.
Hal ini sesuai dengan teori, bahwa temperature kulit badan kita tidak sama di semua tempat, makin banyak
berhubungan dengan udara luar, temperature semakin dipengaruhi oleh temperature sekitar. Mulut lebih
banyak berhubungan dengan udara luar dibandingkan dengan ketiak, sehingga suhunya juga lebih banyak
dipengaruhi oleh lingkungan. dan dapat di ketahui pula dari percobaan setelah melakukan aktivitas suhu
tubuh bertambah hal ini dapat d sebabkan karena pada saat berolahraga sirkulasi darah meningkat dan
energi pun lebih banyak di keluarkan dalam bentuk keringat sehingga tubuh menjadi terasa lebih panas dan
udara di dalm mulut pun menjadi lebih panas dari sebelumnya .
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai