Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

MATA KULIAH : PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


TUTOR : Nandie Hayati, M.Psi., Psikolog
WAKTU : - Dikumpulkan paling lambat Sabtu, 6 Nov 2021 pukul 19.00 WIB
- Tugas dikirimkan aplikasi https://lms.ut.ac.id dan ke email
aku.nandie@gmail.com (Jika tidak bisa ke aplokasi lms)

Tugas Tutorial 2, merupakan tugas individual sehingga setiap mahasiswa wajib mengerjakan
tugas. Tugas tersebut dinilai sesuai dengan jawaban yang diberikan mahasiswa.

1. Anak berbakat adalah mereka yang didefinisikan oleh orang professional mampu
mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki kemampuan luar biasa. Menonjol
secara konsisten dalam salah satu atau beberapa bidang.
Anak berbakat juga memiliki dampak beragam, salah satunya aspek sosial /
emosi. Kemampuan anak berbakat menyerap informasi yang tidak diimbangi
dengan perkembangan emosi dapat menimbulkan ketidak stabilan
perkembangan emosi.

Jelaskanlah bagaimana menurut Anda penyesuaian anak berbakat sehingga


terjadi keseimbangan perkembangan intelegensi dan keseimbangan sosial
emosional.

2. Anak berbakat berbeda dengan anak normal pada umumnya, sehingga


membutuhkan pendidikan secara khusus.
Mengapa demikian?

3. Jelaskan dampak ketunanetraan terhadap kehidupan seseorang.

4. Proses pendengaran dimulai dengan masuknya sumber bunyi ke dalam telinga


melalui saluran pendengaran bagian luar kemudian menggetarkan selaput
gendang dengar atau membrane timpani, yang merupakan batas telinga antar
telinga luar dan telinga tengah.
Bagi orang yang mengalami ketidakmampuan mendengar / tunarungu, akan
mengalami hambatan / gangguan dalam perkembangan Bahasa / bicara.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Kenapa ketidakmampuan bicara dikaitkan


dengan ketidakmampuan seseorang mendengar?

--- Selamat Bekerja ---

JAWABAN

1. Tingginya tingkat inteligensi anak berbakat dapat menimbulkan permasalahan sosial


dan emosional bagi mereka karena kelebihan intelektual tidak selalu diiringi oleh
keseimbangan emosi secara otomatis. Anak berbakat seringkali menunjukkan
harapan yang tinggi terhadap dirinya maupun orang lain, maka tidak jarang
membawa dirinya menjadi frustasi. Dalam kondisi ini tampak perkembangan emosi
yang tidak stabil dan sulit menyesuaikan diri. Kematangan emosi dibutuhkan oleh
anak berbakat untuk mengatasi permasalahan ini. Kematangan emosi yang dimaksud
adalah suatu pencapaian tingkat emosi yang sehat, secara intrafisik maupun
interpersonal. Penyesuaian sosial yang dimaksud adalah kemampuan untuk mereaksi
secara tepat terhadap realitas sosial, situasi, dan relasi di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

2. Anak berbakat berbeda dengan anak normal pada umumnya, sehingga


membutuhkan pendidikan secara khusus karena mereka mempunyai tingkat
kecerdasan diatas rata-rata. pentingnya pelayanan pendidikan khusus bagi anak
berbakat agar mereka dapat mengembangkan kemampuan dan ilmunya sehingga
dapat melakukan inovasi-inovasi untuk membangun bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang besar. Dengan kata lain anak-anak berbakat harus mendapat pelayanan
yang berbeda dengan siswa normal agar kemampuan berfikirnya bisa optimal,
sehingga nantinya menjadi manusia yang unggul yang dapat berperan dalam
pembangunan Indonesia menjadi negara maju dan dapat bersaing dengan negara-
negara maju lainnya.

3. Ketunanetraan menimbulkan berbagai akibat pada penyandangnya. Dampak/akibat


ketunanetraan pada penyandangnya, dapat dikelompok kan menjadi 2 yaitu dampak
langsung, dan dampak yang tidak langsung. Dampak langsung, adalah keterbatasan
yang terjadi pada anak karena mengalami kelainan penglihatan. Dampak tidak
langsung, adalah berupa reaksi penyandang sendiri pada kelainan penglihatannya.

4. Kemampuan anak tunarungu dalam berbahasa dan berbicara berbeda dengan anak
normal pada umumnya karena kemampuan tersebut sangat erat kaitannya dengan
kemampuan mendengar. Karena anak tunarungu tidak bisa mendengar bahasa, maka
anak tunarungu mengalami hambatan dalam berkomunikasi. Bahasa merupakan alat
dan sarana utama seseorang dalam berkomunikasi. Alat komunikasi terdiri dan
membaca, menulis dan berbicara, sehingga anak tunarungu akan tertinggal dalam
tiga aspek penting ini. Anak tunarungu memerlukan penanganan khusus dan
lingkungan berbahasa intensif yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya.
Kemampuan berbicara anak tunarungu juga dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa
yang dimiliki oleh anak tunarungu. Kemampuan berbicara pada anak tunarungu akan
berkembang dengan sendirinya namun memerlukan upaya terus menerus serta
latihan dan bimbingan secara profesional. Dengan cara yang demikian banyak dari
mereka yang belum bisa berbicara seperti anak normal baik dari segi suara, irama
dan tekanan suara terdengar monoton berbeda dengan anak normal.

Anda mungkin juga menyukai