Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

NAMA : SALIKAH

NIM : 856564008

Semester : 7

Mata kuliah : Materi dan pembelajaran IPS SD 16

1. Pembelajaran kontekstual akan berhasil apabila sasaran utamanya adalah mencari makna dengan
menghubungkan pekerjaan akademik dengan kehidupan keseharian peserta didik. Hal ini akan terjadi
apabila para pembelajar memahami tiga prinsip pokok, yaitu : kesaling bergantungan
(interdependence), deferensiasi (defferentiation), dan pengaturan diri (self-regulation). Uraikan ketiga
prinsip pokok Pembelajaran kontekstual tersebut!

JAWABAN :

Tiga prinsip pokok Pembelajaran kontekstual

1). Prinsip saling ketergantungan, menurut hasil kajian para ilmuan segala yang ada di dunia ini adalah
saling berhubungan dan tergantung. Begitu pula dala pendidikan dan pembelajaran, sekolah
merupakan suatu sistem kehidupan, yang terkait dalam kehidupan di rumah, di tempat kerja, di
masyarakat. Dalam kehidupan di sekolah siswa saling berhubungan dan tergantung pada guru,
kepala sekolah, tata usaha, orang tua siswa, dan narasumber yang ada di sekitarnya. Dalam proses
pembelajaran siswa, berhubungan dengan media ajar, sumber belajar, media, sarana prasarana
belajar, iklim sekolah dan lingkungan
2).Prinsip diferensiasi, yang menunjukkan kepada sifat alam yang secara terus menerus
menimbulkan perbedaan, keseragaman, keunikan. Diferensiasi bukan hanya menunjukkan
perubahan dan kemajuan tanpa batas, akan tetapi juga kesatuan-kesatuan yang berbeda tersebut
berhubungan, saling tergantung dalam keterpaduan yang bersifat simbiosis atau saling menguntungkan.
Apabila para pendidik memiliki keyakinan yang sama dengan para ilmuan modern bahwa prinsip
diferensiasi yang dinamis ini bukan hanya berlaku dan berpengaruh pada alam semesta, tetapi juga
pada sistem pendidikan. Para pendidik juga dituntut untuk mendidik, mengajar, melatih,
membimbing, sejalan dengan prinsip diferensiasi dan harmoni alam semesta ini
3). Prinsip organisasi diri, setiap individu atau kesatuan dalam alam semesta ini mempunyai potensi yang
melekat, yaitu kesadaran sebagai kesatuan utuh yang berbeda dari yang lain. Tiap hal mempunyai
organisasi diri, keteraturan diri, kesadaran diri, pemeliharaan diri sendiri, suatu energi atau kekuatan
hidup, ang memungkinkan mempertahankan dirinya secara khas, berbeda dengan yang lainnya.
Prinsip organisasi diri, menuntut para pendidik dan para pengajar di sekolah agar mendorong tiap
siswanya untuk memahami dan menerapkan semua potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin.
2. Ada tiga hal yang perlu dipahami terkait konsep pembelajaran CTL. Pertama, CTL menekankan kepada
proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Ketiga, CTL
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. Menguraikan ketiga konsep
pembelajaran CTL dimaksud!

JAWABAN :

Pembelajaran Kontekstual merupakan satu konsepsi pengajaran dan pembelajaran yang membantu
guru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya dan memotivasikan
pembelajar untuk membuat kaitan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan harian mereka
sebagai ahli keluarga, warga masyarakat, dan pekerja. Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah sistem
belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam
tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya (Elaine B. Johnson, 2007:14).

3. Ilmu, dan Teknologi dan masyarakat setiap saat mengalami perubahan, hal ini seiring dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi yang terus-menerus meningkat, mulai dari penemuan
yang sederhana sampai dengan teknologi yang super mutakhir. Namun demikian,
perkembangan ilmu dan teknologi sering tidak dibarengi dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang mengkhususkan adanya teknologi ramah lingkungan agar tidak memberikan
dampak negatif yang merugikan masyarakat. Terkait hal tersebut, berikan contoh teknologi
ramah lingkungan dan jelaskan dampak penggunaan teknologi tersebut!
JAWABAN :
contoh teknologi ramah lingkungan
1). Biogas. Tidak akan ada yang sadar bahwa kotoran hewan dapat dijadikan sebuah energi
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2). Mobil Listrik. Ketersediaan bahan bakar yang semakin hari semakin menipis membuat
banyak inovasi baru bermunculan.
4. Penggunaan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran IPS (yang terwujudkan oleh
correlated dan intergrated) ideal dilakukan karena adanya keterkaitan antara ilmu sosial yang
satu dengan yang lainnya. Namun demikian, bukan berarti hal itu tidak mendapatkan hambatan
dalam pelaksanaannya. Pada umumnya hambatan tersebut terkait dengan: 1) Kurikulum; 2)
Paradigma/pandangan Umum; dan 3) Input (guru). Terkait dengan hal tersebut, sebutkan dan
tafsirkan hambatan pengunaan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran IPS di tempat
saudara bekerja!
JAWABAN :
hambatan pengunaan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran IPS Problematika
pembelajaran IPS dalam penelitian ini yakni persoalan, kendala yang dihadapi oleh guru
dalam pembelajaran IPS.Problematika pembelajaran IPS meliputi kesukaran atau hambatan
yang menghalangi terjadinya belajar IPS. Kendala/persoalan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran IPS tidak bisa diabaikan begitu saja. Persoalan tersebut harus diupayakan cara-
cara pemecahannya. Masalah pembelajaran IPS melibatkan unsur yang kompleks karena
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Diantara unsur
tersebut yakni guru sebagai subyek pembelajaranApabila problematika pembelajaran IPS
dapat diidentifikasi langsung dari subyek pembelajaran, maka akan diketahui kendala di
empiris pembelajaran IPS. Pendidikan IPS harus mampu mengatasi masalah-masalah sosial
kontemporer pada masyarakat, seperti rendahnya etos kerja dan menurunnya jiwa
kewirausahaan dan masih banyak lagi .

5. Pembelajaran yang interaktif adalah proses belajar mengajar yang tidak didominasi guru, melainkan
dicirikan dengan ikut terlibatnya siswa secara aktif di dalamnya. Untuk melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran IPS di SD, guru dituntut memiliki kemampuan memberikan stimulus melalui
pertanyaan serta merespons setiap pertanyaan atau jawaban siswa. Keterampilan bertanya merupakan
salah satu keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki oleh setiap guru, dengan demikian
diharapkan ia dapat mengoptimalkan peranannya di kelas. Terkait dengan hal tersebut, uraikan ragam
keterampilan bertanya yang harus dimiliki oleh guru beserta contohnya dalam pembelajaran IPS!

JAWABAN :
Ragam keterampilan bertanya yang harus dimiliki oleh guru beserta contohnya dalam
pembelajaran Ketrampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada
umumnya guru dalam pengajarannya selalu melibatkan tanya jawab. Ketrampilan bertanya
merupakan ketrampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain.
Hampir seluruh proses evaluasi , pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui
pertanyaan. Dalam proses investigasi, misalnya, pertanyaan yang baik akan menuntun kita
pada jawaban yang sesungguhnya. Demikian juga sebaliknya, pertanyaan yang jelek akan
menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan. Keterampilan bertanya dikelompokan menjadi
dua bagian yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Adapun
komponen-komponen keterampilan bertanya terdiri dari:
1. Keterampilan bertanya dasar
a.Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat Gunakan pertanyaan yang singkat dan jelas
serta struktur kalimat yang sederhana dan kata-kata yang sudah dikenal oleh para siswa sehingga
mudah dipahami oleh para siswa.
Contoh:
1). Sebutkan pola-pola kalimat yang menyusun kata-kata menjadi kalimat yang utuh! 2).
Kalimat terdiri dari pola kalimat, sebutkan!
2. Keterampilan bertanya lanjut
Komponen keterampilan bertanya lanjut terdiri atas:
a. Pengubahan tuntunan kognitif dalam menjawab pertanyaan keterampilan bertanya ini,
guru mengajukanpertanyaan dengan menerapkan tingkat kognitif tinggi sebagaimana
taksonomi Bloom pada ranah kognitif yaitu ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Keterampilan bertanya ini diarahkan pada
kemampuan siswa yang bersifat pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Kata Tanya yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada
tingkat kognitif tinggi diantaranya “mengapa, bagaimana pendapatmu, jelaskan, uraikan
".
b. Pengaturan urutan pertanyaan pengaturan urutan pertanyaan disesuaikan dengan
tingkat kognitif siswa, dimulai dari tingkat kognitif rendah sampai dengan tingkat
kognitif tinggi. Pertanyaan dimulai dari kemampuan ingtan, kemudian dilanjutkan
pada tingkat yang lebih tinggi yaitu pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Pertanyaan yang tidak berurutan sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif
siswa tidak dibenarkan. Contoh pertanyaan yang digunakan diawalai pada tingkat
ingatan dengan kata Tanya apa, siapa dimana, berapa. Kemudian dilanjutkan pada
tingkat kognitif tinggi dengan menggunakan kata Tanya mengapa, bagaimana, jelaskan
dan berikan contohnya, uraikan, dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai