Nama Mahasiswa
: AMALIA SYAFITRI
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856063966
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Medan, 8 Juli 2023
AMALIA SYAFITRI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Mengacu pada situasi pada soal nomor 1, hasil Analisa saya tentang alasan diberlakukannya
Pembelajaran kelas rangkap (PKR) yaitu:
- Alasan geografis
Sebab, Indonesia dengan ribuan pulau yang tersebar menyebabkan di daerah pedalaman, sarana
transportasi menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi guru maupun siswa. Hal ini tentu dapat
menyebabkan guru maupun siswa tidak banyak yang mau ke sekolah di daerah pedalaman sehingga
ruang kelas menjadi kekurangan guru dan siswa. Dengan jumlah siswa yang sedikit dan tingkat kelas
yang bervariasi, serta jumlah guru yang terbatas pula, menyebabkan PKR ini menjadi sangat
diperlukan.
- Kurang guru
Walaupun jumlah guru Indonesia secara keseluruhan mencukupi, namun sulit mencari guru yang
dengan suka cita siap mengajar di daerah terpencil. Jumlah guru yang tersedia oleh pemerintah
maupun swasta tentu lebih banyak yang memilih daerah dengan kemudahan sarana dan prasarana
sekolah tersebut. Ditambah, di daerah terpencil, kebutuhan yang tak jarang lebih mahal dari daerah
di perkotaan. Maka dari itu, Pembelajaran Kelas Rangkap perlu diterapkan agar semua siswa
mendapat hak mengenyam Pendidikan yang sama seperti anak di daerah yang lain yang
berkecukupan guru.
2a. menurut saya, model PKR paling ideal untuk kasus pada soal yaitu model 222. Yaitu, 2 kelas, 2
mata pelajaran, 2 ruangan. Sebab kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin
diitampung dalam satu ruangan. Penerapan ini mempunyai dampak antara lain, perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis control guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus karena guru
harus terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu guru secara fisik.
Langkah Waktu
Kelas V KELAS VI
1. Pendahuluan (10 menit)
Matematika : Skala Pada Ipa : Cara Makhluk Hidup
Denah Menyesuai Diri Dengan
Lingkungan
6. Penutup (10 menit) Review Umum, Pergantian, Penguatan, Tindak Lanjut Tugas, Pengantar
Jam Pelajaran Berikutnya
Peran guru dalam model Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS) yaitu:
• Guru sebagai fasilitator dan penasehat yang membantu peserta didik menetukan tujuan
pembelajaran mereka sendiri, memberikan arahan, dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan
peserta didik.
• Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran
Dalam model PBAS peran guru bergeser dari pengajar yang dominan menjadi fasilitator
pembelajaran. Guru memberikan arahan awal, menyediakan sumber belajar, membantu siswa
dalam pengaturan tujuan dan pembuatan rencana pembelajaran, serta memberikan umpan balik
yang konstruktif. Guru juga berfungsi sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi peserta didik,
mendukung mereka dalam mengatasi hambatan belajar, dan mendorong refleksi diri.
c. Alasan penggunaan model PBMKS tipe Tutorial Teman Sebaya (TTS) yaitu
Tujuan Pembelajaran Kolaboratif adalahberikut ini:
• Dalam model PBMKS TTS ini, bertujuan mendorong kolaborasi dan interaksi antar peserta
didik dalam proses pembelajaran. Melalui tutor teman sebaya, peserta didik dapat saling
membantu dan mendukung satu sama lain dalam pemahaman materi pelajaran. Tujuan
utama PBMKS TTS ini adalah memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman siswa melalui interaksi antar siswa.
• Pembelajaran Aktif dan Konstruktif. Dalam model PBMKS TTS ini, peserta didik terlibat
secara aktif dalam membantu dan mengajar teman sebaya mereka. Mereka membangun
pengetahuan mereka sendiri dengan menjelaskan konsep, memberikan contoh atau
merangkum materi kepada teman sebayanya. Model ini mendorong peserta didik untuk
berpikir secara mendalam, mengorganisasi informasi dengan baik, dan mengembangkan
keterampilan mengajar yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
• Peningkatan Kemampuan Sosial. Dalam model PBMKS TTS ini, membantu peserta didik
dalam mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti kemampuan
berkomunikasi, empati dan kerja sama. Peserta didik belajar untuk memahami perspektif
teman sebaya mereka, memahami kebutuhan individu, dan menyampaikan informasi
dengan cara yang efektif. Melalui interaksi tutor teman sebaya peserta didik juga
mengembangkan keterampilan mendengarkan dan memberikan umpan balik yang
konstruktif.
• Guru sebagai Pendukung Fasilitator. Dalam model PBMKS TTS ini, peran guru adalah sebagai
pendukung dan fasilitator pembelajaran. Guru memberikan arahan awal, memberi contoh,
dan memberikan pedoman kepada peserta didik dalam menjalankan peran sebagai tutor
teman sebaya. Guru juga memantau dan memberikan umpan balik yang relevan kepada
siswa untuk memastikan kualitas pembelajaran yang efektif.
• Guru sebagai supervisor dalam Peningkatan Kepercayaan Diri dan Motivasi. Dalam model
PBMKS TTS ini, peserta didik yang bertindak sebagai tutor teman sebaya, dapat merasa lebih
percaya diri dan termotivasi karena mereka memiliki kesempatan untuk mengajar dan
membantu teman sekelas mereka. Hal ini membantu peserta didik membangun
kepercayaan diri, meningkatkan pemahaman mereka sendiri, dan memperkuat rasa
tanggung jawab terhadap pembelajaran.
4. a. Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Pak Roni, rancangan PKR nya sudah cukup baik
berikut alasannya :
▪ Indikator pelajaran Bahasa Indonesianya cukup jelas menggambarkan apa yang diharapkan kepada
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Memahami kata sapaan dan ciri-cirinya merupakan
hal yang relevan dengan KD yang telah ditetapkan.
▪ Tujuan pembelajaran bahasa Indonesianya sudah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Tujuannya daripada Pembelajaran Bahasa Indonesia yakni memberikan arah yang jelas mengenai
apa yang ingin dicapai oleh siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuannya terukur dan terarah
membantu memfokuskan upaya pembelajaran.
▪ Indikator pelajaran PPKn sudah mencerminkan substansi KD PPKn yang telah ditetapkan.
Indikatornya dapat diobservasi dan dinilai dengan jelas.
▪ Tujuan pembelajaran PPKn sudah mencerminkan indikator yang telah ditetapkan. Tujuannya
memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh siswa dalam pembelajaran
PPKn. Tujuan pembelajaran yang terukur dan terarah membantu mengarahkan kegiatan
pembelajaran dengan tepat.
• Indikator PPkn :
- Memahami kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga berkaitan dengan makanan
- Menelaah gambar yang mencerminkan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dalam hal
berpakaian.
------------------------------------------------------------S E L E S A I ------------------------------------------------------------