Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Wajo, 8 Juli 2023
NURKAMARIAH
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. a. Model PKR yang dapat diterapkan Bu Ratih yaitu Model PKR 222 dimana model ini menggabungkan 2 kelas
dengan 2 materi yang berbeda pada 2 ruangan yang berbeda pula. Alasan mengapa model ini yang
diterapkan yaitu dilihat dari jumlah siswa tiap kelas lebih dari 20 orang maka tidak memungkinkan jika ruang
kelas digabung karena idealnya 1 ruangan kelas maksimal 25 orang anak artinya jika melebihi itu
kapasitasnya tidak muat dan akan berpengaruh pada proses pembelajaran yang kurang efektif disebabkan
ruangan kelas yang tidak kondusif. Selain itu dengan menggunakan dua ruangan yang berbeda, guru dapat
mengajar kedua kelas secara bersamaan tanpa mengganggu satu sama lain. Hal ini penting untuk
memastikan setiap kelas dapat fokus pada pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
b. Model PKR 222 (Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan)
KELAS V KELAS VI
Langkah Waktu
3) Pada kegiatan penutup ±10 menit terakhir berdirilah di depan pintu oenghubung menghadap kedua kelas
untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai materi tiap kelas. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas masing-
masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk jam pelajaran berikutnya.
3. a. Alasan penggunaan model PBAS ditinjau dari tujuan dan peran guru yaitu:
Ditinjau dari tujuannya model PBAS ini agar siswa secara mandiri mencari dan mengolah informasi atas
dorongan belajar dari dalam diri. Artinya tanpa menunggu datangnya tugas atau perintah dari guru atau
orang lain, bisa dikatakan model PBAS membantu siswa menjadi pembelajar yang aktif, kritis, dan mandiri.
Sedangkan peran guru disini hanya sebagai pengarah dan pemberi kemudahan belajar siswa. Arahan dari
masih tetap diperlukan dalam kadar yang tidak terlalu besar dalam tugas memberikan arahan awal,
menyediakan sumber daya pembelajaran, membantu siswa dalam pengaturan tujuan dan pembuatan
rencana pembelajaran, serta memberikan umpan balik.
b. Alasan penggunaan model PBMKS tipe Olah-Pikir Sejoli (OPS) ditinjau dari tujuan dan peran guru yaitu:
Ditinjau dari tujuannya model PBMKS tipe Olah-Pikir Sejoli (OPS) yaitu membina kerja sama dan
komunikasi sosial siswa dalam proses pembelajaran.melaui kerja sama atau diskusi kelompok atau
pasangan, siswa dapat saling belajar, bertukar informasi, dan membangun pengetahuan secara bersama-
sama. Sedangkan peran guru disini berperan sebagai penanya, moderator atau pengatur, dan manajer
atau pengelola kelas. Dalam artian guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses
pembelajaran, memfasilitasi diskusi, mengelola waktu, dan memberikan umpan balik.
c. Alasan penggunaan model PBMKS tipe Tutorial Teman Sebaya (TTS) ditinjau dari tujuan dan peran guru
yaitu:
ditinjau dari tujuannay model PBMKS tipe Tutorial Teman Sebaya (TTS) yaitu untuk membantu siswa
dalam memgembangkan sikap dan kebiasaan membantu antar teman sebaya dalam proses pembelajaran.
Dalam artian mereka membangun pengetahuan mereka sendiri dengan menjelaskan konsep, memberikan
contoh, atau merangkum materi kepada teman sebaya. Selain itu siswa mengembangkan keterampilan
sosial yang penting, seperti kemampuan berkomunikasi, empati, dan kerjasama. Sedangkan peran guru
disini sebagai pendukung, orang yang dimintai keterangan, petunjuk dan sarannya oleh siswa yang
ditugasi sebagai tutor sebaya dan menjaga agar siswa yang menjadi tutor tidak bersikap sombong.
4. a. penilaian mengenai rancangan pelaksanaan PKR ditinjau dari rumusan indikator dan tujuan pembelajaran
Yaitu:
Dilihat dari rumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang dibuat oleh Pak Roni menurut saya sudah
cukup
baik karena sudah ada kesesuaian satu sama lain diantaranya:
Indikator Bahasa Indonesia:
1) Memahami kata sapaan
2) Memahami ciri-ciri kata sapaan
Indikator diatas sudah menggambarkan apa yang diharapkan dari siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Akan tetapi akan lebih baik lagi jika indikator yang dibuat relevansi dengan KD harus konsisten
Karena KD nya adalah tentang Menentukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis seharusnya
dalam indikator tidak hanya berfokus pada kata sapaan secara umum harusnya lebih spesifik kata sapaan
yang ada dalam dongeng.
Indikator PPKn
1) Mengenal kewajiban sebagai anggota keluarga
2) Mengenal hak sebagai anggota keluarga
Indikator ini mencerminkan substansi KD PPKn yang telah ditetapkan dengan baik. Dengan indikator ini,
siswa diharapkan dapat mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga. Indikator ini dapat
diobservasi dan dinilai dengan jelas.
Secara keseluruhan, rancangan pelaksanaan PKR yang disusun oleh Pak Roni sudah bagus dan sudah
kesesuain antara KD dan indikator meskipun pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih perlu perbaikan
tetapi itu tidak mengurangi konsistensi dan kesesuaian antara indikator dengan KD yang ditetapkan.
b. Rumusan Indikator dari setiap mata pelajaran
Bahasa Indonesia
KDnya adalah "Menentukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis". Dalam mengajar KD ini, Pak
Roni memiliki dua indikator yang harus dicapai oleh siswa, yaitu:
1) Memahami kata sapaan dalam dongeng dengan benar
Siswa diharapkan mampu memahami apa yang dimaksud dengan kata sapaan. Mereka harus dapat
mengidentifikasi kata-kata yang digunakan untuk menyapa atau memanggil orang lain dalam dongeng
yang mereka baca atau dengar.
2) Memahami ciri-ciri kata sapaan dalam dongeng dengan benar.
Siswa juga diharapkan mampu memahami ciri-ciri dari kata sapaan. Mereka perlu mengenali bagaimana
kata-kata ini digunakan dalam konteks dongeng dan apa yang membuatnya menjadi kata sapaan.
PPKn
KDnya adalah "Mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga". Adapun indikator yang harus
dicapai oleh siswa, yaitu:
1) Mengenal kewajiban sebagai anggota keluarga
Siswa perlu memahami kewajiban-kewajiban yang mereka miliki sebagai anggota keluarga. Mereka harus
mengenali tugas-tugas yang harus mereka lakukan untuk membantu keluarga dan menjaga kerukunan di
rumah.
2) Mengenal hak sebagai anggota keluarga
Selain itu, memiliki kewajiban siswa juga perlu mengetahui hak-hak yang mereka miliki sebagai anggota
keluarga. Mereka harus memahami bahwa sebagai anggota keluarga, mereka memiliki hak untuk
mendapatkan perlindungan, kasih sayang, dan kesempatan untuk berkembang.