Anda di halaman 1dari 19

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : NOVI ANDINI INTAN LESTARI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 858852267

Tanggal Lahir : 16 – 11 – 1992

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4302

Kode/Nama Program Studi : Pembelajaran Kelas Rangkap

Kode/Nama UT-Daerah : POKJAR KOTA BATU

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU, 23 – 12 – 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NOVI ANDINI INTAN LESTARI


NIM : 858852267
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4302
Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : PGSD

UT-Daerah : KOTA BATU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Batu, 23 – 12 – 2023

Yang Membuat Pernyataan

NOVI ANDINI INTAN LESTARI


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. SD Mulia Kasih berada di daerah dataran tinggi dengan akses


transportasi sangat minim, karena kondisi jalan telah mengalami rusak
selama bertahun-tahun. Jumlah keseluruhan murid SD tersebut adalah
51 siswa, dengan perincian 7 siswa Kelas I, 9 siswa Kelas II, 8 siswa
Kelas III, 10 siswa Kelas IV, 9 siswa Kelas V dan Siswa Kelas VI.
Selain itu, berdasarkan ketersediaan guru yang ada, dinas pendidikan
menugaskan tiga guru untuk melaksanakan pembelajaran. Dengan memperhatikan kondisi tersebut,
jelaskan hasil analisis Anda tentang 8 alasan diterapkannya PKR di SD Mulia Kasih!

Jawaban:

Beberapa alasan PKR di SD Mulia Kasih disebabkan karena beberapa faktor, antara lain:

1) Akses Transportasi Minim:

Faktor pertama adalah akses transportasi minim dimana kondisi jalan rusak dan minimnya akses
transportasi membuat sulitnya akses bagi guru-guru untuk datang secara teratur ke sekolah.

Dengan melakukan pembelajaran PKR memungkinkan pembelajaran tetap berlangsung tanpa


harus bergantung pada kehadiran fisik guru di tempat.

2) Jumlah Murid dan Ketersediaan Guru:

Jumlah murid dan ketersediaan guru yang tidak memungkinkan dengan jumlah yang relatif kecil
juga satu alasan dilakukan PKR.

Dengan jumlah murid yang relatif kecil dan keterbatasan jumlah guru yang hanya tiga orang, PKR
dapat menjadi solusi efisien.

Terutama dalam kaitan menyediakan pembelajaran berkualitas kepada seluruh siswa meskipun
dengan jumlah guru terbatas.

3) Fleksibilitas Pembelajaran:

Dengan diberlakukannya PKR memberikan fleksibilitas waktu bagi guru dan siswa dalam
melakukan pembelajaran.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Hal ini dapat memungkinkan guru untuk mengajar dari jarak jauh
sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

4) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran:

Meskipun terjadi pembatasan fisik, PKR memungkinkan


penggunaan teknologi dan sumber daya daring. Hal itu tentunya
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai konten digital dan
metode pembelajaran yang inovatif.

2. Bu Siska merupakan guru SD yang mengajar kelas rangkap di Kelas III dan IV. Jumlah siswa di kedua
kelas tersebut tidak terlalu banyak, masing-masing kelas kurang dari 20 siswa. Pada suatu hari, Bu Siska
akan membelajarkan PKn di Kelas III dan IV. Untuk Kelas III akan diadakan pembelajaran KD 3.2
Mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah dan untuk Kelas IV
pembelajaran KD 3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kasus Bu Siska:

a. Tentukan model PKR yang paling sesuai dan jelaskan mengapa model tersebut paling ideal untuk
diterapkan!

b. Rancanglah pengelolaan kelas Bu Siska sesuai dengan model yang dipilih dalam bentuk sebuah bagan
lengkap dengan langkah serta waktu pembelajaran selama 80 menit dan sertakan penjelasan kegiatan
pembelajaran tersebut!

Jawaban:

a. Pemilihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PBL)

1. Pemahaman tentang Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL):

▪ Definisi:

Model PBL adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proyek nyata atau
tugas yang menuntut pemecahan masalah, kolaborasi, dan penerapan pengetahuan dalam
konteks kehidupan nyata.

▪ Keunggulan PBL:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

a) Mendorong pemahaman konsep melalui aplikasi


praktis.

b) Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan


pemecahan masalah.

c) Memotivasi siswa dengan proyek yang relevan dan


menarik.

d) Mendorong kolaborasi dan komunikasi antar siswa.

2. Alasan Pemilihan Model PBL:

▪ Relevansi dengan KD: PBL memungkinkan siswa untuk mengidentifikasi kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga sekolah (Kelas III) serta melibatkan mereka dalam
memahami pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat (Kelas IV).

▪ Keterlibatan Siswa: Proyek memberikan tantangan yang merangsang kreativitas dan


keterlibatan siswa secara langsung dalam memahami konsep PKn.

▪ Kolaborasi: Model PBL mendukung kerja sama dan interaksi antar siswa dalam mencapai
tujuan proyek.

▪ Penerapan dalam Konteks Nyata: Proyek memungkinkan siswa menerapkan konsep ke dalam
kehidupan sehari-hari mereka, meningkatkan pemahaman konsep secara lebih mendalam.

3. Langkah-langkah Penerapan PBL:

▪ Penetapan Tujuan Proyek: Identifikasi tujuan yang ingin dicapai oleh siswa, sesuai dengan
KD yang telah ditetapkan.

▪ Pemilihan Tema atau Konteks: Pilih tema atau konteks proyek yang relevan dengan KD
dan menarik perhatian siswa.

▪ Penetapan Kelompok atau Individu: Tentukan apakah siswa akan bekerja secara individu
atau dalam kelompok, sesuai dengan dinamika kelas.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

▪ Perencanaan Kegiatan Pembelajaran: Rancang kegiatan


yang mendukung pencapaian tujuan proyek, termasuk
sumber daya yang diperlukan.

▪ Pelaksanaan Proyek: Monitor dan fasilitasi kemajuan


siswa dalam melaksanakan proyek.

▪ Evaluasi Hasil dan Proses: Evaluasi hasil akhir proyek serta proses pembelajaran yang
dialami siswa.

b. Rancangan Pengelolaan Kelas

Bagan Pengelolaan Kelas Menggunakan Model PBL:

Penjelasan Kegiatan Pembelajaran:

1. Pembukaan (10 Menit):

▪ Aktivitas:

✓ Siswa diberikan pengantar tentang topik KD 3.2 yang akan dipelajari.

✓ Diskusi singkat mengenai kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah.

▪ Tujuan:

✓ Membangkitkan minat siswa terhadap topik pembelajaran.

✓ Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Penjelasan Proyek (15 Menit):

▪ Aktivitas:

o Siswa diberikan penjelasan mendalam mengenai proyek yang akan dilakukan.

o Tema proyek disampaikan dan siswa memahami tugas dan tujuan proyek.

▪ Tujuan:
o Mengklarifikasi ekspektasi dan harapan terhadap proyek.

o Menetapkan arah pemikiran siswa terkait proyek.

3. Pembentukan Kelompok dan Tema Proyek (10 Menit):

▪ Aktivitas:

o Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.

o Setiap kelompok memilih tema atau konteks proyek sesuai dengan KD.

▪ Tujuan:

o Mendorong kolaborasi antar siswa.

o Menyelaraskan tema proyek dengan minat siswa.

4. Perencanaan Proyek (20 Menit):

▪ Aktivitas:

o Setiap kelompok merencanakan langkah-langkah pelaksanaan proyek.

o Siswa menentukan bagaimana mereka akan mengidentifikasi kewajiban dan hak yang
sesuai dengan tema proyek.

▪ Tujuan:

o Mendorong kreativitas dan pemikiran kritis.

o Memastikan siswa memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam proyek.

5. Pelaksanaan Proyek (15 Menit):

▪ Aktivitas:

o Siswa melaksanakan proyek sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

o Guru memberikan bimbingan dan mendukung kelompok-kelompok sesuai kebutuhan.

▪ Tujuan:
o Mengaplikasikan konsep KD 3.2 ke dalam proyek secara praktis.

o Mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

6. Presentasi Hasil Proyek (10 Menit):

▪ Aktivitas:

o Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka.

o Diskusi dan pertanyaan dari guru dan teman sekelas.

▪ Tujuan:

o Mengevaluasi pemahaman siswa terhadap KD 3.2.

o Memberikan kesempatan siswa untuk berbagi dan belajar dari hasil proyek teman
sekelas.

7. Refleksi dan Evaluasi (5 Menit):

▪ Aktivitas:

o Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah mereka alami.

o Guru memberikan umpan balik dan mengevaluasi proses pembelajaran.

▪ Tujuan:

o Memastikan pemahaman siswa terhadap materi.

o Meningkatkan kualitas pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

c. Evaluasi Pembelajaran dan Tindak Lanjut:

1) Metode Evaluasi:

▪ Produk Proyek :
Menilai hasil akhir proyek yang mencakup identifikasi kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan warga sekolah (Kelas III) serta pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (Kelas IV).
▪ Penilaian Formatif :
Melakukan penilaian formatif selama proses proyek berlangsung untuk memastikan
pemahaman konsep.

2) Tindak Lanjut:

▪ Umpan Balik:
❖ Memberikan umpan balik positif terhadap hasil proyek siswa.
❖ Identifikasi aspek yang perlu perbaikan atau pengembangan.
▪ Refleksi Kelas:
❖ Mendorong siswa untuk merenung dan menyampaikan refleksi terhadap pembelajaran
mereka.
❖ Guru melakukan refleksi terhadap efektivitas pengelolaan kelas dan metode pembelajaran.

3) Integrasi Teknologi:

▪ Platform Pembelajaran Daring:


❖ Gunakan platform daring untuk mendukung kolaborasi dan presentasi proyek.
❖ Manfaatkan media digital untuk memperkaya materi pembelajaran.
▪ Blog atau Portofolio Siswa:
❖ Biarkan siswa membuat blog atau portofolio daring untuk menyajikan hasil proyek
mereka.
❖ Mempermudah proses evaluasi dan memperlihatkan perkembangan siswa.

4) Pemantauan Kemajuan Individu:

▪ Diskusi Individu:
❖ Lakukan diskusi individu dengan setiap siswa untuk memahami pemahaman mereka
terhadap KD.
❖ Identifikasi siswa yang membutuhkan bimbingan tambahan.

5) Pertemuan Lanjutan:

▪ Bimbingan Tambahan:
❖ Sediakan waktu bimbingan tambahan bagi siswa yang memerlukan.
❖ Diskusikan pemahaman siswa terhadap materi.

6) Pertumbuhan Pribadi dan Sosial:

o Refleksi Pribadi:
o Dorong siswa untuk merefleksikan dampak proyek terhadap pertumbuhan pribadi dan sosial
mereka.

o Diskusikan nilai-nilai seperti kerjasama, tanggung jawab, dan kepedulian.

d. Peningkatan Berkelanjutan:

1) Pertemuan Tim Guru:

• Diskusi Hasil Pembelajaran:

• Pertemuan tim guru untuk membahas hasil pembelajaran dan tindak lanjut.

• Evaluasi kesesuaian model PBL dan pembelajaran.

2) Pelatihan Guru:

• Pengembangan Keterampilan PBL:

• Sediakan pelatihan tambahan bagi guru terkait penggunaan dan pengembangan model
PBL.

• Bagikan pengalaman dan strategi yang efektif.

3) Feedback dari Siswa:

• Survei Kepuasan Siswa:

• Lakukan survei kepuasan siswa terhadap pembelajaran model PBL.

• Gunakan umpan balik untuk perbaikan berkelanjutan.

4) Revisi Rencana Pembelajaran:

• Perbaikan Rencana:

• Revisi dan perbaiki rencana pembelajaran berdasarkan evaluasi dan umpan balik.

• Sesuaikan dengan dinamika kelas dan perkembangan siswa.

5) Kolaborasi Guru-Siswa:

• Diskusi Kelas:
• Berikan waktu bagi siswa dan guru untuk berdiskusi tentang proses pembelajaran.

• Fasilitasi diskusi terbuka tentang keberhasilan dan perbaikan.

6) Rencana Pengembangan Model PBL:

• Proyek Berikutnya:

• Persiapkan proyek berikutnya yang dapat mengintegrasikan lebih banyak KD PKn atau
mata pelajaran lain.

• Tinjau dan perbarui model PBL untuk meningkatkan efektivitas.

3. Pak Dani bertugas di SD Lintang dengan mengajar di Kelas V dan VI. Jumlas Kelas V adalah 10 siswa
dan jumlah kelas VI sebanyak 16 siswa. Setiap kelas menempati ruang kelas masingmasing. Pak Dani
akan membelajarkan mengenai faktor-faktor penyebab penjajahan di Indonesia pada Kelas V dan materi
makna proklamasi kemerdekaan di Kelas VI. Kegiatan pembelajaran direncanakan selama 70 menit.

Berikut merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Dani:

Kegiatan Pendahuluan: Pak Dani melakukan kegiatan pendahuluan/ membuka pembelajaran di masing-
masing ruang kelas selama 10 menit secara bergantian. Pak Dani memberikan pengantar dan pengarahan
umum di kelas V terlebih dahulu, kemudian beralih ke kelas VI.

Kegiatan Inti: Pak Dani memulai pembelajaran di kelas V dengan menjelaskan materi faktor-faktor
penyebab penjajahan di Indonesia. Sementara kelas VI masih menunggu Pak Dani. Beberapa siswa kelas
V mengajukan pertanyaan dan selanjutnya Pak Dani memberikan tugas, sehingga Pak Dani menghabiskan
waktu selama 20 menit di kelas V. Selanjutnya Pak Dani beralih ke ruang kelas VI untuk membelajarakan
mengenai makna proklamasi kemerdekaan selama 20 menit.

Kegiatan Penutup: Pak Dani kembali ke Kelas V untuk melakukan riview materi dan menutup kegiatan
pembelajaran selama 10 menit. Selanjutnya Pak Dani menutup pembelajaran di Kelas VI selama 10 menit.

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Dani:

a. Sudah tepatkan model pelaksanaan PKR yang diterapkan oleh Pak Dani? Jelaskan alasannya!
b. Jelaskan hasil analisis Anda mengenai kelemahan dari kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti dan
penutup) yang telah dilakukan Pak Dani!

Jawaban:

Mari kita analisis apakah model pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan oleh Pak Dani sudah tepat
atau tidak:

1. Model Pelaksanaan Pembelajaran yang Diterapkan:

Pak Dani menerapkan model pembelajaran yang dapat disebut sebagai kombinasi antara Model
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan Model Pembelajaran Berbasis Pertanyaan
(Inquiry-Based Learning).

o Pembelajaran Langsung (Direct Instruction):

o Terlihat pada kegiatan inti di Kelas V, di mana Pak Dani memberikan penjelasan materi secara
langsung.

o Memberikan tugas kepada siswa untuk melibatkan mereka dalam pemahaman konsep.

o Pembelajaran Berbasis Pertanyaan (Inquiry-Based Learning):

o Terlihat pada interaksi dengan siswa di Kelas V, di mana beberapa siswa mengajukan
pertanyaan.

o Membangun pemahaman konsep melalui diskusi dan pertanyaan.

2. Analisis Alasan Pemilihan Model:

o Pertimbangan Materi Pembelajaran:

o Materi mengenai faktor-faktor penyebab penjajahan dan makna proklamasi kemerdekaan


memerlukan penjelasan yang cermat.

o Pembelajaran langsung membantu menyampaikan informasi secara jelas dan sistematis.

o Tingkat Kesulitan Materi:

o Faktor-faktor penyebab penjajahan dan makna proklamasi kemerdekaan mungkin


memerlukan penjelasan khusus dan pemahaman yang baik.
o Model kombinasi memungkinkan penyesuaian antara pemahaman langsung dan pemahaman
melalui pertanyaan siswa.

o Partisipasi Siswa:

o Siswa terlibat aktif melalui pertanyaan dan diskusi di Kelas V.

o Pemberian tugas dapat meningkatkan keterlibatan siswa.

o Penutupan Pembelajaran:

o Review materi di akhir pembelajaran dapat membantu memastikan pemahaman siswa.

o Model ini memberikan kesempatan untuk mengukur pemahaman siswa dan memberikan
umpan balik.

3. Kelebihan Model yang Diterapkan:

a) Keterlibatan Siswa:

Model ini mendorong keterlibatan siswa melalui pertanyaan dan diskusi.

b) Penyesuaian Pembelajaran:

Kombinasi antara pembelajaran langsung dan pertanyaan siswa memungkinkan penyesuaian


pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

c) Penilaian Pemahaman:

Pemberian tugas memberikan kesempatan bagi Pak Dani untuk menilai pemahaman siswa.

4. Kekurangan Model yang Diterapkan:

a. Waktu Pembelajaran:

Waktu pembelajaran mungkin terasa cukup singkat untuk materi yang kompleks.

70 menit mungkin tidak mencukupi untuk mendalami dua topik secara mendalam.

b. Pemisahan Materi antara Kelas V dan VI:


Pemisahan pembelajaran antara dua kelas dapat menyebabkan beberapa siswa kehilangan
kontinuitas pembelajaran.

5. Rekomendasi Peningkatan:

a. Pengelolaan Waktu:

Pertimbangkan penyesuaian waktu pembelajaran agar cukup mendalam untuk setiap topik.

Efisiensi waktu tanpa mengorbankan pemahaman siswa.

b. Integrasi Kontinuitas:

Sampaikan materi dengan kontinuitas, terutama karena dua kelas mendapatkan pembelajaran
dari topik yang terkait.

c. Peningkatan Interaksi:

Aktifkan lebih banyak interaksi siswa di kelas VI selama pembelajaran untuk menjaga
keterlibatan dan pemahaman.

d. Rancangan Pengelolaan Kelas yang Ideal:

1) Pengelolaan Awal (10 Menit):

o Pendahuluan:

Sapaan hangat dan pengantar singkat kegiatan pembelajaran hari itu.

Pengumuman secara singkat tentang topik yang akan dibahas.

o Pertanyaan Awal:

Mendorong siswa untuk berpikir awal tentang topik.

Pertanyaan terkait materi hari ini.

2) Pembukaan Kelas V (15 Menit):

o Pengantar Materi:

Penjelasan singkat tentang faktor-faktor penyebab penjajahan di Indonesia.


Menggunakan gambar, peta, atau kisah singkat untuk membangkitkan minat.

o Aktivitas Interaktif:

Pertanyaan kepada siswa untuk memastikan pemahaman dasar.

Diskusi singkat mengenai pertanyaan tersebut.

o Tugas Ringan:

Pemberian tugas ringan terkait materi untuk memancing partisipasi dan kreativitas siswa.

3) Pembukaan Kelas VI (15 Menit):

o Transisi yang Lancar:

Peralihan yang mulus dari Kelas V ke Kelas VI.

Pengenalan singkat tentang makna proklamasi kemerdekaan.

o Aktivitas Pembelajaran Interaktif:

Pertanyaan terbuka untuk merangsang pemikiran kritis siswa.

Diskusi kelompok kecil mengenai makna proklamasi.

o Tugas Lanjutan:

Pemberian tugas kelompok terkait makna proklamasi.

Menekankan kerja sama dan komunikasi antar siswa.

4) Kegiatan Inti (25 Menit):

o Pembelajaran Mendalam Kelas V:

Penjelasan lebih rinci tentang faktor-faktor penyebab penjajahan.

Ilustrasi visual dan cerita yang memikat.

o Diskusi dan Pertanyaan:

Beri kesempatan siswa untuk bertanya.


Fasilitasi diskusi kelompok kecil.

o Pemberian Tugas Kelas V:

Tugas menulis terkait faktor-faktor penjajahan sebagai pekerjaan rumah.

o Pembelajaran Mendalam Kelas VI:

Penjelasan makna proklamasi dengan pendekatan yang berbeda.

Relevansi dan dampak proklamasi terhadap kehidupan saat ini.

o Aktivitas Kreatif:

Aktivitas seni atau tulis yang menggambarkan makna proklamasi.

Mendorong kreativitas siswa dalam mengekspresikan pemahaman mereka.

5) Kegiatan Penutup (15 Menit):

o Review Materi Kelas V:

Rekapitulasi singkat tentang faktor-faktor penjajahan.

Diskusi singkat untuk memastikan pemahaman.

o Review Materi Kelas VI:

Ringkasan tentang makna proklamasi kemerdekaan.

Siswa berbagi hasil aktivitas kreatif mereka.

o Refleksi dan Umpan Balik:

Minta siswa untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.

Umpan balik singkat dari siswa.

o Penutup:

Ringkasan dan pengumuman tugas pekerjaan rumah.

Motivasi untuk belajar lebih lanjut tentang sejarah Indonesia.


▪ Tindak Lanjut dan Evaluasi:

o Pemantauan Tugas dan Karya Siswa:

Evaluasi pekerjaan rumah dan tugas kreatif siswa.

Umpan balik tertulis dan lisan untuk setiap siswa.

o Diskusi Tim Guru:

Pertemuan tim guru untuk membahas hasil pembelajaran dan strategi perbaikan.

Evaluasi efektivitas model pembelajaran yang diterapkan.

o Survei Kepuasan Siswa:

Survei singkat mengenai kepuasan siswa terhadap pembelajaran.

Identifikasi area perbaikan berdasarkan umpan balik siswa.

o Pertemuan Orang Tua:

Pertemuan dengan orang tua untuk berbagi tentang materi pembelajaran dan hasil evaluasi.

Membahas perkembangan siswa secara menyeluruh.

4. Bu Sari mengajar kelas rangkap di Kelas III dengan muatan pelajaran PKn dan Kelas IV dengan muatan
pelajaran Bahasa Indonesia. Kompetensi Dasar (KD) PKn yang dibelajarkan adalah “Mengidentifikasi
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan warga sekolah”. Sedangkan KD Bahasa Indonesia yang
dibelajarkan adalah “Mencermati Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung” Berikut merupakan indikator
dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan: Indikator PKn: − Mengenal kewajiban anggota keluarga
− Mengenal hak warga sekolah Tujuan Pembelajaran PKn: − Siswa dapat mengenal kewajiban anggota
keluarga − Siswa dapat mengenal hak warga sekolah Indikator Bahasa Indonesia: − Memahami gagasan
pokok − Memahami gagasan pendukung Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia: − Siswa dapat
memahami gagasan pokok − Siswa dapat memahami gagasan pendukung.

Berdasarkan rancangan pembelajaran Bu Sari:


a. Bagaimana penilaian Anda mengenai rancangan pelaksanaan PKR pada aspek rumusan indikator dan
tujuan pembelajaran?

b. Rumuskan minimal 2 indikator dari setiap muatan pembelajaran yang mengacu pada KD yang telah
ditetapkan!

c. Rumuskan minimal 2 tujuan pembelajaran yang lengkap (ABCD) dari setiap muatan pembelajaran yang
mengacu pada KD yang telah ditetapkan!

d. Rancanglah pengalaman belajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dengan
memanfaatkan potensi lingkungan dengan tepat dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran (70 menit)!

Jawaban:

a. Penilaian Rancangan Pelaksanaan PKR pada Aspek Rumusan Indikator dan Tujuan
Pembelajaran

Rancangan pelaksanaan PKR ini terlihat cukup baik dalam merumuskan indikator dan tujuan
pembelajaran.

Namun, untuk meningkatkan kejelasan, dapat disarankan untuk memberikan definisi yang lebih
spesifik pada beberapa konsep, seperti "mengenal kewajiban anggota keluarga" dan "mengenal
hak warga sekolah".

b. Rumusan Indikator dari Setiap Muatan Pembelajaran


1) PKn
▪ Indikator 1: Siswa dapat menyebutkan minimal 3 kewajiban anggota keluarga.
▪ Indikator 2: Siswa dapat menggambarkan hak warga sekolah yang dimilikinya.
2) Bahasa Indonesia
▪ Indikator 1: Siswa dapat merangkum gagasan pokok dalam satu kalimat.
▪ Indikator 2: Siswa dapat menemukan setidaknya dua gagasan pendukung dari suatu teks.
c. Tujuan Pembelajaran yang Lengkap (ABCD) dari Setiap Muatan Pembelajaran
1) PKn
▪ Tujuan A: Siswa dapat menjelaskan arti dan pentingnya kewajiban anggota keluarga
(Affective).
▪ Tujuan B: Siswa dapat membuat poster tentang hak warga sekolah sebagai bentuk ekspresi
kreatif (Behavioral).
▪ Tujuan C: Siswa dapat membandingkan kewajiban anggota keluarga dengan kewajiban
warga sekolah (Cognitive).
▪ Tujuan D: Siswa dapat merancang slogan tentang kewajiban dan hak sebagai tanggung
jawab sosial (Psychomotor).
2) Bahasa Indonesia
▪ Tujuan A: Siswa dapat mengidentifikasi gagasan pokok dalam teks bacaan (Affective).
▪ Tujuan B: Siswa dapat menulis ringkasan dari suatu teks dengan menggunakan bahasa
sendiri (Cognitive).
▪ Tujuan C: Siswa dapat menyusun daftar kata kunci yang menunjukkan gagasan pokok dan
pendukung (Psychomotor).
▪ Tujuan D: Siswa dapat menyajikan hasil rangkuman secara lisan dengan menggunakan
kalimat yang jelas (Behavioral).
d. Rancangan Pengalaman Belajar
▪ Kegiatan Pendahuluan (Awal)
➢ Siswa diajak untuk berdiskusi tentang pengalaman pribadi terkait kewajiban dalam
keluarga dan hak di sekolah.
➢ Penyampaian kasus atau cerita pendek yang mengilustrasikan konsep kewajiban
anggota keluarga dan hak warga sekolah.
▪ Kegiatan Inti (Tengah)
➢ Siswa melakukan studi kasus keluarga di sekitar sekolah untuk mengidentifikasi
kewajiban anggota keluarga.
➢ Pembacaan bersama teks bacaan untuk memahami gagasan pokok dan pendukung.
▪ Kegiatan Penutup (Akhir)
➢ Presentasi hasil studi kasus dan diskusi kelompok.
➢ Siswa diminta untuk membuat ringkasan singkat dari pembelajaran hari itu.
➢ Pemberian tugas untuk membuat poster atau slogan yang menunjukkan pemahaman
tentang kewajiban anggota keluarga dan hak warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai