Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujianUAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturanakademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
PANDAN, 12 DESEMBER 2023
Yang Membuat Pernyataan
Nama Mahasiswa
Sri winarsi yulyani
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
a. Analisis tentang landasan pembelajaran yang digunakan Bu Dea di Propinsi Jawa Barat dan
Sumatra Barat:
Pada dasarnya, landasan pembelajaran yang digunakan Bu Dea dalam kedua propinsi tersebut
memiliki kesamaan karena tema, sub tema, dan cakupan mata pelajaran yang diajarkan tetap
sama. Namun, ada kemungkinan bahwa konteks dan aspek tertentu dari materi pembelajaran bisa
berbeda antara Jawa Barat dan Sumatra Barat. Misalnya, cara pendekatan pada aspek
kebudayaan, ekonomi lokal, atau karakteristik alat musik yang ada di Sumatra Barat bisa berbeda
dengan yang ada di Jawa Barat.
b. Klasifikasi landasan pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Bu Dea saat mengajar di
Propinsi Jawa Barat:
1. Tema dan Subtema Terpadu: Bu Dea menggunakan tema "indahnya kebersamaan" dan sub tema
"keberagaman budaya bangsaku" yang mencakup berbagai mata pelajaran seperti Bahasa
Indonesia, IPA, dan IPS. Ini memungkinkan integrasi pembelajaran lintas mata pelajaran dalam
konteks yang sama.
2. Model Pembelajaran Terpadu: PBL (Project-Based Learning) dan pendekatan saintifik digunakan
untuk mengintegrasikan pembelajaran dari berbagai mata pelajaran dengan fokus pada proyek
atau kegiatan yang relevan dengan kehidupan nyata.
3. Integrasi Mata Pelajaran: Bu Dea mengintegrasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia (KD 3)
dengan IPA (sifat bunyi alat musik) dan IPS (mengenai ekonomi lokal dan strategi pemasaran)
dalam konteks alat musik khas Jawa Barat. Hal ini menunjukkan integrasi yang kuat antara mata
pelajaran yang berbeda.
4. Pendekatan Kontekstual: Materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa,
dalam hal ini kaitannya dengan budaya dan alat musik khas Jawa Barat untuk memahami aspek
keberagaman budaya bangsaku.
Keterpaduan Mata Pelajaran: Bu Risa menggabungkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN,
dan SBDP dalam satu tema pembelajaran. Hal ini mendukung keterpaduan berbagai aspek
pembelajaran.
Relevansi dengan Tema dan Sub Tema: Teks "Kucing Peliharaanku" mengaitkan pembelajaran
tentang gerak anggota tubuh kucing dengan tema "Hewan di Sekitarku". Hal ini mendukung
pemahaman anak tentang hewan di sekitar mereka.
Penggunaan Media Beragam: Bu Risa menggunakan teks bacaan, video, serta tugas observasi
tentang gerakan hewan peliharaan untuk memperkaya pembelajaran, memfasilitasi pemahaman,
dan keterampilan siswa.
Interkoneksi Mata Pelajaran: Integrasi antara Bahasa Indonesia (penggunaan kosakata, kalimat
terima kasih, perintah, dsb), PPKN (aturan dalam kehidupan sehari-hari, pernyataan ajakan), dan
SBDP (gerak anggota tubuh melalui tari) terlihat dalam pembelajaran yang dilakukan.
Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata: Bu Risa membimbing siswa untuk mengidentifikasi gerak
anggota tubuh kucing melalui teks dan video yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka,
serta mengaitkannya dengan cara pemeliharaan hewan peliharaan.
Penggunaan Berbagai Sumber Belajar: Dalam pengajaran, Bu Risa menggunakan teks bacaan
dan video sebagai sumber belajar yang beragam untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
topik yang diajarkan.
Dengan demikian, Bu Risa telah berhasil mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan landasan pembelajaran terpadu dengan menyatukan mata pelajaran yang berbeda dalam
satu tema pembelajaran yang kohesif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
3. Kesimpulan dari cara pembelajaran Pak Hendri sudah sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu
dan alasannya :
a. Cara pembelajaran Pak Hendri belum sepenuhnya sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu.
Meskipun ia mengintegrasikan beberapa mata pelajaran (matematika, PPKN, dan SBDP) dalam
satu tema yang sama, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk memenuhi prinsip-prinsip
utama pembelajaran terpadu. Beberapa alasannya antara lain:
1. Keterkaitan Konsep yang Belum Optimal: Meskipun tema "Selalu Berhemat Energi" relevan
dengan kehidupan sehari-hari, belum terlihat bagaimana konsep dari berbagai mata pelajaran
secara sinergis saling terkait. Terlihat bahwa materi pembelajaran dari tiap mata pelajaran
disampaikan secara terpisah.
2. Keterlibatan Peserta Didik: Meskipun ada arahan kepada peserta didik untuk mengikuti instruksi,
namun belum terlihat bagaimana mereka secara aktif terlibat dalam mencari hubungan antara
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam konteks tema yang sama.
3. Kehidupan Nyata dan Lingkungan: Meskipun disebutkan bahwa isi materi disesuaikan dengan
lingkungan peserta didik, belum jelas bagaimana pengintegrasian lingkungan ini dalam konteks
pembelajaran terpadu.
b. Langkah yang bisa diperbaiki untuk memperbaiki proses pembelajaran dari beberapa mata
pelajaran yang sama:
Dengan memperbaiki langkah-langkah ini, pembelajaran dari beberapa mata pelajaran yang
sama dapat menjadi lebih terintegrasi dan sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu,
memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik bagi peserta didik.
4. Cara pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Tono dapat dinilai sebagai pendekatan yang sesuai
dengan konsep pembelajaran terpadu, meskipun beberapa langkah masih memerlukan
penyempurnaan. Berikut adalah analisis terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak
Tono:
Jadi, sementara langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Tono sebagian besar sesuai dengan
pendekatan pembelajaran terpadu, ada ruang untuk meningkatkan variasi metode pembelajaran,
melibatkan teknologi dan sumber daya tambahan, serta memperkuat penilaian formatif guna
meningkatkan efektivitas pembelajaran.