Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : SRI WINARSI YULYANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855782352

Tanggal Lahir : 27 SEPTEMBER 1994

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4205/PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD – S1

Kode/Nama UT daerah : 18 / PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA / 12 DESEMBER 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : sri winarsi yulyani


NIM : 855782352
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4205/PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
Fakultas : FKIP
Program Studi : S1-PGSD
UT-Daerah :18 / PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujianUAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturanakademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
PANDAN, 12 DESEMBER 2023
Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
Sri winarsi yulyani
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Dalam kasus tersebut, Bu Dea menggunakan pendekatan


pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dengan tema
"indahnya kebersamaan" dan sub tema "keberagaman
budaya bangsaku". Di Propinsi Jawa Barat, ia menggunakan
model PBL (Project-Based Learning) dan pendekatan saintifik
untuk mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

a. Analisis tentang landasan pembelajaran yang digunakan Bu Dea di Propinsi Jawa Barat dan
Sumatra Barat:

Pada dasarnya, landasan pembelajaran yang digunakan Bu Dea dalam kedua propinsi tersebut
memiliki kesamaan karena tema, sub tema, dan cakupan mata pelajaran yang diajarkan tetap
sama. Namun, ada kemungkinan bahwa konteks dan aspek tertentu dari materi pembelajaran bisa
berbeda antara Jawa Barat dan Sumatra Barat. Misalnya, cara pendekatan pada aspek
kebudayaan, ekonomi lokal, atau karakteristik alat musik yang ada di Sumatra Barat bisa berbeda
dengan yang ada di Jawa Barat.

b. Klasifikasi landasan pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Bu Dea saat mengajar di
Propinsi Jawa Barat:

1. Tema dan Subtema Terpadu: Bu Dea menggunakan tema "indahnya kebersamaan" dan sub tema
"keberagaman budaya bangsaku" yang mencakup berbagai mata pelajaran seperti Bahasa
Indonesia, IPA, dan IPS. Ini memungkinkan integrasi pembelajaran lintas mata pelajaran dalam
konteks yang sama.
2. Model Pembelajaran Terpadu: PBL (Project-Based Learning) dan pendekatan saintifik digunakan
untuk mengintegrasikan pembelajaran dari berbagai mata pelajaran dengan fokus pada proyek
atau kegiatan yang relevan dengan kehidupan nyata.
3. Integrasi Mata Pelajaran: Bu Dea mengintegrasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia (KD 3)
dengan IPA (sifat bunyi alat musik) dan IPS (mengenai ekonomi lokal dan strategi pemasaran)
dalam konteks alat musik khas Jawa Barat. Hal ini menunjukkan integrasi yang kuat antara mata
pelajaran yang berbeda.
4. Pendekatan Kontekstual: Materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa,
dalam hal ini kaitannya dengan budaya dan alat musik khas Jawa Barat untuk memahami aspek
keberagaman budaya bangsaku.

Dalam rangkaian pembelajaran yang terintegrasi tersebut, Bu Dea berhasil menghubungkan


berbagai aspek dari mata pelajaran yang berbeda dengan konteks kehidupan nyata dan kekayaan
budaya setempat untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berarti bagi siswa.
2. Berdasarkan deskripsi kasusnya, Bu Risa telah mengembangkan kegiatan pembelajaran yang cukup
terintegrasi dengan landasan pembelajaran terpadu. Alasannya:

 Kesesuaian dengan Landasan Pembelajaran Terpadu:

 Keterpaduan Mata Pelajaran: Bu Risa menggabungkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN,
dan SBDP dalam satu tema pembelajaran. Hal ini mendukung keterpaduan berbagai aspek
pembelajaran.
 Relevansi dengan Tema dan Sub Tema: Teks "Kucing Peliharaanku" mengaitkan pembelajaran
tentang gerak anggota tubuh kucing dengan tema "Hewan di Sekitarku". Hal ini mendukung
pemahaman anak tentang hewan di sekitar mereka.
 Penggunaan Media Beragam: Bu Risa menggunakan teks bacaan, video, serta tugas observasi
tentang gerakan hewan peliharaan untuk memperkaya pembelajaran, memfasilitasi pemahaman,
dan keterampilan siswa.

 Jenis-Jenis Landasan Pembelajaran Terpadu:

 Interkoneksi Mata Pelajaran: Integrasi antara Bahasa Indonesia (penggunaan kosakata, kalimat
terima kasih, perintah, dsb), PPKN (aturan dalam kehidupan sehari-hari, pernyataan ajakan), dan
SBDP (gerak anggota tubuh melalui tari) terlihat dalam pembelajaran yang dilakukan.
 Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata: Bu Risa membimbing siswa untuk mengidentifikasi gerak
anggota tubuh kucing melalui teks dan video yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka,
serta mengaitkannya dengan cara pemeliharaan hewan peliharaan.
 Penggunaan Berbagai Sumber Belajar: Dalam pengajaran, Bu Risa menggunakan teks bacaan
dan video sebagai sumber belajar yang beragam untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
topik yang diajarkan.

Dengan demikian, Bu Risa telah berhasil mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan landasan pembelajaran terpadu dengan menyatukan mata pelajaran yang berbeda dalam
satu tema pembelajaran yang kohesif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

3. Kesimpulan dari cara pembelajaran Pak Hendri sudah sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu
dan alasannya :

a. Cara pembelajaran Pak Hendri belum sepenuhnya sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu.
Meskipun ia mengintegrasikan beberapa mata pelajaran (matematika, PPKN, dan SBDP) dalam
satu tema yang sama, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk memenuhi prinsip-prinsip
utama pembelajaran terpadu. Beberapa alasannya antara lain:

1. Keterkaitan Konsep yang Belum Optimal: Meskipun tema "Selalu Berhemat Energi" relevan
dengan kehidupan sehari-hari, belum terlihat bagaimana konsep dari berbagai mata pelajaran
secara sinergis saling terkait. Terlihat bahwa materi pembelajaran dari tiap mata pelajaran
disampaikan secara terpisah.
2. Keterlibatan Peserta Didik: Meskipun ada arahan kepada peserta didik untuk mengikuti instruksi,
namun belum terlihat bagaimana mereka secara aktif terlibat dalam mencari hubungan antara
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam konteks tema yang sama.
3. Kehidupan Nyata dan Lingkungan: Meskipun disebutkan bahwa isi materi disesuaikan dengan
lingkungan peserta didik, belum jelas bagaimana pengintegrasian lingkungan ini dalam konteks
pembelajaran terpadu.

b. Langkah yang bisa diperbaiki untuk memperbaiki proses pembelajaran dari beberapa mata
pelajaran yang sama:

1) Perencanaan yang Terintegrasi: Rencanakan secara lebih terinci bagaimana konsep-konsep


dari masing-masing mata pelajaran akan saling terhubung dan mendukung satu sama lain
dalam konteks tema yang sama. Ini bisa dilakukan melalui penyusunan rencana pembelajaran
yang mengidentifikasi titik-titik persinggungan antar-mata pelajaran.
2) Pendekatan Kolaboratif: Gunakan metode pembelajaran kolaboratif yang mendorong
interaksi antara mata pelajaran. Contohnya, siswa dapat diberikan proyek lintas mata
pelajaran yang membutuhkan penerapan konsep-konsep dari matematika, PPKN, dan SBDP
dalam konteks energi dan penghematan.
3) Penggunaan Sumber Daya Lingkungan: Manfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar. Misalnya, dalam pembelajaran tentang sumber energi, siswa dapat melakukan
observasi tentang penggunaan energi di lingkungan mereka dan kemudian menganalisis
dampaknya dari perspektif berbagai mata pelajaran.
4) Evaluasi dan Refleksi Terpadu: Sesuaikan metode evaluasi untuk mencakup aspek-aspek dari
berbagai mata pelajaran yang terintegrasi. Berikan kesempatan pada siswa untuk
merefleksikan bagaimana konsep-konsep yang dipelajari dari berbagai mata pelajaran saling
terkait dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memperbaiki langkah-langkah ini, pembelajaran dari beberapa mata pelajaran yang
sama dapat menjadi lebih terintegrasi dan sesuai dengan konsep pembelajaran terpadu,
memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik bagi peserta didik.

4. Cara pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Tono dapat dinilai sebagai pendekatan yang sesuai
dengan konsep pembelajaran terpadu, meskipun beberapa langkah masih memerlukan
penyempurnaan. Berikut adalah analisis terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak
Tono:

a. Penilaian terhadap Pendekatan Pembelajaran Terpadu:

1) Pengembangan Bahan Ajar dan Media Berlandaskan pada Sub Tema:


 Sesuai dengan pendekatan terpadu karena mengintegrasikan topik "peristiwa kebangsaan
masa penjajah" ke dalam tiga mata pelajaran: Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
2) Menyampaikan Konsep-Konsep Berdasarkan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran:
 Tindakan ini mendukung integrasi antara konsep-konsep dari ketiga mata pelajaran,
memungkinkan siswa melihat hubungan antara subjek yang berbeda.
3) Menjelaskan Materi dengan Rinci:
 Memberikan pemahaman mendalam tentang topik, memperkuat pemahaman siswa
terhadap peristiwa kehidupan sejarah yang relevan.
4) Kaitkan Materi dengan Lingkungan Anak:
 Mengaitkan konsep dengan lingkungan sekitar dapat membuat materi lebih relevan dan
memudahkan siswa dalam memahaminya.
5) Memberikan Instruksi agar Peserta Didik Mengikuti:
 Instruksi ini memastikan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, mendukung
pendekatan terpadu dengan mendorong partisipasi siswa.

b. Perbaikan yang Dapat Dilakukan:

1) Penggunaan Metode Pembelajaran yang Beragam:


 Pak Tono bisa mempertimbangkan penggunaan berbagai metode pembelajaran seperti
diskusi kelompok, eksperimen, atau proyek-proyek yang melibatkan siswa secara aktif.
Hal ini akan lebih mendukung pendekatan terpadu.
2) Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif:
 Mendorong kolaborasi antara siswa dalam proyek atau diskusi kelompok tentang
peristiwa kebangsaan masa penjajah dapat meningkatkan pemahaman mereka secara
bersama-sama.
3) Penggunaan Teknologi dan Sumber Daya Tambahan:
 Memanfaatkan teknologi atau sumber daya tambahan seperti penggunaan multimedia,
kunjungan ke tempat terkait, atau wawancara dengan tokoh terkait akan memperkaya
pembelajaran.
4) Penilaian Formatif yang Kuat:
 Memastikan adanya penilaian formatif yang berkelanjutan untuk memantau pemahaman
siswa selama pembelajaran. Ini akan membantu mengidentifikasi area-area yang
memerlukan perhatian lebih lanjut.

Jadi, sementara langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Tono sebagian besar sesuai dengan
pendekatan pembelajaran terpadu, ada ruang untuk meningkatkan variasi metode pembelajaran,
melibatkan teknologi dan sumber daya tambahan, serta memperkuat penilaian formatif guna
meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai