Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

PENERAPAN KURIKULUM DI SMA KARTIKA XIX – 2

Kelompok 2

Diva Izdihar (2000446)

Miftahul Akbar Ramadhan (2000965)

Rizky Mulyawan (2007288)


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20


tahun 2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Proses Pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif,
interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa di jalankan dengan baik
ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar.
Baik dan buruknya pendidikan di hasilkan oleh penerapan kurikulum apakah
mampu membangun kesadaran kritis terhadap peserta didik atau tidak. Dengan
demikian kurikulum memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah
pendidikan bagi peserta didik.

2. Rumusan Masalah

1. Apa kurikulum yang berlaku di SMA Kartika XIX – 2 ?


2. Bagaimana penerapan kurikulum di SMA Kartika XIX – 2 ?
3. Bagaimana infrastruktur yang ada di SMA Kartika XIX – 2?
4. Bagaimana jadwal belajar di SMA Kartika XIX -2?
5. Apa saja ekstrakulikuler yang ada di SMA Kartika XIX – 2?
6. Bagaimana sistem Evaluasi Pembelajaran di di SMA Kartika XIX -2 ?

3. Tujuan Observasi

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui dan memahami


tentang kurikulum yang berlaku di sekolah dan penerapan dari kurikulum di
sekolah. Serta mengetahui beberapa hal penunjang pembelajaran yang ada di
Sekolah

4. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui penerapan
kurikulum di SMA Kartika XIX – 2.

B. Pembahasan

Profil Sekolah

● Nama : SMA Kartika XIX - 2


● Status : Swasta
● NSS : 304026001003
● Alamat : Jalan Pak Gatot Raya No. 7 S KPAD, Sukasari Bandung
● Jumlah Tenaga Pendidik :
● Jumlah Tenaga Kependidikan:

Profil Narasumber

● Nama : Yenny Yuningsih, S.Pd


● Jabatan :Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru Mata Pelajaran Biologi
● NIP : 197606182007012016

1. Kurikulum yang berlaku di SMA Kartika XIX - 2

Menurut hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum


SMA Kartika XIX – 2, kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Merdeka
Belajar. Artinya telah mengarah menuju kurikulum merdeka, hanya saja masih
didominasi oleh peraturan kurikulum 2013, seperti menggunakan RPP dan silabus,
namun telah menerapkan profil pancasila dan menggunakan platform merdeka
belajar. Hal ini disebabkan karena Sumber Daya Manusia yang masih merasa belum
yakin dengan menggunakan kurikulum merdeka karena belum semua guru yang
mendapatkan pelatihan kurikulum merdeka. Adapun yang telah mengikuti, masih
berupa pelatihan yang umum (tidak secara khusus per mata pelajaran). Misalnya di
SMA Kartika, sosialisasi dilakukan oleh pengawas yang merupakan seorang guru
Biologi sehingga penerapan yang dicontohkan hanya seputar biologi dan dirasa
kurang tepat apabila diterapkan pada mata pelajaran lain. Pelatihan inipun tidak
diwajibkan kepada semua guru sehingga banyak guru yang masih belum merasa siap
terhadap kurikulum ini. Namun, sekolah ini merencanakan untuk mengubah
kurikulumnya, terutama apabila tahun depan diwajibkan untuk berubah, maka siap
tidak siap harus diubah.

2. Penerapan Kurikulum di SMA Kartika XIX - 2

Karena penggunaan kurikulumnya masih belum sepenuhnya menggunakan


Kurikulum Merdeka, jadi di SMA Kartika XIX – 2 masih terdapat penjurusan di
Sekolah Menengah Atas mulai dari kelas 10, yakni MIPA dan IPS. Hal ini masih tetap
dipertahankan karena SMA Kartika XIX - 2 dirasa masih kekurangan kelas (hanya
ada 12 kelas dengan rincian: 6 MIPA dan 6 IPS) sehingga tidak memungkinkan
apabila siswa mengambil mata pelajaran sesuai dengan jurusan yang mau diambil di
perkuliahan (seperti pada kurikulum merdeka). Selain itu, siswa tamatan SMA
Kartika Siliwangi 2 umumnya tidak menempuh bangku perkuliahan, tetapi langsung
bekerja sehingga peminatan siswa sulit ditentukan. Untuk penetapan peminatan
sendiri dilakukan 3 cara, yaitu dengan rekomendasi dari guru BK SMP, wawancara,
dan psikotes.

Selain pelajaran pokok, SMA ini juga memiliki muatan lokal dan lintas minat.
Untuk muatan lokal, SMA ini mengambil mata pelajaran Bahasa Sunda, sedangkan
untuk lintas minat, terdapat beberapa pilihan, yaitu:

Untuk Siswa Jurusan IPA : Ekonomi, sosiologi, sejarah, Bahasa Inggris, dan Bahasa
Jerman.

Untuk Siswa Jurusan IPS : Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, dan Bahasa
Jerman

Karena keterbatasan ruang, siswa dalam satu kelas harus menyeragamkan mata
pelajaran lintas minat yang ingin diambil melalui survei, mayoritas siswa biasanya
memilih mata pelajaran Bahasa.

3. Infrastruktur yang di SMA Kartika XIX - 2

Di SMA Kartika XIX - 2 terdapat 12 ruang kelas, 2 laboratorium, 1 Ruang


UKS, Ruang Guru, Ruang BK, Ruang Pembayaran Administrasi, Kantin, Ruang
Wakasek, Lapangan. SMA Kartika XIX - 2 dibawah lingkup yayasan Kartika Jaya,
jadi untuk SMA Kartika XIX - 2 ini berdekatan dengan SMP Kartika, namun tetap
memiliki kepala sekolah dan guru yang berbeda.

Untuk fasilitas laboratorium di SMA Kartika Siliwangi 2 masih tergolong


kurang. Hal ini karena di sekolah tersebut hanya terdapat laboratorium komputer dan
laboratorium IPA, padahal sekolah ini memiliki 2 jurusan, yaitu IPA dan IPS.
Laboratorium inipun masih disatukan antara Fisika-Biologi-Kimia sehingga guru
harus selalu berkomunikasi sebelum menggunakan laboratorium untuk keperluan
pembelajaran.

Untuk pelaksanaan upacara dilakukan secara bergantian dengan SMP Kartika


untuk menghindari bentroknya suara dari kedua sekolah.

4. Jadwal belajar di SMA Kartika XIX - 2

Untuk jam pelajaran di sekolah ini pada hari Senin dimulai dari jam 6:30
hingga 14:25 dan pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at dimulai dari jam 7:00
hingga 15:15. Pada hari Jum’at, kegiatan belajar mengajar berakhir pada jam 11:15.
Hanya saja, setelah shalat Jum’at, siswa harus datang kembali ke sekolah untuk
mengikuti kegiatan ekskul yang diwajibkan untuk semua siswa (Siswa diwajibkan
untuk mengikuti ekskul kepramukaan dan satu ekskul pilihan).

Dalam sekolah sehari-harinya, SMA Kartika menggunakan seragam, yaitu

Untuk guru : Baju Kaki (Senin), Casual Polos + Bawahan Hitam (Selasa), Atas putih
+ Bawah Gelap (Rabu), Kebaya/Pangsi (Kamis), Batik (Jum’at), Kopri/Putih Hitam
(Sabtu), Pakaian Santri (Tanggal 22 setiap bulan), pakaian PGRI (Tanggal 25 setiap
bulan), Pramuka (Tanggal 14 setiap bulan)

Untuk siswa : Putih Abu-Abu (Senin dan Selasa), Batik (Rabu), Kebaya/Pangsi
(Kamis), Seragam Muslim Sekolah (Jum’at)

5. Ekstrakulikuler yang ada di SMA Kartika XIX - 2

Terdapat beberapa ekstrakurikuler yang terdapat di SMA Kartika XIX - 2 diantaranya,


yaitu futsal, tenis meja, tarung derajat, dan tajimalela (cabang olahraga), English
Club, Bahasa Jerman, dan Jurnalistik (Cabang Bahasa), Sains IT (Cabang IPA), Rohis
(Cabang agama), Vocal Group, angklung, dan karawitan (Cabang seni), BEM,
Pramuka, dan paskibraka. Setiap siswa boleh mengikuti lebih dari satu ekskul karena
beberapa ekskul memiliki jadwal lebih dari 1 hari dalam seminggu.

6. Sistem Evaluasi Belajar yang ada di SMA Kartika XIX -2

Evaluasi Pembelajaran yang diterapkan di SMA Kartika XIX - 2 diantaranya


ada Ujian Harian, Tugas, UTS dan UAS. Untuk sistem laporan belajar, SMA Kartika
menggunakan rapor (rapor tengah dan akhir semester). Rapor ini wajib diambil oleh
orang tua karena nilai (keterampilan dan pengetahuan menggunakan nilai angka,
sedangkan sikap menggunakan abjad) yang dibagikan bersifat spesifik (dirinci pada
setiap ulangan dan tugasnya) sehingga bersifat lebih transparan. SMA Kartika tidak
menggunakan sistem perangkingan, tetapi biasanya siswa yang meraih peringkat
pertama diumumkan untuk keperluan beasiswa dari yayasan.

Semenjak Ujian Nasional dihapuskan, SMA Kartika XIX - 2 rutin melakukan


AN (Asesmen Nasional). Namun, AN tidak menjadi syarat kelulusan, melainkan
untuk penilaian terhadap mutu sekolah dan dilakukan pada kelas 11 (Hanya 45 orang
yang dipilih secara random dari sistem) Sebagai gantinya, pertimbangan kelulusan
siswa ditentukan dari nilai sekolah, yang terdiri dari ujian tulis, portofolio (nilai rapor
semester 1-5), penugasan, dan ujian praktek. Untuk persiapan ASN, SMA Kartika
belum melakukan persiapan khusus secara matang, namun menyisipkan tipe soal yang
sama pada pembelajaran di kelas dan melakukan pemantapan seminggu hingga dua
minggu sebelum ASN dilaksanakan.

C. Penutup

Demikian Laporan Hasil Observasi di SMA Kartika XIX - 2,


ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

Video 1

Link : https://youtu.be/UNQEuHAGG-o

Mata pelajaran : Fisika

Kelas : X (Sepuluh)

Judul : Usaha dan Energi

Model pembelajaran : Discovery Learning

Sintaks: Memberi stimulus, mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, mengolah data,


memverifikasi, hingga menyimpulkan.

Tujuan : Peserta didik dapat menemukan sendiri pemahaman konsep tentang energi
potensial pegas dan rumusan persamaannya. Pada pembelajaran ini juga digunakan metode
diskusi,

Video 2

Link : https://youtu.be/rTdS6eU8gVo

Analisis :

Kemampuan Membuka dan Menutup :


Membuka: Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran, bersyukur,
membaca do’a (dipimpin oleh ketua kelas), mengingatkan dan mereview materi minggu lalu,
menampilkan video untuk membuat siswa mampu berpikir kritis dan fokus pada
pembelajaran, membacakan kompetensi dasar.

Menutup : Mengkoordinir siswa untuk membuat kesimpulan, mengucapkan hamdalah,


berdo’a, dan salam.

Keterampilan Bertanya : Guru betanya kabar, review materi sebelumnya, dan terkait
proyek yang dilakukan oleh siswa (meliputi kendala selama melakukan proyek) Selain itu,
guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait proyek yang
ditampilkan kelompok lain.

Keterampilan Memberi Penguatan : Guru mengkonfirmasi kesimpulan yang diberikan


siswa di akhir pembelajaran (meliputi syarat kesetimbangan benda tegar, yaitu jumlah gaya
dan momen gaya = 0

Kemampuan Mengelola Kelas :

Guru memberikan instruksi kepada siswa, meliputi:

1. Meminta siswa untuk duduk berkelompok

2. Membagikan panduan pratikum

3. Memberikan instruksi untuk mencari alat dan bahan

4. Memberikan instruksi untuk mulai dan berhenti berdiskusi serta presentasi

5. Menunjuk giliran kelompok untuk mempresentasikan karyanya dan meminta yang


lain untuk menyimak

6. Meminta siswa untuk menyelesasikan tugas proyek setelah diberi waktu tambahan 10-
15 menit,

7. Meminta siswa mengisi lembar penilaian diri dan teman.


8. Menanyakan kendala

9. Memimpin penilaian pengetahuan

10. Meminta pekerjaan untuk dikumpulkan (proyek, tata cara pembuatan, dan LKS)

Keterampilan Memberikan Penjelasan :

Guru menjelaskan syarat kesetimbangan

Analasis RPP Video

Kompetensi Dasar

3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda
tegar (status dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar

IPK

KD 3.1

-Mengidentifikasi masalah tentang konsep kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan


sehari-hari

-Menerapkan konsep kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari

KD 4.1

-Menerapkan konsep kesetimbangan benda tegar pada rancangan mainan kesetimbangan

-Merancang mainan yang berhubungan dengan konsep kesetimbangan benda tegar

-Merangkai mainan kesetimbangan sesuai dengan rancangan

-Menguji coba hasil rancangan


-Mengevaluasi data hasil uji coba mainan kesetimbangan

-Merancang ulang mainan kesetimbangan

-Mengkomunikasikan teknologi hasil rancangannya secara berkelompok

-Melaporkan hasil karyanya

Model Pembelajaran : Project Based Learning STEM

Analisis Sintaks

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Pembukaan 1. Mengucap salam

2. Menanyakan kabar

3. Berdo'a

4. Menyampaikan Kompetensi Dasar dan


IPK

Refleksi 1. Mereview pembelajaran


sebelumnya (tentang contoh
kesetimbangan benda tegar dalam
kehidupan sehari-hari dan syaratnya)

2. Menayangkan video (Jembatan


roboh)

3. Menanyakan apa yang dapat diamati


dari video

Penelitian 1. Membagi kelompok dan meminta


siswa duduk sesuai kelompoknya
masing-masing

2. Membagikan LKPD (Panduan untuk


pembuatan karya berupa projek yang
ada hubungannya dengan video),
masalah-masalah pada video dikaji
dan dilakukan pengkajian terhadap
masalah pada video

3. Kelompok berdiskusi

4. Setiap kelompok diberi penilaian


sikap

5. Menilai keaktifan anggota kelompok


lain melalui lembar penilaian yang
telah diberikan oleh guru

6. Guru mengumpulkan penilaian


antaranggota kelompok

Penemuan 1. Ketua kelompok memilih alat dari


peralatan yang disediakan oleh guru.

2. Setiap kelompok mempresentasikan


terkait rancangan proyek

3. Guru mengkonfirmasi bahwa itu bisa


dibuat modelnya.

Aplikasi 1. Siswa membuat proyek terkait video

2. Pada pertemuan berikutnya, guru


memberikan waktu 15 menit kepada
siswa untuk menyelesaikan
proyeknya.

3. Guru memberikan penilaian


antaranggota kelompok yang kedua.

4. Guru menanyakan kendala setiap


kelompok dan solusinya.

Komunikasi 1. Setiap kelompok mempresentasikan


proyeknya

2. Kelompok lain memberikan


pertanyaan kepada kelompok
lainnya.

3. Guru memberikan apresiasi dan


meminta kelompok lainnya maju
satu persatu.

Penutup 1. Guru menanyakan kesimpulan


kepada siswa.

2. Guru memperkuat kesimpulan


siswa.

3. Refleksi selama pembelajaran


dengan penilaian diri.

4. Guru melakukan evaluasi tertulis


kepada siswa secara individu.

5. Mengumpulkan laporan, langkah-


langkah pembuatan, dan proyek
yang selesai dikerjakan.

6. Berdo’a untuk mengakhiri


pembelajaran.

7. Guru mengucapkan salam.

Komentar terhadap Video Pembelajaran:

1. Guru sebaiknya juga menyebutkan tujuan pembelajaran, indikator, dan agenda


pembelajaran.
2. Sebaiknya untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2 ditutup dengan berdo’a (pada video
hanya pertemuan 2 yang ditutup dengan berdo’a)
3. Guru sebaiknya juga bertanya terkait proyek yang dilakukan siswa secara khusus
kepada masing-masing kelompok (pada video hanya ditanyakan secara umum kepada
semua kelompok)
4. Guru sebaiknya memberikan komentar terhadap proyek yang dilakukan siswa dan
memberikan konfirmasi apakah proyek yang dilakukan sudah benar atau belum.
5. Guru sebaiknya mengamati siswa saat melakukan proyek dengan berjalan
mengunjungi masing-masing kelompok secara satu persatu sehingga dapat menilai
kemampuan siswa secara individual dengan lebih tepat (tidak hanya mengandalkan
penilaian diri dan penilaian dari teman)
6. Guru sebaiknya sedikit menjelaskan materi yang telah diajarkan sebelumnya untuk
pendahuluan melakukan pratikum dan penjelasan tata cara melakukan pratikum
secara umum.

Anda mungkin juga menyukai