Anda di halaman 1dari 14

PAPER GEOGRAFI REGIONAL NEGARA CINA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Regional Negara Sedang
Berkembang
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Nuurul Fikri Arizal 17405244019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
Latar Belakang
Pembahasan
A. Berdirinya Republik rakyat Cina

Kehidupan politik di Cina merupakan produk dari masa revolusi yang panjang
yang berlangsung paling tidak dari tahun 1911 sampai tahun 1949 dan meliputi tiga
perombakan sistem politik secara kekerasan (James R. Townsend, 1997: 173).
Revolusi pertama terjadi pada tahun 1911, menggantikan sistem kekaisaran yang
telah berlangsung selama ribuan tahun dengan sistem pemerintahan republik.
Revolusi kedua terjadi pada tahun 1928, ketika Kuomintang (KMT) berhasil
membentuk dan menguasai pemerintahan baru menggantikan pemerintahan
“panglima perang” (warlord) yang terpecah-pecah dalam masa permulaan
pemerintahan Republik Cina dengan sistem dominasi satu partai yang terorganisir
dan terpusat. Revolusi ketiga terjadi pada tahun 1949 dengan berdirinya Republik
Rakyat Cina di bawah kekuasaan Partai Komunis Cina.

B. Bentang Fisik

1. Letak Astronomis Cina


Letak astronomis adalah letak yang dilihat berdasarkan garis lintang dan garis
bujur, letak astronomis Cina adalah:
 Dilihat dari penampang garis lintang yang terbentang dari utara ke selatan
18°LU - 54°LU.
 Dilihat dari garis bujur yang melalui wilayah Jepang dari barat ke timur
73°BT - 135°BT.
2. Letak Geografis Cina

Luas wilayah yang dimiliki oleh China sekitar 9.596.960 km2 Luas wilayah
ini menjadikan China sebagai Negara Terbesar ke-4 di dunia. Lokasi Cina sangat
strategis serta daerahnya luas, dan terletak disebelah selatan bekas uni soviet dan
Mongolia. Disebelah timur berbatasan dengan laut yang luas, sedangkan di utara dan
barat berupa pegunungan. Sudah sejak zaman dahulu Cina terkenal di dunia dan
berhubungan dengan negara-negara lain. Batas-batas negara Cina adalah :
 Utara: Republik Rakyat Mongolia, Rusia, dan Kazakhstan.
 Timur: Laut Cina Timur, Laut Kuning, Korea Utara, dan Laut Cina
Selatan.
 Selatan: Nepal, Bhutan, Myanmar, Laos, dan Vietnam.
 Barat: Krigstan dan Tadzikistan.
3. Kondisi Fisiografi
Cina merupakan negara terbesar ke-4 di dunia dengan cakupan daratan yang
luas. Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan
luas dan padat yang ditempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Cina Selatan lebih
bergunung-gunung dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran
gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama
Cina, Huang He dan Chang Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang,
Mekong, Brahmaputra dan Amur.
Cina mempunyai pelbagai landskap dengan banyak plateu dan gunung di
bagian barat, dan kawasan tanah rendah di timur. Oleh sebab itu, kebanyakan sungai
mengalir dari bagian barat ke timur, termasuk Sungai Yangtze (kawasan tengah) dan
Sungai Huang He (kawasan tengah di timur) dan Sungai Amur (bahagian timur laut)
dan adakalanya menuju ke selatan (termasuk Sungai Mutiara, Sungai Mekong dan
Brahmaputra. Meskipun begini, kebanyakan sungai melepas ke lautan pasifik.
Di sepanjang pantai Laut Kuning di timur dan Laut China Timur dijumpai
kawasan rata alluvial yang ekstensif, dengan penempatan penduduk yang padat.
Persisiran pantai kawasan Laut China Selatan bergunung-ganang dan berlembah
Sementara itu dibagian barat, kawasan utara mempunyai kawasan rata alluvial yang
luas, dan selatannya berbukit-bukau dengan Pergunungan Himayala dengan
puncaknya yang tertinggi Puncak Everest. Kawasan barat laut mempunyai kawasan
plateu yang tinggi dan kawasan gurun yang padat seperti Takla-Makan dan Gurun
Gobi yang semakin membesar.
Bentang alam Cina dapat dibagi menjadi dua yaitu Cina utara yang
wilayahnya relative datar dan tanahnya berdebu, dan Cina selatan yang reliefnya
relative kasar dan banyak pegunungannya.

Di bagian barat negara Cina terdapat jajaran gunung utama, khususnya


Himalaya dengan titik tertinggi di Cina yaitu Gunung Everest. Pegunungan lainnya
yang terdapat di Cina adalah pengunungan Kwenlun, Tienshan dan dataran tinggi
Tibet, dan dibagian paling barat terdapat gurun Taklamakan yang berbatasan dengan
pegunungan Kunlun dan Tienshan.

Selanjutnya di sebelah utara terdapat wilayah Sinkiang-Mongolia. Kedua


wilayah ini sebagian besar merupakan pegunungan tinggi dan gurun pasir seperti
gurun Gobi di Mongolia, dan plato berumput subur. Luas kedua wilayah ini
mencakup hampir separuh luas wilayah Cina, tetapi hanya dihuni oleh 5% dari
penduduk Cina secara keseluruhan. Wilayah utama ketiga ialah bagian Timur
sepanjang kawasan Laut Pasifik, yang dihuni oleh 95% penduduk Cina.

Bagian selatan Cina terdiri atas daerah aliran sungai Yang Tse, Plato Yunan,
dan Plato Kweichow, serta daerah Lembah Szechuan. Pegunungan yang terdapat di
daerah ini juga tinggi pegunungan tersebut juga masih merupakan sambungan dari
pegunungan himalaya.
Sekalipun wilayah Cina luas, tetapi sebagian besar merupakan pegunungan,
perbukitan dan plato. Hanya kira-kira 12% wilayah dataran rendahnya. Arah
memanjang pegunungan dan sungai cenderung di bagian barat - timur sehingga
membagi Cina menjadi tiga wilayah geografis yang berbeda.

Dari ketiga wilayah tersebut maka wilayah Timur merupakan wilayah


terpenting. Di samping karena lahannya yang subur sebagai lahan pertanian dan
merupakan konsentrasi penduduk, wilayah ini merupakan pusat semua industri
penting Cina. Tiga sungai besar Cina mengalir melalui wilayah ini, yaitu sungai
Yangtze atau Chang Kiang (terpanjang di Cina mencapai 5.520 km), sungai Hwang
Ho (sungai kuning) dan sungai Si Kiang yang mengalir melalui Cina Timur. Secara
rinci kondisi alam Cina dapat dibedakan ke dalam empat wilayah utama yaitu:

1. Lembah-lembah sungai besar dan dataran tinggi Cina sebelah Timur (Dataran
Tinggi Manchuria);

2. Plato dan Pegunungan Tinggi Tibet;

3. Basin-basin atau cekungan Gurun Sinkiang;

4. Stepa Plato Mongolia

.
Topografi Cina

Ketinggian wilayah-wilayah Cina


4. Iklim
Iklim Cina relatif seragam kepada kawasannya. Kawasan utara (termasuk
bandar Beijing) mempunyai iklim musim sejuk Artik. Kawasan tengah (termasuk
Shanghai) mempunyai iklim yang lebih sederhana. Zon selatan (termasuk bandar
Guangzhou) mempunyai iklim lebih panas subtropika. Stepa Plato Mongolia.
Daratan Cina sebagian menghadap ke samudra pasifik dan laut Cina
Selatan, sedangkan bagian lainnya (wilayah pedalaman) merupakan daratan
pedalaman Asia yang amat luas. Keadaaan ini sangat berpengaruh pada keadaan
iklim di Cina.
Cina bagian selatan beriklim musim, sedangkan Cina bagian barat laut
beriklim darat. Pada musim penghujan, di Cina bagian selatan curah hujannya
hampir mencapai 3.000 mm per tahun, sedangkan di barat laut hanya mencapai 50
mm per tahun.
Cina bagian timur laut dan plato tibet hanya memiliki curah hujan sekitar
500 mm per tahun. Curah hujan sebesar itu menandakan bahwa daerah tersebut
agak kering. Wilayah kering tersebut meliputi juga Plato Mongolia Dalam, Plato
Loss, Dan Plato Tibet.
Iklim mempengaruhi pula jenis tumbahan yang ada, misalnya hutan.
Hutan di Cina dapat di bagi atas enam jenis, yaitu hutan hujan tropis, hutan
berdaun lebar yang tambuh sepanjang tahun, hutan campuran, hutan gugur, hutan
kayu keras campuran, dan hutan konifer (hutan berdaun jarum).

Persebaran Iklim di Cina


Rata-rata Curah Hujan Wilayah-Wilayah Cina

C. Sumber Daya Alam


Chasmore (2009) dalam Pakasa (2009) menjelaskan bahwa Cina merupakan
negara yang akan memimpin produksi Asia, namun disisi lain negara ini tidak kaya
akan sumber daya alam. Namun meskipun demikian, Cina tetap mempunyai
beberapa potensi sumber daya alam. Namun meskipun demikian, terdapat beberapa
Sumber Daya Alam yang membantu meningkatkan beberapa sektor perekonomian di
Cina, yaitu :
1. Pertambangan
Persebaran tambang di Cina

Cadangan bijih besi terbesar terdapat di Anshan, Daye, Baotou, dan Lungyan
(Heibei). Cadang berbagai logam lain, seperti tungsten, mangan, molybdenum,
timah dan mercuri, juga terdapat dalam jumlah besar.Pusat utama penambangan
batu bara berada diutara sungai Yangtse, yakni Fuhsun, Fuxin (Fouhsin), Kailan,
Huainan, Jixi (chihsi), Hegang, dan Datong.Tetapi di selatan sungai Yangtse juga
telah di temukan cadangan besar batu bara. Ladang minyak terbesar berada di
Jungaria dan lembah Tsaidam (Junggar Pendi dan Qaidam Pendi), koridor Gansu,
dan lembah Szechwan.Di Tacheng juga telah ditemukan ladang minyak.
Pencaharian ladang baru masih di teruskan di pedalaman dan dilepas pantai.

2. Pertanian
Persebaran wilayah pertanian di Cina

Daerah pertanian ada di bagian selatan dan timur dan padang pengembalaan
yang didominasi peternakan ada di bagian utara dan barat. Di daerah pertanian
terdapat perbedaan antara daerah padi dibagian selatan dan daerah gandum pada
bagian utara. Daerah padi sebagian besar berada di selatan pegunungan Qinling
Daerah gandum sebagian besar berada di antara pegunungan Qinling dan Tembok
Besar. Dibeberapa tempat kedua jenis tanaman utama itu di tanam bersama-sama.

3. Perikanan

Cina termasuk Negara produsen ikan terbesar didunia, dengan produk sekitar
6 juta ton per tahun. Pusat utama penangkapan ikan adalah Shanghai, Lhusun,
Luda Kingdao (Tsingtao), Guangzhou, dan Yantai.Perairan lautnya yang memiliki
kedalaman kurang dari 200 m merupakan tempat penangkapan ikan yang baik,
terutama di sekitar kepulauan Chou-Shan, yaitu di selatan muara sungai Yangtse,
tempat bertemunya arus panas dan dingin.Perairan bagian utara kaya akan ikan
Kod lebih keselatan, hasil terpenting adalah Yellow Croaker (Family : Scianidae)
dan Hairtail (Trichiurus Sp).Hairtail juga ditemukan bersama sotong diperairan
laut utara dan selatan. Sekitar 10.000 km2 dari wilayah laut dangkal R. R. China
sangat cocok untuk penangkapan remis, tiram, tripang, dan ganggang laut

D. Sumber Daya Manusia

1. Pendidikan
Dalam sejarahnya pendidikan merupakan hal penting yang telah berlangsung
lama di China, bahkan banyak dari pemikiran Konfusius tentang pendidikan yang
masih sangat relevan dengan keadaan saat ini.
Sejak tahun 1949 kebijakan pendidikan di China yang diambil adalah
penggunaan pendidikan sebagai sarana untuk menanamkan kepercayaan
kepercayaan dan nilai-nilai baru guna membangun masyarakat sosialis
revolusioner. Bentuk dan isi pendidikan tanpa terkecuali terjalin dengan
perubahan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi. Pada bulan Oktober
1951 pemerintah merumuskan “Reformasi Sistem Pendidikan” untuk
menyediakan pendidikan formal yang menekankan pada pelatihan teknik dan
pembelajaran nilai-nilai sosialis yang baru. Hal ini sejalan dengan kebutuhan
orang-orang yang cakap untuk melaksanakan Rencana Lima Tahun Pertama
(1953-1957). Kesempatan pendidikan di waktu luang juga disediakan bagi para
pekerja dan petani untuk dilatih sebagai pekerja semi terampil (Wang,1976: 242-
243).
Tujuan pendidikan pada tahun 1958, sejalan dengan penekanan dalam bidang
pertanian, adalah membantu komune meningkatkan produksi pertanian.
Kurikulum tambahan pada pendidikan sekolah menengah di pedesaan meliputi
studi politik, ideologi, dan aritmatika. Kurikulum sekolah kejuruan paro waktu di
pedesaan mengajarkan reparasi mesin dan mengemudikan traktor. Untuk
mengatasi masalah urbanisasi pemerintah menerapkan dua perubahan mendasar
dalam kebijakan pendidikan, yaitu mengurangi jumlah sekolah kejuruan pada
waktu dan semua lulusan sekolah dasar dan menengah yang tidak bekerja di
pabrik dan atau melanjutkan ke sekolah tinggi teknik atau universitas diarahkan
pergi ke desa dan bekerja di sektor pertanian.
Pendidikan tinggi di China dimulai dengan membangun sebuah universitas
bernama Shanghai Jiaotong University pada tahun 1896. Universitas ini terletak di
Xujiahui, China. Pada tahun 1949, sistem pendidikan tinggi di China berubah dan
berkembang dengan sistem yang lebih modern. Sistem pendidikan modern ini dianut
dari budaya universitas Barat dengan menyamakan kurikulum mereka seperti di
negara Amerika, Inggris, Kanada, Australia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, India,
dan lain-lain. Sistem ini juga disebut sebagai sistem studi komparatif karena
memiliki kesetaraan dengan sistem pendidikan internasional. Hasilnya, sistem ini
berhasil membawa para pelajar di China dari semua golongan pendidikan memiliki
ilmu dan wawasan yang luas mengenai aspek kehidupan, seperti budaya dan sosial-
ekonomi dunia yang dinamis.

Tujuan Pendidikan Nasional China yaitu mempersiapkan para pelajar untuk


mengembangkan diri secara moral, intelektual, dan fisik yang sesuai dengan bidang
yang diminati dan akan menjadi pekerjaan pelajar di masa depan.

China memiliki struktur dan durasi pendidikan yang hampir sama dengan di
Indonesia. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan durasi tiga tahun, Sekolah
Dasar (SD) 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 tahun, Sekolah Menengah
Atas (SMA) 3 tahun, Pendidikan Akademi (D-3) 2-3 tahun, Pendidikan Jurusan
Teknik 4 tahun, Sarjana (S-1) 4 tahun, Pascasarjana/Master (S-2) 2-3 tahun, dan
Doktor (S-3) 3 tahun.

Pola sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi dengan


masuk ke daerah-daerah kecil hingga ke pusat kota untuk memastikan bahwa
pendidikan di negara tersebut tersebar secara merata. Tujuannya adalah pelajar dapat
mengisi lowongan pekerjaan di departemen pendidikan dan pemerintahan China.

Demi menjamin lancarnya siklus administrasi administrasi, negara ini


menyediakan organisasi pemerintah yang bertangggung jawab penuh terhadap
bidang ini. Organisasi ini disebut Komisi Pendidikan Negara / State Education
Commision (SEDC).

2. Keadaan Penduduk
Sebaran penduduk Cina yang besar sangat tidak merata. Penduduk
terkonsentrasi di wilayah pantai Timur Cina. Mata pencarian utama adalah pertanian.
Lahan pertanian yang subur dan iklim yang baik sangat menentukan tingkat
kepadatan penduduk di setiap daerah.

Sebaran daerah yang paling padat meliputi wilayah Cina bagian Timur,
Manchuria, dataran rendah Cina Utara, lembah bawah dan tengah Sungai Yangtze,
serta bagian tenggara pantai timur provinsi Kiangsu. Daerah-daerah tersebut
umumnya memiliki kepadatan penduduk melebihi 1000 jiwa per km². Sebaliknya di
kawasan Mongolia hanya berpenduduk 12 jiwa per km² dan di Tibet hanya 1 orang
per km². Mayoritas penduduk Cina bertempat tinggal di desa-desa dan hanya sekitar
20% tinggal di kota-kota baik kota kecil maupun kota besar. Di dalam
menanggulangi pertambahan penduduk yang semakin besar, dilakukan berbagai
upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kependudukan antara lain melalui
program satu keluarga satu anak.

Etnik Cina relatif homogen, namun secara spesifik dapat dibagi menjadi
etnik Han (93%) dan beberapa etnik lainnya terdiri atas Tibet, Kazakh, Mongol, dan
Uighur. Sebagian besar penduduk Cina mengaut agama Kong Hu Cu, Buddha, dan
Tao. Di provinsi Xiang terdapat suku Uighur yang menganut agama Islam. Penduduk
beragama Islam di Cina mencapai 5% dari keseluruhan jumlah penduduk Republik
Rakyat Cina.

DAFTAR PUSTAKA

http://geografisku.blogspot.com/2016/03/keadaan-penduduk-perekonomian-
cina.html?m=1 diakses pada hari Selasa, 14 November 2019 pukul 15.27
WIB.

https://www.geografi.org/2017/10/geografi-republik-rakyat-cina.html?m=1 diakses pada


hari Rabu, 15 November 2019 pukul 11.31 WIB.

http://lintangsenja28.blogspot.com/2014/02/deskripsinegara-china-a_5.html?m=1
diakses pada hari Rabu, 15 November 2019 pukul 11.31 WIB.
Townsend, James R.. “Sistem Politik China”, dalam Mohtar Mas‟oed dan Colin
MacAndrews, Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1997.

Anda mungkin juga menyukai