Anda di halaman 1dari 47

DIKTAT

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS 8


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
INTERAKSI KERUANGAN DALAM KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA ASEAN
MENGENAL NEGARA-NEGARA ASEAN

A. LETAK NEGARA-NEGARA ASEAN


ASEAN atau Association of South East Asian Nation merupakan perkumpulan negara-negara
yang terletak dikawasan Asia Tenggara. Hingga saat ini jumlah negara-negara di kawasan Asia
Tenggara yang telah bergabung menjadi anggota ASEAN berjumlah 10 negara yaitu Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura, Philipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan
Kamboja. Berikut adalah kondisi umum terkait dengan letak ASEAN.
1. Letak Astronomis
Secara astronomis, ASEAN terletak diantara 290 LU-110 LS dan 930BT-1410BT dan
sebagian besar masuk wilayah belahan bumi utara dan berada di daerah lintang
rendah. Untuk melihat letak astronomis negara-negara ASEAN perhatikan gambar
berikut ini!
930BT 1410BT
290LU

110LS

Kondisi ini menyebabkan sebagian besar negara di kawasan ASEAN beriklim tropis
yang memiliki 2 musim sepanjang tahun yaitu musim kemarau dan penghujan yang
berganti secara periodik. Sedangkan sebagian kecil wilayah Myanmar bagian utara
beriklim subtropis dengan empat musim sepanjang tahun, yaitu musim semi, panas,
gugur dan dingin.
2. Letak Geografis
Secara geografis, kawasan ASEAN atau Asia Tenggara berada di antara dua benua
yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudra yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Asia Tenggara berbatasan dengan Tiongkok (China) di utara,
Samudera Hindia, Timor Leste, dan Australia di sebelah selatan, Samudera Hindia,
Teluk Benggala dan anak benua India di sebelah Barat, serta Papua Nugini dan
Samudera Pasifik di sebelah timur. Batas Asia Tenggara paling utara dan barat adalah
negara Myanmar, paling selatan dan paling timur adalah Indonesia. Untuk melihat
letak geografis negara-negara ASEAN perhatikan gambar berikut ini!

Asia

Samudera Pasifik

Samudera Hindia

Australia
Sebagian besar wilayah berupa laut dengan luas sekitar 5.060.100 km 2. Luas daratan
wilayah negara-negara di Asia Tenggara sekitar 4.812.000 km2. Satu-satunya negara
di Asean yang tidak memiliki wilayah laut adalah Laos. Kondisi ini menyebabkan di
setiap kawasan (kecuali Laos) memiliki hasil laut yang melimpah terutama negara
Indonesia.
Berdasar bentuk geografis negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dibagi menjadi
empat tipe, yakni:
a. Compact atau berbentuk hampir seperti lingkaran yaitu Kamboja.
b. Fragmanted atau berbetuk kepulauan yang terpisah-pisah yaitu Indonesia dan
Filipina.
c. Elongated atau bentuk memanjang yaitu Vietnam.
d. Protuded atau berbentuk lebih kompleks dan beragam, dan terdapat daerah yang
memanjang seperti tangan yaitu Thailand dan Myanmar.
3. Letak Geologis
Secara geologis, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dilalui oleh dua sirkum
pegunungan, yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik. Selain itu, kawasan Asia
Tenggara juga terletak diantara tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng eurasia, pasifik
dan indo-australia. Hal ini mengakibatkan dampak positif bagi negara - negara
ASEAN berupa kekayaan alam, terutama barang tambang. Contohnya antara lain
timah di Malaysia, Minyak Bumi di Indonesia dan lain sebagainya. Namun disisi lain,
juga berdampak negatif yaitu berupa kerawanan akan terjadinya gempa bumi akibat
adanya subduksi antar lempeng terutama untuk wilayah Indonesia dan Philipina.

B. KARAKTERISTIK MASING-MASING NEGARA ANGGOTA ASEAN


Pada awal berdirinya, ASEAN terdiri atas 5 negara anggota. Hal ini ditandai dengan
penandatanganan Piagam Bangkok (Bangkok Charter) oleh kelima menteri luar negeri
negara-negara ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Kelima
menteri luar negeri itu adalah Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari
Malaysia, S.Rajaratnam dari Singapura, Narcisco Ramos dari Philipina dan Thanant
Khoman dari Thailand. Selanjutnya secara berturut-turut ASEAN diikuti oleh negara-
negara Asia tenggara lainnya yang kini berjumlah 10 negara. Sebenarnya ada satu negara
Asia Tenggara lainnya yang sejak tahun 2011 mengajukan diri sebagai anggota baru
ASEAN yaitu Timor Leste, namun keanggotaan Timor Leste hingga saat ini masih
ditangguhkan. Berikut adalah pembahasan mengenai karakteristik 10 negara anggota
ASEAN (Urutan pembahasan berdasarkan tahun masuk negara tersebut menjadi anggota
ASEAN).
1. Indonesia
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Indonesia
2) Ibukota : Jakarta
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Presiden
6) Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
7) Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945
8) Mata Uang : Rupiah
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 60LU-110LS dan 950BT-1410BT
2) Luas Wilayah : 1,905 juta Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan, Malaysia dan Samudera Pasifik
Selatan : Samudera Hindia, Timor Leste, Australia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Papua Nugini
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Berbentuk kepulauan dengan memiliki relief
permukaan bumi yang beraneka ragam mulai dari
dataran rendah, dataran tinggi, deretan gunung api
yang masih aktif yang memanjang dari Sumatera,
Jawa hingga Bali. Terdapat beberapa sungai besar
diantaranya sungai Musi, Kapuas, Barito, Bengawan
Solo,dll.

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 267,7 juta jiwa (2018)
2) Agama : Islam (88,8%), lainnya Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, Konghuchu dan Aliran kepercayaan
3) Suku Bangsa : Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bali, Batak,
Minangkabau, Papua, dll
4) Bahasa : Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional dan
bahasa daerah yang dituturkan dalam pergaulan
sehari-hari.

2. Malaysia
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Kerajaan Diraja Malaysia
2) Ibukota : Kuala Lumpur
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Negaraku
7) Hari Kemerdekaan : 31 Agustus 1957
8) Mata Uang : Ringgit
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 10LU–70LS, dan antara 1000BT–1200BT.
2) Luas Wilayah : 329.847 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan, Thailand, Brunei Darussalam
Selatan : Singapura dan Indonesia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Samudera Pasifik
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Terbagi menjadi 2 wilayah yaitu Malaysia bagian
barat yang terletak di semenanjung peninsula yang
menyatu dengan daratan utama benua Asia dan
Malaysia bagian timur yang terletak di Pulau
Kalimantan bagian utara. Malaysia bagian barat
didominasi oleh dataran rendah dengan beberapa
gunung dan dataran tinggi yang tidak begitu
dominan, dengan puncak tertinggi Gunung Tahan
(2189 mdpl ) sedangkan Malaysia bagian timur
didominasi oleh dataran rendah dan Pegunungan
dengan puncak tertinggi Gunung Kinabalu

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 31,53 juta jiwa (2018)
2) Agama : Islam (50%), lainnya Budha, Taoisme, Konghuchu,
Hindu, Kristen dan Aliran kepercayaan
3) Suku Bangsa : Melayu, Tionghoa, India, Keturunan bangsa Eurasia
lainnya, Dayak, dll
4) Bahasa : Melayu sebagai bahasa resmi, Tionghoa, Tamil,
Inggris dan beberapa bahasa daerah

3. Thailand
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Thailand, Muang Thai
2) Ibukota : Bangkok
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Raja
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Thai
7) Hari Kemerdekaan :-
8) Mata Uang : Bath
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 60LU-210LU dan 950BT-1410BT
2) Luas Wilayah : 513.120 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Myanmar dan Laos
Selatan : Malaysia
Barat : Myanmar
Timur : Kamboja dan laos
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Memiliki wilayah bersifat protruded dengan bentuk
yang kompleks. Bagian tengah terdapat dataran
rendah yang mengalir sungai Chao Phraya sebagai
urat nadi perekonomian Thailand. Dataran rendah ini
dikelilingi oleh dataran tinggi dan beberapa
pegunungan yang ada di sekitarnya.

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 69,43 Juta jiwa
2) Agama : Budha (94%), Lainnya beragama Islam (terutama di
Thailand bagian selatan), Kristen dan Animisme.
3) Suku Bangsa : Thai (75%), Tionghoa, Melayu, dll
4) Bahasa : Thai

4. Singapura
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Singapura / Republic of Singapore
2) Ibukota : Singapura
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
7) Hari Kemerdekaan : 9 Agustus 1965
8) Mata Uang : Dollar Singapura
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 1011’LU-1027’LU dan 103039’BT-10405’BT
2) Luas Wilayah : 697 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Selat Johor, Malaysia
Selatan : Selat Singapura, Indonesia
Barat : Selat Johor
Timur : Selat Singapura, Laut China Selatan
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan negara kepulauan kecil yang berada di
semenanjung peninsula, Didominasi oleh dataran
rendah dan rawa-rawa dengan titik tertinggi di Bukit
Timah (174m)

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 5,639 Juta jiwa
2) Agama : Budha , Islam, Taoisme, Hindu, dan Kristen
3) Suku Bangsa : Tionghoa (78%), Melayu, India, dll
4) Bahasa : Inggris (Resmi), Tionghoa, Melayu dan Tamil

5. Philipina
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Philipina / Republica de Philipines
2) Ibukota : Manila
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Presiden
6) Lagu Kebangsaan : Lupang Hinirang
7) Hari Kemerdekaan : 12 Juni 1898
8) Mata Uang : Peso Philipina
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 50LU-210LU dan 1170BT-1260BT
2) Luas Wilayah : 300.000 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi, Laut Sulu
Barat : Laut China Selatan
Timur : Samudera Pasifik
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan negara kepulauan dengan dua pulau
terbesar yaitu Luzon di utara dan Mindanao di
selatan. Didominasi oleh dataran rendah dengan
beberapa dataran tinggi dan deretan pegunungan.
Titik tertingginya adalah Gunung Apo (2954 mdpl).
Di Philipina terdapat palung Marina dengan
kedalaman 10.539 meter yang merupakan salah satu
palung terdalam di dunia.

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 106,7 Juta jiwa
2) Agama : Katholik Roma (85%), Lainnya beragama Islam,
Kristen Protestan dan Budha.
3) Suku Bangsa : Mestizo/Philipino (Percampuran Melayu-Spanyol),
Tionghoa, Melayu dan Negrito.
4) Bahasa : Tagalog (Resmi), Inggris, Spanyol dan bahasa
daerah setempat

6. Brunei Darussalam
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Brunei Darussalam
2) Ibukota : Bandar Sri Begawan
3) Pemerintahan : Kesultanan
4) Kepala Negara : Sultan
5) Kepala Pemerintahan : Sultan
6) Lagu Kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
7) Hari Kemerdekaan : 1 Januari 1984
8) Mata Uang : Dollar Brunei
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Januari 1984

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 40LU-60LU dan 1140BT-1150BT
2) Luas Wilayah : 5.765 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan
Selatan : Malaysia
Barat : Malaysia
Timur : Malaysia
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian utara didominasi dataran rendah dan bagian
selatan memiliki relief yang kasar, berbukit-bukit
dengan ketinggian 1000-1500mdpl

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 428.962 Jiwa (2018)
2) Agama : Islam (60%), lainnya Budha dan Kristen
3) Suku Bangsa : Melayu, Tionghoa, Dayak, dll
4) Bahasa : Melayu (Resmi), Inggris, Tionghoa

7. Vietnam
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Sosialis Vietnam
2) Ibukota : Hanoi
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
7) Hari Kemerdekaan : 2 Juli 1976
8) Mata Uang : Dong
9) Bergabung dengan ASEAN : 28 Juli 1995

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 230LU-90LU dan 1050BT-1090BT
2) Luas Wilayah : 513.120 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China
Selatan : Laut China Selatan
Barat : Teluk Siam, Laos dan Kamboja
Timur : Laut China Selatan
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian utara didominasi pegunungan dengan
ketinggian 3000 mdpl, terdapat barisan pegunungan
Annam yang membujur dari utara ke selatan dan
ditengahnya mengalir Sungai Mekong.

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 95,54 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha, Konghucu, Kristen dan Islam
3) Suku Bangsa : Vietnam, Tionghoa, dll
4) Bahasa : Vietnam (Resmi), Prancis, Tionghoa dan Inggris

8. Laos
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Demokratik Rakyat Laos
2) Ibukota : Vientiane
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Pheng Kat Lao
7) Hari Kemerdekaan : 22 Oktober 1953 (Merdeka dari Prancis)
2 Desember 1975 (Dari kerajaan ke republik)
8) Mata Uang : Kip
9) Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 140LU-220LU dan 1000BT-1070BT
2) Luas Wilayah : 236.800 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China dan Vietnam
Selatan : Kamboja
Barat : Thailand
Timur : Vietnam
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan satu-satunya negara ASEAN yang tidak
memiliki wilayah laut, wilayahnya didominasi oleh
pegunungan dan ditengahnya mengalir sungai
Mekong sebagai urat nadi perekonomian Laos.

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 7,062 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha dan Animisme
3) Suku Bangsa : Lao, Tionghoa, Khmer, dll
4) Bahasa : Lao (Resmi), Prancis, Inggris

9. Myanmar
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Sosialis Uni Myanmar
2) Ibukota : Yangon
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Kaba Makye
7) Hari Kemerdekaan : 4 Januari 1948
8) Mata Uang : Kyatt
9) Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 110LU-280LU dan 920BT-1010BT
2) Luas Wilayah : 678.036 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China
Selatan : Laut Andaman
Barat : Teluk Benggala, Bangladesh
Timur : Thailand
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian barat dan timur didominasi pegunungan
lipatan dan patahan diantaranya adalah pegunungan
Arakan Yoma, terdapat Sungai Irawadi dan Sithang
yang mengalir membelah Myanmar dan bagian
selatan didominasi dataran rendah

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 53,71 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha (85%), Lainnya Islam, Kristen, Hindu, dll
3) Suku Bangsa : Etnis Burma (72%), Shan, Karen, Keturunan
Tionghoa, India dll
4) Bahasa : Myanmar (Resmi), Inggris, bahasa daerah

10. Kamboja
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Kampuchea
2) Ibukota : Phnom Penh
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Raja
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Nokoreach
7) Hari Kemerdekaan : 9 November 1953
8) Mata Uang : Rie
9) Bergabung dengan ASEAN : 30 April 1999

B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 100LU-150LU dan 1020BT-1080BT
2) Luas Wilayah : 181.300 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laos
Selatan : Teluk Siam
Barat : Thailand
Timur : Vietnam
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian selatan didominasi dataran rendah yang
mengalir sungai Mekong sedangkan bagian utara
disominasi pegunungan dan dataran tinggi

C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 16,25 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha
3) Suku Bangsa : Khmer
4) Bahasa : Khmer (Resmi), Prancis

A. Pengertian, faktor pendorong dan penghambat kerjasama ASEAN


ASEAN (Association of South East Asia Nations) semula
namanya Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
(PERBARA) merupakan organisasi kerjasama regional negara-
negara Asia Tenggara yang bergerak dibidang ekonomi, sosial,
dan kebudayaan. ASEAN bukan organisasi politik walaupun
demikian ia tetap bertekad mewujudkan stabilitas dan
keamanan kawasan Asia Tenggara dari pengaruh asing.
Awal terbentuknya ASEAN bermula dari adanya dua
organisasi yaitu Associattion of Southeast ASIA (ASA) di Bangkok tahun 1961 dan MAPHILINDO tahun
1963. ASA beranggotakan Malaysia, Muangthai, dan Philipina sedangkan Maphilindo beranggotakan
Malaysia, Philipina dan Indonesia. Setelah krisis Federasi Malaysia deklarasi ASEAN terbentuk berkat
ajakan Thanat Khoman (Thailand), Adam Malik (Indonesia) dan Tun Abdul Razak (Malaysia) bulan Mei
1967. Pendirian ASEAN dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh utusan para
menteri luar negeri lima negara ASEAN, pada tanggal 8 Agustus 1967.Kelima menteri luar negeri itu
adalah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam
(Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Di awal pembentukan, ASEAN beranggotakan lima negara
anggota, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filifina. Kemudian bertambah lima negara
anggota lagi dari Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Jadi keseluruhan anggota
ASEAN berjumlah sepuluh negara anggota hingga saat ini.
Faktor pendorong terbentuknya ASEAN adalah:
1. Lahirnya negara-negara baru di Asia tenggara setelah perang dunia II yang memiliki persamaan
masalah maka perlu sikap dan tindakan bersama untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan
kawasan melalui ASEAN
2. Adanya kekhawatiran akibat krisis di Indochina yaitu munculnya gerakan komunis yang berusaha
menguasai Vietnam, Laos, dan Kamboja sehingga mereka bersepakat untuk menghadapi ancaman
dengan membentuk ASEAN.
3. Pengalaman pahit masa lampau seperti Maphilindo yang bersifat politik dengan SEATO yang bersifat
militer membuat organisasi tersebut macet karena perbedaan orientasi politik dan pertahanan
keamanan.
4. Adanya kesepakatan negara anggota ASEAN bahwa ancaman yang dihadapi adalah subversi dan
infiltrasi maka perlu menciptakan stabilitas dan pembangunan ekonomi.
5. Kesamaan sejarah dan nasib dijajah bangsa Barat (kecuali Thailand)
6. Letak wilayah yang strategis di jalur lalu lintas perdagangan internasional
7. Persamaan budaya

Faktor penghambat kerjasama ASEAN adalah :


1. Perbedaan orientasi politik dan keamanan. Indonesia menganut politik bebas aktif, Philipina dan
Thailand bergabung dengan SEATO (blok Barat), Vietnam dan Laos menganut komunis.
2. Perbedaan ideologi antar negara anggota ASEAN
3. Perbedaan cara penyelesaian sebuah masalah
4. Perbedaan cita-cita dan tujuan negara
5. Adanya konflik antar negara anggota ASEAN
6. Campur tangan negara lain terhadap negara anggota ASEAN
7. Kebijakan protektif dengan tujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya
saing dengan cara tidak mau menerima impor hasil pertanian negara anggota lain karena dianggap
dapat mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya.

B. Prinsip dan bentuk-bentuk kerjasama ASEAN


1. Prinsip-prinsip kerjasama ASEAN adalah:
a. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah nasional, serta
identitas nasional setiap negara aturan ini diterapkan untuk setiap anggota ASEAN tidak
terganggu dalam urusan dalam negeri negaranya dan tidak mencampur masalah yang terjadi
dengan ASEAN atau permaslaahan di negara ini.
b. Jangan ikut campur dalam urusan dalam negeri negara sesama anggota.
c. Apabila ada perdebatan dan perbedaan pendapat antara anggota diselesaikan masalah ini
secara damai.
d. Jika ada masalah dari negara-negara ASEAN menolak untuk menggunakan senjata atau
kekuatan yang dapat menyebabkan perang.
e. Kerjasama ASEAN diimplementasikan secara efektif. rasional, dan berguna.

2. Bentuk-bentuk kerjasama ASEAN


a. Kerjasama bidang sosial
1. Bidang pembangunan sosial dengan menekan pada kesejahteraan golongan berpendapatan
rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar.
2. Bantuan terutama kepada kaum wanita, dan pemuda dalam usaha usaha pembangunan
3. Menanggulangi masalah masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan
badan badan internasional yang bersangkutan.
4. Pengembangan sumber daya manusia
5. peningkatan kesejahteraan sosial

b. Kerjasama bidang kebudayaan dan penerangan


Kerja sama di bidang kebudayaan dan penerangan meliputi:
1. Bantuan kepada para cendekiawan, penulis, artis, dan media massa yang
memungkinkan mereka memainkan peranan yang lebih aktif dalam menumpuk rasa
kepribadian dan persahabatan regional. Pertukaran atau festival kebudayaan, kesenian
dan film, pertukaran program televiisi ASEAN
2. Memperkenalkan ASEAN dan negara negara anggotanya melalui sekolah sekolah dan
lembaga lembaga pendidikan.
3. Menyebarluaskan pengkajian masalah masalah asia tenggara melalui kerja sama yang
lebih erat antara lembaga-lembaga nasional
4. Kerja sama ini antara lain dalam bidang kesehatan pengembangan sumber daya
manusia, pengembangan budaya dan penanganan masalah sosial
Kerja sama ASEAN dalam bidang sosial budaya dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup
dengan melibatkan pertisipasi aktif  dan semua kalangan terutama wanita, pemuda dan
komunitas lokal.

c. Kerjasama bidang ekonomi


Dalam ilmu ekonomi, kerjasama ASEAN adalah untuk membahas upaya anggota ASEAN untuk
mencipatakn perdagangan yang saling menguntungkan dan bentuk kerjasama di bidang
ekonomi direalisasiakn asean dalam bentuk:
1. Mempromosikan produk bisnis sesama anggota ASEAN, perusahaan investasti di
beberapa negara ASEAN, pengembangan pariwisita dibangun anggota ASEAN di Tokyo.
2. Cadangan makanan Memberikan tertutam beras bagi anggota ASEAN.

3. Membangun proyek-proyek industri ASEAN seperti urea amonia proyek pabrik pupuk di
proyek industri tembaga di Singapura, dan superfosfor di Thailand Indonesia dan
Malaysia.

d. Kerjasama bidang politik dan pertahanan meliputi:


Kerjasama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di
kawasan dan umumnya di dunia. Kerjasama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan
menggunakan instrumen politik seperti Kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone Of Peace,
Freedom And Neutrality/ ZOPFAN) lewat deklarasi Kualalumpur 9 November 1971, Traktat
Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation /TAC in Southeast Asia), dan
Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free
Zone/SEANWFZ). Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerjasama dalam
bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF).
Beberapa kerjasama politik dan keamanan:
1. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT); 
2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT); 
3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan
4. Penyelesaian sengketa Laut China Selatan
5. Kerjasama Pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan
perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet dan kejahatan
ekonomi internasional.
6. Kerjasama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antar
parlemen

e. Kerjasama di bidang pendidikan


Kerjasama bidang pendidikan di wilayah Asia Tenggara dimulai dengan pembentukan
South East Asian Ministers of Education Organizaton (SEAMEO) tanggal 30 November 1965.
Kegiatan SEAMEO diselenggaraakan melalui pusat kegiatan regional yang berkedudukan di
beberapa negara anggota seperti: Regional Centre for Topichal Biology (BIOTROP) di Indonesia,
Regional Centre for Education Science and Mathematics (RECSAM) di Malaysia, Regional English
Language Centre (RELC) di Singapura, Regional Centre for Graduate Study and Research in
Agriculture (SEARCA) di Los Banos,Philipina, Regional Centre for Educational Innovation and
Technology (INNOTECH) di Vietnam yang kemudian dipindah ke Thailand.
Sedangkan kerjasama pendidikan dalam kerangka ASEAN dilakukan oleh ASEAN
Committee on Social Development (COSD), yang kemudian diubah menjadi ASEAN Sub-
Committee on Education (ASCOE), dan diubah lagi menjadi ASEAN Committee on Education
(mempergunakan akronim yang sama: ASCOE) pada sidang ke-9 ASCOE di Vientiane, Laos, 26 –
27 September 2001. 
Forum kerjasama lain di bidang pendidikan adalah ASEAN University Network (AUN) yang
merupakan jaringan kerjasama antar universitas terkemuka di ASEAN. AUN dibentuk dengan
tujuan memajukan sumber daya manusia, khususnya dengan memperkuat jaringan kerjasama
antar universitas dan lembaga pendidikan di ASEAN.
Bentuk kerjasama Negara-negara ASEAN di bidang pendidikan diantyaranya: pertemuan
organisasi guru-guru Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Korea Selatan di
Sanur Denpasar tanggal 8 Desember 2012, penawaran bea siswa pendidikan untuk para pelajar
di negara-negara anggota ASEAN, mengadakan olimpiade di bidang pendidikan seperti
Olimpiade Sains Nasional(OSN) tahun 2015.

C. Pengaruh Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan Terhadap Kehidupan
ASEAN
1. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
ekonomi di negara-negara ASEAN
Kesepakatan pemimpin ASEAN membentuk MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) pada akhir 2015
untuk meningkatkan daya saing ASEAN terhadap Tiongkok dan India guna menarik investasi
asing. Sebab investasi asing diperlukan untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan. Melalui MEA dapat membuka peluang suatu negara menjual barang dan jasa
dengan mudah di negara anggota ASEAN, membentuk pasar tenaga kerja profesional (seperti
guru, dokter, ahli ketenikan, akuntan, dll) yang dapat mengisi berbagai jabatan dan profesi yang
tertutup atau kekurangan sumber daya manusia di Indonesia. Melalui MEA semua penduduk
Asia Tenggara bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN, membuka pasar
dan lapangan kerja yang semakin bersaing, menuntut pendidikan yang berkualitas dengan mutu
lulusan yang memiliki pengetahuan, sikap, dan terbuka di pasaran global. Kegiatan ekonomi juga
semakin luas dan bersaing bebas antar negara ASEAN
2. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
budaya di negara-negara ASEAN
Kerjasama budaya ASEAN terus berkembang dan berubah dengan menonjolkan kebudayaan
sebagai faktor utama pembangunan komunitas ASEAN. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan
dan Kesenian di kota Hue Vietnam bertema,”Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap
perkembangan yang berkesinambungan dari Komunitas ASEAN,” menegaskan suatu tekad
tentang satu komunitas bersama,visi bersama, dan jati diri bersama. Salah satu wujudnya adalah
a. Festival budaya ASEAN.
Festival budaya ASEAN di Purwakarta tanggal 29 Juni 2013 yang diikuti 9 negara anggota
ASEAN menjadi sarana memperkenalkan kebudayaan kota dan Kabupaten Purwakarta
ke masyarakat ASEAN, memperkenalkan kebudayaan sesama negara anggota ASEAN,
dan upaya menambah devisa dari sektor pariwisata.
b. Industri musik
Pengembangan budaya melalui musik salah satunya adalah Dangdut Akademi
Asia sebagai ajang pengikat generasi
muda yang diikuti Thailand, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor
Leste. Perkemba ngan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai
even lainnya menunjukkan hal tersebut
c. Perkemahan Pemuda ASEAN
Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara
ASEAN yang diprakarsai Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam dengan tujuan
menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa
serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada
pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga,
serta kepedulian terhadap masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di Sambas (tahun 2010), Makassar (2012) dan yang
akan datang di Kabupaten Siak (2017).dengan agenda mendukung kelestarian dan
peningkatan silaturahmi, mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada
genersai muda, serta memperkuat komitmen terhadap suksesnya pendidikan,
mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan memperkenalkan budaya
daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik dari bangsa Indonesia –
Malaysia – Brunei Darussalam.
3. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
sosial di negara-negara ASEAN
Kehidupan sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang
memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Pada Tahun 2015, ribuan
pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan
Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia
perahu. ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para
manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap
dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan
pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati
antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
4. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
politik di negara-negara ASEAN
Perubahan dan interaksi antarruang terhadap kehidupan politik baik antarnegara atau
antarmasyarakat di Asia Tenggara diantaranya kasus yang menjadi sorotan yaitu:
a) Sengketa Perbatasan Wilayah
Masalah perbatasan wilayah seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus
Kepulauan Spratly, Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca.
Kasus Natuna diawali klaim sepihak Tiongkok tahun 2009 melalui gambar sembilan
titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan sehingga Pulau
Natuna diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Tiongkok. Pengaruh perubahan
kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas
Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut.
Tiongkok juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga
hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar
potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI
dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna,
Yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia
Ga
mbar 1.18 Letak Pulau Natuna
Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia diklaim Malaysia. Mahkamah
Internasional mengabulkan klaim Malaysia tersebut dan ini menjadi pelajaran Indonesia agar
lebih tertib dan tegas lagi dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-
pulau terluar, Kepulauan Spratly masih menjadi objek sengketa negara Vietnam, Filipina.
Kasus batas wilayah di Kuil Preah Vihear antara Tiongkok, Thailand, dan
Kamboja.Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh
kepada Singapura.
Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu
wilayah kadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat
sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus
mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.
b) Pekerja Migran
Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara sehingga
diperlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati negara-negara asal
dan negara-negara tujuan.
Salah satu kasus pekerja migran adalah kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan
perdagangan pekerja rumah tangga migran. Bagi ASEAN, kasus tersebut menjadi perhatian
tersendiri. Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem
rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan. Maka kerangka kebijakan
regional bagi perlindungan pekerja migran difokuskan pada:
1. Pemberian bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang
terdiri dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan
akademisi.
2. Melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi
regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang bersifat
mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat
Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
3. Mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam
membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian Domestic
Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan
perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.

5. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
pendidikan di negara-negara ASEAN
Tantangan di bidang pendidikan ASEAN terletak pada ketimpangan mutu pendidikan di 7.446
perguruan tinggi yang berada di negara-negara anggota ASEAN. Perubahan paradigma kualitas
pendidikan dan mutu lulusan yang kompeten baik dari segi objek pelajaran, metode
pembelajaran, kualitas guru seiiring dengan meningkatnya akses informasi belajar. Khususnya
Indonesia dalam menghadapi MEA berupaya memberi kesempatan pada lembaga pendidikan
untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam pendidikan seperti sertifikasi, akreditasi,
standarisasi pendidikan,peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik
yang profesional.

D. Upaya-upaya meningkatkan kerjasama di antara negara anggota ASEAN


Upaya meningkatkan kerjasama antar negara anggota ASEAN dalam rangka pembentukan
masyarakat ASEAN dilakukan melalui tiga pilar ASEAN yaitu kerja sama di bidang politik-keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang dilakukan dengan cara:
1. Peningkatan kerjasama yang kompak, konsisten, keterbukaan, rasa “ke-kitaan”( we Feeling),
saling menghormati, kesetiakaanan sosial, serta dinamis.
2. Fokus pada kerjasama antar masyarakat multi sektor (people-centered approach multi sektor).
3. Bekerjasama mengatasi masalah kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan
kesejahteraan masyarakat.
4. Memperkuat daya saing kawasan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
kualitas lingkungan hidup.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan
pelibatan masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan (bidang politik).
6. Meningkatkan penghargaan terhadap identitas masing-masing anggota, mengenal keragaman
budaya masing-masing anggota, dan mewariskan kawasan ASIA Tenggara yang aman, damai,
makmur pada generasi penerus.
Potensi Indonesia dalam upaya meningkatkan kerjasama antar negara anggota ASEAN melalui tiga
pilar adalah:
1. Daya tawar Indonesia cukup tinggi sebab Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN dan
memiliki militer terkuat di ASEAN (pilar politik dan pertahanan)
2. Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia dengan usia produktif yang terus meningkat
(pilar sosial)
3. Indonesia banyak memiliki budaya paling banyak dan beragam yang merupakan daya tarik
tersendiri (pilar budaya).
4. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi dengan produk kreatif yang memiliki daya saing
cukup bagus melalui koperasi dan UMKM sebagai salah satu komponen penunjang.
Potensi Indonesia terus dikembangkan dan didukung melalui pembenahan struktur politik,
kekuatan hukum dan militer, penyatuan visi dan semangat kultural, pembenahan kesejahteraan
sosial, dan penguatan ekonomi melalui peningkatan daya saing produk dalam negeri.

Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap


Kehidupan di Negara-Negara ASEAN

1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam

Sumber: Buku Paket kur 13 IPS kelas VIII


Perhatikan gambar

1. Sebutkan jalur pegunungan yang dilalui sirkum Pasifik?


2. Sebutkan jalur pegunungan yang dilalui sirkum mediterand?
3. Sebutkan 3 lempeng bumi yang terdapat di ASEAN?
4. Apa akibat pergeseran lempeng bumi?
5. Apa akibat adanya sirkum mediteran dan sirkum Pasifik bagi wilayah yang dilaluinya?
6. Apa pendapat anda dengan adanya gunung api, angin muson, pergeseran lempeng bagi wilayah
yang dilaluinya?

Kondisi alam dan sosial yang relatif homogen di negara-negara ASEAN memudahkan mereka
untuk saling berinteraksi untuk mencukupi kebutuhannya. Bentuk interaksinya berupa kerjasama di
berbagai bidang.
Interaksi antar negara ASEAN yang dipengaruhi faktor alam diantaranya:

a. Faktor iklim

Iklim muson di Asia Tenggara terjadi karena letak negara-negara ASEAN berada di antara Benua
Asia dan Benua Australia sehingga wilayah ini dipengaruhi pola arah angin yang berganti setiap
setengah tahun sekali yaitu angin muson timur dan angin muson barat akibatnya terjadi musim kemarau
dan musim hujan yang berpotensi terjadinya kekeringan dan bencana banjir. Berdasar iklim matahari
sebagian besar wilayah ASEAN berada di garis lintang rendah dan beriklim tropis. ASEAN juga
dipengaruhi iklim fisis karena keadaan fisik suatu wilayah seperti perairan laut, pegunungan, dan dataran
Kadang di ASEAN juga mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi,seperti bencana alam klimatik
akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global.
Bencana alam klimatik terjadi karena kerusakan faktor-faktor iklim.
Contoh bentuk kerjasma ASEAN akibat faktor iklim adalah kerja sama ASEAN dalam
menanggulangi bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015,
Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam
kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana
badai Haiyan tahun 2014.

B. Faktor Geologi
Tentang kondisi geologi selalu berhubungan dengan kondisi tanah dan batuan penyusunnya di
bumi. Negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antar lempeng seperti lempeng Pasifik,
Lempeng Asia dan lempeng samodera Hindia. Tumbukan, pergeseran dan gerakan gelombang laut
menunculkan bencana geologis seperti gunung meletus, tanah longsor,, gempa bumi, gempa di laut yang
berpotensi gelombang Tsunami.. ASEAN juga dilalui rangkaian pegunungan seperti sirkum Pasifik dan
sirkum Mediteran. Contoh tsunami di Aceh tahun 2006 yang melanda Indonesia, Malaysia, Thailand dan
Myanmar yang merenggut ribuan korban jiwa. Maka ASEAN bekerja sama membentuk Pusat
Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan,
maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.
Wilayah Asia Tenggara merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerentanan bencana
alam cukup tinggi, karena letak Asia Tenggara berada di daerah tumbukan lempeng yang menyebabkan
terjadinya bencana alam,. Bencana alam geologi adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang
berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan struktur dan
tekstur tanah atau batuan, pola pengaliran sungai, topografi suatu daerah, struktur geologi (lipatan dan
patahan), tektonik maupun gunung api.
Beberapa jenis bencana alam yang terjadi akibat faktor geologi :
1). Tanah Longsor, biasanya terjadi saat musim hujan, curah hujan yang tinggi dan intensitas
yang lama bisa menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.
2). Kekeringan , fenomena alam yang tejadi akibat kondisi geologi suatu wilayah, jenis dan sifat
dari tanah dan batuan di suatu daerah akan sangat berpengaruh pada asupan dan serapan air
tanah. Pada daerah yang didominasi batuan pejal dan keras dengan lapisan tanah yang tipis
pada umumnya tidak menyimpan air dalam waktu yang lama bahkan dapat langsung menjadi
surface run off atau lolos ke bawah permukaan melalui celah-celah batuan
3). Banjir dan banjir Bandang,
4). Letusan Gunung Api
5). Gempa dan Tsunami, terjadi karena aktifitas tektonik yang berlangsung di permukaan bumi
sehingga menyebabkan jalur jalur patahan rawan terjadi gempa. Tsunami umum terjadi pada
tipe patahan yang memiliki lentingan vertikal (patahan naik), dimana bagian lempeng yang
tertekan melenting ke atas saat terjadi perlepasan energi saat gempa (Patahan Horizontal
/Transform tidak menyebabkan Tsunami). (http://www. sumbarprov.go.id/details/news/8753)
Di ASEAN terdapat empat negara rawan gempa yaitu Malaysia, Thailand, Myanmar dan
Indonesia

c. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam


Kecuali Singapura, hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa
barang tambang. Singapura wilayahnya sangat sempit dan memiliki keterbatasan sumber daya alam
barang tambang, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan
barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan
pokok. Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang
berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing negara.
Selain tambang, sumber daya alam hayati dan nonhayati dapat dijumpai di negara-negara
ASEAN seperti hutan dan laut dimiliki hampir semua negara ASEAN. Hutan, laut, dan barang tambang
merupakan sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hutan
Indonesia paling luas dan laju kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara
negara-negara ASEAN . Hasil hutan menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Salah satu tujuan
ekspornya ke negara-negara industri, seperti Singapura.
Perairan laut dengan hasil ikan, mutiara, rumput laut, barang tambang banyak diekplorasi negara-
negara ASEAN untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara.Perairan laut banyak dikelola menjadi
daerah tujuan wisata Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut.
Maka untuk memenuhi kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber
daya alam dalam kegiatan jual beli dan ini sebagai bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Sumber daya alam hayati dan nonhayati
lainnya dapat dijumpai di negara-negara ASEAN. Hutan dan laut merupakan contoh lain sumber daya
alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN. Hutan, laut, dan barang tambang merupakan sumber
daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Sumber daya alam dapat
digolongkan sebagai berikut :
1). Tanah
Jenis tanah yang paling banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara :
● Tanah Vulkanik adalah tanah bersifat subur hasil proses vulkanisme gunung merapi dan baik
untuk pertanian.Tanah ini banyak terdapat di Indonesia, Thailand, Malaysia dan Myanmar.
● Tanah Aluvial (endapan), merupakan jenis tanah yang terbawa dan diendapkan aliran air
sungai biasanya terdapat di daerah lembah atau tepi aliran sungai dan delta yang sangat subur
dan baik untuk pertanian. Di kawasan Asia Tenggara tanah aluvial terdapat di lembah sungai
serta delta sungai Nan, sungai Mekong, dan sungai Bengawan Solo.

2). Hutan (Flora dan Fauna)


   Kawasan Asia Tenggara sebagian beriklim tropis dengan nilai curah hujan yang terbilang
tinggi dapat menumbuhkan hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Hutan menghasilkan
kayu serta rotan yang berguna untuk membuat macam-macam barang dan bahan bangunan.

3). Perairan 
Semua di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah laut, kecuali Laos. Laut adalah sumber daya
alam yang penting. Manfaat laut sebagai berikut : sumber bahan pangan (ikan dan hasil yang
berupa ikan dan juga hasil laut lainnya.), jalur transportasi air, obyek wisata. Di dasar laut sering
juga ditemukan bahan-bahan tambang seperti minyak bumi dan gas alam, cadangan air bersih,
PLTA.

4). Tambang
   Setiap negara di Asia Tenggara memiliki hasil tambang, kecuali negara Singapura. Hasil
tambang di tiap-tiap negara Asia Tenggara
● Brunei Darussalam : Gas alam dan minyak bumi.
● Filiphina : Biji besi, mangan, timbal, dan perak.
● Indonesia : Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi, dan lain-
lain.
● Kamboja : Bijih besi, mangan, fosfat, dan emas.
● Laos : Bijih besi, batu bara, belerang, gibs,timbal emas, dan tembaga.
● Malaysia : Minyak bumi, timah putih, gas alam, bijih besi, dan emas serta bouksit.
● Myanmar : Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, dan timah.
● Thailand : Timah putih, emas, wolfram, timah hitam, dan mangan.
● Timor Leste : Emas, mangan, marmer, dan minyak bumi.
● Vietnam : Bijih besi, emas, timah, gamping fosfast, dan seng serta minyak bumi.

2.. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang

Sumber : Buku Paket IPS Kur 13 kelas VIII


Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Teknologi apakah yang diperkenalkan dalam gambar?


2. Disebut apakah gambar paling kanan?
3. Apa akibat kemajuan teknologi seperti tampak di gambar atas bagi kerjasama ASEAN?
4. Apa dampak positif kemajuan teknologi informasi antar negara anggota ASEAN?
5. Sebutkan 5 alat yang temasuk hasil teknologi informasi ?

Permbangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia
dan memudahkan manusia dalam beraktivitas.. Teknologi yang yang berperan besar mengubah
kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tepat ke tempat lain.
Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk
memproduksi sandang, pangan, dan papan.
a. Teknologi Transportasi
Berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan
pengetahuan yang semakin lua, memungkinkan perkembangan berbagai alat transportasi yang nyaman,
cepat, dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus
mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional
yang belum menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara
ASEAN, seperti pedati, delman, dan becak.
Perubahan akibat perkembangan teknologi tansportasi seperti: perubahan tata kehidupan
mudahnya bepergian ke luar negeri atau berbagai daerah, pesawat bukan lagi alat transportasi yang
mahal, orang dapat menikmati layanan karena harganya yang terjangkau, cepat, dan nyaman. Kapal laut
selain digunakan sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata.
Perkembangan sarana transportasi di darat, laut, ataupun udara sebagai sarana mebutuhkan prasarana
penunjang seperti perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga pelabuhan juga semakin mendesak
pembangunannya. Akibatnya akan mengubah kondisi wilayah di suatu negara. Seperti lahan-lahan
produktif (hutan atau sawah) diubah untuk membangun jaringan jalan. Singapura dan Thailand telah
mengembangkan jaringan transportasi darat bawah tanah.
Perubahan penggunaan lahan sebagai sarana transportasi terjadi juga di sekitar bandara. Lahan
yang sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan dikonversi demi perluasan area
bandara. Contohnya, pembangunan Bandara Suvarnabhumi di Thailand yang menggantikan Bandara Don
Muang, Bandara Luang Prabang di Laos, Bandara Ninoy Aquino di Filipina, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi transportasi saat ini berkembang dengan cepat dan tidak ada batasan untuk
perkembangan itu. Hal ini juga terjadi di negara – negara Asia Tenggara yang memiliki wilayah yang
luas. Setiap negara Asean memiliki sarana transportasi yang khas, tetapi pada saat ini dibutuhkan alat
transportasi yang lebih cepat karena tuntutan mobilitas penduduk ASEAN yang tinggi. Speed boat,
monorel dan pesawat terbang menjadi solusi terhadap masalah tersebut. Apalagi karena perkembangan
teknologi transportasi sangat pesat maka biaya transportasi bisa ditekan sehingga interaksi antarruang di
Negara Asean menjadi lebih baik.

Teknologi Komunikasi
Ilmu pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin
canggih.Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan
waktu. meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara
lain mengurangi intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat
perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat dilihat, contohnya dalam berbagai aspek, baik
sosial, ekonomi, budaya, maupun keamanan.
1) Sosial
a) Bertambahnya jumlah penduduk dalam waktu singkat.
b) Kebutuhan transportasi massal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan.
c) Maraknya perdagangan manusia.
d) Kerja sama luar negeri semakin mudah.
2) Ekonomi
a) Bertambahnya pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat
munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal
yang diperlukan pendatang.
b) Nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing.
c) Barang-barang asing semakin mudah dijangkau.
3) Budaya
a) Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak.
b) Perubahan sistem nilai dan norma.
c) Terjadinya kecenderungan gaya hidup hedonis.
d) Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4) Keamanan
a) Gangguan kondisi keamanan suatu negara semakin rentan.
b) Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat tempat.
c) Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.
Pada jaman dulu manusia hanya berkomunikasi secara lisan, setelah itu manusia mengenal tulisan.
Tapi cara berkomunikasi masih sangat sederhana dan harus bertemu secara langsung. Pada saat ini
teknologi komunikasi sudah berkembang pesat, manusia tidak perlu lagi melakukan mobilitas fisik untuk
bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, karena sekarang cukup dengan telepon atau telepon
genggam kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh jaraknya dari tempat tinggal kita. Peran
teknologi komunikasi dalam interaksi antar ruang di negara-negara ASEAN adalah:
1). Mempercepat  arus informasi dan komunikasi antar negara ASEAN sehingga terjalin kerja sama
yang saling menguntungkan
2). Mempercepat proses perdagangan barang dan jasa antar negara ASEAN dengan jalinan
komunikasi yang bisa mempermudah pemesanan barang dan proses jual beli lintas negara
3).Teknologi komunikasi seakan-akan menghapus batas-batas ruang dan waktu,setiap orang yang
berbeda negara di ASEAN bisa berkomunikasi secara langsung dan cepat tanpa harus bertemu
secara fisik.hal ini bisa mempererat jalinan persaudaraan antar negara-negara ASEAN

3. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi


Untuk memajukan perekonomian Asia Tenggara, negara-negara ASEAN sepakat memberlaku
-kan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dampak pemberlakuan MEA yaitu kegiatan ekonomi
negara-negara ASEAN semakin luas, Pemberlakuan MEA menghilangkan hambatan dalam perdagangan
antar negara ASEAN. Tarif atau bea masuk barang ke pasar dalam negeri diringankan atau dihilangkan.
Kebijakkan ini menyebabkan banyak produk asing beredar di pasar dalam negeri. Kegiatan dalam
memilih konsumsi masyarakat dalam negeri semakin luas, baik kualitas maupun tingkat harga barang.
Sehingga menyebabkan persaingan dalam kegiatan ekonoi semakin ketat dengan adanya persaingan dari
negara lain.
AFTA merupakan kawasan perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara sekaligus tempat
produksi kompetitif. AFTA disepakati pada 28 Januari 1992 saat berlangsung KTT IV ASEAN di
Singapura oleh Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Negara lain
yang bergabung yaitu Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997), serta Kamboja (1999). Tujuan
pembentukan AFTA antara lain meningkatkan daya saing produk ASEAN di pasar global, menarik
investasi asing (Foreign Direct investment / FDI ), dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota
ASEAN. Konsep AFTA yaitu menurunkan tarif perdagangan antarnegara ASEAN sehingga biaya
ekonomi turun.

4. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang
dan Interaksi Antarruang

Sumber : Buku Paket IPS Kur 13 kelas VIII


Karena keterbatasan wilayah, Singapura melakukan reklamasi. Reklamasi adalah alih fungsi
lahan pantai menjadi daratan. Reklamasi merupakan salah satu bentuk konversi lahan atau alih fungsi
lahancontoh lainnya mengubah area pertanian menjadi menjadi permukiman atau industri.
Konversi lahan pertanian di negara-negara ASEAN terjadi karena laju pertumbuhan penduduk
relatif tinggi, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina. Umumnya
ada di daerah pinggiran kota ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum,
seperti di dekat pasar. Konversi lahan pertanian bersifat menular, artinya ketika satu petak lahan telah
dikonversi, lahan pertanian di sekitar petak tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap
kelangsungan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
a. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri
Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di negara-negara sedang
berkembang, seperti negara-negara ASEAN. Dan ummnya berada di pinggir kota. Alasan pemilik
perusahaan mendirikan industri di sana sebagai berikut.
1) lahannya strategis karena merupakan lahan pertanian.
2) Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan lahan terbangun.
3) Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah.
4) Industri dibangun dekat dengantempat penyedia bahan baku.
5) Faktor sosial dan budaya hukum waris. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian,
tetapi diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan pertanian.
Penggunaan lahan untuk industri mendapat perhatian beberapa negara industri. Pasalnya, tidak
semua industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan
produktif seperti lahan pertanian.
Masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
1) Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2) Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari
industri baik tanah, air, maupun udara.
3) Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.

b. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Permukiman


Permukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area
permukiman yang dibutuhkan juga semakin luas. Kondisi ini terjadi juga di negara-negara anggota
ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN.
Umumnya Konversi lahan pertanian menjadi permukiman pasti akan menimbulkan dampak negatif.
Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman adalah sebagai berikut.
1) Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2) Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3) Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4) Berkurangnya lahan resapan air.
Faktor Pendorong terjadinya Alih Lahan Pertanian
a. Pertumbuhan penduduk yang pesat
b. Kenaikan kebutuhan masyarakat untuk permukiman
c. Tingginya biaya penyelenggaraan pertanian
d. Menurunnya harga jual produk-produk pertanian
e. Kurangnya minat generasi muda untuk mengelola lahan pertanian
f. Pergantian ke sektor yang dianggap lebih menjanjikan
g. Lemahnya regulasi pengendalian alih fungsi lahan

Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian


1. Berkurangnya lahan pertanian
Dengan adanya alih fungsi lahan menjadi non-pertanian, maka otomatis lahan pertanian menjadi
semakin berkurang. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif ke berbagai bidang baik secara
langsung maupun tidak langsung.

2. Menurunnya produksi pangan nasional


Akibat lahan pertanian yang semakin sedikit, maka hasil produksi juga akan terganggu. Dalam skala
besar, stabilitas pangan nasional juga akan sulit tercapai. Mengingat jumlah penduduk yang semakin
meningkat tiap tahunnya sehingga kebutuhan pangan juga bertambah, namun lahan pertanian justru
semakin berkurang.

3. Mengancam keseimbangan ekosistem


Dengan berbagai keanekaragaman populasi di dalamnya, sawah atau lahan-lahan pertanian
lainnya merupakan ekosistem alami bagi beberapa binatang. Sehingga jika lahan tersebut mengalami
perubahan fungsi, binatang-binatang tersebut akan kehilangan tempat tinggal dan bisa mengganggu ke
permukiman warga. Selain itu, adanya lahan pertanian juga membuat air hujan termanfaatkan dengan
baik sehingga mengurangi resiko penyebab banjir saat musim penghujan.

4. Sarana prasarana pertanian menjadi tidak terpakai


Untuk membantu peningkatan produk pertanian, pemerintah telah menganggarkan biaya untuk
membangun sarana dan prasarana pertanian. Dalam sistem pengairan misalnya, akan banyak kita
jumpai proyek-proyek berbagai jenis jenis irigasi dari pemerintah, mulai dari membangun bendungan,
membangun drainase, serta infrastruktur lain yang ditujukan untuk pertanian. Sehingga jika lahan
pertanian tersebut beralih fungsi, maka sarana dan prasarana tersebut menjadi tidak terpakai lagi.

5. Banyak buruh tani kehilangan pekerjaan


Buruh tani adalah orang-orang yang tidak mempunyai lahan pertanian melainkan menawarkan
tenaga mereka untuk mengolah lahan orang lain yang butuh tenaga. Sehingga jika lahan pertanian
beralih fungsi dan menjadi semakin sedikit, maka buruh-buruh tani tersebut terancam akan kehilangan
mata pencaharian mereka.

6. Harga pangan semakin mahal


Ketika produksi hasil pertanian semakin menurun, tentu saja bahan-bahan pangan di pasaran akan
semakin sulit dijumpai. Hal ini tentu saja akan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para produsen
maupun pedagang untuk memperoleh keuntungan besar. Maka tidak heran jika kemudian harga-harga
pangan tersebut menjadi mahal

7. Tingginya angka urbanisasi


Sebagian besar kawasan pertanian terletak di daerah pedesaan. Sehingga ketika terjadi alih fungsi
lahan pertanian yang mengakibatkan lapangan pekerjaan bagi sebagian orang tertutup, maka yang
terjadi selanjutnya adalah angka urbanisasi meningkat. Orang-orang dari desa akan berbondong-
bondong pergi ke kota dengan harapan mendapat pekerjaan yang lebih layak. Padahal bisa jadi setelah
sampai di kota keadaan mereka tidak berubah karena persaingan semakin ketat.

BAB II
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
DAN KEBANGSAAN
Mobilitas sosial, pluralitas, konflik dan integrasi

Keragaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa
yang membanggakan. Keragaman tersebut melahirkan berbagai kebudayaan yang bernilai
sangat tinggi. Interaksi masyarakat yang beragam melahirkan berbagai inovasi budaya yang
menarik. Keragaman masyarakat Indonesia bukan hanya dalam hal etnis, tetapi juga, budaya,
kegiatan ekonomi, dsb.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian dapat menemukan interaksi masyarakat dengan
keragaman profesi atau pekerjaan seperti buruh dan majikan, staf dan pimpinan, guru dan
kepala sekolah. Interaksi dalam masyarakat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang
tertulis maupun tidak tertulis untuk menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan
peranannya. Pekerjaan tersebut terbentuk oleh adanya kesepakatan dalam masyarakat dan
menempatkan seseorang pada satus tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, banyak terdapat
variasi pekerjaan seperti guru, perawat, dokter, jasa, wartawan, bengkel, pedagang, buruh dll.
Kalian akan mempelajari bagaimana terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia.
Mobilitas masyarakat Indonesia yang sangat dinamis merupakan pendorong terjadinya
keragaman. Keragaman atau pluralitas merupakan keunggulan bangsa Indonesia. Namun di
lain pihak jika kurang menghargai dapat menimbulkan konflik. Karena itu, bangsa Indonesia
harus berusaha menyelesaikan berbagai konflik melalui integrasi sosial sehingga persatuan
dan kesatuan tetap terjaga.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Apa arti mobilitas sosial ?
2. Apa arti mobilitas sosial horisontal ?
3. Apa arti mobilitas sosial vertikal?
4. Mengapa perjalanan karir Pak Jokowi termasuk jenis mobilitas sosial vertikal?
5. Sebutkan tiga bentuk mobilitas sosial!
6. Sebutkan 3 faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial!
7. Sebutkan 3 faktor penghambat mobilitas sosial!
8. Saluran 5 apa saja untuk melakukan mobilitas sosial!
9. Tuliskan 5 dampak positif mobilitas sosial!!
10. Mobilitas sosial dalam masyarakat persaingannya cukup ketat. Bagaimana anda
mensikapi hal tersebut?
A. Mobilitas Sosial
1. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin yaitu mobilis, artinya mudah dipindahkan atau
bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kata “sosial” berarti seseorang atau sekelompok
orang dalam masyarakat. Jadi mobilitas sosial adalah perubahan atau perpindahan
kedudukan/posisi seseorang dalam masyarakat.
Pengertian mobilitas sosial menurut beberapa ahli diantaranya:
a. Paul B. Horton
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain
b. Kimbal Young- Raymond W. Mack
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi dalam kelompok.
c. H. Edward Ransford
Mobilitas Sosial adalah perpindahan status dalam stratifikasi sosial. Perpindahan
tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dimiliki.
d. Wiliam Kornblum
Mobilitas sosial adalah perubahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok
sosial dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
Mobilitas Sosial mempunyai kaitan yang erat dengan stratifikasi sosial atau pelapisan
sosial, mengingat mobilitas sosial merupakan gerak pindah dari satu lapisan ke lapisan yang
lainnya, baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Hal ini tergantung pada sifat
masyarakat. Pada masyarakat dengan kelas sosial bersifat terbuka akan memiliki tingkat
mobilitas sosial yang tinggi, sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup memiliki
tingkat mobilitas sosial yang rendah. Mobilitas sosial pada masyarakat dengan kelas sosial
tertutup sangat sedikit sekali, bahkan tidak memungkinkan terjadinya perpindahan anggota dari
satu lapisan ke lapisan yang lain.
Mobilitas sosial mengantarkan individu atau anggota kelompok menuju status kedudukan
tinggi atau rendah dalam masyarakat. Agar memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat, kamu
sebaiknya giat belajar. Dengan giat belajar, kamu akan semakin pandai dan cerdas sebagai
bekal meningkatkan kedudukan.

2. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial horizontal dan
mobilitas sosial lateral.
a. Mobilitas sosial vertikal adalah gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang
menuju status dan kedudukan yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal ada dua,
yaitu:
1) Mobilitas sosial vertikal naik (sosial climbing)
Mobilitas sosial vertikal naik adalah gerak perpindahan status dan kedudukan
seseorang menuju status atau kedudukan lebih tinggi.
Contoh; kenaikan jabatan dari seorang guru biasa menjadi kepala sekolah., kenaikan
jenjang pendidikan dari jenjang SD,SMP,SMA hingga Perguruan Tinggi. Umumnya
didasarkan pada prestasi, kemampuan atau mencari kehidupan yang lebih baik.
2) Mobilitas sosial vertikal turun (sosial sinking)
Mobilitas sosial vertikal turun adalah gerak perpindahan status atau kedudukan
seseorang menuju status atau kedudukan lebih rendah. Proses mobilitas sosial vertikal
turun sering menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang yang mengalaminya.
Contoh; seorang karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Contoh lain,
pencopotan gelar seseorang akibat perbuatan yang mencoreng nama baik intansi.
Umumnya disebabkan karena kegagalan, pengurangan tenaga kerja, kesalahan
menjalankan wewenang dalam pekerjaan.
b. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal adalah gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang
menuju status atau kedudukan baru yang sederajat. Mobilitas sosial horizontal tidak
menyebabkan kedudukan seseorang menjadi lebih tinggi atau rendah.
Contoh “Pak Broto seorang guru mata pelajaran IPS di SMP. Ia telah mengajar selama
sepuluh tahun di SMP. Sebagai guru Pak Broto sangat dihormati di kampungnya. Oleh
karena MTs N di kotanya membutuhkan guru mata pelajaran IPS, maka Pak Broto
dipindahkan di MTs N di kotanya tersebut. Meskipun pindah mengajar di MTs N, Pak
Broto tetap dihormati masyarakat karena kedudukannya sebagai seorang guru”.
c. Mobilitas Sosial Lateral
Mobilitas sosial lateral merupakan perpindahan atau pergerakan penduduk dari satu
wilayah ke wilayah lain. Mobilitas sosial lateral dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Mobilitas sosial lateral permanen yaitu perpindahan individu atau kelompok dari satu
wilayah ke wilayah lain yang bersifat menetap. Contoh; migrasi nasional dan migrasi
internasional seperti transmigrasi dan pindah ke negara lain menjadi warga negara lain
2) Mobilitas sosial lateral tidak permanen yaitu perpindahan individu atau kelompok dari
wilayah satu ke wilayah lain yang bersifat tidak menetap atau sementara. Contoh;
Forensen (orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota sehingga setiap hari pergi
dari desa menuju ke kota disebut juga penglaju); Weekend (perginya penduduk untuk
mencari tempat peristirahatan pada akhir minggu); Evakuasi (perpindahan penduduk
karena gangguan bencana alam atau keamanan).
Dari pengertian dan bentuk-bentuk mobilitas sosial kita dapat mempelajari gerak
dan dinamika kehidupan manusia. Ibarat roda, kehidupan manusia tidak selamanya
berada di atas. Adakalanya kehidupan manusia ada di bawah. Itu artinya kehidupan
manusia terus berputar. Oleh karena itu, manusia hendaknya tidak sombong ketika
memiliki kedudukan yang tinggi. Harus sadar bahwa kedudukan yang diperoleh
merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik dan semua pekerjaan harus
disyukuri dengan menjalankan pekerjaan itu dengan penuh tanggung jawab

3. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial


a. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1) Faktor struktural
Kondisi yang memberikan kesempatan setiap orang melakukan mobilitas sosial.
Dengan kemampuan yang dimiliki dan kegigihan dalam berusaha, seseorang akan
dapat meningkatkan status sosialnya. Bedakan struktur sosial masyarakat Indonesia
yang terterbuka dengan masyarakat India yang tertutup karena dibatasi oleh kasta.
2) Faktor individu
Kemampuan individu di bidang akademis dan sosial dapat mendorong mobilitas
sosial. dengan memanfaatkan kemampuannya untuk memperoleh kedudukan tinggi
dalam masyarakat. Oleh karena itu, kembangkan kemampuan yang kita miliki agar
dapat melakukan mobilitas sosial vertikal naik untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup.
3) Faktor sosial
Ketidakpuasan akan status sosial mendorong seseorang berusaha meningkatkan
status atau kedudukan. Ketidak puasan seseorang pada status sosial orang tuanya
yang kurang terpandang mendorong orang tersebut meningkatkan kemampuan/
ketrampilan untuk meningkatkan status sosialnya dan kehidupan lebih baik
4) Faktor ekonomi
Kondisi ekonomi yang baik, memudahkan seseorang melakukan mobilitas sosial. ,
mudah memperoleh modal, pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Sedangkan kondisi ekonomi kurang/sulit mendorong terjadinya mobilitas sosial.
melalui lembaga ekonomi untuk meningkatkan status dan kedudukannya. Seperti
mengembangkan usaha., maka dengan keahlian dan ketekunan dalam berwirausaha,
orang tersebut mampu menjadi pengusaha sukses.
5) Faktor politik
Pada situasi politik yang kondusif, masyarakat akan merasa aman dan damai.
Mereka dapat melakukan berbagai upaya untuk melakukan mobilitas sosial.
Sedangkan pada situasi politik yang tidak menentu/ sering konflik/ kacau, Kondisi ini
dapat menimbulkan ketakutan masyarakat untuk beraktifitas dan menghambat
masyarakat melakukan mobilitas sosial.
6) Keinginan untuk melihat daerah lain
Keinginan ini mendorong seseorang melakukan perpindahan ke daerah yang belum
pernah dikunjungi terutama bila disertai keinginan bekerja untuk eningkatkan
kesejahteraan. Contoh; seseorang merantau untuk meraih pekerjaan yang lebih baik.
b. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
1) Kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan dalam melakukan
mobilitas sosial. Kondisi ini akan lebih sulit lagi jika ia tidak memiliki dorongan kuat
untuk keluar dari kemiskinan. Orang miskin lebih sulit melakukan mobilitas sosial
dibandingkan orang kaya. Kondisi ini terjadi karena orang tersebut tidak punya modal
untuk melakukan mobilitas sosial. Oleh karena itu, untuk lepas dari kemiskinan.orang
perlu melakukan mobilitas sosial..
2) Diskriminasi
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama seperti perbedaan
agama, warna kulit, suku bangsa/etnik atau kemampuan bidang ekonomi. Individu
atau kelompok yang mengalami diskriminasi akan terhambat melakukan diskriminasi
sosial. Kondisi tersebut terjadi karena pembatasan perlakuan pemenuhan hak
sebagai sesama manusia.
3) Banyaknya jumlah anggota keluarga yang
Keluarga dengan anggota yang banyak, cenderung kurang memberi perhatian pada
peningkatan kedudukan atau status sosial. Itu karena mereka lebih fokus pada
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
4) Situasi politik yang tidak kondusif
Mobilitas sosial yang dilakukan manusia juga dapat terjadi karena dipengaruhi oleh
persoalan politik. Walaupun tanah airnya subur dan makmur tapi kalau situasi politik
tidak stabil atau kondisinya sudah carut-marut. Jika keadaan itu mengganggu
kehidupan ekonomi sosial mayarakat dan tidak ada harapan dapat diatasi akan
mendorong mereka meninggalkan tanah air dan pindah ke negara lain untuk mencari
tempat aman dan bisa memperbaiki kehidupannya.
4. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Proses mobilitas sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut menurut Pitirim A.
Sorokin disebut sebagai sosial circulation (sirkulasi sosial). Adapun saluran-saluran
tersebut diantaranya;
a. Lembaga Pendidikan (sekolah)
Sekolah merupakan saluran yang nyata dari mobilitas sosial vertikal dan dianggap
sebagai sosial elevator (pengangkat kedudukan sosial) yang bergerak dari kedudukan
rendah ke kedudukan tinggi di masyarakat. Pada perusahaan atau pemerintahan di
Indonesia pada umumnya memberikan gaji pada pegawai/pekerja sesuai jenjang
pendidikan yang dimiliki.
b. Lembaga politik (organisasi politik)
Elite politik memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat karena memiliki kekuasaan
menentukan kebijakan bagi masyarakat. Kedudukan yang dimiliki elit politik dapat
diraih melalui berbagai cara, misalnya bergabung dengan partai politik dan
mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif.
Anggota partai politik yang professional dan berdedikasi tinggi bisa umumnya cepat
meraih status tinggi seperti menjadi anggota dewan legislatif.
c. Lembaga ekonomi
Ada berbagai jenis lembaga ekonomi yang dapat dipilih sebagai saluran meningkatkan
kedudukan, misalnya bank dan perusahaan. Seseorang dengan kemampuan tertentu
dapat menggunakan lembaga ekonomi untuk meraih kedudukan tinggi, karena
kembaga ekonomi memberi kesempatan bagi setiap orang yang berkompeten..
Kedudukan tersebut berdampak positif baginya seperti peningkatan kesejahteraan.
d. Organisasi profesi
Organisasi profesi merupakan kumpulan orang dengan profesi sama. Seseorang yang
bergabung dalam suatu organisasi dapat meningkatkan kedudukan atau status sosial
dalam masyarakat. Contoh organisasi profesi: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI), seseorang yang ingin bergabung dengan organisasi
organisasi profesi harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
e. Lembaga keagamaan
Para pemuka agama merupakan orang yang memberi bimbingan dan petunjuk
mengenai ajaran agama. Mereka dianggap memiliki pengetahuan lebih mengenai
ajaran agama daripada masyarakat biasa. Dengan demikian, seseorang dapat memiliki
kedudukan lebih tinggi melalui lembaga agama.
f. Lembaga Militer dan Kepolisian
Untuk menjadi tentara, seseorang harus menempuh pendidikan di Akademi Militer.
Sedangkan untuk menjadi polisi, seseorang harus menempuh pendidikan di Akademi
Kepolisian.
g. Lembaga Keluarga
Lembaga keluarga dapat menjadi saluran mobilitas sosial. Contohnya, seseorang
dapat menaikkan kedudukan atau status sosial setelah menikah dengan orang yang
lebih kaya atau karena diadobsi menjjadi anak angkat orang kaya. Anak angkat yang
diasuh keluarga kaya otomatis memiliki status sosial tinggimengikuti orang tua angkat.

5. Dampak Mobilitas Sosial


a. Dampak Positif Mobilitas Sosial
Dampak positif merupakan dampak yang menguntungkan dan bermanfaat bagi
masyarakat. Dampak positif mampu mendorong masyarakat berkembang menjadi
lebih baik. Contohnya adalah:
1) Mendorong seseorang untuk lebih maju
Persaingan mendorong seseorang lebih maju, jika tidak ingin tersingkir, setiap orang
sebaiknya mengembangkan kemampuan dan kompetensinya agar memiliki
kehidupan lebih baik.
2) Mempercepat perubahan sosial
Mobilitas sosial yang dialaminya seseorang, mendorong perubahan kehidupan
menjadi lebih baik. Akibatnya perubahan sosial masyarakat semakin cepat.
3) Meningkatkan integrasi sosial
Seseorang di kelompok sosial baru akan menyesuaikan diri dengan nilai dan norma
yang berlaku di kelompok baru. Penyesuaian diri ini akan meningkatkan integrasi
sosial dalam kelompok.
4) Meningkatkan kesejahteraan hidup
Kesejahteraan hidup masyarakat dapat diukur dengan kemampuan memenuhi
kebutuhan pokok. Seseorang yang memiliki kedudukan tinggi cenderung mampu
memenuhi kebutuhan sehingga tergolong mampu mencapai kesejahteraan hidup.
5) Mempercepat perubahan yang lebih baik
Sebagi bentuk keberhasilan mobilitas sosial yang dilakukan anggota masyarakat
adalah perubahan kehidupan yang lebih baik hal ini akan mempercepat perubahan
sosial yang diharapkan masyarakat

b. Dampak negatif mobilitas sosial


1) Munculnya berbagai konflik
Konflik disebabkan ada beberapa pihak yang tidak menerima peningkatan kedudukan
yang dialami seseorang, konflik dapat muncul karena penolakan dari pihak lain.
Konflik juga terjadi karena mobilitas sosial yang dilakukan individu menyinggung
pihak lain. Contohnya konflik antarindividu, antarkelas, antarkelompok, maupun
antargenerasi
2) Menimbulkan gangguan psikologis
Gangguan psikologis terjadi karena kecemasan yang dialami orang yang tidak
memiliki kemampuan atau gagal dalam melakukan mobilitas sosial dan Kecemasan/
ketegangan yang dirasakan orang-orang yang ingin mempertahankan kedudukannya
dan takut tergeser dari kedudukannya sekarang. Kecenasan dan ketegangan yang
berlarut-larut dapat menimbulkan gangguan psikologis.
3) Munculnya keretakan dalam suatu hubungan
Beberapa orang yang berhasil meraih kedudukan tinggi dalam kelompok dapat
mengalami keretakan hubungan karena adanya sikap iri dan sikap yang berbeda dari
biasanya.

PLURALITAS BANGSA INDONESIA


Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama
dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga
memiliki banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya
atau adat istiadat.

Kondisi geografis dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan


ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan
masyarakat Indonesia di berbagai tempat.

Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras,


pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat
plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan
“pluralitas” berarti kemajemukan.

Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan


masyarakat Indonesia. Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah
lain yang berhubungan dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural
berasal  dari  kata  multi  yang berarti banyak (lebih dari dua)
dan culture artinya kebudayaan.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua


kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang
menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat
pendukungnya. Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan
identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.

1.  Perbedaan Agama


Apakah kalian menemukan berbagai macam agama di lingkungan tempat
tinggalmu? Pernahkah kalian mengamati pemeluk agama lain yang sedang
melaksanakan upacara keagamaan? Tentu kalian banyak menemukan banyak
perbedaan.

Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan agama yang


berbeda dengan agama yang kalian peluk. Hal ini wajar karena setiap agama
memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan atau upacara
keagamaan. Setiap agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang
berbeda.
Kalian perlu mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat
ibadah dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau
persembahyangan. Mengapa kita perlu memahami berbagai kegiatan ibadah
agama selain yang kalian anut?

Hal ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan
menghargai atau bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan
salat Idulfitri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan
di lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan atau persembahyangan.

Tentu saja, hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat
Idulfitri. Namun demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana
agar salat berlangsung aman dan nyaman.

Toleransi dalam beragama bukan berarti kita mencampuradukkan ajaran agama,


tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan
kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.

 Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar
masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk
Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII,
yang mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di
Indonesia.

Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang
kemudian diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.
Sebelum kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan
Buddha sejak sekitar abad IV M.

Apabila kalian  bukan  beragama  Islam,  kalian  perlu  memahami  berbagai  hari
penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan
membandingkan antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran
kegiatan agama lain.

Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti
hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari penting
bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah
salat Jumat secara berjamaah di masjid.

Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati,
seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW,
dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.

 Agama Kristen Protestan


Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda
(VOC) sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan
sangat pesat, yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke
beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara,
Sulawesi Utara, dan Jawa.

 Agama Kristen Katolik


Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke
Indonesia tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat
tersebut belum didukung bukti-bukti yang kuat.

Bukti yang paling kuat kedatangan agama Kristen Katolik bersamaan dengan
penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Kristen Katolik tiba di Indonesia
saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa
Spanyol.

Salah satu tujuan Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik


Roma di Indonesia, yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara
tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius,
mengunjungi pulau itu dan membaptis ribuan penduduk setempat. Selanjutnya,
para misionaris giat menyebarkan agama Katolik ke berbagai wilayah Indonesia.

Hari raya umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal
25 Desember. Selain itu, umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga
selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa
Almasih.

 Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi.
Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia,
kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian
tentu masih ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama
Hindu di Indonesia.

Beberapa upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya


hari raya Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya
akan berbagai upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama
dan kebudayaan agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang
masih berkembang hingga kini.

 Agama Buddha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan
perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah
satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok
dan bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.
Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya
Waisak dan Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang
bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu
lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung
dan menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.

 Agama Konghucu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad
lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai
tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia.

Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819,
Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari
penting, tetapi hari raya yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di
Indonesia adalah hari raya Imlek.

Jauh sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu
berkembang, di Indonesia telah berkembang berbagai aliran kepercayaan.
Sampai saat ini, kalian dapat menemukan berbagai aliran kepercayaan yang
dianut sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian
telah berkembang sejak masa praaksara.

2. Perbedaan Budaya
Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah
yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996)
menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”.

Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang


berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan
pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan
kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala daya
upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Bagaimanakah cara melihat hasil-hasil budaya? Kalian perlu memahami wujud


kebudayaan, agar lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia.
Menurut sosiolog J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan,
tindakan, dan karya.

 Gagasan (Wujud Ideal)


Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau
tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau
gagasan? Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia.

Wujud kebudayaan berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya


tulis. Tulisan berupa pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut pada waktu tertentu.

 Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari- hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.

 Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
nyata di dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.

Budaya adalah salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia


dengan makhluk lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia
dikaruniai akal untuk berpikir dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya. Hal
inilah yang membedakan hewan dan manusia. Adapun hewan menggunakan
naluri. Hewan cenderung bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu
berubah (dinamis). Sebagai contoh, kalian dapat membedakan rumah burung
dan rumah manusia. Di manapun, burung pipit akan membuat sarang yang
bentuknya sama. Bandingkan dengan rumah manusia di berbagai daerah di
Indonesia.

Penjelasan Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat


membantu kita lebih memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur
kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:

1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat


rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, sistem perkawinan).
4. Bahasa (lisan dan tertulis).
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6. Sistem
7. Religi (sistem kepercayaan).

Apa saja yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak


hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.

 Perbedaan Lokasi

Kalian bandingkan  bentuk  rumah  asli masyarakat Jawa dan Kalimantan.


Perbedaan kondisi alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan hasil
kebudayaan berupa rumah. Kalian juga dapat mengamati berbagai kerajinan
yang dibuat masyarakat pegunungan dengan kerajinan yang dibuat masyarakat
pesisir.

 Perbedaan Agama/Keyakinan
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung
dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan  dari sistem
kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat
suci.

Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga mengandung


berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan berbagai candi,
patung, dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha di pusat-pusat
kerajaan tersebut.

Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dapat


kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan,
dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian dapat menemukannya di Bogor,
Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya).

Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir relief-
patung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid.

Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor lain,
seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.

Kalian sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku


bangsa. Karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk
kebudayaannya juga beragam.

Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya


daerah dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian
daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.
3. Perbedaan Suku Bangsa
Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa.
Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah
mencapai 41% dari total populasi. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Pulau
Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai
pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku Sunda, suku Melayu,
dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di
negara ini.

Berikut ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang
paling banyak didiami/ditinggali.
Tabel 2.1 Nama Suku Bangsa dan Daerah Asal

Nama Suku Bangsa Daerah Asal

Aceh, Gayo,Tamiang Ulu Sangkil, Aneuk


Aceh
Jamee, Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue

Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing,


Sumatra Barat
Nias, Simalungun, Asahan, dan Angkola

Minangkabau,   Gusci,   Caniago,   Tanjung  


Kato,
Sumatra Barat
Panyali, Sikumbang, dan Mentawai

Komering, Palembang, Pasemah, Sameda,  


Ranau, Kisam, Ogan, Lematang, Rejang,
Rawas, dan Kubu Sumatra Selatan

Bangka, Belitung, Mendanau, Rawas, dan


Bangka Belitung
Semendo

Sunda Jawa Barat

Betawi DKI Jakarta

Jawa, Samin, dan Karimun Jawa Tengah

Madura, Jawa, Osing, dan Tengger Jawa Barat


Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut, Poanan,
dan Ot Kalimantan Barat
Danun

Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusuh, Abai,


dan Kalimantan Timur
Kayan

Banjar Hulu dan Banjar Kuala Kalimantan Selatan

Lawang, Dusun, Bakupai, dan Ngaju Kalimantan Tengah

Sasak, Sumbawa, Bima Nusa Tenggara Barat

Timor, Rote, Sabu, Manggarai, Ngada, Ende


Nusa Tenggara Timur
Lio, Larantuka, dan Sumba

Kaali, Kuwali, Panuma, Mori, Balatar, dan


Sulawesi Tengah
Banggai

Wolia, Laki, Muna, Buton, Balatar Sulawesi Tenggara

Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang


Sulawesi Utara
Mongondow, dan Bantik

Makasar, Bugis, Toraja, Mandar, Selayar,


Sulawesi Selatan
dan Bone

Bali Bali

Ambon, Alifuru, Togite, dan Faru Maluku

Berdasarkan data di atas, manakah suku bangsa yang paling banyak kalian
temukan di tempat tinggalmu? Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan
berbagai suku bangsa di lingkungan provinsimu.

Walaupun kita memiliki beragam suku bangsa yang berasal dari berbagai
wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia.
Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia dapat juga disebut
sebagai miniatur Indonesia. Di Jakarta, kalian dapat menemukan berbagai
macam suku bangsa Indonesia.

Mengapa terjadi perbedaan suku bangsa di Indonesia? Apakah manusia dapat


memilih terlahir sebagai suku Batak, Dayak, atau Jawa? Tentu saja tidak.
Manusia terlahir karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap suku bangsa memiliki derajat yang sama. Secara ilmiah, perbedaan suku
bangsa di Indonesia tidak terlepas dari faktor sejarah nenek moyang bangsa
Indonesia. Kalian dapat membuka kembali pelajaran Kelas VII, yang membahas
tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

Berdasarkan perjalanan sejarah yang telah kalian pelajari pada saat Kelas VII,
sangat jelas bahwa perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak lepas dari faktor
sejarah.

Bagaimana interaksi antara berbagai suku bangsa di Indonesia? Sejak ribuan


tahun yang lalu, berbagai suku bangsa di Indonesia hidup berdampingan secara
harmonis. Berbagai suku bangsa di Indonesia saling memahami dan menghargai
berbagai perbedaan yang ada.

Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku bangsa di


berbagai daerah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa suku bangsa
Indonesia sangat terbuka menerima kedatangan berbagai suku bangsa yang
berbeda.

Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama untuk membangun bangsa dan
negara. Bahkan, banyak masyarakat yang melakukan perkawinan campur.
Mungkin saja beberapa temanmu atau bahkan dirimu sendiri lahir dari bapak dan
ibu yang berbeda suku bangsa.

4. Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan
berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal.

Pekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku
usaha resmi baik pemerintah maupun swasta. Para karyawan perusahaan,
pegawai kantor bank, pegawai pemerintah, dan guru merupakan contoh
pekerjaan pada sektor formal.

Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem
yang berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang
mengikat.

Kondisi tersebut berbeda dengan pekerjaan pemilik bengkel, petani, penjual di


pasar, dan pelaku usaha mandiri lainnya. Mereka bekerja secara mandiri, tak
tergantung pada pihak lain.

Sebagai contoh, pekerjaan sebagai pedagang bakso keliling sangat tergantung


pada pedagang tersebut. Apabila ingin libur, ia dapat libur sewaktu-waktu. Hal ini
berbeda dengan orang yang bekerja sebagai karyawan perusahaan atau
lembaga pemerintah.

Semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan
orang lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan
mulia. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi
saling membutuhkan.
Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani, tukang pijat dan
polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai kehidupan
manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.

Setelah kalian mempelajari berbagai perbedaan masyarakat di Indonesia, tentu


kalian dapat menyimpulkan bahwa perbedaan tidak dapat dihindari.

Sebagai sebuah negara besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau
heterogen dibandingkan negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus
dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Keberagaman budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa kita.


Contohnya dalam bidang bahasa. Kebudayaan daerah yang berwujud dalam
bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan  kata  bahasa  Indonesia.

Kosa kata dalam bahasa Indonesia berbeda dengan kosa kata bahasa Malaysia.
Malaysia tidak memiliki kata sebanyak bangsa Indonesia. Bahasa dominan di
Malaysia adalah Melayu yang kemudian diperkaya dengan menyerap bahasa
asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Tionghoa.

Dalam bahasa Indonesia, kalian dapat menemukan berbagai istilah yang diserap
dari berbagai bahasa daerah.

Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di


Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari manusia
di tiap-tiap daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.

5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

Perhatikan Gambar diatas tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya
adalah contoh tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai
tarian di lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian
daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan
keberagaman budaya Indonesia.

Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia
menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa
tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.

Apakah kalian pernah menyaksikan tarian Kecak di Denpasar, Bali? Setiap hari,
ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung kesenian.

Contoh di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian daerah
dalam pembangunan nasional. Apa peran dan fungsi lain tarian daerah bagi
pembangunan nasional?

Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung
makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia
merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia.

Tarian tersebut menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi


dan teladan bagi masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia mengandung
banyak nilai moral dan keagamaan, yang menjadi pedoman bagi perilaku
Indonesia.

Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu
menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian.

Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat,


lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara
adat, dan lain-lain.

Berikut peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional


sebagai berikut:

 Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing

Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya
tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Perhatikan Gambar diatas, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat


melihat Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan
yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik
wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan


perekonomian masyarakat Yogyakarta.  Berbagai  barang dan jasa diperjualkan
di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi
cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta.

 Mengembangkan Kebudayaan Nasional


Kebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Apa yang
dimaksud kebudayaan nasional? Kebudayaan nasional adalah suatu
kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan
memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan
identitas terhadap warga.

Budaya nasional adalah budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa


tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan
yang memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta
menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat.

Dapatkah kalian menemukan contoh budaya nasional? Pakaian batik merupakan


salah satu contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal.

Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang
berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional.
Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.

 Tertanamnya Sikap Toleransi

Kekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap


toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah
kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan,
seperti pada Gambar diatas.

Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu


dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling
mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan.
Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat
Indonesia.

 Saling Melengkapi Hasil Budaya

Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah


sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia justru memberikan
kesempatan untuk saling mengisi seperti tampak pada Gambar diatas.

Sebagai contoh, masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki berbagai


corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan sebagainya. Kekayaan corak seni
tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang
sangat berharga.

Saat ini, misalnya, dikembangkan di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa


lalu, seni membatik lebih banyak dikembangkan masyarakat suku Jawa,
khususnya Jawa Tengah dengan corak atau motif batik Jawa.

Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas
yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.

 Mendorong Inovasi Kebudayaan


Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih
baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah
diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam
yang kadang berbeda.
Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok masyarakat
melakukan interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil kebudayaan.

Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas
dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola
bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.

Bentuk-bentuk inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi.


Kalian dapat memperhatikan Gambar diatas, yang memberikan informasi
tentang salah satu bentuk akulturasi kebudayaan di Indonesia.

Gambar tersebut membuktikan nenek moyang bangsa Indonesia sangat kreatif


dan sangat terbuka. Menara Masjid Kudus memiliki bentuk yang sama dengan
Bale Kul Kul pura Taman Ayun di Bali. Walaupun bentuknya sama, tetapi 
fungsinya  berbeda.

Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu,
sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan
bedug dan azan. Interaksi budaya di atas menunjukkan sikap toleran masyarakat
pada masa lalu.

Konflik dan Integrasi Dalam


Kehidupan Sosial
1.      Konflik Dalam Kehidupan Sosial.
a.      Pengertian Konflik.
Perhatikan Gambar 2.27 tentang demonstrasi kenaikan upah buruh terhadap
perusahaan di daerah ibu kota Jakarta. Mengapa buruh melakukan demonstrasi ?.
Demonstrasi tersebut tentu disebabkan perbedaan keinginan buruh dengan perusahaan
(majikan) atas pengupahan yang berlaku. Demonstrasi yang terjadi diatas merupakan
salah satu contoh konflik dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian Konflik menurut para ahli :
1.      Robert M.Z. Lawang.
Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal – hal yang langka, seperti nilai,
status, kekuasaan dsb dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga
untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan kekuatan dan
kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain dalam rangka memperebutkan
sumber – sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial dan budaya) yang relative
terbatas.
2.      Kartono.
Konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistic dan terkadang tidak bisa
diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap dan
struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku
perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase
maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.

Semua orang dapat terlibat konflik. kalian mungkin pernah mendengar atau membaca berita
tentang pertengkaran antar teman di sekolah. kejadian ini digolongkan konflik antar individu.
Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukkan dalam kategori konflik individu
dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang
kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat melibatkan dalam skala lebih
luas. Konflik antar kelompok dan juga dapat berupa konflik antar suku bahkan antar bangsa atau
antar negara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang
merupakan salah satu bentuk konflik.
b.      Faktor – Faktor Penyebab Konflik Sosial.
Mengapa terjadi konflik ?. Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa
penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia.
1.      Perbedaan Individu.
Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku dan ras.
Manusia yang lahir dari dalam satu Rahim pun memiliki banyak perbedaan. Walaupun secara
fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua
kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial,
seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu
kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan music dangdut. Ada yang merasa
terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2.      Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda – beda. Dalam lingkup yang lebih
luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai – nilai dan norma – norma sosial
yang berbeda – beda. Perbedaan – perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial,
sebab kriteria tentang sopan – tidak sopan, pantas – tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak
bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun non fisik bisa berbeda – beda.
3.      Perbedaan Kepentingan.
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dsb. Hal ini karena setiap
individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan
sesuatu. manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda
– beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing – masing orang atau kelompok memiliki
kepentingan yang berbeda – beda. Kadang – kadang orang dapat melakukan hal yang sam, tetapi
untuk tujuan yang berbeda – beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar
kelompok atau antara kelompok dan individu.
4.      Perubahan – Perubahan Nilai yang Cepat.
Perundang – undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya
dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak
kaget dengan perubahan yang tiba – tiba terjadi. Sebagai contoh, peraturan merokok ditempat
umum. pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di
beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan – lahan terus meluas dalam rangka
memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut. Perubahan adalah
sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak,
perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau
kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma – norma dan hubungan –
hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian –
bagian kelompok tersebut.
c.       Akibat – Akibat Konflik Sosial.
Perhatikan Gambar  2.29 tentang tokoh Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945.
Pertempuran tersebut merupakan salah satu contoh akibat terjadinya konflik antar negara.
Sekutu, Belanda dan Indonesia adalah kelompok yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Pertempuran yang menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur tersebut tentu tidak muncul tiba
– tiba, tetapi melalui berbagai pertentangan dan peristiwa – peristiwa klainnya. peristiwa tersebut
dapat menggambarkan salah satu akibat dari adanya konflik.
Berikut ini merupakan akibat terjadinya Konflik sosial, diantaranya :
1.      Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok.
Dalam Kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan
suku, agama, organisasi politik, dsb. Mereka bahu – membahu melawan inggris (Sekutu).
Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat meningkatkan solidaritas sesame anggota
kelompok (in – group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2.      Retaknya Hubungan Antar Individu atau Kelompok.
Konflik yang terjadi antar individu atau antar kelompok dapat menimbulkan keretakan
hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian mungkin
pernah konflik dengan emanmu yang menyebabkan dalam beberapa waktu tidak terjalin
hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua
akhirnya saling memaafkan.
3.      Terjadinya perubahan Kepribadian Para Individu.
Perubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua
belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing – amsing mempertahankan kebenaran
yang diyakini.
4.      Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia.
Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa
manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan.
5.      Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan Salah satu Pihak yang Terlibat
dalam Pertikaian.
d.      Cara Menangani Konflik
bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik ?. Terdapat 5 (5) cara
yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.
1.      Menghindar.
Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok
lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik.
Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang
ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan
dengannya.
2.      Memaksakan Kehendak.
Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling
benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di
pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan – lawannya dan memaksa
menerima penyelesaian yang diinginkan. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan
hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan
orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia
menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.
3.      Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain.
Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. ia tidak merasa bahwa konflik
harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan
jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan
hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan
pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.
4.      Tawar Menawar.
Dalam proses tawar – menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta
lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.
5.      Kolaborasi.
Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu,
dicarilah cara – cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak. ia berusaha
memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari
pemecahan yang memuaskan keduanya.
2.      Integrasi Sosial.
Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian unsur – unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur – unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis,
agama, bahasa, kebiasaan, system nilai dsb.
Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras
dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.
William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu
sebagai berikut :
1.      Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan – kebutuhan
mereka.
2.      Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.
3.      Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi, antara lain :
1.      Homogenitas Kelompok.
Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga
sebaliknya.
2.      Besar Kecilnya Kelompok.
Jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan
penyesuaian di antar anggota.
3.      Mobilitas Geografis.
Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi
proses integrasi.
4.      Efektifitas Komunikasi.
Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota – anggota masyarakat
tercapai.
Bentuk – Bentuk Integrasi Sosial, diantaranya :
1.      Integrasi Normatif.
Yaitu Integrasi yang terjadi akibat adanya norma – norma yang berlaku di masyarakat. Contoh :
Masyarakat Indonesia dipersatukan dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2.      Integrasi Fungsional.
yaitu Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi – fungsi tertentu dalam masyarakat.
Sebagai contoh, Indonesia terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat
fungsi masing – masing suku bugis melaut, jawa bertani, Minang pandai berdagang.
3.      Integrasi Koersif.
Yaitu Integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini
banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan atau pihak yang diajak untuk melakukan
integrasi sosial enggan melakukan / mencerna integrasi.
Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu :
1.      Asimilasi.
Yaitu Bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga
memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap – tiap kebudayaan.
2.      Akulturasi.
Yaitu proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap / diterima dan diolah
dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.
Faktor – Faktor pendorong integrasi Sosial, yaitu :
1.      Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
2.      Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
3.      Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
4.      Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
5.      Adanya kesamaan dalam unsur – unsur kebudayaan.
6.      Adanya perkawinan campur (amalgamasi).
7.      Adanya musuh bersama dari luar.

Anda mungkin juga menyukai