110LS
Kondisi ini menyebabkan sebagian besar negara di kawasan ASEAN beriklim tropis
yang memiliki 2 musim sepanjang tahun yaitu musim kemarau dan penghujan yang
berganti secara periodik. Sedangkan sebagian kecil wilayah Myanmar bagian utara
beriklim subtropis dengan empat musim sepanjang tahun, yaitu musim semi, panas,
gugur dan dingin.
2. Letak Geografis
Secara geografis, kawasan ASEAN atau Asia Tenggara berada di antara dua benua
yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudra yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Asia Tenggara berbatasan dengan Tiongkok (China) di utara,
Samudera Hindia, Timor Leste, dan Australia di sebelah selatan, Samudera Hindia,
Teluk Benggala dan anak benua India di sebelah Barat, serta Papua Nugini dan
Samudera Pasifik di sebelah timur. Batas Asia Tenggara paling utara dan barat adalah
negara Myanmar, paling selatan dan paling timur adalah Indonesia. Untuk melihat
letak geografis negara-negara ASEAN perhatikan gambar berikut ini!
Asia
Samudera Pasifik
Samudera Hindia
Australia
Sebagian besar wilayah berupa laut dengan luas sekitar 5.060.100 km 2. Luas daratan
wilayah negara-negara di Asia Tenggara sekitar 4.812.000 km2. Satu-satunya negara
di Asean yang tidak memiliki wilayah laut adalah Laos. Kondisi ini menyebabkan di
setiap kawasan (kecuali Laos) memiliki hasil laut yang melimpah terutama negara
Indonesia.
Berdasar bentuk geografis negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dibagi menjadi
empat tipe, yakni:
a. Compact atau berbentuk hampir seperti lingkaran yaitu Kamboja.
b. Fragmanted atau berbetuk kepulauan yang terpisah-pisah yaitu Indonesia dan
Filipina.
c. Elongated atau bentuk memanjang yaitu Vietnam.
d. Protuded atau berbentuk lebih kompleks dan beragam, dan terdapat daerah yang
memanjang seperti tangan yaitu Thailand dan Myanmar.
3. Letak Geologis
Secara geologis, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dilalui oleh dua sirkum
pegunungan, yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik. Selain itu, kawasan Asia
Tenggara juga terletak diantara tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng eurasia, pasifik
dan indo-australia. Hal ini mengakibatkan dampak positif bagi negara - negara
ASEAN berupa kekayaan alam, terutama barang tambang. Contohnya antara lain
timah di Malaysia, Minyak Bumi di Indonesia dan lain sebagainya. Namun disisi lain,
juga berdampak negatif yaitu berupa kerawanan akan terjadinya gempa bumi akibat
adanya subduksi antar lempeng terutama untuk wilayah Indonesia dan Philipina.
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 60LU-110LS dan 950BT-1410BT
2) Luas Wilayah : 1,905 juta Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan, Malaysia dan Samudera Pasifik
Selatan : Samudera Hindia, Timor Leste, Australia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Papua Nugini
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Berbentuk kepulauan dengan memiliki relief
permukaan bumi yang beraneka ragam mulai dari
dataran rendah, dataran tinggi, deretan gunung api
yang masih aktif yang memanjang dari Sumatera,
Jawa hingga Bali. Terdapat beberapa sungai besar
diantaranya sungai Musi, Kapuas, Barito, Bengawan
Solo,dll.
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 267,7 juta jiwa (2018)
2) Agama : Islam (88,8%), lainnya Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, Konghuchu dan Aliran kepercayaan
3) Suku Bangsa : Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bali, Batak,
Minangkabau, Papua, dll
4) Bahasa : Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional dan
bahasa daerah yang dituturkan dalam pergaulan
sehari-hari.
2. Malaysia
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Kerajaan Diraja Malaysia
2) Ibukota : Kuala Lumpur
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Yang Dipertuan Agung
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Negaraku
7) Hari Kemerdekaan : 31 Agustus 1957
8) Mata Uang : Ringgit
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 10LU–70LS, dan antara 1000BT–1200BT.
2) Luas Wilayah : 329.847 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan, Thailand, Brunei Darussalam
Selatan : Singapura dan Indonesia
Barat : Samudera Hindia
Timur : Samudera Pasifik
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Terbagi menjadi 2 wilayah yaitu Malaysia bagian
barat yang terletak di semenanjung peninsula yang
menyatu dengan daratan utama benua Asia dan
Malaysia bagian timur yang terletak di Pulau
Kalimantan bagian utara. Malaysia bagian barat
didominasi oleh dataran rendah dengan beberapa
gunung dan dataran tinggi yang tidak begitu
dominan, dengan puncak tertinggi Gunung Tahan
(2189 mdpl ) sedangkan Malaysia bagian timur
didominasi oleh dataran rendah dan Pegunungan
dengan puncak tertinggi Gunung Kinabalu
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 31,53 juta jiwa (2018)
2) Agama : Islam (50%), lainnya Budha, Taoisme, Konghuchu,
Hindu, Kristen dan Aliran kepercayaan
3) Suku Bangsa : Melayu, Tionghoa, India, Keturunan bangsa Eurasia
lainnya, Dayak, dll
4) Bahasa : Melayu sebagai bahasa resmi, Tionghoa, Tamil,
Inggris dan beberapa bahasa daerah
3. Thailand
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Thailand, Muang Thai
2) Ibukota : Bangkok
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Raja
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Pleng Chard Thai
7) Hari Kemerdekaan :-
8) Mata Uang : Bath
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 60LU-210LU dan 950BT-1410BT
2) Luas Wilayah : 513.120 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Myanmar dan Laos
Selatan : Malaysia
Barat : Myanmar
Timur : Kamboja dan laos
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Memiliki wilayah bersifat protruded dengan bentuk
yang kompleks. Bagian tengah terdapat dataran
rendah yang mengalir sungai Chao Phraya sebagai
urat nadi perekonomian Thailand. Dataran rendah ini
dikelilingi oleh dataran tinggi dan beberapa
pegunungan yang ada di sekitarnya.
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 69,43 Juta jiwa
2) Agama : Budha (94%), Lainnya beragama Islam (terutama di
Thailand bagian selatan), Kristen dan Animisme.
3) Suku Bangsa : Thai (75%), Tionghoa, Melayu, dll
4) Bahasa : Thai
4. Singapura
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Singapura / Republic of Singapore
2) Ibukota : Singapura
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Majulah Singapura
7) Hari Kemerdekaan : 9 Agustus 1965
8) Mata Uang : Dollar Singapura
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 1011’LU-1027’LU dan 103039’BT-10405’BT
2) Luas Wilayah : 697 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Selat Johor, Malaysia
Selatan : Selat Singapura, Indonesia
Barat : Selat Johor
Timur : Selat Singapura, Laut China Selatan
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan negara kepulauan kecil yang berada di
semenanjung peninsula, Didominasi oleh dataran
rendah dan rawa-rawa dengan titik tertinggi di Bukit
Timah (174m)
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 5,639 Juta jiwa
2) Agama : Budha , Islam, Taoisme, Hindu, dan Kristen
3) Suku Bangsa : Tionghoa (78%), Melayu, India, dll
4) Bahasa : Inggris (Resmi), Tionghoa, Melayu dan Tamil
5. Philipina
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Philipina / Republica de Philipines
2) Ibukota : Manila
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Presiden
6) Lagu Kebangsaan : Lupang Hinirang
7) Hari Kemerdekaan : 12 Juni 1898
8) Mata Uang : Peso Philipina
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 50LU-210LU dan 1170BT-1260BT
2) Luas Wilayah : 300.000 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Sulawesi, Laut Sulu
Barat : Laut China Selatan
Timur : Samudera Pasifik
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan negara kepulauan dengan dua pulau
terbesar yaitu Luzon di utara dan Mindanao di
selatan. Didominasi oleh dataran rendah dengan
beberapa dataran tinggi dan deretan pegunungan.
Titik tertingginya adalah Gunung Apo (2954 mdpl).
Di Philipina terdapat palung Marina dengan
kedalaman 10.539 meter yang merupakan salah satu
palung terdalam di dunia.
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 106,7 Juta jiwa
2) Agama : Katholik Roma (85%), Lainnya beragama Islam,
Kristen Protestan dan Budha.
3) Suku Bangsa : Mestizo/Philipino (Percampuran Melayu-Spanyol),
Tionghoa, Melayu dan Negrito.
4) Bahasa : Tagalog (Resmi), Inggris, Spanyol dan bahasa
daerah setempat
6. Brunei Darussalam
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Brunei Darussalam
2) Ibukota : Bandar Sri Begawan
3) Pemerintahan : Kesultanan
4) Kepala Negara : Sultan
5) Kepala Pemerintahan : Sultan
6) Lagu Kebangsaan : Allah Peliharakan Sultan
7) Hari Kemerdekaan : 1 Januari 1984
8) Mata Uang : Dollar Brunei
9) Bergabung dengan ASEAN : 8 Januari 1984
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 40LU-60LU dan 1140BT-1150BT
2) Luas Wilayah : 5.765 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laut China Selatan
Selatan : Malaysia
Barat : Malaysia
Timur : Malaysia
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian utara didominasi dataran rendah dan bagian
selatan memiliki relief yang kasar, berbukit-bukit
dengan ketinggian 1000-1500mdpl
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 428.962 Jiwa (2018)
2) Agama : Islam (60%), lainnya Budha dan Kristen
3) Suku Bangsa : Melayu, Tionghoa, Dayak, dll
4) Bahasa : Melayu (Resmi), Inggris, Tionghoa
7. Vietnam
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Sosialis Vietnam
2) Ibukota : Hanoi
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Tien Quan Ca
7) Hari Kemerdekaan : 2 Juli 1976
8) Mata Uang : Dong
9) Bergabung dengan ASEAN : 28 Juli 1995
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 230LU-90LU dan 1050BT-1090BT
2) Luas Wilayah : 513.120 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China
Selatan : Laut China Selatan
Barat : Teluk Siam, Laos dan Kamboja
Timur : Laut China Selatan
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian utara didominasi pegunungan dengan
ketinggian 3000 mdpl, terdapat barisan pegunungan
Annam yang membujur dari utara ke selatan dan
ditengahnya mengalir Sungai Mekong.
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 95,54 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha, Konghucu, Kristen dan Islam
3) Suku Bangsa : Vietnam, Tionghoa, dll
4) Bahasa : Vietnam (Resmi), Prancis, Tionghoa dan Inggris
8. Laos
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Demokratik Rakyat Laos
2) Ibukota : Vientiane
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Pheng Kat Lao
7) Hari Kemerdekaan : 22 Oktober 1953 (Merdeka dari Prancis)
2 Desember 1975 (Dari kerajaan ke republik)
8) Mata Uang : Kip
9) Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 140LU-220LU dan 1000BT-1070BT
2) Luas Wilayah : 236.800 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China dan Vietnam
Selatan : Kamboja
Barat : Thailand
Timur : Vietnam
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Merupakan satu-satunya negara ASEAN yang tidak
memiliki wilayah laut, wilayahnya didominasi oleh
pegunungan dan ditengahnya mengalir sungai
Mekong sebagai urat nadi perekonomian Laos.
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 7,062 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha dan Animisme
3) Suku Bangsa : Lao, Tionghoa, Khmer, dll
4) Bahasa : Lao (Resmi), Prancis, Inggris
9. Myanmar
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Republik Sosialis Uni Myanmar
2) Ibukota : Yangon
3) Pemerintahan : Republik
4) Kepala Negara : Presiden
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Kaba Makye
7) Hari Kemerdekaan : 4 Januari 1948
8) Mata Uang : Kyatt
9) Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 110LU-280LU dan 920BT-1010BT
2) Luas Wilayah : 678.036 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : China
Selatan : Laut Andaman
Barat : Teluk Benggala, Bangladesh
Timur : Thailand
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian barat dan timur didominasi pegunungan
lipatan dan patahan diantaranya adalah pegunungan
Arakan Yoma, terdapat Sungai Irawadi dan Sithang
yang mengalir membelah Myanmar dan bagian
selatan didominasi dataran rendah
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 53,71 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha (85%), Lainnya Islam, Kristen, Hindu, dll
3) Suku Bangsa : Etnis Burma (72%), Shan, Karen, Keturunan
Tionghoa, India dll
4) Bahasa : Myanmar (Resmi), Inggris, bahasa daerah
10. Kamboja
A. Identitas Negara
1) Nama Negara : Kampuchea
2) Ibukota : Phnom Penh
3) Pemerintahan : Monarki Konstitusional
4) Kepala Negara : Raja
5) Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
6) Lagu Kebangsaan : Nokoreach
7) Hari Kemerdekaan : 9 November 1953
8) Mata Uang : Rie
9) Bergabung dengan ASEAN : 30 April 1999
B. Kondisi Fisik
1) Letak Astronomis : 100LU-150LU dan 1020BT-1080BT
2) Luas Wilayah : 181.300 Km2
3) Batas Wilayah
Utara : Laos
Selatan : Teluk Siam
Barat : Thailand
Timur : Vietnam
4) Iklim : Tropis
5) Bentang Alam : Bagian selatan didominasi dataran rendah yang
mengalir sungai Mekong sedangkan bagian utara
disominasi pegunungan dan dataran tinggi
C. Kondisi Penduduk
1) Jumlah Penduduk : 16,25 Juta Jiwa (2018)
2) Agama : Budha
3) Suku Bangsa : Khmer
4) Bahasa : Khmer (Resmi), Prancis
3. Membangun proyek-proyek industri ASEAN seperti urea amonia proyek pabrik pupuk di
proyek industri tembaga di Singapura, dan superfosfor di Thailand Indonesia dan
Malaysia.
C. Pengaruh Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya dan Pendidikan Terhadap Kehidupan
ASEAN
1. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
ekonomi di negara-negara ASEAN
Kesepakatan pemimpin ASEAN membentuk MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) pada akhir 2015
untuk meningkatkan daya saing ASEAN terhadap Tiongkok dan India guna menarik investasi
asing. Sebab investasi asing diperlukan untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan. Melalui MEA dapat membuka peluang suatu negara menjual barang dan jasa
dengan mudah di negara anggota ASEAN, membentuk pasar tenaga kerja profesional (seperti
guru, dokter, ahli ketenikan, akuntan, dll) yang dapat mengisi berbagai jabatan dan profesi yang
tertutup atau kekurangan sumber daya manusia di Indonesia. Melalui MEA semua penduduk
Asia Tenggara bersaing untuk menjadi tenaga kerja di negara-negara ASEAN, membuka pasar
dan lapangan kerja yang semakin bersaing, menuntut pendidikan yang berkualitas dengan mutu
lulusan yang memiliki pengetahuan, sikap, dan terbuka di pasaran global. Kegiatan ekonomi juga
semakin luas dan bersaing bebas antar negara ASEAN
2. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
budaya di negara-negara ASEAN
Kerjasama budaya ASEAN terus berkembang dan berubah dengan menonjolkan kebudayaan
sebagai faktor utama pembangunan komunitas ASEAN. Konferensi ke-6 Menteri Kebudayaan
dan Kesenian di kota Hue Vietnam bertema,”Meningkatkan peranan kebudayaan terhadap
perkembangan yang berkesinambungan dari Komunitas ASEAN,” menegaskan suatu tekad
tentang satu komunitas bersama,visi bersama, dan jati diri bersama. Salah satu wujudnya adalah
a. Festival budaya ASEAN.
Festival budaya ASEAN di Purwakarta tanggal 29 Juni 2013 yang diikuti 9 negara anggota
ASEAN menjadi sarana memperkenalkan kebudayaan kota dan Kabupaten Purwakarta
ke masyarakat ASEAN, memperkenalkan kebudayaan sesama negara anggota ASEAN,
dan upaya menambah devisa dari sektor pariwisata.
b. Industri musik
Pengembangan budaya melalui musik salah satunya adalah Dangdut Akademi
Asia sebagai ajang pengikat generasi
muda yang diikuti Thailand, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Timor
Leste. Perkemba ngan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai
even lainnya menunjukkan hal tersebut
c. Perkemahan Pemuda ASEAN
Perkemahan budaya serumpun adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara
ASEAN yang diprakarsai Indonesia–Malaysia–Brunei Darussalam dengan tujuan
menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa
serumpun demi menciptakan ketahanan budaya. Perkemahan ini diarahkan pada
pembinaan mental dan spiritual, wawasan kebangsaan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi, persaudaraan dan persahabatan, peningkatan keterampilan, dan olahraga,
serta kepedulian terhadap masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di Sambas (tahun 2010), Makassar (2012) dan yang
akan datang di Kabupaten Siak (2017).dengan agenda mendukung kelestarian dan
peningkatan silaturahmi, mewariskan dan menanamkan nilai-nilai budaya luhur kepada
genersai muda, serta memperkuat komitmen terhadap suksesnya pendidikan,
mendukung program kepariwisataan, khususnya dengan memperkenalkan budaya
daerah sebagai daerah tujuan wisata terpilih dan spesifik dari bangsa Indonesia –
Malaysia – Brunei Darussalam.
3. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
sosial di negara-negara ASEAN
Kehidupan sosial masyarakat Asia Tenggara yang berbeda dan hidup berdampingan terkadang
memunculkan pertentangan karena perbedaan kepentingan. Pada Tahun 2015, ribuan
pengungsi warga Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan
Indonesia dengan menggunakan perahu. Pengungsi ini kemudian dikenal sebagai manusia
perahu. ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara para
manusia perahu itu atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap
dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan
pengungsian. Selain itu, menimbulkan interaksi sosial, seperti simpati dan empati
antarpengungsi dan penduduk setempat daerah pengungsian.
4. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
politik di negara-negara ASEAN
Perubahan dan interaksi antarruang terhadap kehidupan politik baik antarnegara atau
antarmasyarakat di Asia Tenggara diantaranya kasus yang menjadi sorotan yaitu:
a) Sengketa Perbatasan Wilayah
Masalah perbatasan wilayah seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, kasus
Kepulauan Spratly, Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca.
Kasus Natuna diawali klaim sepihak Tiongkok tahun 2009 melalui gambar sembilan
titik yang ditarik dari Kepulauan Spratly di tengah Laut Tiongkok Selatan sehingga Pulau
Natuna diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Tiongkok. Pengaruh perubahan
kebijakan Tiongkok tersebut diprotes pemerintah Indonesia melalui Komisi Landas
Kontinen PBB. Sampai saat ini, PBB belum memprotes tersebut.
Tiongkok juga tidak pernah menyinggung isu itu, sehingga
hubungan Beijing-Jakarta relatif tenang. Untuk mencegah agar
potensi konflik tidak meluas, lebih dari 20 ribu personil TNI
dikerahkan untuk menjaga perairan Natuna,
Yang diperkirakan mengandung cadangan gas terbesar di Asia
Ga
mbar 1.18 Letak Pulau Natuna
Pulau Sipadan dan Ligitan yang seharusnya milik Indonesia diklaim Malaysia. Mahkamah
Internasional mengabulkan klaim Malaysia tersebut dan ini menjadi pelajaran Indonesia agar
lebih tertib dan tegas lagi dalam melakukan inventarisasi batas wilayah, terutama di pulau-
pulau terluar, Kepulauan Spratly masih menjadi objek sengketa negara Vietnam, Filipina.
Kasus batas wilayah di Kuil Preah Vihear antara Tiongkok, Thailand, dan
Kamboja.Kasus Pulau Pedra Branca diklaim Malaysia, tetapi akhirnya kepemilikannya jatuh
kepada Singapura.
Sengketa perebutan wilayah yang mengklaim atau mengakui kepemilikan suatu
wilayah kadang menimbulkan konflik antarnegara, sehingga perbatasan wilayah sangat
sensitif apabila terjadi sengketa. Negara-negara yang bersengketa tersebut terus
mengupayakan penyelesaian melalui cara diplomasi.
b) Pekerja Migran
Pesatnya laju globalisasi meningkatkan jumlah pekerja migran dari berbagai negara sehingga
diperlukan aturan perlindungan hak dan kewajiban yang selayaknya disepakati negara-negara asal
dan negara-negara tujuan.
Salah satu kasus pekerja migran adalah kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan
perdagangan pekerja rumah tangga migran. Bagi ASEAN, kasus tersebut menjadi perhatian
tersendiri. Beberapa negara ASEAN menawarkan untuk menyusun peraturan terkait sistem
rekrutmen, penempatan kerja, dan besaran upah yang diberikan. Maka kerangka kebijakan
regional bagi perlindungan pekerja migran difokuskan pada:
1. Pemberian bantuan teknis kepada Kelompok Kerja ASEAN tentang Pekerja Migran, yang
terdiri dari serikat pekerja, organisasi nonpemerintah, organisasi pekerja migran dan
akademisi.
2. Melakukan advokasi, lobi, menyusun rancangan dan menyelenggarakan konsultasi
regional dan nasional mengenai Deklarasi ASEAN dan suatu Instrumen ASEAN yang bersifat
mengikat bagi Perlindungan Tenaga Kerja Migran, sebagaimana ditetapkan dalam mandat
Rencana Aksi Vientiane ASEAN.
3. Mendukung jejaring nasional pekerja migran dan pekerja rumah tangga migran dalam
membentuk Aliansi Pekerja Rumah Tangga Asia di tingkat regional (Asian Domestic
Workers Alliance/ADWA) untuk mengadvokasi kesetaraan hak asasi manusia dan
perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja rumah tangga di Asia.
5. Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antar ruang terhadap keberlangsungan kehidupan
pendidikan di negara-negara ASEAN
Tantangan di bidang pendidikan ASEAN terletak pada ketimpangan mutu pendidikan di 7.446
perguruan tinggi yang berada di negara-negara anggota ASEAN. Perubahan paradigma kualitas
pendidikan dan mutu lulusan yang kompeten baik dari segi objek pelajaran, metode
pembelajaran, kualitas guru seiiring dengan meningkatnya akses informasi belajar. Khususnya
Indonesia dalam menghadapi MEA berupaya memberi kesempatan pada lembaga pendidikan
untuk melakukan reformasi menyeluruh dalam pendidikan seperti sertifikasi, akreditasi,
standarisasi pendidikan,peningkatan gaji dan kesejahteraan pendidik, serta rekrutmen pendidik
yang profesional.
Kondisi alam dan sosial yang relatif homogen di negara-negara ASEAN memudahkan mereka
untuk saling berinteraksi untuk mencukupi kebutuhannya. Bentuk interaksinya berupa kerjasama di
berbagai bidang.
Interaksi antar negara ASEAN yang dipengaruhi faktor alam diantaranya:
a. Faktor iklim
Iklim muson di Asia Tenggara terjadi karena letak negara-negara ASEAN berada di antara Benua
Asia dan Benua Australia sehingga wilayah ini dipengaruhi pola arah angin yang berganti setiap
setengah tahun sekali yaitu angin muson timur dan angin muson barat akibatnya terjadi musim kemarau
dan musim hujan yang berpotensi terjadinya kekeringan dan bencana banjir. Berdasar iklim matahari
sebagian besar wilayah ASEAN berada di garis lintang rendah dan beriklim tropis. ASEAN juga
dipengaruhi iklim fisis karena keadaan fisik suatu wilayah seperti perairan laut, pegunungan, dan dataran
Kadang di ASEAN juga mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi,seperti bencana alam klimatik
akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global.
Bencana alam klimatik terjadi karena kerusakan faktor-faktor iklim.
Contoh bentuk kerjasma ASEAN akibat faktor iklim adalah kerja sama ASEAN dalam
menanggulangi bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015,
Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam
kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana
badai Haiyan tahun 2014.
B. Faktor Geologi
Tentang kondisi geologi selalu berhubungan dengan kondisi tanah dan batuan penyusunnya di
bumi. Negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antar lempeng seperti lempeng Pasifik,
Lempeng Asia dan lempeng samodera Hindia. Tumbukan, pergeseran dan gerakan gelombang laut
menunculkan bencana geologis seperti gunung meletus, tanah longsor,, gempa bumi, gempa di laut yang
berpotensi gelombang Tsunami.. ASEAN juga dilalui rangkaian pegunungan seperti sirkum Pasifik dan
sirkum Mediteran. Contoh tsunami di Aceh tahun 2006 yang melanda Indonesia, Malaysia, Thailand dan
Myanmar yang merenggut ribuan korban jiwa. Maka ASEAN bekerja sama membentuk Pusat
Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan,
maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.
Wilayah Asia Tenggara merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerentanan bencana
alam cukup tinggi, karena letak Asia Tenggara berada di daerah tumbukan lempeng yang menyebabkan
terjadinya bencana alam,. Bencana alam geologi adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang
berkaitan dengan siklus-siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan struktur dan
tekstur tanah atau batuan, pola pengaliran sungai, topografi suatu daerah, struktur geologi (lipatan dan
patahan), tektonik maupun gunung api.
Beberapa jenis bencana alam yang terjadi akibat faktor geologi :
1). Tanah Longsor, biasanya terjadi saat musim hujan, curah hujan yang tinggi dan intensitas
yang lama bisa menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.
2). Kekeringan , fenomena alam yang tejadi akibat kondisi geologi suatu wilayah, jenis dan sifat
dari tanah dan batuan di suatu daerah akan sangat berpengaruh pada asupan dan serapan air
tanah. Pada daerah yang didominasi batuan pejal dan keras dengan lapisan tanah yang tipis
pada umumnya tidak menyimpan air dalam waktu yang lama bahkan dapat langsung menjadi
surface run off atau lolos ke bawah permukaan melalui celah-celah batuan
3). Banjir dan banjir Bandang,
4). Letusan Gunung Api
5). Gempa dan Tsunami, terjadi karena aktifitas tektonik yang berlangsung di permukaan bumi
sehingga menyebabkan jalur jalur patahan rawan terjadi gempa. Tsunami umum terjadi pada
tipe patahan yang memiliki lentingan vertikal (patahan naik), dimana bagian lempeng yang
tertekan melenting ke atas saat terjadi perlepasan energi saat gempa (Patahan Horizontal
/Transform tidak menyebabkan Tsunami). (http://www. sumbarprov.go.id/details/news/8753)
Di ASEAN terdapat empat negara rawan gempa yaitu Malaysia, Thailand, Myanmar dan
Indonesia
3). Perairan
Semua di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah laut, kecuali Laos. Laut adalah sumber daya
alam yang penting. Manfaat laut sebagai berikut : sumber bahan pangan (ikan dan hasil yang
berupa ikan dan juga hasil laut lainnya.), jalur transportasi air, obyek wisata. Di dasar laut sering
juga ditemukan bahan-bahan tambang seperti minyak bumi dan gas alam, cadangan air bersih,
PLTA.
4). Tambang
Setiap negara di Asia Tenggara memiliki hasil tambang, kecuali negara Singapura. Hasil
tambang di tiap-tiap negara Asia Tenggara
● Brunei Darussalam : Gas alam dan minyak bumi.
● Filiphina : Biji besi, mangan, timbal, dan perak.
● Indonesia : Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi, dan lain-
lain.
● Kamboja : Bijih besi, mangan, fosfat, dan emas.
● Laos : Bijih besi, batu bara, belerang, gibs,timbal emas, dan tembaga.
● Malaysia : Minyak bumi, timah putih, gas alam, bijih besi, dan emas serta bouksit.
● Myanmar : Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, dan timah.
● Thailand : Timah putih, emas, wolfram, timah hitam, dan mangan.
● Timor Leste : Emas, mangan, marmer, dan minyak bumi.
● Vietnam : Bijih besi, emas, timah, gamping fosfast, dan seng serta minyak bumi.
2.. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
Permbangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia
dan memudahkan manusia dalam beraktivitas.. Teknologi yang yang berperan besar mengubah
kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
transportasi dimanfaatkan untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tepat ke tempat lain.
Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk
memproduksi sandang, pangan, dan papan.
a. Teknologi Transportasi
Berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan
pengetahuan yang semakin lua, memungkinkan perkembangan berbagai alat transportasi yang nyaman,
cepat, dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus
mengalami perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional
yang belum menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara
ASEAN, seperti pedati, delman, dan becak.
Perubahan akibat perkembangan teknologi tansportasi seperti: perubahan tata kehidupan
mudahnya bepergian ke luar negeri atau berbagai daerah, pesawat bukan lagi alat transportasi yang
mahal, orang dapat menikmati layanan karena harganya yang terjangkau, cepat, dan nyaman. Kapal laut
selain digunakan sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata.
Perkembangan sarana transportasi di darat, laut, ataupun udara sebagai sarana mebutuhkan prasarana
penunjang seperti perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga pelabuhan juga semakin mendesak
pembangunannya. Akibatnya akan mengubah kondisi wilayah di suatu negara. Seperti lahan-lahan
produktif (hutan atau sawah) diubah untuk membangun jaringan jalan. Singapura dan Thailand telah
mengembangkan jaringan transportasi darat bawah tanah.
Perubahan penggunaan lahan sebagai sarana transportasi terjadi juga di sekitar bandara. Lahan
yang sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan dikonversi demi perluasan area
bandara. Contohnya, pembangunan Bandara Suvarnabhumi di Thailand yang menggantikan Bandara Don
Muang, Bandara Luang Prabang di Laos, Bandara Ninoy Aquino di Filipina, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi transportasi saat ini berkembang dengan cepat dan tidak ada batasan untuk
perkembangan itu. Hal ini juga terjadi di negara – negara Asia Tenggara yang memiliki wilayah yang
luas. Setiap negara Asean memiliki sarana transportasi yang khas, tetapi pada saat ini dibutuhkan alat
transportasi yang lebih cepat karena tuntutan mobilitas penduduk ASEAN yang tinggi. Speed boat,
monorel dan pesawat terbang menjadi solusi terhadap masalah tersebut. Apalagi karena perkembangan
teknologi transportasi sangat pesat maka biaya transportasi bisa ditekan sehingga interaksi antarruang di
Negara Asean menjadi lebih baik.
Teknologi Komunikasi
Ilmu pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin
canggih.Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan
waktu. meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara
lain mengurangi intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat
perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat dilihat, contohnya dalam berbagai aspek, baik
sosial, ekonomi, budaya, maupun keamanan.
1) Sosial
a) Bertambahnya jumlah penduduk dalam waktu singkat.
b) Kebutuhan transportasi massal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan.
c) Maraknya perdagangan manusia.
d) Kerja sama luar negeri semakin mudah.
2) Ekonomi
a) Bertambahnya pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat
munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal
yang diperlukan pendatang.
b) Nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing.
c) Barang-barang asing semakin mudah dijangkau.
3) Budaya
a) Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak.
b) Perubahan sistem nilai dan norma.
c) Terjadinya kecenderungan gaya hidup hedonis.
d) Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4) Keamanan
a) Gangguan kondisi keamanan suatu negara semakin rentan.
b) Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat tempat.
c) Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.
Pada jaman dulu manusia hanya berkomunikasi secara lisan, setelah itu manusia mengenal tulisan.
Tapi cara berkomunikasi masih sangat sederhana dan harus bertemu secara langsung. Pada saat ini
teknologi komunikasi sudah berkembang pesat, manusia tidak perlu lagi melakukan mobilitas fisik untuk
bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya, karena sekarang cukup dengan telepon atau telepon
genggam kita bisa berkomunikasi dengan orang yang jauh jaraknya dari tempat tinggal kita. Peran
teknologi komunikasi dalam interaksi antar ruang di negara-negara ASEAN adalah:
1). Mempercepat arus informasi dan komunikasi antar negara ASEAN sehingga terjalin kerja sama
yang saling menguntungkan
2). Mempercepat proses perdagangan barang dan jasa antar negara ASEAN dengan jalinan
komunikasi yang bisa mempermudah pemesanan barang dan proses jual beli lintas negara
3).Teknologi komunikasi seakan-akan menghapus batas-batas ruang dan waktu,setiap orang yang
berbeda negara di ASEAN bisa berkomunikasi secara langsung dan cepat tanpa harus bertemu
secara fisik.hal ini bisa mempererat jalinan persaudaraan antar negara-negara ASEAN
4. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang
dan Interaksi Antarruang
BAB II
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
DAN KEBANGSAAN
Mobilitas sosial, pluralitas, konflik dan integrasi
Keragaman masyarakat yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa
yang membanggakan. Keragaman tersebut melahirkan berbagai kebudayaan yang bernilai
sangat tinggi. Interaksi masyarakat yang beragam melahirkan berbagai inovasi budaya yang
menarik. Keragaman masyarakat Indonesia bukan hanya dalam hal etnis, tetapi juga, budaya,
kegiatan ekonomi, dsb.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian dapat menemukan interaksi masyarakat dengan
keragaman profesi atau pekerjaan seperti buruh dan majikan, staf dan pimpinan, guru dan
kepala sekolah. Interaksi dalam masyarakat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang
tertulis maupun tidak tertulis untuk menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan
peranannya. Pekerjaan tersebut terbentuk oleh adanya kesepakatan dalam masyarakat dan
menempatkan seseorang pada satus tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, banyak terdapat
variasi pekerjaan seperti guru, perawat, dokter, jasa, wartawan, bengkel, pedagang, buruh dll.
Kalian akan mempelajari bagaimana terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia.
Mobilitas masyarakat Indonesia yang sangat dinamis merupakan pendorong terjadinya
keragaman. Keragaman atau pluralitas merupakan keunggulan bangsa Indonesia. Namun di
lain pihak jika kurang menghargai dapat menimbulkan konflik. Karena itu, bangsa Indonesia
harus berusaha menyelesaikan berbagai konflik melalui integrasi sosial sehingga persatuan
dan kesatuan tetap terjaga.
Hal ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan
menghargai atau bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan
salat Idulfitri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan
di lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan atau persembahyangan.
Tentu saja, hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat
Idulfitri. Namun demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana
agar salat berlangsung aman dan nyaman.
Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar
masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk
Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII,
yang mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di
Indonesia.
Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang
kemudian diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.
Sebelum kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan
Buddha sejak sekitar abad IV M.
Apabila kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami berbagai hari
penting yang sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan
membandingkan antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran
kegiatan agama lain.
Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti
hari raya Idulfitri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari penting
bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan ibadah
salat Jumat secara berjamaah di masjid.
Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati,
seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW,
dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.
Bukti yang paling kuat kedatangan agama Kristen Katolik bersamaan dengan
penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Kristen Katolik tiba di Indonesia
saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa
Spanyol.
Hari raya umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal
25 Desember. Selain itu, umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga
selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa
Almasih.
Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi.
Pada saat mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia,
kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian
tentu masih ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama
Hindu di Indonesia.
Agama Buddha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan
perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah
satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok
dan bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.
Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya
Waisak dan Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang
bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu
lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung
dan menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.
Agama Konghucu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad
lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai
tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia.
Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819,
Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari
penting, tetapi hari raya yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di
Indonesia adalah hari raya Imlek.
Jauh sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu
berkembang, di Indonesia telah berkembang berbagai aliran kepercayaan.
Sampai saat ini, kalian dapat menemukan berbagai aliran kepercayaan yang
dianut sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian
telah berkembang sejak masa praaksara.
2. Perbedaan Budaya
Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah
yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996)
menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”.
Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari- hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
nyata di dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.
Perbedaan Lokasi
Perbedaan Agama/Keyakinan
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung
dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem
kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat
suci.
Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir relief-
patung bergeser menjadi seni ukir kaligrafi dan bangunan masjid.
Selain kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor lain,
seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.
Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai
pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku Sunda, suku Melayu,
dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di
negara ini.
Berikut ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang
paling banyak didiami/ditinggali.
Tabel 2.1 Nama Suku Bangsa dan Daerah Asal
Bali Bali
Berdasarkan data di atas, manakah suku bangsa yang paling banyak kalian
temukan di tempat tinggalmu? Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan
berbagai suku bangsa di lingkungan provinsimu.
Walaupun kita memiliki beragam suku bangsa yang berasal dari berbagai
wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal di berbagai tempat di Indonesia.
Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia dapat juga disebut
sebagai miniatur Indonesia. Di Jakarta, kalian dapat menemukan berbagai
macam suku bangsa Indonesia.
Berdasarkan perjalanan sejarah yang telah kalian pelajari pada saat Kelas VII,
sangat jelas bahwa perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak lepas dari faktor
sejarah.
Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama untuk membangun bangsa dan
negara. Bahkan, banyak masyarakat yang melakukan perkawinan campur.
Mungkin saja beberapa temanmu atau bahkan dirimu sendiri lahir dari bapak dan
ibu yang berbeda suku bangsa.
4. Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan
berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal.
Pekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku
usaha resmi baik pemerintah maupun swasta. Para karyawan perusahaan,
pegawai kantor bank, pegawai pemerintah, dan guru merupakan contoh
pekerjaan pada sektor formal.
Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem
yang berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang
mengikat.
Semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan
orang lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan
mulia. Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi
saling membutuhkan.
Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani, tukang pijat dan
polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai kehidupan
manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.
Sebagai sebuah negara besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau
heterogen dibandingkan negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus
dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Kosa kata dalam bahasa Indonesia berbeda dengan kosa kata bahasa Malaysia.
Malaysia tidak memiliki kata sebanyak bangsa Indonesia. Bahasa dominan di
Malaysia adalah Melayu yang kemudian diperkaya dengan menyerap bahasa
asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa Tionghoa.
Dalam bahasa Indonesia, kalian dapat menemukan berbagai istilah yang diserap
dari berbagai bahasa daerah.
Perhatikan Gambar diatas tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya
adalah contoh tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai
tarian di lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian
daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan
keberagaman budaya Indonesia.
Tarian daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia
menjadi salah satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa
tarian daerah menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun
mancanegara.
Apakah kalian pernah menyaksikan tarian Kecak di Denpasar, Bali? Setiap hari,
ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung kesenian.
Contoh di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian daerah
dalam pembangunan nasional. Apa peran dan fungsi lain tarian daerah bagi
pembangunan nasional?
Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung
makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia
merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia.
Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu
menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian.
Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya
tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Beberapa daerah di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang
berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional.
Dengan demikian, budaya lokal menjadi budaya nasional.
Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas
yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.
Itulah hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas
dalam pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola
bercocok tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.
Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai tempat upacara keagamaan umat Hindu,
sedangkan menara Masjid Kudus memiliki fungsi untuk mengumandangkan
bedug dan azan. Interaksi budaya di atas menunjukkan sikap toleran masyarakat
pada masa lalu.
Semua orang dapat terlibat konflik. kalian mungkin pernah mendengar atau membaca berita
tentang pertengkaran antar teman di sekolah. kejadian ini digolongkan konflik antar individu.
Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dimasukkan dalam kategori konflik individu
dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang
kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat melibatkan dalam skala lebih
luas. Konflik antar kelompok dan juga dapat berupa konflik antar suku bahkan antar bangsa atau
antar negara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang
merupakan salah satu bentuk konflik.
b. Faktor – Faktor Penyebab Konflik Sosial.
Mengapa terjadi konflik ?. Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa
penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia.
1. Perbedaan Individu.
Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku dan ras.
Manusia yang lahir dari dalam satu Rahim pun memiliki banyak perbedaan. Walaupun secara
fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua
kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang
nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial,
seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu
kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan music dangdut. Ada yang merasa
terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda – beda. Dalam lingkup yang lebih
luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai – nilai dan norma – norma sosial
yang berbeda – beda. Perbedaan – perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial,
sebab kriteria tentang sopan – tidak sopan, pantas – tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak
bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun non fisik bisa berbeda – beda.
3. Perbedaan Kepentingan.
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dsb. Hal ini karena setiap
individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan
sesuatu. manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda
– beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing – masing orang atau kelompok memiliki
kepentingan yang berbeda – beda. Kadang – kadang orang dapat melakukan hal yang sam, tetapi
untuk tujuan yang berbeda – beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar
kelompok atau antara kelompok dan individu.
4. Perubahan – Perubahan Nilai yang Cepat.
Perundang – undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya
dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak
kaget dengan perubahan yang tiba – tiba terjadi. Sebagai contoh, peraturan merokok ditempat
umum. pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di
beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan – lahan terus meluas dalam rangka
memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut. Perubahan adalah
sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak,
perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial. Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau
kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma – norma dan hubungan –
hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian –
bagian kelompok tersebut.
c. Akibat – Akibat Konflik Sosial.
Perhatikan Gambar 2.29 tentang tokoh Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya tahun 1945.
Pertempuran tersebut merupakan salah satu contoh akibat terjadinya konflik antar negara.
Sekutu, Belanda dan Indonesia adalah kelompok yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Pertempuran yang menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur tersebut tentu tidak muncul tiba
– tiba, tetapi melalui berbagai pertentangan dan peristiwa – peristiwa klainnya. peristiwa tersebut
dapat menggambarkan salah satu akibat dari adanya konflik.
Berikut ini merupakan akibat terjadinya Konflik sosial, diantaranya :
1. Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok.
Dalam Kasus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang tidak menghiraukan perbedaan
suku, agama, organisasi politik, dsb. Mereka bahu – membahu melawan inggris (Sekutu).
Terjadinya konflik dengan kelompok lain justru dapat meningkatkan solidaritas sesame anggota
kelompok (in – group solidarity) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2. Retaknya Hubungan Antar Individu atau Kelompok.
Konflik yang terjadi antar individu atau antar kelompok dapat menimbulkan keretakan
hubungan. Keretakan tersebut dapat terjadi sementara ataupun permanen. Kalian mungkin
pernah konflik dengan emanmu yang menyebabkan dalam beberapa waktu tidak terjalin
hubungan yang baik. Namun, karena kemudian saling menyadari kesalahan, kalian berdua
akhirnya saling memaafkan.
3. Terjadinya perubahan Kepribadian Para Individu.
Perubahan kepribadian dapat terjadi pada kedua belah pihak yang mengalami konflik. Kedua
belah pihak dapat saling menyesuaikan atau justru masing – amsing mempertahankan kebenaran
yang diyakini.
4. Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia.
Konflik yang berujung pada kekerasan fisik dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa
manusia. Sebagai contoh, konflik yang diakhiri dengan peperangan.
5. Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan Salah satu Pihak yang Terlibat
dalam Pertikaian.
d. Cara Menangani Konflik
bagaimana sikap individu atau kelompok sosial atas terjadinya konflik ?. Terdapat 5 (5) cara
yang biasanya digunakan individu atau kelompok dalam menyelesaikan konflik sosial.
1. Menghindar.
Kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik dengan orang atau kelompok
lain. Hal ini mungkin disebabkan keyakinan bahwa dia tidak akan menang menghadapi konflik.
Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan orang lain. Orang
ini berusaha menjauhi masalah yang menimbulkan konflik ataupun orang yang bertentangan
dengannya.
2. Memaksakan Kehendak.
Terdapat individu atau kelompok yang memandang bahwa pendapatnya atau idenya paling
benar. Oleh karena itu, dengan segala cara, konflik harus berakhir dengan kemenangan di
pihaknya. Karena itu, dia atau mereka berusaha menguasai lawan – lawannya dan memaksa
menerima penyelesaian yang diinginkan. Tujuan pribadinya dianggap sangat penting, sedangkan
hubungan dengan orang lain kurang begitu penting. Tipe ini tidak peduli terhadap kebutuhan
orang lain. Ia tidak peduli apakah orang lain menyukai dan menerima dirinya atau tidak. Ia
menganggap bahwa konflik harus diselesaikan dengan cara satu pihak harus menang.
3. Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain.
Terdapat individu yang ingin diterima dan disukai orang lain. ia tidak merasa bahwa konflik
harus dihindari demi keserasian (harmoni) dan ia yakin bahwa konflik tidak dapat dibicarakan
jika merusak hubungan baik. Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan
hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Ia mengorbankan tujuan
pribadi untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain.
4. Tawar Menawar.
Dalam proses tawar – menawar, individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta
lawan konflik mengorbankan sebagian tujuannya juga.
5. Kolaborasi.
Kolaborasi memandang konflik sebagai masalah yang harus diselesaikan. Atas dasar itu,
dicarilah cara – cara untuk mencari cara mengurangi ketegangan kedua belah pihak. ia berusaha
memulai sesuatu pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari
pemecahan yang memuaskan keduanya.
2. Integrasi Sosial.
Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian unsur – unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur – unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis,
agama, bahasa, kebiasaan, system nilai dsb.
Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras
dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut.
William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff memberi syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu
sebagai berikut :
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan – kebutuhan
mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi, antara lain :
1. Homogenitas Kelompok.
Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian juga
sebaliknya.
2. Besar Kecilnya Kelompok.
Jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan
penyesuaian di antar anggota.
3. Mobilitas Geografis.
Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi, semakin besar pengaruhnya bagi
proses integrasi.
4. Efektifitas Komunikasi.
Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi anggota – anggota masyarakat
tercapai.
Bentuk – Bentuk Integrasi Sosial, diantaranya :
1. Integrasi Normatif.
Yaitu Integrasi yang terjadi akibat adanya norma – norma yang berlaku di masyarakat. Contoh :
Masyarakat Indonesia dipersatukan dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika.
2. Integrasi Fungsional.
yaitu Integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi – fungsi tertentu dalam masyarakat.
Sebagai contoh, Indonesia terdiri dari berbagai suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat
fungsi masing – masing suku bugis melaut, jawa bertani, Minang pandai berdagang.
3. Integrasi Koersif.
Yaitu Integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya dilakukan bila diyakini
banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan atau pihak yang diajak untuk melakukan
integrasi sosial enggan melakukan / mencerna integrasi.
Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu :
1. Asimilasi.
Yaitu Bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga
memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap – tiap kebudayaan.
2. Akulturasi.
Yaitu proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing (baru) diserap / diterima dan diolah
dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat asli kebudayaan penerima.
Faktor – Faktor pendorong integrasi Sosial, yaitu :
1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
5. Adanya kesamaan dalam unsur – unsur kebudayaan.
6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi).
7. Adanya musuh bersama dari luar.