Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap

Kehidupan di Negara-Negara ASEAN


1. Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam

Sumber: Buku Paket kur 13 IPS kelas VIII


Perhatikan gambar
1. Sebutkan jalur pegunungan yang dilalui sirkum Pasifik?
2. Sebutkan jalur pegunungan yang dilalui sirkum mediterand?
3. Sebutkan 3 lempeng bumi yang terdapat di ASEAN?
4. Apa akibat pergeseran lempeng bumi?
5. Apa akibat adanya sirkum mediteran dan sirkum Pasifik bagi wilayah yang dilaluinya?
6. Apa pendapat anda dengan adanya gunung api, angin muson, pergeseran lempeng bagi wilayah yang
dilaluinya?

Kondisi alam dan sosial yang relatif homogen di negara-negara ASEAN memudahkan mereka untuk
saling berinteraksi untuk mencukupi kebutuhannya. Bentuk interaksinya berupa kerjasama di berbagai bidang.
Interaksi antar negara ASEAN yang dipengaruhi faktor alam diantaranya:
a. Faktor iklim
Iklim muson di Asia Tenggara terjadi karena letak negara-negara ASEAN berada di antara Benua Asia dan
Benua Australia sehingga wilayah ini dipengaruhi pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali yaitu
angin muson timur dan angin muson barat akibatnya terjadi musim kemarau dan musim hujan yang berpotensi
terjadinya kekeringan dan bencana banjir. Berdasar iklim matahari sebagian besar wilayah ASEAN berada di garis
lintang rendah dan beriklim tropis. ASEAN juga dipengaruhi iklim fisis karena keadaan fisik suatu wilayah seperti
perairan laut, pegunungan, dan dataran Kadang di ASEAN juga mengalami perubahan iklim yang tidak
terprediksi,seperti bencana alam klimatik akibat adanya perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang
menimbulkan pemanasan global. Bencana alam klimatik terjadi karena kerusakan faktor-faktor iklim.
Contoh bentuk kerjasma ASEAN akibat faktor iklim adalah kerja sama ASEAN dalam menanggulangi
bencana klimatik, yaitu ketika terjadi kebakaran hutan yang hebat di Sumatra tahun 2015, Malaysia dan Singapura
atas nama ASEAN memberikan bantuan peminjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara
ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan tahun 2014.

B. Faktor Geologi
Tentang kondisi geologi selalu berhubungan dengan kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi.
Negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antar lempeng seperti lempeng Pasifik, Lempeng Asia dan
lempeng samodera Hindia. Tumbukan, pergeseran dan gerakan gelombang laut menunculkan bencana geologis
seperti gunung meletus, tanah longsor,, gempa bumi, gempa di laut yang berpotensi gelombang Tsunami.. ASEAN
juga dilalui rangkaian pegunungan seperti sirkum Pasifik dan sirkum Mediteran. Contoh tsunami di Aceh tahun
2006 yang melanda Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar yang merenggut ribuan korban jiwa. Maka
ASEAN bekerja sama membentuk Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan
pokok, fasilitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.
Wilayah Asia Tenggara merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerentanan bencana alam
cukup tinggi, karena letak Asia Tenggara berada di daerah tumbukan lempeng yang menyebabkan terjadinya
bencana alam,. Bencana alam geologi adalah semua peristiwa atau kejadian di alam yang berkaitan dengan siklus-
siklus yang terjadi di bumi atau segala sesuatu yang disebabkan struktur dan tekstur tanah atau batuan, pola
pengaliran sungai, topografi suatu daerah, struktur geologi (lipatan dan patahan), tektonik maupun gunung api.
Beberapa jenis bencana alam yang terjadi akibat faktor geologi :
1). Tanah Longsor, biasanya terjadi saat musim hujan, curah hujan yang tinggi dan intensitas yang lama
bisa menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.
2). Kekeringan , fenomena alam yang tejadi akibat kondisi geologi suatu wilayah, jenis dan sifat dari tanah
dan batuan di suatu daerah akan sangat berpengaruh pada asupan dan serapan air tanah. Pada daerah
yang didominasi batuan pejal dan keras dengan lapisan tanah yang tipis pada umumnya tidak
menyimpan air dalam waktu yang lama bahkan dapat langsung menjadi surface run off atau lolos ke
bawah permukaan melalui celah-celah batuan
3). Banjir dan banjir Bandang,
4). Letusan Gunung Api
5). Gempa dan Tsunami, terjadi karena aktifitas tektonik yang berlangsung di permukaan bumi sehingga
menyebabkan jalur jalur patahan rawan terjadi gempa. Tsunami umum terjadi pada tipe patahan yang
memiliki lentingan vertikal (patahan naik), dimana bagian lempeng yang tertekan melenting ke atas saat
terjadi perlepasan energi saat gempa (Patahan Horizontal /Transform tidak menyebabkan Tsunami).
(http://www. sumbarprov.go.id/details/news/8753)
Di ASEAN terdapat empat negara rawan gempa yaitu Malaysia, Thailand, Myanmar dan Indonesia

c. Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam


Kecuali Singapura, hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa barang
tambang. Singapura wilayahnya sangat sempit dan memiliki keterbatasan sumber daya alam barang tambang, tetapi
menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah
mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok. Negara-negara ASEAN
yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-
masing negara.
Selain tambang, sumber daya alam hayati dan nonhayati dapat dijumpai di negara-negara ASEAN seperti
hutan dan laut dimiliki hampir semua negara ASEAN. Hutan, laut, dan barang tambang merupakan sumber daya
alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hutan Indonesia paling luas dan laju
kerusakan hutan atau deforestasi di Indonesia juga paling tinggi di antara negara-negara ASEAN . Hasil hutan
menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Salah satu tujuan ekspornya ke negara-negara industri, seperti
Singapura.
Perairan laut dengan hasil ikan, mutiara, rumput laut, barang tambang banyak diekplorasi negara-negara
ASEAN untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara.Perairan laut banyak dikelola menjadi daerah tujuan
wisata Tidak semua sumber daya yang diperlukan suatu negara tersedia di negara tersebut. Maka untuk memenuhi
kebutuhannya, negara-negara anggota ASEAN melakukan pertukaran sumber daya alam dalam kegiatan jual beli
dan ini sebagai bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Sumber daya alam hayati dan nonhayati lainnya dapat
dijumpai di negara-negara ASEAN. Hutan dan laut merupakan contoh lain sumber daya alam yang dimiliki hampir
semua negara ASEAN. Hutan, laut, dan barang tambang merupakan sumber daya alam yang banyak dieksplorasi
untuk menunjang kehidupan setiap negara. Sumber daya alam dapat digolongkan sebagai berikut :
1). Tanah
Jenis tanah yang paling banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara :
● Tanah Vulkanik adalah tanah bersifat subur hasil proses vulkanisme gunung merapi dan baik untuk
pertanian.Tanah ini banyak terdapat di Indonesia, Thailand, Malaysia dan Myanmar.
● Tanah Aluvial (endapan), merupakan jenis tanah yang terbawa dan diendapkan aliran air sungai
biasanya terdapat di daerah lembah atau tepi aliran sungai dan delta yang sangat subur dan baik untuk
pertanian. Di kawasan Asia Tenggara tanah aluvial terdapat di lembah sungai serta delta sungai Nan,
sungai Mekong, dan sungai Bengawan Solo.
2). Hutan (Flora dan Fauna)
   Kawasan Asia Tenggara sebagian beriklim tropis dengan nilai curah hujan yang terbilang tinggi dapat
menumbuhkan hutan tropis yang kaya akan flora dan fauna. Hutan menghasilkan kayu serta rotan yang
berguna untuk membuat macam-macam barang dan bahan bangunan.
3). Perairan 
Semua di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah laut, kecuali Laos. Laut adalah sumber daya alam yang
penting. Manfaat laut sebagai berikut : sumber bahan pangan (ikan dan hasil yang berupa ikan dan juga
hasil laut lainnya.), jalur transportasi air, obyek wisata. Di dasar laut sering juga ditemukan bahan-bahan
tambang seperti minyak bumi dan gas alam, cadangan air bersih, PLTA.

4). Tambang
   Setiap negara di Asia Tenggara memiliki hasil tambang, kecuali negara Singapura. Hasil tambang di
tiap-tiap negara Asia Tenggara
● Brunei Darussalam : Gas alam dan minyak bumi.
● Filiphina : Biji besi, mangan, timbal, dan perak.
● Indonesia : Minyak bumi, gas alam, emas, perak, timah putih, bijih besi, dan lain-lain.
● Kamboja : Bijih besi, mangan, fosfat, dan emas.
● Laos : Bijih besi, batu bara, belerang, gibs,timbal emas, dan tembaga.
● Malaysia : Minyak bumi, timah putih, gas alam, bijih besi, dan emas serta bouksit.
● Myanmar : Minyak bumi, emas, timbal, tembaga, dan timah.
● Thailand : Timah putih, emas, wolfram, timah hitam, dan mangan.
● Timor Leste : Emas, mangan, marmer, dan minyak bumi.
● Vietnam : Bijih besi, emas, timah, gamping fosfast, dan seng serta minyak bumi.

2.. Pengaruh Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang

Sumber : Buku Paket IPS Kur 13 kelas VIII


Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Teknologi apakah yang diperkenalkan dalam gambar?
2. Disebut apakah gambar paling kanan?
3. Apa akibat kemajuan teknologi seperti tampak di gambar atas bagi kerjasama ASEAN?
4. Apa dampak positif kemajuan teknologi informasi antar negara anggota ASEAN?
5. Sebutkan 5 alat yang temasuk hasil teknologi informasi ?

Permbangan ilmu dan teknologi telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia dan
memudahkan manusia dalam beraktivitas.. Teknologi yang yang berperan besar mengubah kehidupan manusia
dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dimanfaatkan
untuk memindahkan barang dan manusia dari satu tepat ke tempat lain. Teknologi komunikasi dimanfaatkan untuk
bertukar informasi. Teknologi produksi digunakan untuk memproduksi sandang, pangan, dan papan.
a. Teknologi Transportasi
Berbagai macam bentuk alat transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan
pengetahuan yang semakin lua, memungkinkan perkembangan berbagai alat transportasi yang nyaman, cepat,
dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus mengalami
perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi tradisional yang belum
menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan sampai saat ini di negara-negara ASEAN, seperti pedati,
delman, dan becak.
Perubahan akibat perkembangan teknologi tansportasi seperti: perubahan tata kehidupan mudahnya
bepergian ke luar negeri atau berbagai daerah, pesawat bukan lagi alat transportasi yang mahal, orang dapat
menikmati layanan karena harganya yang terjangkau, cepat, dan nyaman. Kapal laut selain digunakan sebagai
sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata. Perkembangan sarana transportasi di darat, laut,
ataupun udara sebagai sarana mebutuhkan prasarana penunjang seperti perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga
pelabuhan juga semakin mendesak pembangunannya. Akibatnya akan mengubah kondisi wilayah di suatu negara.
Seperti lahan-lahan produktif (hutan atau sawah) diubah untuk membangun jaringan jalan. Singapura dan Thailand
telah mengembangkan jaringan transportasi darat bawah tanah.
Perubahan penggunaan lahan sebagai sarana transportasi terjadi juga di sekitar bandara. Lahan yang
sebelumnya digunakan sebagai pemukiman atau persawahan dikonversi demi perluasan area bandara. Contohnya,
pembangunan Bandara Suvarnabhumi di Thailand yang menggantikan Bandara Don Muang, Bandara Luang
Prabang di Laos, Bandara Ninoy Aquino di Filipina, dan lain-lain.
Perkembangan teknologi transportasi saat ini berkembang dengan cepat dan tidak ada batasan untuk
perkembangan itu. Hal ini juga terjadi di negara – negara Asia Tenggara yang memiliki wilayah yang luas. Setiap
negara Asean memiliki sarana transportasi yang khas, tetapi pada saat ini dibutuhkan alat transportasi yang lebih
cepat karena tuntutan mobilitas penduduk ASEAN yang tinggi. Speed boat, monorel dan pesawat terbang menjadi
solusi terhadap masalah tersebut. Apalagi karena perkembangan teknologi transportasi sangat pesat maka biaya
transportasi bisa ditekan sehingga interaksi antarruang di Negara Asean menjadi lebih baik.

Teknologi Komunikasi
Ilmu pengetahuan telah berjasa mengubah perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin
canggih.Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan waktu.
meskipun demikian, perkembangan teknologi komunikasi dapat juga membawa kerugian, antara lain mengurangi
intensitas interaksi secara langsung antarmasyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat
perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat dilihat, contohnya dalam berbagai aspek, baik sosial,
ekonomi, budaya, maupun keamanan.
1) Sosial
a) Bertambahnya jumlah penduduk dalam waktu singkat.
b) Kebutuhan transportasi massal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan.
c) Maraknya perdagangan manusia.
d) Kerja sama luar negeri semakin mudah.
2) Ekonomi
a) Bertambahnya pendapatan negara dari pajak dan pendapatan dari sewa tempat tinggal akibat munculnya
pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal yang diperlukan
pendatang.
b) Nilai barang lokal meningkat seiring permintaan mata uang asing.
c) Barang-barang asing semakin mudah dijangkau.
3) Budaya
a) Terjadi akulturasi budaya secara sadar maupun tidak.
b) Perubahan sistem nilai dan norma.
c) Terjadinya kecenderungan gaya hidup hedonis.
d) Aliran-aliran yang bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4) Keamanan
a) Gangguan kondisi keamanan suatu negara semakin rentan.
b) Narkotika dan obat terlarang semakin mendapat tempat.
c) Jaringan kelompok perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.
Pada jaman dulu manusia hanya berkomunikasi secara lisan, setelah itu manusia mengenal tulisan. Tapi cara
berkomunikasi masih sangat sederhana dan harus bertemu secara langsung. Pada saat ini teknologi komunikasi
sudah berkembang pesat, manusia tidak perlu lagi melakukan mobilitas fisik untuk bisa berkomunikasi dengan
manusia lainnya, karena sekarang cukup dengan telepon atau telepon genggam kita bisa berkomunikasi dengan
orang yang jauh jaraknya dari tempat tinggal kita. Peran teknologi komunikasi dalam interaksi antar ruang di
negara-negara ASEAN adalah:
1). Mempercepat  arus informasi dan komunikasi antar negara ASEAN sehingga terjalin kerja sama yang
saling menguntungkan
2). Mempercepat proses perdagangan barang dan jasa antar negara ASEAN dengan jalinan komunikasi yang
bisa mempermudah pemesanan barang dan proses jual beli lintas negara
3).Teknologi komunikasi seakan-akan menghapus batas-batas ruang dan waktu,setiap orang yang berbeda
negara di ASEAN bisa berkomunikasi secara langsung dan cepat tanpa harus bertemu secara fisik.hal ini
bisa mempererat jalinan persaudaraan antar negara-negara ASEAN

3. Pengaruh Perubahan Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi


Untuk memajukan perekonomian Asia Tenggara, negara-negara ASEAN sepakat memberlaku -kan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dampak pemberlakuan MEA yaitu kegiatan ekonomi negara-negara
ASEAN semakin luas, Pemberlakuan MEA menghilangkan hambatan dalam perdagangan antar negara ASEAN.
Tarif atau bea masuk barang ke pasar dalam negeri diringankan atau dihilangkan. Kebijakkan ini menyebabkan
banyak produk asing beredar di pasar dalam negeri. Kegiatan dalam memilih konsumsi masyarakat dalam negeri
semakin luas, baik kualitas maupun tingkat harga barang. Sehingga menyebabkan persaingan dalam kegiatan
ekonoi semakin ketat dengan adanya persaingan dari negara lain.
AFTA merupakan kawasan perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara sekaligus tempat produksi
kompetitif. AFTA disepakati pada 28 Januari 1992 saat berlangsung KTT IV ASEAN di Singapura oleh Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Negara lain yang bergabung yaitu Vietnam
(1995), Laos dan Myanmar (1997), serta Kamboja (1999). Tujuan pembentukan AFTA antara lain meningkatkan
daya saing produk ASEAN di pasar global, menarik investasi asing (Foreign Direct investment / FDI ), dan
meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN. Konsep AFTA yaitu menurunkan tarif perdagangan
antarnegara ASEAN sehingga biaya ekonomi turun.

4. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan
Interaksi Antarruang

Sumber : Buku Paket IPS Kur 13 kelas VIII


Karena keterbatasan wilayah, Singapura melakukan reklamasi. Reklamasi adalah alih fungsi lahan pantai
menjadi daratan. Reklamasi merupakan salah satu bentuk konversi lahan atau alih fungsi lahancontoh lainnya
mengubah area pertanian menjadi menjadi permukiman atau industri.
Konversi lahan pertanian di negara-negara ASEAN terjadi karena laju pertumbuhan penduduk relatif
tinggi, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Filipina. Umumnya ada di daerah
pinggiran kota ataupun area persawahan yang letaknya berdekatan dengan fasilitas umum, seperti di dekat pasar.
Konversi lahan pertanian bersifat menular, artinya ketika satu petak lahan telah dikonversi, lahan pertanian di
sekitar petak tersebut juga rawan dikonversi. Hal ini berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat di
daerah tersebut.

a. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri


Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang,
seperti negara-negara ASEAN. Dan ummnya berada di pinggir kota. Alasan pemilik perusahaan mendirikan
industri di sana sebagai berikut.
1) lahannya strategis karena merupakan lahan pertanian.
2) Harga lahan pertanian relatif lebih murah dibandingkan lahan terbangun.
3) Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah.
4) Industri dibangun dekat dengantempat penyedia bahan baku.
5) Faktor sosial dan budaya hukum waris. Anak-anak petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi
diganti dengan pembagian uang hasil penjualan lahan pertanian.
Penggunaan lahan untuk industri mendapat perhatian beberapa negara industri. Pasalnya, tidak semua
industri yang akan atau sudah dibangun berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti
lahan pertanian.
Masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan pertanian menjadi industri, antara lain:
1) Lahan pertanian berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2) Lahan pertanian sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi dari industri
baik tanah, air, maupun udara.
3) Konversi lahan itu menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.

b. Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Permukiman


Permukiman menjadi kebutuhan pokok manusia. Semakin banyak jumlah manusia, area permukiman yang
dibutuhkan juga semakin luas. Kondisi ini terjadi juga di negara-negara anggota ASEAN. Konversi lahan pertanian
menjadi permukiman marak dilakukan di negara-negara ASEAN. Umumnya Konversi lahan pertanian menjadi
permukiman pasti akan menimbulkan dampak negatif.
Dampak negatif konversi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman adalah sebagai berikut.
1) Luas lahan pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2) Petani dan buruh tani kehilangan mata pencahariannya.
3) Hilangnya lahan ruang terbuka hijau (RTH).
4) Berkurangnya lahan resapan air.
Faktor Pendorong terjadinya Alih Lahan Pertanian
a. Pertumbuhan penduduk yang pesat
b. Kenaikan kebutuhan masyarakat untuk permukiman
c. Tingginya biaya penyelenggaraan pertanian
d. Menurunnya harga jual produk-produk pertanian
e. Kurangnya minat generasi muda untuk mengelola lahan pertanian
f. Pergantian ke sektor yang dianggap lebih menjanjikan
g. Lemahnya regulasi pengendalian alih fungsi lahan

Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian


1. Berkurangnya lahan pertanian
Dengan adanya alih fungsi lahan menjadi non-pertanian, maka otomatis lahan pertanian menjadi semakin
berkurang. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif ke berbagai bidang baik secara langsung maupun tidak
langsung.

2. Menurunnya produksi pangan nasional


Akibat lahan pertanian yang semakin sedikit, maka hasil produksi juga akan terganggu. Dalam skala besar,
stabilitas pangan nasional juga akan sulit tercapai. Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap
tahunnya sehingga kebutuhan pangan juga bertambah, namun lahan pertanian justru semakin berkurang.

3. Mengancam keseimbangan ekosistem


Dengan berbagai keanekaragaman populasi di dalamnya, sawah atau lahan-lahan pertanian lainnya
merupakan ekosistem alami bagi beberapa binatang. Sehingga jika lahan tersebut mengalami perubahan fungsi,
binatang-binatang tersebut akan kehilangan tempat tinggal dan bisa mengganggu ke permukiman warga. Selain
itu, adanya lahan pertanian juga membuat air hujan termanfaatkan dengan baik sehingga mengurangi resiko
penyebab banjir saat musim penghujan.

4. Sarana prasarana pertanian menjadi tidak terpakai


Untuk membantu peningkatan produk pertanian, pemerintah telah menganggarkan biaya untuk
membangun sarana dan prasarana pertanian. Dalam sistem pengairan misalnya, akan banyak kita jumpai
proyek-proyek berbagai jenis jenis irigasi dari pemerintah, mulai dari membangun bendungan, membangun
drainase, serta infrastruktur lain yang ditujukan untuk pertanian. Sehingga jika lahan pertanian tersebut beralih
fungsi, maka sarana dan prasarana tersebut menjadi tidak terpakai lagi.

5. Banyak buruh tani kehilangan pekerjaan


Buruh tani adalah orang-orang yang tidak mempunyai lahan pertanian melainkan menawarkan tenaga
mereka untuk mengolah lahan orang lain yang butuh tenaga. Sehingga jika lahan pertanian beralih fungsi dan
menjadi semakin sedikit, maka buruh-buruh tani tersebut terancam akan kehilangan mata pencaharian mereka.

6. Harga pangan semakin mahal


Ketika produksi hasil pertanian semakin menurun, tentu saja bahan-bahan pangan di pasaran akan semakin
sulit dijumpai. Hal ini tentu saja akan dimanfaatkan sebaik mungkin bagi para produsen maupun pedagang
untuk memperoleh keuntungan besar. Maka tidak heran jika kemudian harga-harga pangan tersebut menjadi
mahal

7. Tingginya angka urbanisasi


Sebagian besar kawasan pertanian terletak di daerah pedesaan. Sehingga ketika terjadi alih fungsi lahan
pertanian yang mengakibatkan lapangan pekerjaan bagi sebagian orang tertutup, maka yang terjadi selanjutnya
adalah angka urbanisasi meningkat. Orang-orang dari desa akan berbondong-bondong pergi ke kota dengan
harapan mendapat pekerjaan yang lebih layak. Padahal bisa jadi setelah sampai di kota keadaan mereka tidak
berubah karena persaingan semakin ketat.

Materi ini merupakan ringkasan dari Buku paket IPS Kur -13 kels VIII Revisi 2017

Diringkas oleh: Dwiyanto, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai