Anda di halaman 1dari 10

300 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm.

300–309

JNK
JURNAL NERS DAN KEBIDANAN
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk

Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Kanker


Serviks Melalui Peningkatan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) di Kelurahan Campurejo Kecamatan
Kota Kediri

Iis Fadhillah1, Wiwen Indita2


1,2
Prodi Kebidanan, Akademi Kebidanan Medika Wiyata Kediri, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Pada saat ini tenaga kesehatan mempunyai tugas besar dalam peranannya
Diterima, 04/09/2019 terhadap penanggulangan kanker cerviks. Salah satu masalah utama
Disetujui, 04/10/2019 kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia adalah kanker serviks. Angka
Dipublikasi, 02/12/2019 kejadian di seluruh dunia mencapai 490.000 kasus kanker cerviks dan
mengakibatkan 240.000 kematian tiap tahunnya, dan 80% dari angka itu yaitu
Kata Kunci: sekitar 392.000 terjadi di wilayah Asia (Soebachman, 2011) Menurut data dari
Peran; Tenaga Kesehatan; Kanker Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2013, kejadian kanker serviks di Indo-
Serviks; IVA nesia sebesar 0,8%. Provinsi yang memiliki estimasi jumlah penderita kanker
serviks terbesar adalah Provinsi Jawa Timur dengan estimasi 21.313 kasus
(Kemenkes RI, 2015). Program IVA akan mengurangi risiko terkena kanker
serviks, dimana ibu-ibu dapat melakukan pemeriksaan IVA sebagai upaya
pencegahan sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
pemahaman tenaga kesehatan di wilayah Kota Kediri terhadap masalah
kanker serviks, serta mengidentifikasi upaya-upaya apa saja yang dilakukan
tenaga kesehatan dalam melakukan pencegahan terhadap kanker serviks
melalui peningkatan cakupan pemeriksaan IVA di Kelurahan Campurejo
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
interaktif (Milles dan Haberman). Dari hasil penelitian dapat dirangkumkan
beberapa faktor yang menyebabkan keberadaan kanker serviks melalui
pemahaman petugas kesehatan diantaranya yaitu: kebersihan organ intim,
gonta-ganti pasangan, faktor genetik,hubungan seks di luar nikah,pernikahan
dini. Peran dan strategi tenaga kesehatan dalan pencegahan kanker serviks
yaitu melaui Promosi penyuluhan, membentuk tim, sosialisasi, lintas sektor,
model kampung IVA, pemeriksaan gratis.

300
Fadhillah, Indita, Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ... 301

The Relationship between Urea Level, Hemoglobin, and Length of Hemodialysis with the Quality
of Life of Patients with CKD
Article Information Abstract

History Article: At present health workers have a major task in their role in the treatment
Received, 04/09/2019 of cervical cancer. One of the main problems of women’s reproductive health
Accepted, 04/10/2019 in Indonesia is cervical cancer. The number of events worldwide reaches
Published, 02/12/2019 490,000 cases of cervical cancer and causes 240,000 deaths each year,
and 80% of that number is around 392,000 occurred in the Asian region.
Keywords: According to data from Indonesia (Ministry of Health Republic of Indone-
Role; Health Workers; Cervical sia) in 2013, the incidence of cervical cancer in Indonesia amounted to
Cancer; IVA 0.8%. The province that has the largest estimated number of cervical can-
cer sufferers is East Java with an estimated 21,313 cases. The IVA program
will reduce the risk of cervical cancer, where mothers can carry out IVA
examinations as an early preventive measure. This study aims to describe
the understanding of health workers in the City of Kediri on the issue of
cervical cancer, and identify any efforts made by health workers to prevent
cervical cancer through increasing the scope of IVA examination in
Campurejo Village, Mojoroto District, Kediri City. This study uses a quali-
tative method. Data analysis in this study uses interactive qualitative analy-
sis (Milles and Haberman). From the results of research can be summa-
rized several factors that cause the presence of cervical cancer through
the understanding of health workers including: cleanliness of sex organs,
mutually changing partners, genetic factors, sex outside marriage, early
marriage. The role and strategy of health workers in cervical cancer pre-
vention through promotion of counseling, forming teams, socialization,
cross-sectoral, village IVA models, free examinations.

© 2019 Jurnal Ners dan Kebidanan


Correspondence Address:
Akademi Kebidanan Medika Wiyata Kediri, East Java - Indonesia P-ISSN : 2355-052X
Email: isfadhillah@gmail.com E-ISSN : 2548-3811
DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p300-309
This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

PENDAHULUAN penanggulangan kanker  cerviks. Peran petugas


Tenaga kesehatan sebagai salah satu unsur di kesehatan disini adalah memberikan pengetahuan
masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan tentang kanker serviks dan pentingnya deteksi dini,
peranannya untuk mencapai tujuan pembangunan serta memberikan motivasi kepada wanita yang
kesehatan. Harapan masyarakat bila berhadapan sudah menikah untuk melakukan deteksi dini kanker
dengan tenaga kesehatan adalah dapat memberikan serviks (Sundari dan Erna, 2018).
solusi untuk menyelesaikan masalah kesehatannya Angka kejadian di seluruh dunia mencapai
baik keluhan yang mendasar sampai hal-hal yang 490.000 kasus kanker cerviks dan mengakibatkan
komplikasi. Menjadi harapan dan tumpuan masyara- 240.000 kematian tiap tahunnya, dan 80% dari
kat yang ingin selalu sehat menjadi tugas yang berat angka itu yaitu sekitar 392.000 terjadi di wilayah
bagi seorang tenaga kesehatan. Diperlukan penge- Asia (Soebachman, 2011). Kanker serviks merupa-
tahuan dan ketrampilan yang harus terus diasah, kan salah satu masalah utama kesehatan reproduksi
diperbarui dan ditingkatkan, agar dapat mengikuti pada perempuan di Indonesia. Menurut data dari
perkembangan dan kemajuan dan ilmu kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2013, kejadian
yang meluas. Pada saat ini tenaga kesehatan mem- kanker serviks di Indonesia sebesar 0,8%. Provinsi
punyai tugas besar dalam peranannya terhadap yang memiliki estimasi jumlah penderita kanker
302 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 300–309

serviks terbesar adalah Provinsi Jawa Timur dengan yang tidak faham menjadi mudah takut akan tesnya
estimasi 21.313 kasus (Kemenkes RI, 2015). Jum- dan cenderung menghindar untuk melakukan tes
lah kanker serviks di Propinsi Jawa Timur pada tahun (Fauza dkk. 2019), Oleh karena itulah dalam hal ini
2012 sebesar 2.940 dan naik pada tahun 2013 diharapkan agar tugas pokok dan fungsi tenaga
sebesar 3.971 orang. Kenaikan ini menjadi perhatian kesehatan dapat memberikan peranan yang besar
kabupaten/kota, khususnya kota Kediri untuk dalam upaya pencegahan kanker serviks, khususnya
mengurangi jumlah kasus baru salah satunya dengan di Kelurahan Campurejo Kecamatan Mojoroto
menggalakkan pemeriksaan IVA. Namun pada Kota Kediri.
kenyataannya sepanjang tahun 2017 sebanyak 132 Tema sentral pada penelitian ini adalah bahwa
ribu perempuan di Jatim yang seharusnya dapat kanker serviks merupakan jenis kanker kedua
melakukan pemeriksaan, hingga saat ini baru sekitar terbanyak yang menyerang perempuan di negara
68 ribu perempuan yang melakukan pemeriksaan berkembang, sehingga peran tenaga kesehatan
secara nyata. Separuh responden tidak memperoleh mempunyai arti yang penting dalam pencegahan
informasi mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks melalui peningkatan cakupan
kanker serviks metode IVA (50%). Hal ini karena pemeriksaan IVA demi terwujudnya peningkatan
belum semua masyarakat terutama WUS menda- kesehatan bagi masyarakat terutama bagi kaum
patkan informasi tentang bahaya kanker servik dan perempuan. Berdasarkan fenomena tersebut,
tes deteksi dini kanker. Kurangnya informasi ini dari maka peneliti  ingin  menggali  lebih  dalam  Peran
puskesmas dan tenaga kesehatan membuat masya- Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
rakat kurang memahami dan kurang peduli terhadap Kanker Serviks Melalui Peningkatan Cakupan
bahaya kanker serviks yang dapat dicegah sejak Pemeriksaan IVA Di Kelurahan Campurejo
dini. Selain itu masyarakat yang tidak faham menjadi Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Dimana Pene-
mudah takut akan tesnya dan cenderung menghin- litian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pema-
dar untuk melakukan tes (Fauza dkk. 2019). Oleh haman tenaga kesehatan di wilayah Kota Kediri
karena itulah dalam hal ini diharapkan agar tugas terhadap masalah kanker serviks, serta mengiden-
pokok dan fungsi tenaga kesehatan dapat memberi- tifikasi upaya-upaya apa saja yang dilakukan tenaga
kan peranan yang besar dalam upaya pencegahan kesehatan dalam melakukan pencegahan terhadap
kanker serviks, khususnya di Kelurahan Campurejo kanker serviks melalui peningkatan cakupan peme-
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. riksaan IVA di Kelurahan Campurejo Kecamatan
Pelaksanaan program pencegahan kanker Mojoroto Kota Kediri
serviks membutuhkan monitoring dan evaluasi di
setiap daerah, upaya terpadu harus dilaksanakan BAHAN DAN METODE
mulai dari tatanan bawah. Berdasarkan hasil pene- Metode penelitian ini menggunakan metode
litian Aprilianingrum, 2017, tenaga kesehatan meru- kualitatif Interaktif dengan jenis penelitian kualitatif
pakan sumber daya yang strategis untuk dapat melalui pendekatan fenomenologi, dimana dalam
menjalankan perannya sebagai pelaksana pelayanan penelitian ini sangat erat hubungannya dengan
kesehatan dengan optimal. Dalam kaitannya dengan pemahaman tenaga kesehatan terkait dengan baha-
pencegahan kanker serviks dari hasil penelitian ya kanker serviks yang harus disosialisakan pada
Miftahil Fauza dkk, 2019 menunjukkan bahwa lebih masyarakat sekitar khususnya di Kelurahan Cam-
separuh responden memiliki pengetahuan kurang purejo Kediri, hal ini bertujuan untuk menginterpre-
baik (56,4%) mengenai kanker serviks dan deteksi tasikan tindakan (peranan) social yang harus
dini kanker serviks metode IVA. Separuh responden dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sebagai se-
tidak memperoleh informasi mengenai kanker buah kegiatan yang bermakna dalam hal ini mem-
serviks dan deteksi dini kanker serviks metode IVA punyai banyak manfaat bagi masyarakat sekitar
(50%). Hal ini karena belum semua masyarakat yang pada nantinya dapat merekontruksi pemaham-
terutama WUS mendapatkan informasi tentang an masyarakat yang semakin maju terhadap bahaya
bahaya kanker servik dan tes deteksi dini kanker. kanker serviks, sehingga masyarakat tidak mem-
Kurangnya informasi ini dari puskesmas dan tenaga punyai keraguan lagi dalam mencegah kanker
kesehatan membuat masyarakat kurang memahami serviks melalui pemeriksaan IVA. Kriteria informan
dan kurang peduli terhadap bahaya kanker serviks yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Tenaga
yang dapat dicegah sejak dini. Selain itu masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kediri yang
Fadhillah, Indita, Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ... 303

terdiri dari kepala bagian program, tenaga tekhnis yang mulai menyebar di kalangan masyarakat.
kesehatan yang terlibat dalam pencegahan kanker Misalnya, apa yang dikatakan oleh Tri Ratna
serviks, Bidan Pelaksana IVA Kelurahan Campurejo, Pusitasari (Wawancara 2019: Juli 18), “yaitu kanker
Bidan Penanggung Jawab IVA Puskesmas Wilayah yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang mulut
Campurejo, Kader dan klien Program IVA Cam- rahim, terutama untuk wanita”. Demikian pula apa
purejo, serta dosen pendidik yang terlibat dalam yang diketengahkan oleh tenaga kesehatan yang lain
program pencegahan kanker serviks di Kelurahan bahwa dalam pandangannya kanker ini telah menjadi
Campurejo Kediri. upper penyakit yang mematikan bagi kalangan
Penelitian ini menggunakan teknik purposive wanita. Maka dari itu, penangangan sejak dini dan
sampling. Tempat penelitian di Kelurahan Campu- kesadaran masyarakat menjadi pemicu yang paling
rejo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dan waktu urgen untuk dilakukan agar bentuk penyakit yang
pelaksanaan dimulai bulan Maret tahun 2019. Peng- satu ini mudah dideteksi dan diketahui sejak dini.
ambilkan data pada penelitian ini dengan melakukan Dan ini menjadi penting mengingat data yang ada
wawancara type semi terstruktur open ended bahwa kanker serviks menjadi penyakit nomer satu
question pada informan yang memenuhi persya- yang paling banyak memakan korban dan memati-
ratan dan telah mencapai saturasi data dan disimpan kan di Indonesia.
dalam voice recorder. Analisis data dalam penelitian Berkaitan dengan penyakit yang mematikan
ini yang digunakan adalah analisis kualitatif interaktif dan nomer satu dalam menelan korban ini, Bapak
(Milles dan Haberman). Dimana dalam analisis Alfan (Wawancara 2019: Juli 15), “mengungkapkan
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan bahwa kanker serviks itu salah satu konsen dari
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, kegiatan kami, karena merupakan pembunuh nomer
sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data satu untuk ibu-ibu, atau angka kematiannya sangat
ditandai dengan tidak perolehnya lagi data atau tinggi”. Begitu pula ditimpali oleh Mariska Puspita-
informasi baru. Aktivitas dalam analisis data ini sari (Wawancara 2019: Juli 11), “bahwa ini merupa-
meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kan kanker pembunuh nomer satu di Indonesia”.
kesimpulan. Oleh karena itu, dalam pengamatan para tenaga
medis kanker serviks secara fakta dan kenyataan
HASIL PENELITIAN di lapangan termasuk penyakit yang harus menda-
Kanker Serviks, Pemahaman Dan Respon patkan perhatian ekstra serius dari berbagai
Tenaga Kesehatan/Medis. kalangan agar supaya penyakit ini tidak menjadi
epidemik yang menakutkan bahkan mengerikan di
Secara umum dapat dinarasikan bahwa kanker lingkungan sosial masyarakat.
serviks merupakan jenis penyakit yang membaha- Bahkan lebih jauh dari itu, dalam penglihatan
yakan bagi wanita yang telah menikah dan pernah tenaga medis yang bergerak di bidang kader balita,
melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya. Ibu Juwariyah (Wawancara 2019: Juli 18), menegas-
Jenis penyakit ini dalam pandangan medis sangat kan bahwa kanker serviks tidak hanya menjadi
mengerikan dan menakutkan, bahkan tak jarang ancaman teratas di Indonesia, melainkan pada skop
penyakit ini akan membawa si penderita menuju ajal. yang lebih luas kanker ini menjadi “penyakit yang
Dengan alasan dan konsep ini pula, keberadaan mematikan untuk wanita terutama, dan ini nomer
kanker serviks di kalangan masyarakat mendapat satu di dunia”. Tentunya kondisi ini semakin mem-
perhatian serius dari petugas medis pada khususnya perparah pemahaman tenaga kesehatan terkait
dan pemerintah pada umumnya. Cukup beralasan dengan keberadaan kanker serviks di Kelurahan
kiranya bila dalam sudut pandang medis jenis penya- Campurejo bila ditilik dari perspektif global atau
kit ini ditempatkan pada posisi top dari beragam jenis dunia, karena masuk akal dan logis bila dianalisis
penyakit lainnya dalam merengut nyawa si pen- bahwa kondisi global tidak bisa dilepaskan dari
derita. cerminan lokal atau lingkup kecil yang memba-
Perhatian dan kepedulian yang didengungkan wahinya.
oleh para petugas kesehatan dan para ahli di bidang- Dampak lain yang tidak kalah mengernyitkan
nya kemudian menjurus kepada pemahaman dan dahi peneliti dalam proses riset ini yaitu, tentang
pengertian yang dipahami dalam diri mereka. motivasi hidup yang turut memengaruhi kondisi si
Sehingga, dalam hal ini mereka memberikan peham- penderita bila ia telah benar-benar terjangkit oleh
anan masing-masing terkait dengan kanker serviks penyakit yang satu ini. “Seharusnya penyakit ini
304 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 300–309

dideteksi sejak dini. Pasti orang yang terkena Dalam problem kesehatan ini yang utama dan
penyakit ini motivasi hidupnya menurun, yang kedua yang paling urgen adalah menjaga kesehatan organ
penyakit ini sebenarnya kalau dideteksi dari awal intim kewanitaan yang dalam hal ini menjadi
bisa disembuhkan. Cuma dari masyarakat kurang prioriotas dari gambaran bentuk kebersihan dan
memahami tentang penyakit ini” (Ibu Tyas 2019: kepedulian kaum hawa dalam memobilisasi keadaan
Juli 20). Dengan kondisi ini, beralasan kiranya bila lingkungan sehat lainnya bagi lingkungan sekitar.
respon dan pemahaman yang dikontruks oleh tenaga Karena paling tidak, pada bagian ini menjadi bagian
kesehatan/medis dan yang sederajat dikatakan yang sangat mudah dilaksanakan oleh wanita
sangat menakutkan, mengerikan, membahayakan daripada bagian-bagian yang lain lagi pula tidak
dan mematikan. Sehingga, dalam keadaan yang banyak memakan waktu. Hanya saja. Lagi-lagi ini
demikian tidak salah dan menjadi sangat wajar bila berkaitan dengan awareness si wanita dalam
pihak tenaga medis selalu mewanti-wanti kepada memahamkan dirinya dan lingkungan sekitar
warga masyarakat sekitar (Campurejo) atau masya- berkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat
rakat Kediri pada umumnya agar selalu waspada bersama keluarga yang lain.
dan kontinyu untuk melakukan pemeriksaan dan Dari hasil penelitian dalam bentuk wawancara
deteksi dini terkait akan bahaya fatal serta akut mendalam dengan subjek penelitian atau informan
untuk jenis penyakit kanker serviks yang mengintai dapat dirangkumkan beberapa faktor yang
kaula wanita terutama yang sudah menikah dan menyebabkan keberadaan kanker serviks, yaitu:
pernah berhubungan intim. Karena kanker serviks kebersihan organ intim, gonta-ganti pasangan,faktor
ini menjamah kalangan hawa, tentu peran dan status genetik,hubungan seks di luar nikah,pernikahan dini.
wanita di kalangan kelurga menjadi penentu dalam
proses sehat dan tidaknya lingkungan mikro terse- Peran Dan Strategi Tenaga Kesehatan Dalan
but. Paling tidak dalam pandangan ilmu kesehatan Pencegahan Kanker Serviks
peran seorang ibu atau wanita menjadi sangat me- Langkah dan strategi yang dilakukan oleh
nentukan kondisi riil dari sistem keluarga. Bagaimana petugas kesehatan dalam upaya memberikan
tidak, hampir delapan puluh persen peran kekeluar- penyadaran terhadap masyarakat Campurejo dan
gaan berada di pundaknya dan menjadi bagian Kota kediri pada umumnya sudah cukup maksimal
integral yang tidak terpisahkan dari peran-peran dan sesuai dengan agenda terbesarnya. Walaupun,
wanita. Sehingga, kondisi ini menjadi mustahil akan dalam beberapa titik di sebagian programnya
bisa diambil alih olah kalangan adam dalam meng- terdapat hambatan yang tak jarang turut meme-
gantikan posisi kaum hawa dalam memerankan ngaruhi jalannya program beserta agenda tersebut.
tugas-tugas keluarga di lingkungannya. Dalam istilah Adapun secara umum program, agenda dan strategi
Berger hal ini dikenal dengna konsep sosialisasi yang dicanangkan oleh petugas kesehatan dapat
primer (Berger & Luckmann, 2013: 178). dilihat pada bagan sebagai berikut :

Sosialisasi
Promosi
Membentuk Tim Penyuluhan melaui tenga kesehatan; Dinkes kota
Penyuluhan
Bottom Up Kediri, puskesmas dan dosen pendidik
POACE
door to door, Rt2, tokoh masyarakat, dan
kelurahan.

Petugas Kesehatan

Lintas Sektoral
tokoh2 agama,
Model Kampung tokoh masyarakat,
Pemeriksaan Gratis
IVA akademisis, dan
IVA
tenaga medis

Gambar 1 Bagan peran Tenaga Kesehatan Dalam pencegahan kanker serviks di kelurahan Campurejo Kecamatan
Mojoroto Kediri
Fadhillah, Indita, Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ... 305

Bagan ini secara rigit menjelaskan kepada masing-masing kader yang melakukan pemeriksaan
pembaca bahwa upaya dan strategi yang dilakukan terlebih dahulu (Arif Ikatati Ningtiyas, 2019: Juli 16).
oleh petugas kesehatan bersifat kontinuitas yang
berkelanjutan dari satu titik kepada titik lainnya dan Pemberdayaan model kampung IVA; model
kembali lagi kepada titik semula. Singkatnya, ini menjadi model puncak dari pembinaan kader,
program ini berkelanjutan dan terus akan berlanjut. karena pada dasarnya model ini lebih kepada bukti
nyata dari aksi sesunggunya dari yang dicanangkan
Grand design menuju zero kanker serviks oleh tenaga kesehatan. Model kampung ini berorien-
Kontinuitas program; pencegahan dan pena- tasi kepada model pencontohan dari bebasnya
nganan kasus IVA atau kanker serviks ini akan me- masyarakat kampung dari dampak kanker serviks
nuai hasil yang nyata bila programnya bisa berjalan yang mulai merajalela di masyarakat. Sebagai model
secara runtun dan berkelanjutan. Bagaimana tidak, percontohan tentu akan banyak menggugah daya
eksistensi kanker serviks tidak menyerang kaum sadar masyarakat untuk bisa bersama-sama dengan
hawa hanya sekali waktu saja, akan tetapi penyakit model kampung ini agar tidak lagi bermasalah
ini akan terus mengintai wanita kapan saja, di mana dengan organ intimnya oleh serangan kanker
saja dan kepada siapa saja. Sehingga oleh karena- serviks. Bisa jadi model kampung ini sebagai stimulus
nya, keberlanjutan program dari waktu ke waktu dalam upaya memengaruhi masyarakat agar supaya
merupakan langkah antisipatif yang sangat tepat sadar akan pentingnya wanita bebas dari gangguang
dalam proses pencegahan dan penanganan kanker kanker serviks (Bapak Alfan, 2019 : Juli 15 &
serviks di kalangan masyarakat. Apalagi dalam kon- Mariska Puspitasari, 2019: Juli 11).
teks kanker serviks ini cakupan yang ingin dicapai
oleh tenaga kesehatan dan yang sejenisnya lumayan Integrasi lintas sektor; langkah nyata untuk
tinggi dan berpengharapan besar. Tidak salah manifestasi semua unsur di atas adalah dengan
kiranya bila cakupan ini tenaga kesehatan menarget melibatkan lintas sektor dari aneka ragam profesi.
dari 80 persen, hingga 100 persen (Tri Ratna Jadi, problem kanker serviks ini kalau mau ditelisik
Pusitasari, 2019: Juli 20). lebih jauh tidak hanya menjadi tanggungjawab
tenaga medis semata, akan tetapi ini menjadi beban
Pembinaan kader; langkah ini lebih pas bersama di semua lini steakholder dengan saling
dilakukan bila peneliti mengamati apa yang telah bahu-membahu untuk bersama-sama mencegah
dijelaskan sebelumnya terkait dengan persepesi keberadaan kanker serviks ini. Konsep lintas sektor
masyarakat mengenai kanker serviks yang ada ini menjadi sangat penting saat ini karena akibat sifat
selama ini. Maka, pembinaan kader di setiap kam- masyarakat yang kian multikutural dalam ragam
pung bahkan di setiap keluarga akan menjadi jawab- sisinya, dan ini menuntut para pemerhati yang peduli
an yang sangat tepat dalam menjawab problematika akan kanker serviks ini harus menguras pikiran agar
kanker serviks di tengah-tengan masyarakat. ranah ini bisa melibatkan bermacam-macam pelaku
Dengan pembinaan kader ini mereka akan menjadi yang bisa mengubah pola pikir masyarakat yang
agen-agen pelaku perubahan yang siap mengikis selama ini antipati dengan keberadaan kanker ser-
kesalahpahaman masyarakat selama ini atas kanker viks menjadi masyarakat yang sadar diri terhadap
serviks. Terutama berkenaan dengan cara peme- keberadaan kanker serviks (Ibu Linda, 2019: Juli
riksaan, dampak penyakit dan konsekuensi yang 09).
akan dihadapinya. Pembinaan kader ini berfungsi
setidaknya sebagai mediator dalam upaya pence- Zero kanker serviks; ending point dari
gahan dini kanker serviks di kalangan masyarakat semua usaha dan peran tenaga medis dalam pence-
yang kesadarannya belum benyak tersentuh, apalagi gahan kanker serviks ini memadat menjadi zero
dalam harapan terjauh mereka bisa memberikan kanker serviks di Campurejo khususnya, di Indo-
pemahamanan dan pencerahan yang benar di nesia pada umumnya. Ini bukan harapan dan mimpi
keluarga dan masyarakat pada umumnya. Sehingga di siang bolong, akan tetapi ini adalah harapan
dengan bagitu, penyebaran informasi tentang kanker terbesar yang bisa terujud nyata bila semua langkah-
serviks di kalangan masyarakat tidak lagi menakut- langkah dan strategi-strategi yang telah di-planing-
kan dan langsung bisa dilihat buktinya pada diri setiap kan itu benar-benar dijalankan secara konsekuen
306 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 300–309

sesuai dengan kapasitas para tenaga lintas sektoral. mosi penyuluhan ini tenaga medis dan para kolega-
Harapan ini bukan hanya cerita di atas angin yang nya membentuk tim yang secara khusus bergerak
tidak bisa dirasakan kehadirannya di tengah-tengah dalam penanganan, pencegahan, dan pemeriksaan
masyarakat, akan tetapi fakta zero kanker serviks kanker serviks sedini mungkin di kelurahan Cam-
ini akan dirasakan betul oleh masyarakat bila seluruh purejo Kediri.
kekuatan lintas sektoral, pemberdayaan model Pembentukan tim dalam penanganan kanker
kampung IVA, pembinaan kader dan kontinutas serviks tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk dari
program yang telah dipatenkan menjadi aksi nyata eksternalisasi yang para aktor dalam upaya memini-
bersama secara kolosal demi masa depan Cam- malisasi dan bahkan menghilangkan sama sekali
purejo dan Indonesia (Ratna, Affan, Linda, Marisa, segala bentuk penyakit dan korelasinya dengan
Ningtiyas, Tyas, dan Juwariyah, 2019: Juli). kanker serviks. Sehingga dengan demikian, promosi
kesehatan termasuk dalam strategi memengaruhi
PEMBAHASAN masyarakat untuk membangun kesadaran bersama
Peran petugas kesehatan dalan pencegahan dalam merespon serta awareness dengan ancaman
kanker serviks melalui pemeriksaan dini IVA dalam yang mengerikan dari kanker serviks.
konsep penelitian ini mempunyai ragam peran yang Proses dialektika dalam promosi penyuluhan
mereka bisa lakukan dengan cara sistematis, terukur oleh petugas kesehatan dalam langkah nyata di
dan akurat. Sistematis terukur di sini dapat dijelaskan lingkungan sosial masyarakat yang menjadi sasaran
dengan konsep teori konstruksi sosial ala Berger dari program ini yaitu dengan metode dan strategi
dan Luckmann yang menjadi pisau analisis dari dari bawah ke atas (bottom up). Pengungkapan
pemabahasan hasil penelitian selama ini. Sehingga eksternalisai dengan cara bottom up ini pada
menjadi konpitibel bila ranah penelitian ini dibaca dasarnya dilakukan sebagai upaya untuk membentuk
dengan sudut pandang teori konstruksi sosial opini yang positif berkaitan dengan bahaya yang akut
sebagaimana dimaksud di atas. dari kanker serviks yang selama ini banyak meng-
Peranan petugas kesehatan secara khusus ancam kalangan kaum hawa. Pasalnya dengan
dalam upaya pencegahan penyakit yang paling demikian, cara ini tentunya akan direspon oleh
mematikan ini bisa dijelaskan dari langkah-langkah masyarakat tempat di mana program dan strategi
yang meraka lakukan selama berlangsung di tengah- ini digelindingkan.
tengah masyarakat. Sedikitnya paling tidak terdapat Mengapa harus bottom up? Cara dan strategi
tujuh langkah yang cukup terarah dan pencegahan ini dipilih karena bertujuan agar program pencegahan
ini agar masyarakat tidak lagi terkena penyakit dan pemeriksaan dini dan peran petugas kesehatan
kanker serviks khususnya di Campurejo dan Kota dapat berjalan sesuai dengan harapan yang
kediri pada umumnya. Apa yang dilakukan dalam diidealkan. Karena bagaimanapun, konsep bottom
bentuk manifestasi konkret di lapangan di mana up adalah bagian yang tak terpisahkan secara solid
mereka berbaur dengan masyarakat adalah meru- dari masyarakat itu sendiri. Maka, cukup beralasan
pakan bentuk nyata dari kepeduliannya terhadap kiranya bila langkah ekspresi awal – eksternalisasi
keberadaan masyarakat agar terbebas dari ancaman (Berger, 1994:4-5) oleh tenaga medis dalam
mematikan dari penyakit kanker serviks yang begitu penanganan penyakit kanker serviks ini diletakkan
mengerikan dan menakutkan. pada poin pertama.
Dalam bahasa teori konstruksi sosial apa-apa Apapun alasannya, pemahaman masyarakat
yang dituangkkan dalam bentuk agenda kegiatan terhadap kanker serviks tidak akan serta-merta
dan aksi nyata di lapangan oleh para tenaga medis meresap dalam hati sanubarinya tanpa terlebih
dan sejawatnya adalah merupakan bentuk dialektika dahulu diawali dengan stimulasi dari pihak-pihak
peran dan identitas yang dilakukan oleh tenaga eksternal yang bertujuan mengonstruk kepedulian
medis bersama-sama masyarakat sasarannya. masyarakat dengan menghidupkan nilai-nilai positif
Promosi penyuluhan sebagai bentuk langkah awal yang menjadi bagian tak terpisahkan oleh masya-
yang kemudian menguap dalam langkah eksterna- rakat. Dalam istilah yang sering didengungkan oleh
lisasi tenaga medis bisa dijelaskan sebagai strategi Berger bahwa masyarakat adalah kumpulan dari
wahid dalam upaya mengonstruk pemahaman subjektivitas-subjektivitas yang menggumpal men-
masyarakat terkait dengan keberadaan kanker jadi objektivasi yang disepakati bersama dan menjadi
serviks di tengah-tengah masyarakat. Dalam pro- bagian nilai-nilai yang juga diamini, dijalankan dan
Fadhillah, Indita, Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ... 307

dijaga bersama(Berger, 1994). Dalam ranah ini yang bergerak dalam ranah kesehatan, dukungan
strategi bottom up atau pendekatan dari bawah ke moral dari tokoh berpengaruh lainnya di tingkat
atas dengan melibatkan masyarakat secara utuh kelurahan atau seterusnya serta dukungan material
adalah cara yang paling tepat dalam mensukseskan dari tokoh yang bergerak di bidang ekonomi dan
agenda terpentingnya untuk menzerokan kanker bisnis. Dukungan dari aneka tokoh ini sebagai lan-
serviks di masyarakat. dasan patugas dalam upaya memengaruhi masyara-
Setelah melakukan promosi penyuluhan, maka kat agar sadar dan menyadari akan bahaya menge-
langkah berikutnya yang diambil oleh petugas rikan dari kanker serviks yang selama ini masih saja
kesehatan dalam perenannya untuk pencegahan dianggap biasa-biasa saja oleh masyarakat, dan
kanker serviks di lingkungan sosial masyarakat bahkan tidak peduli dan dianggap tidak berbahaya.
adalah sosialisasi. Dalam lingkup payung sosialisasi Maka, disinilah peran utama para tokoh untuk
ini, petugas kesehatan mem-break down langkah- dilibatkan secara langsung bersama dengan masya-
langkah konkretnya menjadi beberapa bagian kecil rakat lain di mana mereka hidup berdampingan.
yang secara otomatis akan memudahkan gerak Langkah keempat dan terakhir adalah pende-
cepat petugas kesehatan dalam upaya pencegahan katan dari rumah ke rumah (door to door). Lang-
kanker serviks semakin terkendali di kalangan kah ini termasuk jalan terakhir dan paling dasar yang
masyarakat. dilakukan petugas kesehatan dalam upaya pence-
Bentuk sosialisasi di tingkat kelurahan adalah gahan kanker serviks di lingkungan masyarakat.
bentuk sosialisasi bagian yang paling luas dalam Menyambangi satu rumah ke rumah lainnya adalah
tingkat desa yang diambil oleh petugas kesehatan skop yang paling kecil dari unsur struktur dan sistem
dalam pencegagan kanker serviks di masyarakat. sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Karena
Sosialisasi ini masih bersifat luas dan banyak merupakan struktur terkecil dari sistem masyarakat,
melibatkan masyarakat secara keseluruhan di tingkat maka peran keluarga dalam pemahaman terhadap
kelurahan. Pada sosialisasi tingkat ini petugas mesti bahaya kanker serviks adalah basis utama dalam
berhadapan dengan banyak kalangan dengan membangun kesadaran umum di lingkup sosial
beragam profesi, strata sosial, ekonomi dan kelas- masyarakat yang lebih luas.
kelas sosial. Maka konsekuensinya, tidak mudah bagi Strategi sosialisasi yang digunakan petugas
petugas kesehatan dalam sekali waktu dapat meme- kesehatan dengan segala jenis langkah-langkahnya
ngaruhi secara maksimal keseluruhan masyarakat yang disebutkan di atas, maka dapat dikonsep-
yang menjadi sasaran sosialisasinya berubah sesuai tualisasikan bahwa sosialisasi ini sebagai bagian dari
dengan harapan yang dicanangkan. kelanjutan eksternalisasi yang dilakukan sebelum-
Setelah sosialisasi tingkat kelurahan, langkah nya. Sosialisasi berfungsi sebagai internalisasi, agar
kedua adalah sosialisasi di lingkup Rukun Tangga semua agenda, rencana, dan program petugas
(RT). Sosialisasi pada lingkup ini semakin mengeru- kesehatan yang ditelah diplanningkan sebelumnya
cut dari pada sosialisasi tingkat pertama yang masih bisa masuk dan mengendap secara rapi di benak
cukup umum dan melibatkan banyak lapisan masyarakat dalam bentuk cara berpikir, pemahaman,
masyarakat. Pada sosialisasi ini ruang geraknya sikap, perilaku yang positif terhadap keberadaan
sudah sempit dan lebih mudah terjangkau baik kanker serviks di tengah-tengah mereka. Ketika
secara geografis maupun jejak pemahaman masya- keberadaan kanker serviks dapat dipahami dengan
rakat terhadap keberadaan kanker serviks yang benar maka dapat dipastikan penyakit yang mema-
dijelaskan oleh petugas kesehatan. Pada tingkat tikan ini akan menjauh dari lingkungan masyarakat.
sosialisasi ranah ini evaluasi keberhasilan bisa terlihat Sebab internalisasi nilai-nilai terkait kanker serviks
lebih jelas dan gamblang disebabkan akumulasi sasa- telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari inner
rannya tidak begitu besar dan masih dalam jang- voice mereka dan inilah yang disebut oleh teori
kauan yang relatif mudah. konstruksi sosial sebagai “darah dan daging” yang
Sosialisasi tingkat ketiga adalah pendekatan melembaga.
kepada tokoh-tokoh agama. Pada bagian ini petugas Langkah besar dari petugas kesehatan setelah
kesehatan melakukan langkah “memburu” legitima- sosialisasi adalah gerakan lintas sektoral. Dalam
si ragam perspektif, dari sudut pandang keagamaan gerakan ini para petugas kesehatan bersama-sama
bagi tokoh agama, pemahaman dan ilmu pengeta- dengan ragam profesi lintas sektor yang berupa
huan dari tokoh akademisi, kesehatan bagi tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, tokoh
308 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 3, Desember 2019, hlm. 300–309

kelurahan dan tenaga medis itu sendiri. Gerakan ini sungan waktunya masyarakat akan terus melaku-
lebih kepada aksi nyata di lapangan yang dilakukan kan penafsiran ulang sesuai dengan realitas sosial
secara bersama dalam upaya pencegahan secara yang melingkupinya, hingga kemudian tafsir baru
maksimal berkenaan dengan kanker serviks yang ini menuntut untuk diekspresikan dalam bentuk baru
mulai melanda di lingkungan sosial masyarakat. pemahaman tentang kanker serviks dari zaman dan
Sederhananya, promosi penyuluhan dan sosialisasi waktu yang berbeda. Inilah kemudian teori konstruk-
tidak akan berjalan sebagaimana mestinya bila tidak si sosial akan terus-menerus berdialektika dengan
dibarengi oleh aktualisasi dari para steackholder lingkungan masyarakat sepanjang masa. Karena
dari bermacam-macam profesi ini. Aktualisasi ini apa yang telah dicapai oleh masyarakat sebelumnya
adalah bentuk penerjemahan dari program yang terkait kanker serviks ternyata masih memberi pe-
telah dirumuskan sebelumnya, dan ini juga termasuk luang penafsiran (eksternalisasi) baru bagi generasi
wujud dari peran dan identitas yang dimainkan aktor setelahnya.
atau masyarakat dalam proses dialektika terus- Dengan demikian, peran petugas kesehatan
menerus tanpa henti dalam konsep kontruksi sosial tidak selesai sampai di sini saja karena telah berang-
masyarakat. gapan sukses membetuk objektivasi pemahaman
Gerakan lintas sektoral ini pada akhirnya me- yang benar di lingkungan sosial masyarakat tentang
rambah pada langkah berikutnya yaitu, “pem- bahaya kanker serviks, akan tetapi kesuksesan yang
bangunan” model kampung cantik IVA. Landasan telah diraihnya hanya bersifat sementara untuk
dari pembanguan kampung IVA ini merupakan waktu tertentu saja. Artinya ini hanya tentatif dan
realisasi dari pelembagaan pemahaman yang positif, tidak berlaku selamanya.
penuh kesadaran dan pemahaman yang mendalam Oleh karenanya, usaha baru, langkah baru,
tentang bahaya akut dari kanker serviks yang strategi baru dan pendekatan baru menjadi usaha
seringkali menjangkiti para wanita. Sehingga dengan ijtihad yang perlu dihadirkan bagi perkembangan
adanya kampung IVA ini dapat menggugah tingkat masyarakat dan generasi sesudahnya. Maka, peran
kesadaran masyarakat lebih dalam dengan selalu petugas kesehatan tidak akan pernah menemukan
berperilaku preventif terhadap penyakit yang satu ujung pangkalnya dalam upaya pencegahan kanker
ini. serviks di lingkungan sosial masyarakat.1 Inilah arti
Pelembagaan dan pembangunan model kam- sederhana dari penggunaan teori konstruksi sosial
pung IVA adalah objektivasi dari langkah-langkah ketika diterapkan dalam suatu kebijakan, peran, dan
yang telah dirambah sebelumnya di program pence- lain sebagainya dalam menganalisis realitas sosial
gahan dalam peran petugas medis guna upaya masyarakat dalam perspektif lingkaran dialektis
pencegahan terhadap kanker serviks. Objektivasi yang tiada hentinya. Karena proposisi teorinya cu-
dalam pemahaman masyarakat terhadap kanker kup sederhana, yaitu berangkat dari titik awal fakta,
serviks kemudian berbentuk lembaga kampung IVA menelusuri aneka warna-warni realitas dan kemu-
yang di dalamnya berisi perangkat dan piranti dian kembali lagi kepada lingkaran titik semula.
sumber-sumber nilai-nilai yang berkorelasi dengan Demikian pula dalam bentuk praktisya, petugas
pengetahuan tentang kanker serviks dari segala kesehatan dalam menjalankan perannya dimulai
sudut pandangnya. Sehingga fungsi kelembagaan dengan promosi kesehatan dilanjutkan dengan so-
ini menjadi rujukan bagi masyarakat baik secara fisik sialisasi dengan ragam bentuknya serta menyelusup
maupun nonfisik. Inilah yang kemudian oleh Berger ke ranah lintas sektoral yang berlanjut terus ke
disebut sebagai dialektika yang tidak berkesudahan pembangunan model kampung cantik IVA dengan
di lingkungan sosial masyarakat yang berawal dari program andalannya pemeriksaan gratis melaui
peran aktor dengan melakukan eksternalisasi tentang peningkatan cakupan pemeriksaan IVA dan dari
kanker serviks dan kemudian eksternalisasi ini medan terakhir ini kemudian kembali lagi ke permu-
diterima oleh masyarakat dalam bentuk internalisasi laan awal, yaitu promosi kesehatan dan begitu
kepada tiap-tiap individu dalam lingkungan sosial dan seterusnya. Ini artinya program yang dicanangkan
pada titik akhir mewujud fakta bersama –terobjek- oleh petugas kesehatan dalam upaya pencegahan
tivasi- yang diterima secama umum oleh semua kanker serviks berjalan berkelindan dalam kerangka
masyarakat. kontinuitas yang terus-menerus tanpa henti yang tak
Penerimaan secara massal oleh masyarakat ada ujung pangkalnya.
tentang bahaya kanker serviks dalam keberlang-
Fadhillah, Indita, Peran Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ... 309

KESIMPULAN berikutnya, yaitu; pertama, program pencegahan


Berdasarkan data hasil penelitian penulis kankser serviks yang dilakukan petugas kesehatan
dengan judul Peran Petugas Kesehatan dalam dengan melibatkan lintas sektor adalah langkah
Upaya Pencegahan Kanker Serviks Melalui Pening- positif yang perlu terus dilestarikan keberlanjutannya
katan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam untuk masa-masa yang akan datang. Lebih-lebih
Asetat (IVA) di Kelurahan Campurejo Kecamatan sistem hubungan yang lebih erat pada lintas sektoral
Kota Kediri dapat disimpulkan bahwa peran dan ini perlu ditingkatkan sehingga benar-benar menjadi
strategi petugas kesehatan di lapangan sangat mak- bagian yang tak terpisahkan dalam usaha pence-
simal dan sistematis. Bukti dari semua ini dapat gahan kanker serviks di lingkungan masyarakat
dilihat dari upaya petugas kesehatan dalam mem- bersama petugas kesehatan.
buat dan menyusun aneka program yang integratif- Kedua, penelitian ini mempunyai lingkup yang
interkoneksi serta berkelanjutan dalam satu tema sangat sempit (kelurahan) dan tidak mungkin bisa
besar, guna menghasilkan Peningkatan Cakupan digeneralisasikan kepada tahap tingkat yang lebih
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tinggi. Untuk itu, penelitian lanjutan dengan cakupan
di Kelurahan Campurejo Kecamatan Kota Kediri yang lebih luas, misalnya tingkat mempunyai Kabu-
dalam mencapai pencegahan kanker serviks paten/kota menjadi sangat penting agar supaya per-
Dalam struktur program tersebut sosialisasi masalahan tentang kanker serviks di tengah-tengah
adalah salah satu program inti yang menjadi jalan masyarakat lebih beragam dan variasi validitas yang
bagi petugas kesehatan untuk bisa menggugah kesa- lebih absah dari sekedar penelitian tingkat kelurahan.
daran masyarakat terkait dengan keberadaan dan
bahaya kanker serviks. Aktualisasi sosialisasi ini DAFTAR PUSTAKA
petugas kesehatan memulai dari tingkat paling Apriningrum, Nelly & Insi F. (2017). “Evaluasi Input Pada
bawah; door to door, rukun tangga-rukun tangga, Program Pencegahan Kanker Serviks Dengan
sampai ke tingkat kelurahan. Akan tetapi, satu hal Pemeriksaan Iva Di Kabupaten Karawang”, Jurnal
yang tidak dapat ditinggalkan dalam proses Bidan “Midwife Journal” Volume 3 No. 02 dalam
fi le: ///C:/User s/Peopl e/Dowloads/234027-
sosialisasi ini yaitu; petugas kesehatan melibatkan
evaluasi-input-pada-program-pencegahan-k-
aneka strata sosial masyarakat yang di dalamnya bc9ed494.pdf, diakses 24 Agustus 2018.
terdapat para tokoh agama, tokoh masyarakat, para Berger, Peter L. (1994). Langit Suci; Agama Sebagai
akademisi, dan aparatur desa. Realitas Sosial. LP3ES. Jakarta.
Sehingga dengan melibatkan para aktor penting ————-’ Peter L & Luckmann, Thomas.(2013) Tafsir
tersebut akhirnya bermuara pada pembentukan Sosial Atas Kenyataan; Risalah Tentang Sosiologi
promotor pemberdayaan model kampung IVA di Pengetahua. LP3ES. Jakarta.
Kelurahan Campurejo Kecamatan Kota Kediri. Fauza Miftahil dkk.( 2019). “Faktor yang Berhubungan
Pembentukan pranata sosial berupa model kampung dengan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA di
IVA ini adalah bagian dari usaha integratif dari Puskesmas Kota Padang” Jurnal Promosi Kesehat-
an Indonesia Vol. 14 / No. 1 Universitas Andalas
petugas kesehatan dalam upaya untuk penyadaran
Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi
masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan Kesehatan. (2015). Stop Kanker Infodatin-Kanker.
deteksi dini terhadap kanker serviks dengan melaku- Soebachman, Agustina. (2011). Awas 7 Kanker Paling
kan pemeriksaan gratis, cepat dan menjaga asas Mematikan !. Yogyakarta. Syura Media Utama
kerahasiaan dari organ intim kewanitaan. Sundari dan Erna Setiawati.(2018). Pengetahuan Dan
Dukungan Sosial Mempengaruhi Perilaku Deteksi
SARAN Dini Kanker Servik Metode Iva. Indonesian Journal
of Midwivery (IJM) Vol 1: No 1 Universitas Ngudi
Dalam bagian ini penulis mempunyai dua saran
Waluyo Ungaran.
yang dapat menjadi rekomendasi untuk tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai