Pdfslide - Tips - Laporan Pendahuluan Nutrisidoc
Pdfslide - Tips - Laporan Pendahuluan Nutrisidoc
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan makanan
yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang dimakan
seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah zat organik dan
anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan untuk pertumbuhan dan
untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi normal semua proses tubuh.
(Kozier, 2010)
2. Gangguan Menelan
Batasan Karakteristik
a. Gangguan Fase esofagus
Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
Pernapasan bau asam
Bruksisme
Nyeri epigastrik
Menolak makan
Nyeri uluhati
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
Bangun malam karena mimpi buruk
Batuk malam hari
Terlihat bukti kesulitan menelan
Odinofagia
Regurgitasi isi lambung
Menelan berulang
Keluhan “ada yang menyangkut”
Kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan
Pembatasan volume
Muntah
Muntahan di bantal
Gastrointestinal Malnutrisi
obesitas
Kelebihan nutrisi
Ketidakseimba-
ngan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
D. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan
nutrisi adalah sebagai berikut :
Kadar total limfosit
Albumin serum
Zat Besi
Transferin serum
Kreatinin
Hemoglobin
Hematokirit
Keseimbangan nitrogen
E. Penatalaksanaan Medis
a. Nutrisi enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan
nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem pencernaan). Nutrisi enteral
juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak
mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian
makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total
(TPN) atau hiperalimentasi intravena (IV H), diberikan jika saluran
gastrointestinal tidak berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas
fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi
parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke
vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori
yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya
dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan
oleh darah klien. (Nurjanah, 2011)
F. Pengkajian
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi
yang berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup,
dan faktor –faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok :
1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri
Pengukuran fisik meliputi, tinggi badan dan berat berat badan. Pengukuran
antropometri sistem pengukuran ukran dan ssunan tubuh dan bagian
khusus tubuh. Pengukuran antropometri yang membantu dalam
mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk
lingkar pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah atas.
2. Tes Laboratorium Dan Biokimia
Tes – tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan,
fungsi hati, fungsi ginjal, dan adanya penyakit. Tes biasanya diguakan
untuk mempelajari status nutrisi termasuk ukuran protein plasma seperti
albumin, transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan
zat besi, dan hemoglobin. Tes – tes lain digunakan untuk menentukan
status nutrisi termasuk ukuran imunitas, seperti penundaan sensitivitas
kutaneus, dan ukuran metabolism protein.
3. Riwayat Diet Dan Kesehatan
Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien,
sebaik informasi tentang pilihan, alergi, masalah dan area yang
berhubungan lainnya, seperti kemampuan klien untuk memperoleh
makanan. Selama mengkaji riwayat keperawatan perawat juga
menggabungkan informasi tentang tingkat aktivitas klien untuk
menentukan kebutuhan energy dan membandingkannya dengan asupan
makanan.
Faktor yang mempengaruhi pola diet :
a. Status Kesehatan
b. Kultur Dan Agama
c. Status Sosioekonomi
d. Pilihan Pribadi
e. Faktor Psikologis
f. Alcohol Dan Obat
g. Kesalahan Informasi Dan Keyakinan Terhadap Makanan
4. Observasi Klinis
Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi
klien tanda – tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang tidak tepat
mempengaruhi semua system tubuh, petunjuk malnutrisi dapat diobservasi
selama pengkajian fisik.
G. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
a. Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
b. Faktor yang Berhubungan
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Ketidakmampuan menelan makanan
Faktor psikologis
c. Batasan Karakteristik
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makanan
Berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Kehilangan rambut berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang makanan
Kurang informasi
Kurang minat pada makanan
Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
Kesalahan konsepsi
Kesalahann informasi
Membran mukosa pucat
Ketidakmampuan memakan makanan
Tonus otot menurun
Mengeluh gangguan sensasi rasa
Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA
Cepat kenyang setelah makan
Sariawan rongga mulut
Steatorea
Kelemahan otot pengunyah
Kelemahan otot untuk menelan
2. Gangguan Menelan
a. Definisi
Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan
struktur atau fungsi oral, faring, atau esofagus
b. Faktor yang Berhubungan
Defisit Kongenital
Masalah perilaku makan
Gangguan dengan hipotonia signifikan
Penyakit jantung kongenital
Gagal bertumbuh
Riwayat makan dengan slang
Obstruksi mekanis
Gangguan neuromuskular
Malnutrisi energi-protein
Gangguan pernapasan
Anomali saluran napas atas
Masalah Neurologis
Akalasia
Defek anatomik didapat
Paralisis serebral
Gangguan saraf kranial
Keterlambatan perkembangan
Defek esofagus
Abnormalitas orofaring
Prematuritas
Penyakit refluks gastroesofagus
Abnormalitas laring
Defek laring
Defek nasal
Defek rongga nasofaring
Defek trakea
Trauma
Cedera kepala traumatik
Anomali jalan napas atas
c. Batasan Karakteristik
Gangguan Fase esofagus
Abnormalitas pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan
Pernapasan bau asam
Bruksisme
Nyeri epigastrik
Menolak makan
Nyeri uluhati
Hematemesis
Hiperekstensi kepala
Bangun malam karena mimpi buruk
Batuk malam hari
Terlihat bukti kesulitan menelan
Odinofagia
Regurgitasi isi lambung
Menelan berulang
Keluhan “ada yang menyangkut”
Kegelisahan yang tidak jelas seputar waktu makan
Pembatasan volume
Muntah
Muntahan di bantal
Gangguan fase oral
Abnormalitas pada fase oral pada pemeriksaan menelan
Tersedak sebelum menelan
Batuk sebelum menelan
Ngiler
Makanan jatuh dari mulut
Makanan terdorong keluar dari mulut
Muntah sebelum menelan
Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
Masuknya bolus terlalu dini
Bibir tidak menutup rapat
Kurang mengunyah
Kurang kerja lidah untuk membentuk bolus
Makan lama dengan konsumsi sedikit
Refluks nasal
Piecemeal deglutition
Makanan terkumpul di sulkus lateral
Sialorea
Pembentukan bolus terlalu lambat
Kelemahan mengisap yang mengakibatkan ketidakcukupan
mengatup puting
Gangguan fase faring
Abnormalitas pada fase faring pada pemeriksaan menelan
Gangguan posisi kepala
Tersedak
Batuk
Keterlambatan menelan
Menolak makan
Muntah
Suara seperti kumur
Ketidakadekuatan elevasi
Menelan berkali-kali
Refluks nasal
Infeksi paru berulang
Demam yang tidak jelas penyebabnya
H. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Ketidakseimban Setelah dilakukan asuhan NIC
gan Nutrisi keperawatan … x 24 jam Nutrition Management
Kurang dari diharapkan masalah a. Kaji adanya alergi makanan
Kebutuhan keperawatan b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Tubuh ketidakseimbangan nutrisi menentukan jumlah kalori dan
kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi yang dibutuhkan pasien
dapat teratasi dengan : c. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
Kriteria Hasil d. Anjurkan pasien untuk
a. Adanya peningkatan meningkatkan protein dan
berat badan sesuai vitamin C
dengan tujuan e. Berikan substansi gula
b. Berat badan ideal sesuai
f. Yakinkan diet yang dimakan
dengan tinggi badan
mengandung tinggi serat untuk
c. Mampu
mencegah konstipasi
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi g. Berikan makanan yang terpilih
d. Tidak ada tanda-tanda (sudah dikonsultasikan dengan
malnutrisi ahli gizi)
e. Menunjukkan h. Ajarkan pasien bagaimana
peningkatan fungsi membuat catatan makanan harian
pengecapan dari i. Monitor jumlah nutrisi dan
menelan kandungan kalori
f. Tidak terjadi penurunan j. Berikan informasi tentang
berat badan yang berarti kebutuhan nutrisi
k. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam batas normal
b. Monitor adanya penurunan berat
badan
c. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
d. Monitor interaksi anak atau orang
tua selama makan
e. Monitor lingkungan selama
makan
f. Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
g. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
j. Monitor mual dan muntah
k. Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
l. Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
m. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
n. Monitor kalori dan intake kalori
o. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papilla lidah dan
cavitas oral
p. Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
2 Gangguan NOC NIC
Menelan Setelah dilakukan asuhan Apriration Precautios
keperawatan … x 24 jam a. Memantau tingkat kesadaran,
diharapkan masalah reflex batuk, reflex muntah, dan
keperawatan gangguan kemampuan menelan
menelan pada pasien dapat b. Memonitor status paru
teratasi dengan menjaga/mempertahankan jalan
Kriteria Hasil : nafas
a. Dapat mempertahankan c. Posisi tegak 90 derajat atau
makanan dalam mulut sejauh mungkin
b. Kemampuan menelan d. Jauhkan manset trakea
adekuat meningkat
c. Pengiriman bolus ke e. Jauhkan pengaturan hisap yang
hipofaring selaras
tersedia
dengan reflex menelan
d. Kemampuan untuk
f. Menyuapkan makanan dalam
jumlah kecil
mengosongkan rongga
mulut g. Periksa penempatan tabung NG
e. Mampu mengontrol atau gastrostomy sebelum
mual dan muntah menyusui
f. Imobilitas konsekuensi : h. Periksa penempatan tabung NG
fisiologis atau gastrostomy sisa sebelum
g. Pengetahuan tentang makan
prosedur pengobatan i. Hindari makan, jika residu tinggi
h. Tidak ada kerusakan tempat "pewarna" dalam tabung
otot tenggorong atau pengisi NG
otot wajah, menelan, j. Hindari cairan atau
menggerakkan lidah menggunakan zat pengental
atau reflex muntah k. Penawaran makanan atau cairan
i. Pemulihan pasca yang dapat dibentuk menjadi
prosedur pengobatan bolus sebelum menelan
j. Kondisi pernapasan, l. Potong makanan menjadi
ventilasi adekuat potongan-potongan kecil
k. Mampu melakukan m. Permintaan obat dalam bentuk
perawatan terhadap non obat mujarab
pengobatan parenteral
l. Mengidentifikasi faktor n. Istirahat atau menghancurkan pil
emosi atau psikologis sebelum pemberian
yang menghambat o. Jauhkan kepala tempat tidur
menelan ditinggikan 30 sampai 45 menit
m. Dapat mentoleransi setelah makan
ingesti makanan tanpa p. Sarankan pidato/berbicara
tersedak patologi berkonsultasi
n. Menyusui adekuat q. Sarankan barium menelan kue
o. Kondisi menelan bayi atau video fluoroskopi
p. Memelihara kondisi gizi
: makanan dan asupan
cairan ibu dan bayi
q. Hidrasi tidak ditemukan
r. Pengetahuan mengenai
cara menyusui
s. Kondisi pernafasan
adekuat
t. Tidak terjadi gangguan
neurologis