GEOLOGI REGIONAL
Secara fisiografi Cekungan Jawa Barat Utara berada pada barat laut Pulau
Jawa hingga lepas pantai utara Pulau Jawa yang secara umum pada bagian utara
cekungan merupakan daerah Paparan Sunda, pada bagian selatan cekungan
merupakan jalur perlipatan Bogor, pada bagian barat cekungan merupakan Paparan
Pulau Seribu dan pada bagian timur cekungan merupakan daerah Pengangkatan
Karimun Jawa.
Gambar II.1 Peta Kontur Batuan Dasar Cekungan Jawa Barat Utara
(Noble et al, 1997)
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
Terdapat sesar utama pada Cekungan Jawa Barat Utara yang berorientasi
utara hingga selatan dan berumur Pra-Tersier, sehingga terjadi pemisahan menjadi
3 sub-cekungan yang merupakan blok turunan dari sesar utama. Ketiga sub-
cekungan tersebut antara lain, Sub-Cekungan Jatibarang, Sub-Cekungan Pasir Putih
dan Sub-Cekungan Ciputat yang dibatasi oleh tiga tinggian yaitu Tinggian
Kendanghaur Gantar, Tinggian Rengasdengklok dan Tinggian Tangerang.
Secara geologi cekungan ini terbentuk akibat interaksi sesar menganan yang
arah renggangannya yaitu utara hingga selatan (Hamilton, 1979). Deformasi
menyebabkan aktifnya sesar tua, sehingga berkembangnya struktur inverse yang
jarang ditemui pada cekungan ini. Umumnya rifting yang berorientasi utara hingga
selatan merupakan akibat dari aktivitas sesar geser.
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
II.2.3 Syn-Rift II (Oligosen)
Batupasir pada anggota deltaik Formasi Talang Akar terdiri dari litologi
batupasir dengan ukuran butir halus yang tergolong anggota deltaik dan
litologi batubara yang semakin berkurang menuju marine Talang Akar.
Pembentukan Cekungan Jawa Barat Utara terdiri dari tiga elemen utama,
yaitu Zona Subduksi, lempeng Hindia dan Magmatic Arc yang dijelaskan pada
sistem active margin. Kondisi ini ditunjukkan oleh fisiografi dari sistem busur non
Vulkanik, busur Vulkanik Sunda, kepulauan Jawa, Cekungan Muka Busur dan
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
Cekungan Belakang Busur. Hal ini terjadi pada Kala Neogen dengan ciri-ciri
adanya busur Vulkanik Jampang yang bermigrasi selatan Jawa Barat ke arah utara
dari Kala Neogen hingga Resen.
Pada Kala Kapur Akhir hingga Tersier Awal, Cekungan Jawa Barat Utara
merupakan Fore Arc Basin yang mengindikasikan kontrol “Meratus Trend”. Pada
Kala Eosen hingga Oligosen terjadi sesar geser yang membentuk Cekungan Jawa
Barat Utara sebagai Pull-Apart Basin dan ditemuinya sesar bongkah yang memiliki
arah orientasi utara hingga selatan. Berlangsungnya proses sedimentasi yang
diawali dengan endapan lakustrin dan vulkanik yang membentuk Formasi
Jatibarang dan dilanjutkan dengan endapan Formasi Talang Akar yang diakhiri oleh
pengendapan Formasi Baturaja.
Jalur subduksi terjadi pada Kala Oligosen hingga Kala Miosen yang terbentuk
di selatan Jawa yang membentuk jalur vulkanik yang menghasilkan endapan old
andesite dimana fase ini termasuk ke dalam fase tektonik kedua yang memiliki pola
tektonik dengan orientasi dari barat hingga timur. Hal ini menyebabkan terjadinya
sesar naik dari arah selatan yang bergerak ke arah utara yang disebut thrust foldbelt
system. Terendapkannya Formasi Cibulakan pada Kala Miosen Awal dan diakhiri
dengan terendapkannya Formasi Parigi.
Stratigrafi pada Cekungan Jawa Barat Utara dibagi menjadi dua bagian, yaitu
stratigrafi Paleogen (Eosen – Oligosen) dan Neogen (Miosen – Pliosen) (Noble et
al, 1997). Sedimen Paleogen terendapkan pada cekungan rift yang dapat dibagi
menjadi dua, yaitu endapan syn-rift yang diwakili oleh Formasi Talang Akar bagian
bawah yang termasuk endapan fluvial dan pre-Talang Akar, sedangkan endapan
post-rift diwakili oleh Formasi Talang Akar bagian atas yang termasuk endapan
fluvio-deltaic dan Formasi Baturaja.
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
Sedimen Neogen diwakili Formasi Baturaja, Formasi Cibulakan, Formasi
Parigi dan Formasi Cisubuh yang berada pada cekungan belakang busur (back arc
basin) dan berpola struktur Jawa. Pada periode ini pola struktur Sunda berperan
secara lokal.
Berupa formasi early sin-rift pada bagian tengah hingga timur dari
cekungan. Formasi ini hampir tidak dijumpai pada bagian barat cekungan.
Litologi terdiri dari tuf, breksi dan konglomerat pada fasies fluvial-marine.
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
Gambar II.2 Paleogeografi Jawa Barat pada Oligosen Akhir
(Clement dan Hall, 2007)
Formasi ini terdiri dari litologi batugamping berupa reef build-up yang
menandai fase post-rift yang menutupi sedimen klastik yang berada pada
Formasi Talang Akar fasies marine. Batugamping terumbu ini hanya berada
di daerah tinggian dan berkembang juga pada dalaman Jatibarang.
a. Massive
Secara tidak selaras terendapkan diatas Formasi Baturaja yang
terdiri dari perselingan litologi batulempung dan batupasir dengan
ukuran butir halus hingga sedang. Terdapat kandungan hidrokarbon
pada kelompok massive ini.
10
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
b. Main
Berada diatas kelompok massive yang terendapkan selaras
dimana kelompok ini terdiri dari perselingan litologi batulempung dan
batupasir dengan ukuran butir halus hingga sedang. Saat awal
pembentukan, berkembangnya batugamping serta blangket pasir
disebut Mid Main Carbonate (MMC).
c. Pra-Parigi
Kelompok ini secara selaras terendapkan berada diatas kelompok
main. Terdiri dari perselingan litologi dolomit, batugamping, batulanau
dan batupasir. Pada Kala Miosen Tengah hingga Miosen Akhir
terendapkan pada lingkungan Neritik Tengah hingga Neritik Dalam
(Arpandi dan Padmosukimo, 1975).
11
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi
Gambar II.3 Stratigrafi Cekungan Jawa Barat Utara (Noble et al, 1997)
12
Analisis fasies dan sekuen stratigrafi formasi talang akar berdasarkan data log dan batuan inti, lapangan AYP
cekungan Jawa Barat Utara
Adam Yoga Pambudi