2016-2017
Mengapa
dipelajari?
METODELOGI PENELITIAN
1) Masalah penelitian
2) Telaah teoritis
3) Pengujian fakta
4) Kesimpulan
Masalah/
Pertanyaan Penelitian
Kesimpulan
METODELOGI PENELITIAN
Pengertian
Tahapan Penelitian
1. Persiapan / membuat usulan penelitian.
2. Pengumpulan informasi (data sekunder, data primer, dan
data eksperimen).
3. Analisis / pengolahan data.
4. Penyusunan hasil (laporan penelitian seperti ; Skripsi.
Thesis, dan Disertasi).
Membuat Usulan Penelitian
1. Judul.
2. Latar belakang.
3. Identifikasi masalah.
4. Maksud dan tujuan penelitian.
5. Kegunaan penelitian.
6. Kerangka pemikiran dan hipotesa.
7. Metodelogi penelitian.
8. Waktu dan lama penelitian.
9. Personalia penelitian.
10. Perkiraan biaya.
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang
5. Kegunaan Penelitian
Aspek manfaat hasil penelitan baik langsung maupun tidak langsung.
Contoh :
Penelitian diharapkan menjadi informasi yang bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait guna meningkatkan produksi domba priangan.
6. Kerangka Pikiran dan Hipotesis
Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian Historis
Penelitian Deskritif
Penelitian Perkembangan
Penelitian Kasus dan lapangan
Penelitian Eksploratif
Penelitian Korelasional
Penelitian Eksperimen
Penelitian Tindakan
PRINSIP DASAR
PERANCANGAN
PERCO BAAN
Metode Penelitian
Penelitian Historis
Penelitian Deskritif
Penelitian Perkembangan
Penelitian Kasus dan lapangan
Penelitian Eksploratif
Penelitian Korelasional
Penelitian Eksperimen
Penelitian Tindakan
Penelitian Historis
Tujuan :
untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif,
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta
mensintesakan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh
kesimpulan yang kuat
Ciri-ciri:
❖ Data yang diolah biasanya data yang diobservasi orang lain (data
sekunder) sehingga keasliannya, ketepatan, dan sumber data perlu
diperhatikan
❖ Dimungkinkan pula adanya data primer. Bila ada, harus diberikan prioritas.
❖ Untuk memeriksa bobot data dilakukan dengan kritik internal dan eksternal
Kritik internal : menguji motif, kejujuran dan keterbatasan peneliti dalam
pengumpulan data
Kritik ekternal : relevansi, keaslian dan akurasi data
Penelitian Deskriptif / Survey
Tujuan :
Untuk membuat pencandraan / gambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek peneliatian
tertentu.
Ciri-ciri:
❖ Tidak ada : pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi
hubungan antar variabel penelitian (korelasional)
❖ Memerlukan data yang benar-benar representatif/mewakili obyek
penelitian
❖ Proses pengambilan sampel penelitian harus teliti
Tujuan :
Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu obyek
atau gejala sebagai fungsi waktu.
Ciri-ciri:
❖ Penelitian ini menuntut pengamatan yang berkelanjutan (kontinyu)
❖ Dapat dilakukan secara longitudinal (fungsi waktu) maupun cross-sectional
Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan :
Untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial : individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat
Ciri-ciri:
❖ Obyek penelitian berupa unit sosial tertentu
❖ Sampel sedikit tetapi variabel pengamatan banyak
❖ Kesimpulannya terbatas pada unit sampel tertentu dan tidak dapat digeneralisasi
pada tingkat populasinya (cenderung subyektif)
Tujuan :
Untuk mengetahui hubungan (korelasional) antara variabel-variabel penelitian
Ciri-ciri:
❖ Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan
metode eksperimen (tidak dapat dimanipulasi / dikontrol)
❖ Memungkinkan pengukuran beberapa variabel yang saling berhubungan secara
serentak
❖ Output dari penelitian ini adalah tarah / tinggi rendahnya hubungan dan bukan
ada atau tidaknya hubungan secara kausal
❖ Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel lain.
Tujuan :
Untuk mengembangkan keterampilan – keterampilan baru, cara pendekatan baru,
atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia aktual (lapangan)
Ciri-ciri:
❖ Praktis dan langsung relevan dengan situasi aktual di lapangan (empiris)
❖ Menyediakan kerangka / sistematika yang teratur untuk memecahkan masalah
dengan perkembangan baru yang lebih baik
❖ Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama masa
penelitian (inovatif)
❖ Tidak selalu menuntut adanya hipotesis dan kontrol variabel
Tujuan :
Untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental
suatu kondisi / perlakuan dan membandingkannya dengan
kelompok eksperimental yang tidak dikenai kondisi / perlakuan
yang sama.
Ciri-ciri:
❖ Menuntut pengaturan variabel dan kondisi / perlakuan
eksperimen
❖ Menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimental
❖ Menggunakan hipotesis terutama tentang akibat perbedaan
perlakuan
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERCOBAAN
1. Rancangan Perlakuan
a. Satu Faktor
b. Dua Faktor
* Faktorial
- Bersilang
- Tersarang
* Split plot
* Split blok
c. Tiga Faktor atau lebih
* Faktorial
- Bersilang
- Tersarang
- Campuran bersilang dan tersarang
* Split-split plot
* Split-split blok
2. Rancangan Lingkungan
* Rancangan acak lengkap (RAL)
* Rancangan acak kelompok (RAK)
* Rancangan bujur sangkar latin (RBSL)
* Rancangan lattice
- Lattice seimbang
- Triple Lattices
- Quadruplet Lattices
3. Rancangan Pengukuran
* Kualitas
- Tingkat keberhasilan baik atau buruk
- Permukaan daging kasar atau halus, dsb
* Kuantitas
- Luas penampang kulit
- Berat telur
- Jumlah bakteri, dsb
TIGA CARA PENGUMPULAN DATA :
Sensus
Sampling
Study kasus
Non Probability
Accidental Sampling
Quota Sampling
***)
Cluster Sampling
Purposive sampling
Doubel Sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Sampel
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Sampel
CLUSTER SAMPLING
Sampel
SKALA PENGUKURAN
Skala Nominal
Berbentuk bilangan, tapi bilangan tersebut fungsinya hanya
untuk membedakan dari unit satu ke unit lain.
Operasi aritmatika tidak berlaku
Contoh : Jenis kelamin
Skala Ordinal
Apabila ada suatu populasi, populasi dapat di bagi menjadi
beberapa bagian dan tiap bagian di beri nomor.
Contoh : Penggolongan ukuran, umur.
Skala Interval
Sama dengan skala ordinal hanya disini terdapat suatu faktor
konstanta sebagai selisih yang diketahui.
Contoh : skala temperatur, pH.
Skala Ratio
Skala pengukuran interval yang konstantanya berharga nol
(titik nol jelas).
Contoh : kepadatan populasi, jumlah ternak.
DATA BERDASAR SKALA PENGUKURAN
◼ Kualitatif :
▪ Nominal
▪ Ordinal
◼ Kuantitatif :
▪ Interval
▪ Ratio
Skala Pengukuran Uji statistika yang Cocok
Nominal • Modus
• Frekuensi
• Koefisien kontingensi
Ordinal • Median
• Korelasi spearman
• Korelasi kendal
Interval • Rata-rata
• Simpangan baku
• Korelasi person
• Koefisien regresi
Ratio • Rata-rata
• Simpangan baku
• Koefisien variasi
• Koefisien regresi
• Korelasi person
• Dsb
Jumlah Kelompok
2 Kelompok > 2 Kelompok Uji Korelasi
Independen Berkaitan Independen Berkaitan
1. Nominal
• Chi kuadrat Koefisien
Mc Nemar Chi kuadrat Cohron Q
• Ekshak fisher Contingensi
(n<20)
2. Ordinal • Uji tanda Kruskal -willis Friedman • Spearman
• Kolmogorovsm Data ; skor Data ; skor Data ; skor (skor)
irrnov • Wilcoxon skor • Kendal
• Man – whitney (Frek / skor)
skor
3. Interval • Uji t • Anova Dist
• Uji t berpasangan normal Pearson normal
Friedman
Dis normal n<30 Dist.normal • Kruskal Spearman tidak
Tidak normal
• Mann Withney • Wilcoxon tidak willis normal
Tidak normal normal Tidak normal
4. Eksperimen uji t Uji t berpasangan Anova
TIPE ANALISIS APA?
Membedakan 2 kelompok atau lebih:
Uji t, Anova, GLM, REML.
Uji Lanjut : LSD, Dunnett, Tukey, Duncan dll
Hubungan:
Regresi, Korelasi, Path Analisis, LISREL
UJI T
1. Test 1 sampel
2. Test 2 sampel berpasangan
3. Test 2 sampel tidak berpasangan
Jika
hasil signifikan, rataan salah satu faktor
ada yang berbeda
UJI LANJUT
RANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
Apa
bedanya ?
RANCANGAN PERLAKUAN
Satu faktor
Dua faktor/lebih
Faktorial
Bersilang
Tersarang
Split plot
Split blok
RANCANGAN LINGKUNGAN
Rancangan Lattice
Lattice seimbang.
Tripel lattice.
Quadruple lattice.
STATISTICAL SOFTWARES
Programming:
SAS, Genstat, Ecxell
Medium :
Minitab, SPSS
Statistica, Systat, SPSS
Regressi
FitCurv
Curve expert
StatView
SPSS
Ecxell
Pengaruh kulit nanas terhadap performa domba
janta pra sapih
Perlakuan
Ulangan
P1 P2 P3 … Pn
1 Y11 Y21 Y31 . Y1n
2 Y12 Y22 Y32 . Y2n
3 Y13 Y23 Y33 . Y3n
. . . . . .
. . . . . .
N Y1n Y2n Y3n . Ynn
Total Y1 Y2 Y3 Yn
Rata-rata
Model : Yij = + i + ij
Yij = pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j.
= rataan umum.
i = pengaruh perlakuan ke-i.
ij = pengaruh acak perlakuan ke-i ulangan ke-j / galat.
Analisis
Rumus untuk menghitung jumlah kuadrat (JK) dibedakan menjadi
dua yaitu untuk percobaan dengan ulangan setiap perlakuan sama
dan ulangan setiap perlakuan tidak sama. Untuk percobaan dengan
ulangan setiap perlakuan sama dapat dirumuskan sebagai berikut :
Perlakuan
Ulangan
P1 P2 P3 … Pn
1 Y11 Y21 Y31 . Y1n
2 Y12 Y22 Y32 . Y2n
3 Y13 Y23 Y33 . Y3n
. . . . . .
. . . . . .
N Y1n Y2n Y3n . Ynn
Total Y1 Y2 Y3 Yn
Rata-rata
Sumber db JK KT F Hitung
keragaman
Perlakuan t-1 JKP JKP KTP
KTP = KTG
Tabel t −1
Sidik Galat t(r-1) JKG JKG
Ragam KTG =
t (r − 1)
Ulangan R1 R2 R3
Contoh : 1 12.86 19.64 39.68
2 12.34 21.43 40.91
Pada suatu percobaan, sejumlah susu 3 11.69 21.42 42.86
segar diberi pengawet makanan yang 4 15.58 23.21 45.62
berbeda kandungan zat pengawetnya
5 13.38 28.57 41.69
(R1, R2, dan R3), kemudian rata-rata
6 14.61 16.26 40.89
daya tahannya diukur setiap jam,
hasilnya adalah sebagai berikut 80.46 130.50 251.65
rataan 13.41 21.75 41.94
x2 = (12.86)2 + …+ (14.61)2 + (19.64)2 + … + (16.26)2 + (39.68)2 + … + (40.89)2
= (R1 ) + ( R2 ) + ( R3 )
= 14588.01
2
Y.. (462.61) 2
FK = = = 11889.33
tr 6 x3
Heterogen
I
II
III
Modal Linier
Yij = + i + j + eij
Yij = Nilai pengamatan ke-I dalam kelompok ke-j
= Nilai tengah populasi
i = Pengaruh aditif perlakuan ke-i
j = Pengaruh aditif dari kelompok ke-j
Eij = Galat
Hipotesis H0 : 1 = 2 …………… t
H1 : minimal ada i tidak sama.
Tata Letak
Perlakuan Total
Kelompok
1 2 ………. t kelompok
1 Y11 Y21 Yt1 Y1
2 Y12 Y22 Yt2 Y2
3 Y13 Y23 Yt3 Y3
…….. ……………… …………. ……….. ……………
r Y1r Y2r Ytr Yr
Perlakuan Y1 Y2 Yt Y..
Faktor Koreksi (FK) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
2
Y12 Y22 Yn2 Yi.2
− FK =
Y..
FK = JKP == + + ... + − FK
t xr t t t t
Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKK =
Yij ij
2
− FK
total
JKT = (Yij − Y.. )
i r
2
Perlakuan
Kelompok Umur
R1 R2 R3 R4 Total Kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 5 10 5 23
4 5 5 9 2 21
Total Perlakuan 13 19 34 18 84
Rata-rata 3.25 4.75 8.50 4.50 5.25
2
Y.. (84) 2 i r
FK = = = 441 JKT = Yij2 − FK = (22 + 32 + ... + 52 + 22 ) − 441 = 81
total 4 x 4 i =1 j =1
Keputusan
•F.Hitung > F Tabel (5%).
•H0 ditolak atau terima H1.
Ransum nyata mempengaruhi bobot badan domba
Kesimpulan
Dari analisis ragam dapat disimpulkan bahwa rata-rata sesungguhnya dari keempat perlakuan
ransum yang dicobakan tidak semuanya sama
Tambahan Catatan
Dalam RAK kita tidak bisa menguji pengaruh kelompok (j) dengan menggunakan uji F,
karena pembentukan kelompoknya tidak acak
❖ Mempunyai kemampuan besar dalam mengendalikan
komponen keragaman unit percobaan dari dua arah (arah
baris dan arah kolom).
3 D B A C 2 A D B C
C D B A 4 D A C B
4
1 C B A D
No kolom 1 2 3 4
No kolom 2 4 1 3
Lajur Total baris
C1 C2 C3 C4
Baris (Yi.)
B1 B C D A
Y1.
Y11 Y12 Y13 Y14
B2 A D B C
Y2.
Y21 Y22 Y23 Y24
B3 D A C B
Y3.
Y31 Y32 Y33 Y34
B4 C B A D
Y4.
Y41 Y42 Y43 Y44
Total lajur
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y..
(Yj.)
Model Linier dan Penguraian Keragaman Total
Keterangan :
i = 1, 2, . . . r
j = 1, 2, . . . r
k = 1, 2, . . . r
Yij(k) = Pengamatan pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom ke-j
µ = Rataan umum
k = Pengaruh perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan kolom ke-j
αi = Pengaruh baris ke-i
βj = Pengaruh kolom ke-j
ij(k) = Pengaruh acak pada perlakuan ke-k dalam baris ke-I dan kolom ke-j
Asumsi :
αi = 0, βj = 0, k = 0; dan ij(k) N(0, σ2)
Hipotesis yang dapat diuji yaitu pengaruh perlakuan, pengaruh baris
dan kolom. Bentuk hipotesisnya sbb:
Pengaruh Perlakuan
Ho : (1) = . . . = r (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon
yang diamati)
H1 : paling sedikit ada sepasang berbeda
Pengaruh Baris
Ho : α1 = . . . = αr = 0 (baris tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1 : paling sedikit ada satu i dimana αi ≠ 0
Pengaruh lajur
Ho : β1 = . . . = βr = 0 (kolom tidak berpengaruh terhadap respon
yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu j dimana βj ≠ 0
Tabel Sidik Ragam (Anova)
Sumber Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F-hitung
Keragaman (db) (JK) (KT)
Tingkat efisiensi dari RBSL akan dibandingkan terhadap RAK. Jika baris
dalam RBSL dianggap blok dalam RAK maka efisiensi ini sebenarnya
membandingkan rancangan tanpa kolom dan dengan kolom.
Keterangan : dbl = db galat dari RBSL, dbb = db galat dari RAK. Ragam
galat dari RBSL diduga dengan rumus berikut :
Misal jika nilai ER = 5 berarti agar sensitifitas RAK sama dengan RBSL
maka ulangan yang harus digunakan dalam menerapkan RAK
sebanyak 5 kali dari banyaknya kolom yang digunakan dalam RBSL.
Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
campuran ransum terhadap produksi susu Karena keterbatasan sapi
yang ada, maka diputuskan menggunakan RBSL, dengan
memperpanjang waktu percobaan. Terdapat lima sapi yang berbeda
yaitu : A, B, C, D dan E. Perlakuan yang dicobakan sebanyak 5
macam, yaitu :
Perlakuan : R1 R2 R3 R4 R5
Total : ….. ….. ….. ….. ….
Nilai tengah : ….. ….. …… .…. …..
1. Isi Titik
2 Hitung :
a. FK
b. JK Total
c. JK Baris
d. JK Kolom
e, JK Perlakuan
F JK Galat
Perhitungan :
Keputusan
Karena Fhit untuk perlakuan nyata, maka keputusannya tolak H0. Hal ini berarti
ada perbedaan yang nyata diantara nilaitengah perlakuan
Kesimpulan
Berdasarkan analisis ragam, dapat disimpulkan bahwa perlakuan
pencampuran bensin mempengaruhi respon penggunaan bahan bakar.
Sapi
Periode
1 2 3
I A B C
RBL
II B C A
3X3
III C A B
IV B C A RBL
V A B C 3X3
VI C A B
VII C A B RBL
VIII A B C 3X3
IX B C A
X A B C RBL
XI B C A 3X3
XII C A B
Hitunglah
Uji F
• Menguji perlakuan secara umum.
• Jika salah satu berbeda, uji akan signifikan.
• Tidak menguji secara rinci perbedaan tiap
perlakuan.
Uji Perbandingan Ganda
1. Beda nyata terkecil / least significant diffrence (LSD)
2. Uji Tukey / Honestly Significant Diffrence (HSD)
3. Uji Wilayah berganda Duncan (Duncan’s Multiple
Range Test)
4. Uji Student-Newman-Keuls (S-N-K)
5. Uji Dunnett (Dunnett’s Test)
6. Metode Pembanding Ortogonal / Orthogonal
Contrast Method.
7. Uji Scheffe (Scheffe’s Test)
8. Metode Analisis Gerombol Scott-Knott
9. Analisis Gerombol Berhirarki
BEDA NYATA TERKECIL
LEAST SIGNIFICANT DIFFRENCE (LSD)
Aturan Dasar
Kelemahan
Rp = rp sY
= r : p : dbg . Sy
p = jumlah perlakuan
dbg = derajat bebas galat
4. Kelompokkan nilai tengah perlakuan menurut nyata secara statistik
Perlakuan
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Total
14.4 17.7 17.0 20.7 14.3 17.3
32.6 24.8 19.4 21.0 14.4 19.4
27.0 27.9 9.1 20.5 11.8 19.1
32.1 25.2 11.9 18.8 11.6 16.9
33.0 24.3 15.8 18.5 14.2 20.8
144.1 119.9 73.2 99.6 66.3 93.5 596.6
28.8 24.0 14.6 19.6 13.3 18.7
A ------------- A
B ----------- B
C --------------- C
D ------------- D
3 Dok 13 A
3 Dok 4 AB
Gabungan BC
3 Dok 7 CD
3 Dok 5 D
3 Dok 1 E
Contoh
d = t ( Dunnett ) sY −Y
1/ 2
2 KTG
sY −Y =
i j i j
r
T (Dunnett) didapatkan dari tabel Dunnett dengan galat (error df) dan p = jumlah
nilai tengah perlakuan yang akan dibandingkan, tidak termasuk kontrol.
p = t -1 t = jumlah seluruh perlakuan.
sY −Y = Galat baru beda dua nilai tengah perlakuan ke-i dan ke-j.
i j
1. Susun nilai tengah perlakuan yang dipisahkan secara jelas antara nilai
tengah kontrol dengan perlakuan lain.
3Dok 13 3Dok 4 Gab/kontrol 3Dok 7 3Dok 5 3Dok 1
13.3 14.6 18.7 19.9 24.0 28.8
2. Hitung Galat baku dari beda dua nilai tengah perlakuan
Syi – Yj = ( 2 (KTG) / r )1/2
= ( 2 (11.79) / 5 )1/2
= 2.1716
Dari tabel Dunnett dengan db galat (error df) = 24 dan P = t-1 6 – 1 = 5
Diperoleh nilai t (Dunnett) pada taraf 5 % = 2.76 (gunakan pengujian dua
arah). d = t (Dunnet) Syi – Yj = (2.76) (2.1716) = 5.9936 mg.
3. Lakukan pembandingan semua nilai tengah perlakuan dengan kontrol.