PETERNAKAN
Disusun oleh:
Kelompok 5
Kelas E
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
DAFTAR ISI
I ................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
II...............................................................................................................................4
III .............................................................................................................................5
PEMBAHASAN .....................................................................................................5
3.3 Solusi yang dapat Diterapkan untuk Mengatasi Permasalan Penyediaan dan
Pengolahan Susu.................................................................................................. 8
IV ...........................................................................................................................11
PENUTUP .............................................................................................................11
LAMPIRAN ..........................................................................................................13
1
I
PENDAHULUAN
tumbuh sangat cepat. Namun, di sisi lain produksi susu Indonesia hanya tumbuh
aturan kemitraan peternak sapi perah dengan Industri Pengolahan Susu (IPS).
Kemitraan peternak sapi perah dengan IPS di Indonesia masih sangat rendah,
sedangkan importir susu berasal dari luar negeri menjadi pilihan pemerintah
susu di Indonesia?
3. Bagaimana regulasi pemerintah terhadap permasalahan ini?
2
4. Solusi apa yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut?
susu di Indonesia
1.4 Kegunaan
3
II
KAJIAN PUSTAKA
Sesuai dengan Standar nasional Indonesia 3141.1 tahun 2011, susu segar
adalah cairan yang berasal dari ambing (kelenjar susu) ternak perah sehat dan
bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan
alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apa pun dan belum mendapat
perlakuan apa pun kecuali pendinginan SNI.
dalam negeri yang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan produksi dalam
negeri juga pemasukan dari luar negeri.. Penyediaan susu melalui produksi
dalam negeri sesuai dengan pasal 2 ayat 1 huruf a dilakukan oleh peternak,
koperasi dan pelaku usaha. Peredaran susu dilakukan oleh Peternak kepada
Koperasi, Peternak kepada Pelaku Usaha, dan Koperasi kepada Pelaku Usaha.
4
III
PEMBAHASAN
Indonesia
Susu adalah susu segar (raw milk) yang merupakan cairan yang berasal dari
ambing ternak perah sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan
yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu
pemasukan dari luar negeri. Pemasukan susu dari luar negeri diatur oleh
kawin alam.
5
1. Peningkatan angka kelahiran melalui penanganan gangguan
Susu segar dalam negeri (SSDN) sebelum diedarkan harus melakukan uji dengan
hasil:
2. Alcohol negative
3. Residu antibiotik negative.
peternak.
4.
6
3.2 Permasalahan Penyediaan dan Pengolahan Susu di Indonesia
dengan ketersediaan susu segar dalam negeri. Selain itu, Industri Pengolah Susu
Masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi susu, hal ini
Namun produksi susu nasional yang hanya meningkat sebesar 2% tidak dapat
periode antara tahun 2002 dan 2007 (Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia,
2010). Selain itu terdapat kengganan di tingkat Industri Pengolah Susu (IPS)
untuk membeli susu segar dalam negeri. Hal ini mengakibatkan jumlah impor
susu Indonesia semakin meningkat.
harganya yang lebih murah. Perbedaan harga bisa mencapai Rp. 2.300-2.400,
harga tersebut bisa didapat karena peternakan luar negeri sudah lebih efisien.
Dengan begitu susu segar lokal dibiarkan bersaing dengan susu segar impor.
7
Populasi sapi laktasi di Indonesia tercatat sekitar 267 ribu ekor dengan
jumlah total populasi sapi perah sebanyak 533 ribu ekor. Dari jumlah tersebut
sebanyak 98,96% berada di Pulau Jawa, dan populasinya kian menurun. Berbeda
sebanyak 4,693 juta jiwa memiliki populasi sapi perah sebanyak 6,5 juta untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi susu.
3. Harga susu segar dalam negeri yang terlalu murah bagi peternak
cukup mahal, mulai dari tenaga kerja, pakan sapi, perawatan kandang,
jual tersebut bahkan tidak dapat menutup biaya produksi. Sehingga para
peternakan sapi potong, dikarenakan harga jualnya yang lebih mahal (Tasripin,
2018).
kualitas susu nasional yang buruk membuat industri susu mengimpor 70% bahan
bakunya seperti whey protein concentrare, lactose, skim milk powder, butter
milk powder. Selain itu, teknologi yang masih terbatas di luar negeri dalam
membuat bahan baku olahan susu tersebut membuat semakin tingginya angka
impor.
8
peternak sapi perah lokal dengan Industri Pengolahan Susu. Penyediaan dan
diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33 Tahun 2018. Oleh karena
aspek yang dapat terpenuhi yaitu peternak sejahtera, tersedianya bahan baku
industri pengolahan susu, dan konsumsi susu segar dapat terpenuhi. Selain itu,
pemerintah juga akan menkaji ulang mengenai biaya bea masuk tambahan untuk
impor susu yang dilakukan Industri Pengolah Susu yang tidak bermitra dengan
peternak lokal. Sehingga Industri Pengolah Susu akan lebih memilih untuk
susu segar.
9
3. Meningkatkan populasi sapi perah.
penyuluhan cara perah, bantuan alat, dan penerapan Good Faming Practices
diversifikasi produk.
10
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
angka impor susu segar, populasi sapi laktasi yang sedikit hingga harga susu
yang produktif, dan pemasukan ternak perah betina produktif dari luar
negeri.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
penyatuan makalah
13