Anda di halaman 1dari 7

JOIN | Volume I No.

1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIVIDE


AND CONQUER PADA APLIKASI BELAJAR
ILMU TAJWID
Dais Suryani1, Mohamad Irfan2, Wisnu Uriawan3, Wildan Budiawan Z4
1,2,3,4
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H. Nasution 105, Bandung 40614 Indonesia
1
suryanidais@gmail.com, 2irfan.bahaf@uinsgd.arc.id,
3
wirsnu_u@uinsgd.ac.id,4wildan.budiawan.z@uinsgd.ac.id
Email : suryanidais@gmail.com

Abstrak- Seorang muslim harus bisa membaca ayat- tajwid masih ada, namun banyak dari masyarakat yang
ayat Al-Quran dengan baik sesuai yang diajarkan oleh sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak bisa membagi
Rasulullah saw. Membaca Al-Quran sesuai ilmu tajwid waktu untuk belajar ilmu tajwid, maka masyarakat memilih
hukumnya wajib bagi setiap orang, tidak bisa diwakili belajar ilmu tajwid di rumah. Namun media pembelajaran
oleh orang lain. Aplikasi ilmu tajwid yang dibangun yang tersedia di rumah memiliki kekurangan, seperti buku
bersifat mobile, sehingga user dapat mempelajari yang penyajiannya berupa tulisan sehingga susah dipahami
tajwid dimana saja dan kapan saja. Selain menambah makna bunyi dan panjang pendek dari suatu bacaan tajwid.
wawasan tentang tajwid, user dapat membaca Al- Dengan perkembangan teknologi android ini, maka
Quran secara fasih sesuai hukum tajwid karena terbuka peluang yang sangat besar bagi programmer untuk
aplikasi yang bersifat mobile ini mendukung terlibat mengembangkan aplikasi android. Salah satu
pembelajaran menggunakan teks dan suara. Selain itu aplikasi yang dapat diciptakan dari teknologi android ialah
user dapat juga mengasah kemampuannya tentang aplikasi pembelajaran ilmu tajwid. Teknologi yang dimiliki
ilmu tajwid melalui soal-soal yang ada dalam aplikasi. android dapat mendukung proses pembelajaran ilmu tajwid
Aplikasi Belajar Ilmu Tajwid menerapkan salah satu secara praktis karena sifatnya mobile serta dapat
algoritma yaitu divide and conquer. Algoritma divide mendukung pembelajaran menggunakan teks dan suara.
and conquer diimplementasikan pada pencarian Android adalah sebuah sistem operasi untuk
jawaban pada soal yang ada pada menu latihan. perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem
Algoritma divide and conquer mempunyai cara kerja operasi, middleware dan aplikasi.[5] Pertumbuhan pasar
membagi masalah menjadi beberapa sub masalah perangkat berbasis android mendorong pertumbuhan
sehingga dihasilkan solusi akhir dari masalah awal. pengembangan aplikasi berbasis android. Berdasarkan
Algoritma divide and conquer mempunyai kompleksitas informasi dari situs resmi (www.android.com), setiap hari
yang cukup cepat yaitu 2,86272753, dibandingkan terdapat lebih dari satu juta perangkat android diaktifkan
dengan algoritma Brute Force yang memiliki dan diperkirakan akan terus meningkat. [6]
kompleksitas lebih tinggi daripada algoritma divide and Untuk membantu atau mempermudah pembuatan
conquer yaitu 6. aplikasi ilmu tajwid ini, maka digunakan suatu algoritma
untuk menyelaesaikan masalah. Algoritma yang digunakan
Kata Kunci : Al-Quran, tajwid, mobile,divide and dalam pembuatan aplikasi ini ialah algoritma divide and
conquer, Brute Force, kompleksitas conquer. Divide and Conquer adalah varian dari beberapa
strategi pemrograman yang digunakan untuk memecahkan
masalah yang besar menjadi sub masalah yang lebih
I. PENDAHULUAN kecil.[2]
A. Latar Belakang Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan
Seorang muslim harus bisa membaca ayat-ayat Al- dibangun aplikasi yang berjudul “Implementasi
Quran dengan baik sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah Algoritma Divide and Conquer Pada Aplikasi Belajar
saw. Membaca Al-Quran sesuai ilmu tajwid hukumnya Ilmu Tajwid”.
wajib bagi setiap orang, tidak bisa diwakili oleh orang lain.
Apabila seseorang membaca Al-Quran dengan tidak B. Rumusan Masalah
memakai tajwid, hukumnya berdosa karena sesungguhnya Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
Allah SWT menurunkan Al-Quran berikut tajwidnya.[3] dirumuskan beberapa masalah diantaranya:
Pembelajaran tajwid sudah diajarkan sejak dini di a. Bagaimana mengimplementasikan algoritma divide
bangku sekolah dan dalam jangka waktu yang lama. Akan and conquer pada Aplikasi Belajar Ilmu Tajwid?
tetapi, hanya sedikit masyarakat muslim yang benar-benar b. Bagaimana user belajar ilmu tajwid dan membaca Al-
memahami ilmu tajwid. Meskipun minat belajar ilmu Quran dengan fasih sesuai dengan ilmu tajwid?

13
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

C. Tujuan Penelitian jumlah dari keseluruhan ukuran sub problem sama


dengan ukuran problem awal.
Dengan permasalahan yang dipaparkan dalam
rumusan masalah, diharapkan dapat mencapai beberapa c. Data Dependence of Divide Function
tujuan sebagai berikut:
Algoritma divide and conquer memiliki sebuah
a. Mengimplementasikan Algoritma divide and conquer fungsi pembagian terhadap data yang memiliki
pada aplikasi belajar ilmu tajwid. ketergantungan, artinya jika ukuran relatif dari sebuah
b. Membantu user belajar ilmu tajwid dan membaca Al- sub problem tergantung pada proses input datanya.
Quran dengan fasih sesuai dengan ilmu tajwid.
d. Control Parallelism or Sequentiality
D. Batasan Masalah Algoritma divide and conquer dikatakan
Batasan masalah yang terdapat pada laporan ini berurutan (sequential) jika sub problem dieksekusi
diantaranya: sesuai dengan perintah program.
a. Aplikasi ini dirancang menggunakan model B. Ilmu Tajwid
perancangan UML (Unified Modeling Language). Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada,
b. Suara qiro’at yang dipakai dalam aplikasi yaitu qiro’at yujawwidu, jajwidan yang artinya membaguskan atau
dari KH Muammar ZA. membuat jadi bagus. Sedangkan menurut istilah, ilmu
c. Teks paragraf yang terdapat pada aplikasi ilmu tajwid tajwid ialah ilmu yang memberikan segala pengertian
ialah align left text. tentang huruf (haqqul harf) maupun hukum-hukum baru
d. Dalam aplikasi belajar ilmu tajwid setiap hukum yang timbul setelah hak-hak huruf (mustahaqqul harf)
tajwid memiliki satu contoh hukum tajwid. dipenuhi, yang terdiri atas sifat-sifat huruf, hukum-hukum
e. Soal latihan yang terdapat pada aplikasi belajar ilmu mad, dan lain sebagainya.[3]
tajwid bersifat tidak random. Imam Jalaluddin as-Suyuthi memberikan penekanan
Aplikasi belajar ilmu tajwid ini hanya sampai tahap yang hampir sama pada definisi tajwid, yaitu memberikan
evaluasi terhadap user. huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan
huruf pada makhraj dan asal (sifat) nya serta menghaluskan
II. LANDASAN TEORI pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa berlebih-
A. Algoritma Divide and Conquer lebihan, serampangan, tergesa-gesa, dan dipaksakan.[3]
Divide and Conquer secara umum terbagi dalam tiga C. Hukum Nun Bersukun dan Tanwin
fase, divide yakni membagimasalah kedalam sub-sub Hukum nun bersukun atau tanwin adalah empat
masalah yang lebih kecil,conquer yakni menyelesaikan hukum yang muncul tatkala nun bersukun atau tanwin
sub-sub masalah secara rekursif, dancombine menghadapi huruf hijaiyah. Empat hukum tersebut ialah:
menggabungkanhasil dari penyelesian sub-sub masalah 1. Izh-har halqi
menjadi penyelesaian yang dikehendaki.[2] 2. Idgham
3. Iqlab
Ada empat hal yang harus dipahami dalam strategi 4. Ikhfa
divide and conquer, yaitu: D. Hukum Mim Bersukun
a. Branching Factor Hukum mim bersukun ialah tiga hukumyang muncul
tatkala mim bersukun menghadapi huruf hijaiyah. Tiga
Branching factor dalam algoritma divide and hukum itu diantaranya:
conquer adalah jumlah dari subproblem yang akan 1. Ikhfa Syafawi
dibagi dari sebuah problem awal. Ini adalah langkah 2. Idgham Mimi
nyata dari algoritma divide and conquer, didalam 3. Izh-har Syafawi
proses pembagian yang sebenarnya, jumlah dari E. Hukum Idgham
branching factor harus 2 atau lebih, karena jika tidak Hukum idgham ialah tiga hukum yang muncul tatkala
problem tidak bisa dibagi. dua huruf yang sama, sejenis atau berdekatan makhraj atau
b. Balance sifat-sifatnya saling berhadapan. Tiga hukum itu ialah:
1. Idgham Mutamatsilain
Sebuah algoritma divide and conquer dikatakan 2. Idgham Mutajanisain
balance jika problem awal dibagi menjadi sub-sub 3. Idgham Mutaqaribain
problem dengan ukuran yang sama. Yang artinya F. Hukum Mim dan Nun Bertasydid

14
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

Jika kita membaca Al-Quran kemudian menemukan


huruf mim dan nun yang bertasydid, maka disana terdapat
hukum Ghunnah Musyaddadah. Ghunnah menurut bahasa
artinya sengau atau dengung (mendengung), musyaddadah
artinya bertasydid atau memakai tasydid.
G. Hukum Lam Ta’rif
Hukum Lam Ta’rif membahas tentang alif lam ketika
menghadapi huruf hijaiyah, baik yang tergolong huruf-
huruf qamariyyah maupun huruf-huruf syamsiyyah.
Pembicaraan seputar alif lam inilah yang menyebabkan
hukum lam ta’rif dikenal pula dengan sebutan hukum alif
lam. Hukum lam ta’rif terbagi atas dua bagian, yaitu:
H. Qalqalah
Qalqalah menurut bahasa ialah bergerak atau
bergetar. Sedangkan menurut istilah, qalqalah ialah suara
tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada
huruf yang bersukun setelah menekan pada makhraj huruf
tersebut. Huruf-huruf qalqalah ada 5, yaitu ‫ق‬,‫ط‬, ‫ب‬, ‫ج‬, dan ‫د‬.
Dalam ilmu tajwid, qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu
qalqalah shughra dan qalqalah kubra. Untuk membantu pembuatan sistem ini maka
dilakukan pengumpulan data dengan cara mencari buku-
I. Hukum Mad
buku, jurnal maupun referensi dari internet.
Mad menurut bahasa ialah memanjangkan dan
menambah. Sedangkan menurut istilah mad ialah B. Pengembangan Sistem
memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf- Adapun untuk pembuatan aplikasi menggunakan
huruf mad (ashli). Huruf mad seperti yang dimaksudkan metode pengembangan perangkat lunak Prototype, karena
dalam definisi diatas ada tiga, yaitu ‫ا‬, ‫ و‬dan ‫ي‬. Mad terbagi metode ini cocok digunakan untuk sistem atau aplikasi
atas dua bagian, yaitu: yang dibangun mengikuti kebutuhan pengguna, metode ini
1. Mad Ashli sangat sesuai diterapkan dalam proses perancangan
Mad Ashli dikenal pula dengan istilah mad thabi’i. perangkat lunak yang akan dibangun yang menitik-
Thabi’i secara bahasa artinya tabiat. Mad ashli diistilahkan beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi, dan user-
pula dengan mad thabi’i karena seseorang yang interface.
mempunyai tabiat baik tidak mungkin akan mengurangi Gambar 1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
atau menambah panjang bacaan dari yang telah ditetapkan. Prototype [4]
Adapun cara membaca mad Ashli ialah dengan Pembuatan Prototype dimulai dengan dilakukannya
memanjangkan bacaan dua harakat (satu alif), baik disaat komunikasi antara tim pengembang perangkat lunak pada
washal maupun waqaf. pelanggan. Tim pengembang perangkat lunak akan
2. Mad Far’i melakukan pertemuan-pertemuan dengan stakeholder
Far’i secara bahasa ialah cabang. Sedangkan menurut untuk mendefinisikan sasaran keseluruhan untuk perangkat
istilah, mad far’i ialah mad yang merupakan hukum lunak yang akan dikembangkan, mengidentifikasi
tambahan dari mad ashli (sebagai hukum asalnya), yang spesifikasi kebutuhan apa pun yang saat ini diketahui, dan
disebabakan oleh hamzah atau sukun. Hukum-hukum yang menggambarkan area-area dimana definisi lebih jauh pada
merupakan bagian dari mad far’i antara lain: iterasi selanjutnya.
1. Mad Wajib Muttashil Iterasi pembuatan prototype direncanakan dengan
2. Mad Jaiz Munfashil cepat dan pemodelannya dilakukan dalam bentuk
3. Mad Lazim Harfi Musyba rancangan cepat. Suatu rancangan cepat berfokus pada
4. Mad Lazim Harfi Mukhafaf representasi semua aspek perangkat lunak yang akan
5. Mad Lazim Kalimi Mutsaqal dilihat oleh para pengguna akhir (misalnya rancangan
6. Mad Lazim Kalimi Mukhafaf antarmuka pengguna [user interface] atau format
7. Mad Badal tampilan). Rancangan cepat (quick design) akan memulai
8. Mad aridl lis Sukun konstruksi pembuatan prototype.
9. Mad Iwadl Prototype kemudian akan diserahkan kepada para
10. Mad Lin stakeholder dan kemudian mereka akan melakukan
11. Mad Shilah Qashirah evaluasi-evaluasi tertentu terhadap prototype yang telah
12. Mad Shilah Thawilah dibuat sebelumnya, kemudian akhirnya akan memberikan
13. Mad Tamkin umpan balik yang akan digunakan untuk memperhalus
14. Mad Farq spesifikasi kebutuhan. Iterasi akan terjadi saat prototype
diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan dari stakeholder,
III. METODE PENELITIAN sementara pada saat yang sama memungkinkan kita untuk
A. Pengumpulan Data lebih memahami kebutuhan apa yang akan dikerjakan pada
iterasi selanjutnya.

15
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

IV. PEMBAHASAN mulai

A. Use Case Diagram


Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari
sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja Soal menu latihan

dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user


(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
melalaui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem
dipakai.[7] Input
jawaban

System

kelola hukum tajwid

Benar/salah

kelola kuis
User

Hasil jawaban
<<include>> kelola jawaban

kelola informasi aplikasi

akhir

Gambar 2Use Case Diagram Belajar Ilmu Tajwid Gambar 4Flowchart Divide and Conquer
Gambar 4.3 merupakan flowchart divide and
B. Class Diagram conquer, dimana user membuka soal menu latihan dan
user memilih jawaban. Seteleh itu jawaban diproses
dengan algoritma divide and conquer sehingga
menghasilkan nilai yang diperoleh user setelah menjawab
belajar Menu latihan
+HukumNunBersukun +belajar +soal soal.
+HukumMimBersukun +latihan +jawaban
+HukumMimDanNunBertasdid +info
+MemutarSoal()
D. Algoritma Divide and Conquer
+HukumIdgham
+HukumLamTarif +memilihMenuBelajar() +MenjawabSoal()
+memilihMenuLatihan() +MemilihJawaban()
+HukumQalqalah
+HukumMad +memilihMenuInfo() +MelihatHasil() Pembuatan aplikasi belajar ilmu tajwid menggunakan
+tampilHukumNunBersukun()
+tampilHukumMimBersukun()
algoritma divide and conquer yang diimplementasikan
+tampilHukumIdgham()
+tampilHukumMimDanNunBertasdid() info
pada pencarian jawaban yang benar pada menu latihan
+tampilHukumIdgam()
+tampilHukumLamTarif() +kontak aplikasi belajar ilmu tajwid. Berikut implementasi
+tampilHukumQalqalah() +tutorial
+tampilHukumMad()
+tampilKontak()
algoritma Divide and Conquer pada Aplikasi Belajar Ilmu
+tampilTutorial()
Tajwid dijelaskan pada source code di bawah ini:
Gambar 3Class Diagram Belajar Ilmu Tajwid
Prosedure DIVIDE_n_CONQUER(input n:
Dalam perancangan sistem ini terdapat 4 class yang integer)
masing-masing memiliki fungsi yang mendukung kinerja {Masukan: masukan yang berukuran n
sistem. Class-class yang terdapat dalam class diagram Keluaran: solusi dari masalah semula
yaitu: }
Deklarasi
a. Class menu, merupakan class yang menjalankan r, k : integer
fungsi tampilan menu yang menjalankan aktivitas Algoritma
awal dalam membuka aplikasi. if n ≤ n0 then {masalah sudah cukup
b. Class belajar, merupakan class yang memiliki fungsi kecil}
menampilkan teori tajwid yang akan dibaca oleh SOLVE sub-masalah yang
user. Teori yang ada dalam class tersebut ialah berukuran n ini
hukum nun bersukun, hukum mim bersukun, hukum else
idgham, hukum mim dan nun bertasdid, hukum bagi menjadi r sub-masalah,
idgham, hukum lam tarif, hukum qalqalah dan masing-masing berukuran n/k
hukum mad. for masing-masing dari r upa-
c. Class latihan, merupakan class yang menampilkan masalah do
soal latihan yang akan dijawab oleh user.
d. Class info aplikasi, merupakan class yang DIVIDE_n_CONQUER(n/k)
menampilkan informasi aplikasi tersebut yang terdiri Endfor
dari informasi kontak pengembang dan informasi COMBINE solusi dari r sub-
tutorial penggunaan aplikasi. masalah menjadi solusi
masalah semula
endif
C. Flowchart Divide and Conquer

16
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

Pada menu belajar ini terdapat beberapa button yaitu


hukum nun bersukun, hukum mim bersukun, hukum
Contoh Algoritma Divide and Conquer:
idgham, hukum lam ta’rif, hukum qalqalah, hukum madd
Soal 1:
dan hukum mim dan nu bertasdid. Dalam setiap button itu
berisi teori mengenai ilmu tajwid.

jawaban1=1 jawaban2=2 jawaban3=3


Misal: jawaban yang dicari=1
1 2 3 Data Jawaban

Langkah-langkah penyelesaian:
a. Pada Array diatas terdapat barisan array yang terdiri
dari 1, 2 dan 3. Bagi barisan array diatas menjadi 2
bagian dan hitung nilai tengahnya. Karena barisan
array diatas terdiri dari 3 array, maka nilai tengah
terdapat pada array ke-1 yaitu 2.
b. Setelah mengetahui nilai tengah dari barisan array
maka bandingkan nilai tengah dengan data jawaban
yang dicari. Jika nilai tengah sama dengan data yang
dicari maka jawaban ditemukan dan pencarian data
jawaban berhenti. Akan tetapi, jika nilai tengah lebih
besar daripada data jawaban yang dicari maka Gambar 6 Menu Belajar Ilmu Tajwid
pencarian jawaban dilakukan kesebelah kiri. 3. Tampilan Menu Latihan
Sebaliknya, jika nilai tengah lebih kecil daripada data Pada menu latihan terdapat soal yang bisa dijawab
jawaban yang dicari maka pencarian selanjutnya oleh user. Dalam soal tersebut terdapat beberapa soal
dilakukan kesebelah kanan. hukum bacaan yang akan dijawab user. Setelah user selesai
c. Nilai tengah dari array diatas ialah 2 dan data jawaban menjawab soal maka sistem akan menampilkan jumlah
yang dicari ialah 1, maka setelah dibandingkan maka jawaban yang salah dan benar.
nilai tengah>data jawaban 2>1. Pencarian dilakukan
kesebelah kiri karena nilai tengah lebih besar dari pada
data jawaban yang dicari.
d. Data yang terdapat pada barisan array sebelah kiri atau
array ke-0 ialah 1, maka setelah dibandingkan array
ke-0 sama dengan data jawaban yang dicari. Maka
pencarian berhenti dan jawaban ditemukan.
E. Implementasi Antarmuka
1. Tampilan Menu Utama
Gambar 4.1 merupakan tampilan utama aplikasi
belajar ilmu tajwid. Dalam menu utama ini terdapat tiga
button yaitu belajar, latihan dan info.

Gambar 7 Menu Latihan


4. Tampilan Menu Info
Dalam menu info ini terdapat tutorial penggunaan
aplikasi dan informasi dari kontak pengembang.

Gambar 5 Menu Utama Ilmu Tajwid


2. Tampilan Menu Belajar

17
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

No Data Data Algoritma Algoritma


masukan yang Divide and Brute
dicari Conquer Force
second
15 1, 2, 3 3 2,86 6 second
second
16 1, 2, 3 2 2,86 6 second
second
17 1, 2, 3 1 2,86 6 second
second
18 1, 2, 3 2 2,86 6 second
second
19 1, 2, 3 3 2,86 6 second
Gambar 8Menu Info second
5. Kompleksitas Algoritma Divide and Conquer
Perbandingan waktu pencarian jawaban pada soal 20 1, 2, 3 1 2,86 6 second
latihan dapat dilihat pada Tabel 5.1. second
Tabel 1Perbandingan Waktu Pencarian Jawaban
No Data Data Algoritma Algoritma 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑜𝑛𝑞𝑢𝑒𝑟 = 𝑂 𝑛 𝑙𝑜𝑔 𝑛
masukan yang Divide and Brute = 2 (3 log 3)
dicari Conquer Force = 2,86 second
Brute Force = O (n)
1 1, 2, 3 1 2,86 6 second = 2(3
second = 6 second
2 1, 2, 3 3 2,86 6 second
second V. KESIMPULAN DAN SARAN

3 1, 2, 3 3 2,86 6 second A. Kesimpulan


second Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir
4 1, 2, 3 2 2,86 6 second yang berjudul “Implementasi Algoritma Divide and
second Conquer Pada Aplikasi Belajar Ilmu Tajwid” ini yaitu:
a. Aplikasi belajar ilmu tajwid yang dibangun
5 1, 2, 3 3 2,86 6 second mengimplementasikan algoritma divide and conquer
second yang diterapkan pada pencarian jawaban yang ada
pada soal latihan dengan kecepatan pencarian 2,86
6 1, 2, 3 1 2,86 6 second
second sesuai dengan Tabel 4.7.
second
b. Aplikasi belajar ilmu tajwid yang dibangun dapat
7 1, 2, 3 2 2,86 6 second membantu user membaca Al-Quran dengan fasih
second sesuai dengan tajwidnya karena pada aplikasi terdapat
contoh hukum tajwid beserta audio sehingga user
8 1, 2, 3 1 2,86 6 second dapat mengetahui makna panjang pendek suatu bacaan
second Al-Quran.
9 1, 2, 3 2 2,86 6 second c. Aplikasi yang dibangun membantu user belajar tajwid
second dimana saja karena aplikasi yang dibangun bersifat
mobile yang dapat mendukung proses pembelajaran
10 1, 2, 3 2 2,86 6 second menggunakan teks dan suara.
second B. Saran
11 1, 2, 3 3 2,86 6 second Dalam pembangunan aplikasi belajar ilmu tajwid ini
second masih jauh dari sempurna, maka perlu dilakukan
pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut. Adapun
12 1, 2, 3 2 2,86 6 second saran agar aplikasi bisa berfungsi dengan lebih optimal
second yaitu:
a. Penambahan teori mengenai makhraj huruf sehingga
13 1, 2, 3 1 2,86 6 second
pengucapan ayat Al-Quran bisa sesuai makhrajnya.
second
b. Penambahan teori tentang waqaf sehingga user dapat
14 1, 2, 3 2 2,86 6 second mengetahui tentang pemberhentian bacaan ayat Al-
Quran.

18
JOIN | Volume I No. 1 | Juni 2016 ISSN 2527-9165

c. Penambahan teori mengenai makhraj huruf sehingga [2]prihastomo.files,wordpress.com/2008/01/divideconquer.


pengucapan ayat Al-Quran bisa sesuai makhrajnya. pdf diakses tanggal 09 April 2015 Pukul 05:09 WIB
d. Penambahan teori tentang waqaf sehingga user dapat
[3] Abdurohim, Acep Iim. 2013. Pedoman Ilmu Tajwid
mengetahui tentang pemberhentian bacaan ayat Al-
Lengkap. Bandung: Diponegoro.
Quran.
e. Penambahan soal latihan yang random tentang tajwid [4] Pressman, Roger. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.
sehingga user dapat menjawab soal dengan urutan Yogyakarta: Andi.
yang berbeda.
[5] Safaat, Nazaruddin. 2014. Pemrograman Aplikasi
f. Pembuatan aplikasi berbasis web sehingga user dapat
Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android.
belajar tajwid dan saling berbagi ilmu tajwid dengan
Bandung: Informatika.
user lain tanpa dibatasi jenis device.
g. Perngembangan aplikasi hingga tahap mengetahui [6] Huda, Arif Akbarul,. 2013. Live Coding! 9 Aplikasi
perkembangan pengetahuan user seputar ilmu tajwid. Android Buatan Sendiri. Yogyakarta: Andi.
[7] Munawar. 2015. Pemodelan Visual dengan UML.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Graha Ilmu.

[1] Kadir, Abdul. 2013. From Zero to a Pro Pemrograman


Android. Yogyakarta: Andi.

19

Anda mungkin juga menyukai