Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ALGORITMA PEMOGRAMAN MODULAR

DOSEN PENGAMPU

Defri Ahmad, S.Pd., M.Si

Oleh : Kelompok 3

Cindy Aulya Ramadhani (20030072)

Gita Miranda (20030078)

Nurhafizah (20030045)

Putri Wahyuni (20030090)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA (NK)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dari kelompok kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Algoritma Pemograman Modular” ini tepat pada
waktunya.

Tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen Defri Ahmad, S.Pd., M.Si pada mata kuliah Algoritma Matematika.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Algoritma Pemograman Modular.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Dan kami juga membuka kritik dan saran untuk para pembaca makalah ini
dengan seluas-luasnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 4 September 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

JUDUL.……………………………………………………………………………i
KATAPENGANTAR …………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasional………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………......1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Program………………………………………………………..2
2.2 Pemograman Terstruktur……………………………………………………2-3
2.3 Pemograman Modular…………………………………………………………3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengantar Pemograman Modular……………………………………………...4
3.2 Bentuk atau Jenis Algoritma Pemograman Modular……………………….....5
3.3 Penyajian Algoritma Modular dengan Flowchart dan Pseudocode…………6-8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasional

Dalam suatu pengembangan perangkat lunak, pemograman adalah salah


satu tahap untuk mengimplementasikan penyelesaian masalah tertentu dengan
suatu bahasa pemograman. Penyusunan program yang terstruktur merupakan
salah satu syarat program yang baik. Terstruktur berarti memiliki rancangan yang
sistematis, mudah dibaca dan mudah menemukan jika ada kesalahan, serta
mempunyai alur yang jelas. Salah satu metode penyusunan program terstruktur
yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah Pemograman Modular.

Dalam pembuatan program khususnya implementasi teknik pemrograman


yang terstruktur, penulisan kode program dalam blok-blok yang berulang
sebaiknya dihindari. Untuk menghindari hal tersebut, maka teknik pembuatan
kode dengan memanfaatkan teknik pemogram modular inilah merupakan cara
yang sangat efektif untuk membantu penyelesaian masalah tersebut. Dengan
metode pemograman modular ini, suatu permasalahan yang besar dan kompleks
dan dipecah-pecah menjadi beberapa modul sehingga terlihat lebih sederhana.
Dan dengan Pemograman Modular ini juga akan memudahkan untuk dipahami
dan dapat digunakan kembali, baik untuk program itu sendiri maupun program
lain yang memiliki proses yang sama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pemograman Modular?

2. Apa saja bentuk dari pemograman modular?

3. Bagaimana pengaplikasian/penyajian algoritma modular baik dengan


flowchart dan pseudocode?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk memperkenalkan apa itu pemograman


modular, bentuk-bentuk dari pemograman modular, dan pengaplikasian/penyajian
algoritma modular dengan cara flowchart ataupun psedocode, serta
mengaplikasikan koding kedalam bahasa C++
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Program

Program merupakan sebuah instruksi untuk melakukan sesuatu untuk


mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu.

 Pengertian Program

Menurut Kurniawan (2011:65) “Program adalah kumpulan instruksi yang


disusun dengan urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan”.

Menurut Suarga (2009:17) “Program adalah susunan instruksi dalam suatu


bahasa pemrograman yang menjelaskan kepada mesin (komputer) bagaimana
melakukan suatu proses terhadap data”.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai program dapat di simpulkan


bahwa Program adalah kumpulan instruksi urutan nalar yang menjelaskan
kepada mesin (komputer) bagaimana melakukan suatu program

2.2 Pemograman Terstruktur

Pemrograman terstruktur memiliki ide dasar tentang bagaimana


menghilangkan pernyataan goto dari pemrograman, yang saat itu sangat dominan
pengaruhnya pada pembuatan program komputer. Pernyataan goto sudah
dianggap mengganggu pengembangan program aplikasi baik dari sisi banyaknya
maupun dari sisi ukurannya. Banyak usulan yang muncul tetapi usulan yang
paling signifikan adalah Teori Struktur yang diusulkan oleh Bohm dan Jacopini
(1966) – dua ahli matematika dari Italia – saat menyajikan teorinya di Israel dalam
kolokium Automata Theory di Haifa, Israel. Makalah itu memuat bukti bahwa
setiap program dengan goto dapat ditransformasi menjadi program yang setara
tanpa goto.

Bohm dan Jacopini mengklaim bahwa kita bisa membuat program dengan
Teori Struktur yang sama baiknya dengan program yang dibuat menggunakan
pernyatan goto. Awalnya teori ini tidak mendapat perhatian karena disajikan
dalam bahasa Italia yang kurang dimengerti oleh para pakar yang umumnya
berdomisili di Amerika. Tetapi berkat surat Cooper (1967) dan Dijkstra (1968)
yang ditujukan kepada Editor Communications of ACM yang menyatakan bahwa
mengganggunya goto dalam penulisan program, maka Teori Struktur baru
mendapatkan perhatian yang serius.

Teori Struktur yang merupakan basis dari Pemrograman Terstruktur,


Pemograman Modular dan Top Down Design. Karena makalah ini memuat
tentang algoritma pemograman modular, maka kelompok 3 hanya akan membahas
Pemograman Modular saja.

2.3 Pemograman Modular

Pemograman Modular merupakan paradigma pemograman yang pertama


kali dikenalkan oleh Information Systems Institute, Inc. pada the National
Symposium on Modular Programming pada tahun 1968. Salah satu tokoh
pemrograman modular adalah Larry Constantine. Pemrograman Modularadalah
suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-
bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil. Dengan kata lain,
pemrograman modular didasarkan pada konsep membagi program menjadi
beberapa subprogram (lebih dikenal dengan nama auxiliary module) dan satu
program utama yang berfungsi sebagai koordinator modul dan memperlakukan
data sebagai parameter. Ini berarti bahwa pemrograman modular dapat digunakan
untuk memecah program besar menjadi unit-unit yang dapat dikelola atau
membuat kode yang dapat digunakan kembali dengan mudah. Setiap modul
bekerja secara independen dan fungsional independensinya diukur menggunakan
kohesi internal, yaitu satu modul satu tugas, dan kopling eksternal untuk
menghitung kompleksitas interface-nya. Dengan kriteria ini modul mudah
dimodifikasi dan dapat mengurangi penyebaran error
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengantar Pemograman Modular

Pemograman Modular merupakan teknik pemograman dimana program


yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil,
sehingga kompleksitas program menjadi berkurang. Pemograman modular dapat
juga dikatakan pemograman yang dilakukan dengan membuat subprogram-
subprogram (Modul) diluar dari program utamanya.

Adapun bentuk skema dari Pemograman Modular sebagai berikut;

Dari skema diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pemograman modular
mempunyai keuntungan, yaitu;

 Masalah yang kompleks dapat dijadikan masalah-masalah yang lebih


sederhana
 Masalah yang kompleks dapat dibagi menjadi modul-modul yang lebih
sederhana
 Mencari kesalahan relatif lebih mudah, karena alur logika lebih jelas,
kesalahan juga dapat dilokalisasi dalam satu modul
 Modifikasi dapat dilakukan tanpa menganggu program secara keseluruhan
3.2 Bentuk atau Jenis Algoritma Pemograman Modular

1. Procedure (Prosedur)
adalah suatu rutin yang melakukan proses tertentu tanpa adanya
pengembalian nilai.
Pendefenisian prosedur meliputi; Menuliskan nama prosedur,
mendeklarasikan nama-nama konstanta, peubah, dan tipe (jika ada) dan
menjabarkan rangkaian aksi yang dilakukan. Prosedur harus
dideklarasikan terlebih dahulu sebelum dipanggil atau digunakan.. Dengan
kata lain prosedur merupakan suatu bagian yang digunakan untuk
mengenali subprogram di dalam suatu program.
2. Function (Fungsi)
merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk
mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari bagian
program yang dijalankan. Fungsi menghasilkan return
value/mengembalikan nilai. Dengan kata lain, suatu fungsi adalah blok
kode yang dapat dipanggil untuk mengerjakan suatu tugas tertentu dan
menghasilkan nilai kembalian.

3.3 Pengaplikasian atau Penyajian Algoritma Modular dengan Flowchart


dan Pseudocode

Berikut contoh permasalahan dalam matematika dengan metode penyajian


algoritma modular dan menggunakan flowchart ataupun psedocode

Gambar ABCD di bawah ini adalah belah ketupat, dengan AB = 10 cm, AE = 8


cm, dan DE = 6 cm. Tentukanlah luasnya.

d1 = 2 x AE = 2 x 8 cm = 16 cm
d2 = 2 x DE = 2 x 6 cm = 12 cm
Pseudocode:

Algoritma Luas Belah Ketupat


Variabel : d1, d2, L : Bilangan Real

Begin
Input (d1,d2);
L = ½ *d1 *d2;
Output (L);
End

Flowchart:

Mulai

d1 : 16
cm
d2 : 12
cm

L : ½ * d1* d2

L : ½ * 16 * 12

L : 96
cm2

Selesai
Kemudian, kami juga mencoba menyelesaikan contoh permasalahan dengan
membuat algoritma pemograman modular ini kedalam bahasa C++

Anda mungkin juga menyukai