Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR CODING

Mata Kuliah : Pengantar Coding


Kode Sesi : 202211281 207
Dosen Pengampu : Noper Ardi, S.Pd, M.Eng
Jadwal : Jumat (13:20 – 15:50)

Disusun Oleh
Sri Rahmatul Husna
22064043

Prodi D3 Teknik Listrik


Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada
kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pengantar Coding ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah Pengantar coding ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Pemrograman Modular

Pemrograman modular menggunakan perancangan program menyerdehanakan persoalan


didalam program dengan memecah atau membagi persoalan tersebut menjadi sub-sub persoalan
yang lebih kecil agar mudah diselesaikan. Secara umum dikenal dua cara yang dapat digunakan
untuk memecahkan persoalan dalam modul-modul, yaitu dengan menggunakna struktur fungsi
dan prosedur.

⇛ Programmer-Defined Function
Adalah function yang dibuat oleh programer sendiri. Fuction ini memiliki nama tertentu yang
unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam
suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-include-kan untuk
penggunaannya.

⇛ Struktur Function
1. Function Prototype
Prototipe fungsi digunakan untuk menjelaskan kepada kompiler mengenai :

 Tipe keluaran fungsi


 Jumlah parameter
 Tipe dari masing-masing parameter
Salah satu keuntungan pemakaian prototipe, kompiler akan melakukan konversi antara tipe
parameter dalam definisi dan parameter saat pemanggilan fungsi tidak sama atau akan
menunjukkan kesalahan jika jumlah parameter dalam definisi dan saat pemanggilan berbeda.
Contoh prototipe fungsi :

long kuadrat (long 1);


Pada contoh pertama, fungsi kuadrat ( ) mempunyai argumen/parameter bertipe long dan nilai
balik bertipe long.

void gratis ( );
pada contoh kedua , fungsi gratis ( ) tidak memiliki argumen/ parameter dan nilai
baiknya tidak ada (void).

double maks (double x, double y)


Pada contoh ketiga, fungsi maks( ) mempunyai dua buah argumen/parameter, dengan masing-
masing argumen bertipe double.

Function Definition
tipe_data nama_fungsi (argument 1, argument 2, argument ...)
{
Variabel_lokal;
Statement_1;
Statement_2;
...
return (variabel);
}

2. Parameter Fungsi
Terdapat dua macam parameter fungsi, yaitu :

1. Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi
fungsi.
2. Parameter aktual adalah variabel yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Bentuk penulisan parameter formal dan parameter aktual.

Prosedur
Prosedur adalah sederetan instruksi yang diberi nama, dan melakukan tujuan tertentu. Seperti
halnya pada fungsi, prosedur bekerja dengan mekanisme pemanggilan-pengembalian (call-return
mechanism).

Struktur umum deklarasi prosedur adalah sebagai berikut :

void nama_procedure (<daftar_parameter_input>, <daftar_parameter_output>)


{
/* instruksi */
}

Untuk penulisan parameter input-output dengan menambahkan karakter "&" pada tipe datanya.
Misalnya int & n.

⇛ Variabel Lokal dan Variabel Global


Variabel Lokal
Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan didalam fungsi atau procedur. Variabel ini
hanya dapat dikenali didalam fungsi atau procedure itu sendiri. Variabel lokal tidak dapat
dipanggil, diakses dan diubah oleh prosedur atau fungsi yang lain, bahkan oleh program utama
sekalipun.

Variabel Global
Variabel global adalah variabel yang didefinisikan dalam program utama dan dapat digunakan di
program utama maupun sub-sub program lainya. Nilai dari variabel ini dapat dipanggil, diakses
dan diubah oleh prosedur atau fungsi apapun yang terdapat dalam program tersebut.
Contoh Program
Contoh ke-1 Menghitung luas segitiga
Diketahui algoritma menghitung luas segitiga sebagai berikut.
1. Mulai
2. Masukan panjang (p), tinggi (t)
3. Hitung luas (L) ⇦ 0.5 p*t
4. Tampilkan L
5. Selesai

Implementasi program untuk menghitung luas persegi tanpa menggunakan fungsi berikut ini :
Source Code :

#include <iostream>

using namespace std;

main (){
int p,t; //Variabel lokal
int luas; //Variabel lokal

cout<<"==========================================="<<endl;
cout<<"| |"<<endl;
cout<<"| MENCARI LUAS SEGITIGA |"<<endl;
cout<<"| |"<<endl;
cout<<"==========================================="<<endl;
cout<<"Masukan Panjang : ";cin>>p;
cout<<"Masukan Tinggi : ";cin>>t;

//Melakukan perhitungan
luas=0.5*p*t;

//Menampilkan hasil perhitungan


cout<<"==========================================="<<endl;
cout<<"| Jadi, Luas Segitiga Adalah : "<<luas<<endl;

cout<<"==========================================="<<endl;
}
Run program :
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Pemrograman Berorientasi Obyek (Object-Oriented Programming disingkat OOP) adalah


paradigma pemrograman yang berorientasikan terhadap obyek. Pemrograman Berorientasi Obyek
merupakan jenis pemrograman dimana programmer mendefinisikan tidak hanya tipe data dari
sebuah struktur data, tetapi juga jenis fungsi (operasi) yang dapat diterapkan pada struktur data.
Dengan cara ini, struktur data menjadi obyek yang meliputi data dan fungsi. Tidak hanya itu,
programmer juga bisa membuat hubungan antara satu objek dengan objek yang lainnya.
Contohnya adalah, objek bisa mewarisi karakteristik dari objek lainnya.

Pemrograman Berorientasi Obyek ditemukan tahun 1960. Metode ini dikembangkan dari bahasa
C dan juga Pascal. Berawal dengan program yang terstruktur inilah, programmer-programmer
dapat menulis program yang begitu sulit menjadi lebih mudah.

Ide awal konsep OOP ini adalah dengan melakukan kombinasi data dan fungsi untuk mengakses
data menjadi sebuah kesatuan unit yang dikenal dengan nama objek.

Objek merupakan struktur data yang terdiri dari bidang data dan metode bersama dengan interaksi
mereka dengan tujuan untuk merancang aplikasi dan program komputer. Semua data dan fungsi
yang ada di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek juga
bisa menerima pesan, memproses data, dan mengirimkan pesan ke objek yang lainnya.

Keuntungan yang didapat dari penggunaan teknik Pemrograman Berorientasi Obyek dibandingkan
dengan teknik Pemrograman Prosedural adalah bahwa memungkinkan seorang programmer dapat
menambah jenis obyek baru tanpa mengubah modul yang telah dibuat. Seorang programmer dapat
membuat obyek baru yang dapat mewarisi banyak fitur dari obyek yang sudah ada. Dengan
demikian, programmer dapat membuat program obyek-oriented lebih mudah untuk dimodifikasi.

Berikut merupakan konsep-konsep yang terdapat di dalam ruang lingkup Pemrograman


Berorientasi Obyek :
1. Kelas (Class)
Kelas merupakan kumpulan atas definis data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk tujuan
tertentu. Kelas juga digambarkan dengan penggambaran satu set objek yang mempunyai
atribut yang sama. Kelas baru dapat dibentuk lebih pesifik dari kelas ada umumnya. Kelas juga
diibaratkan jantung dalam Pemrograman Berorientasi Obyek.

2. Objek (Object)
Objek adalah entitas yang mempunyai atribut, karakter dan kadang kala disertai dengan
kondisi. Objek ini merupakan teknik dalam menyelesaikan masalah yang sering muncul dalam
pengembangan perangkat lunak. Teknik ini sangat efektif untuk menemukan cara yang tepat
dalam membangun sistem dan menjadi metode yang paling banyak digunakan oleh para
pengembang perangkat lunak.

3. Abtraksi (Abstraction)
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yakni
kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek yang ada didalam sistem melayani
berbagai model dari pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan juga perubahan
serta dapat berkomunikasi dengan objek lain dalam sistem tanpa harus menampakkan
kelebiihan yang diterapkan.

4. Enkapsulasi (Pembungkus)
Pembungkus adalah penggabungan potongan informasi dan perilaku-perilaku spesifik yang
bekerja pada informasi tersebut, untuk kemudian mengemasnya menjadi sebuah objek.

5. Polimorfisme
Polimorfisme adalah sebuah fungsionalitas yang diimplikasi dengan berbagai cara yang
berbeda. Programmer dapat mempunyai berbagai implementasi untuk sebagian fungsi tertentu.

6. Inheritas (Pewarisan)
Inheritas ini merupakan konsep yang memiliki fungsi mengatur polimorfisme dan enkapsulasi
dengan mengizinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis yang khusus dari objek
yang sudah ada. Objek-objek ini dapat membagi dan memperluas perilaku mereka tanapa
melakukan impkementasi perilaku tersebut.

Contoh Program Menghitung Luas Kotak

#include <iostream>
using namespace std;

class PersegiPanjang{
int panjang,lebar;
public:
int luas(){
return (panjang*lebar);
}
void set_values(int x,int y){
panjang = x;
lebar = y;
}
};
class Segitiga{
int alas,tinggi;
public:
float luas(){
return (alas*tinggi*0.5);
}
void set_values(int a, int t){
alas = a;
tinggi = t;
}
};

int main(){
PersegiPanjang Kotak1;
PersegiPanjang Kotak2;
Segitiga Segitiga1;
Segitiga Segitiga2;
Kotak1.set_values(10,10);
Kotak2.set_values(5,5);
Segitiga1.set_values(7,6);
Segitiga2.set_values(3,7);
cout << "Luas Kotak 1 adalah " << Kotak1.luas() << endl;
cout << "Luas Kotak 2 adalah " << Kotak2.luas() << endl;
cout << "Luas Segitiga 1 adalah " << Segitiga1.luas() << endl;
cout << "Luas Segitiga 2 adalah " << Segitiga2.luas() << endl;
}

Hasil Program:
Pemrograman Terstruktur

Pemrograman ter-struktur yaitu suatu teknik dalam sebuah program dengan rangkaian perintah-
perintah yang disusun secara sistematis dan logis dalam bahasa komputer agar mudah untuk
dipahami, diuji, dan dimodifikasi.

Pemrograman ter-struktur juga merupakan bahasa pemrograman dalam sebuah program yang
terdiri dari kumpulan prosedur, dimana prosedur-prosedur ini akan saling memberi atau
menerima perintah, dan juga bisa membuat parameter yang berbeda di setiap perintahnya.

Pemrograman ter-struktur juga mendukung pengkodean, abtraksi data, dan kontrol program yang
tertata, dengan prosedur yang mampu melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan
parameter

Alasan kenapa kita harus membuat pemrograman yang ter-struktur adalah: Krisis metode
pengembangan, Kemampuan tenaga programmer tertinggal, Sulitnya modifikasi program jika
ada kesalahan atau perubahan dan Sulitnya modifikasi kode program karena tidak tertata dengan
baik.

Manfaat dari pemrograman ter-struktur juga dapat menangani program besar dan kompel,
menghindari konflik dalam team, kerja team berdasarkan modul-modul yang jelas dan
pengerjaannya juga dapat dimonitor dan dikaji.

Fungsi Pemrograman Terstruktur

1. Meningkatkan kehandalan dalam suatu progam


2. program mudah dibaca dan ditelusuri
3. menyederhanakan kerumitan program
4. pemeliharaan program, sehingga bisa mudah ditelusuri kesalahannya dan
memodifikasinya.
5. meningkatkan produktivitas pemrograman.

Ciri-ciri Pemrograman Terstruktur

1. Mengandung teknik pemecahan yang tepat dan benar,


2. memiliki 3 struktur dasar yaitu urutan, seleksi dan perulangan,
3. menggunakan struktur logika yang benar dan mudah dipahami,
4. menggunakan algoritma pemecahan masalah yang sederhana, efektif dan standar,
5. biaya pengujian yang rendah
6. memiliki dokumentasi yang baik,
7. menghindari penggunaan GOTO,
8. biaya perawatan dan dokumentasi rendah.
Langkah-langkah Membuat Pemrograman Terstruktur

1. Mendefinisikan Masalah
2. Menentukan Solusi
3. Memilih Algoritma
4. Menulis Program
5. Menguji Program
6. Menulis Dokumentasi
7. Merawat Program
8. Pengenalan Komputer
9.
Contoh Pemrograman Terstruktur

Menghitung luas segitiga

// modul penghitung luas segitiga

float Luas_sgt(float alas, float tinggi)

return (alas * tinggi / 2);

//main program

void main() {

float A, T;

cout <<”Data Alas : “; cin >> A;

cout <<”Data Tinggi : “; cin >> T;

cout <<”Luas segitiga : “ << Luas_sgt(A,T)<<endl;

Anda mungkin juga menyukai