Anda di halaman 1dari 3

NASKAH DRAMA

Adab Lapangan

Lidia : (datang-datang dengan memakai baju pink)

Deliza : Eh eh mau kemana kamu? (nada bicara agak ketus)

Lidia : Ada apa si del? (bingung)

Deliza : kamu tau ga kesalahan kamu ada dimana?

Lidia : hah?

Deliza : kamu kalo mau ke alam bebas ya jangan pake baju yang mencolok dong

Lidia : (bingung) ada apa memangnya?

Deliza : oke disini ane bakal ngejelasin apa aja sih yang jadi adab lapangan

(datanglah Raihan lalu menyelak deliza yang akan menjelaskan kepada lidia)

Raihan : poin yang melanggar adab lapangan salah satunya ialah memakai baju yang
berwarna mencolok

Lidia : ooo gitu toh

Deliza : hmm dateng-dateng langsung nyerocos ya (agak kesal)

(datanglah 3 orang remaja)

Anas : eh kalian ada apa kok rame-rame?

Aster : iya deh pada diskusiin apa si?

Raihan : ini lho si lidia, dia mau pergi ke alam bebas tapi pakai baju pink padahal kan itu
termasuk melanggar adab lapangan

Rhein : oh jadi itu permasalahannya, mau saya sebutin apa aja ga adab atau etika di alam
bebas?

Aster : mau dong siapa tau menambah wawasan ya nggak nas?

Anas : ehiya bener banget ster

Lidia : ayoo jelasiin rhei apa aja yang jadi adab lapangan
Rhein : nah yang pertama selalu berdoa pada sat masuk dan bersyukur Ketika keluar hutan,
kedua, masuk hutan jangan sendirian, ketiga, cukup membawa peralatan yang dibutuhkan
atau diperlukan dan bekal hanya secukupnya.

(deliza menyerocos)

Deliza : abis tu jangan lupa bersyukur Ketika melihat panorama yang indah, inget yaa jangan
berkata atau berbuat sombong, jangan buat kerusakan juga entah itu sama hewan atau
tumbuhan, eits jangan buang air kecil/besar sembarangan ya

Raihan : eh ada yang belum kalian sebutin deh

Anas : apa tu rai?

Lidia : yahh si rhein ma deliza kasii wawasannya setengah-setengah

Aster : bukan setengah-setengah tapi ada yang kelupaan

Raihan : nah kalian gaboleh buang putung rokok sembarangan dan meninggalkan api unggun
yang masih menyala

Anas : wahh terima kasih lho Raihan, Rhein, sama Deliza sudah menyebutkan apa saja
yang termasuk ke dalam adab lapangan

Edible Plant

Ida : eh zatul, kamu pernah denger ga edible plant itu apa?

Mala : ohiya saya pernah denger itu, ada apa memang nya ida?

Ida : jujur aku baru denger tentang edible plant ini, bisa kamu jelasin gak ke aku apa itu
edible plant? (tatapan penuh harap)

Mala : wah dengan senang hati, jadi edible plant ini adalah tumbuhan yang bisa di makan
langsung tanpa memasak nya dahulu, entah itu akar, batang, daun, bunga dan buahnya da.

Zahra : lalu edible plant tu contohya apa aja?

Bunga : jadi edible plant yang ada di sekitar kita itu bisa tumbuhan ciplukan, mangga, dan
lain-lain

Zahra : terus kalau yang ada di hutan apa aja tu?


Winda : ohh setau ku ada murbei, bunga turi, honje, semanggi, dan lain-lain

Ida : lalu cara mengenali tumbuhan itu beracun atau tidak bagaimana?

Bunga : yang pertama itu cari tumbuhan yang banyak jumlahnya, kedua hindari tumbuhan
yang berindikasi kebusukan contohnya serangga atau cacing

Winda : nah setelah itu coba gosokkan bagian tumbuhan ke bagian sensitive tubuh kita
contohnya bagian dalam siku, setelah itu perhatikan interaksi hewan di sekitarnya, tapi cara
yang satu ini tidak bisa menjadi acuan tumbuhan itu beracun atau tidaknya.

Mala : nah jika aroma tidak sedap, berbulu, tumbuhan gatal, bergetah, rasa pahit, berlendir,
berwarna mencolok, dan jika di coba menggosokkan ke bibir dan sedikit ke lidah itu ada rasa
terbakar dan gatal maka itu fix beracun

Zahra : wahh terima kasih penjelasannya bunga, winda, dan mala. Kita jadi tau apa aja
edible plant, dan cara menidentifikasi nya ya ngga da?

Ida : iyaa dong kita ber terima kasih ni sama kalian karena sudah menyumbang ilmu ke
kita

Anda mungkin juga menyukai