Para pemain
Amanat :
Babak 1
Di suatu ketika pada masa ajaran baru, pasti ada kan yang namanya MOS? Pada saat itu pula para
senior membuat itu menjadi ajang menghina.
Seperti kisah drama kami ini, saat itu pada saat MOS ada beberapa murid yang berasal dari desa
bersekolah di kota untuk mencari pendidikan yang lebih tinggi.
Mereka bersama-sama mengikuti MOS itu seperti anak-anak yang baru masuk SMA. Namun ada
beberapa kakak kelas yang tak suka pada mereka dan melakukan sebuah perlakuan menghina. Mari
saatnya kita saksikan!
Di Aula!
Raymond: Hai penonton tahu enggak kalau gue ini kakak senior yang paling ganteng
di sekolah ini loh..
Lina: Idih... seperti ini ganteng? yang jelek seperti apa? (mendorong Raymond)
Raymond: Biarkan saja, Jelek begini saja Dera suka sama gua kok.. iya enggak Der?
(mendekati Dera)
Dera: Huek! (menjauhi Raymond)
Lina: Sudah deh mendingan sekarang kita MOS-in anak-anak udik dari kampung itu
deh, sudah enggak sabar ingin menghina mereka..
Raymond: Oh jadi ini anak-anak culun ini yang pada mau sekolah disini ??
Dera: Heh siapa suruh jawab hah! (membentak dan memelototi Lela)
Lina: Heeey kok dijawab lagi! Sini kalian saya hukum bersihkan wc!
Dera: Mond kamu bereskan anak satu ini! gue mau ikut Lina
Randi: Dibaca lo kak.. sudah SMA kok enggak bisa membaca si?
Raymond: Sombong kamu ya, saya tanya nama kamu siapa ha! (membentak dengan
keras)
Randi: Ya ini kak, tulisan gede-gede seperti ini masa enggak ke-baca si (polos, sambil
menunjukan nametag-nya)
Randi: Diberi apa kak? diberi makan mau kak,, lapar niih,, (dengan polosnya)
Raymonnd: O..benar-benar ini anak, minta di kasih pelajaran, sini ikut saya! (menarik
Randi)
Babak 2
Di WC, para siswa MOS dihukum membersihkan WC, tak terkecuali Randi tetapi hukumannya ditambah
yaitu dengan diceburkan kepalanya ke bak berisi air oleh Raymond karena kesal karena ulah Randi
tadi. Kalian mau tahu kisahnya? Ayo kita saksikan disini, disini, disini, di TKP...
Dera: Iya yang benar tuh, lama deh kalian (sambil menyisir rambut dan berkaca
dengan cermin kecil yang selalu ia bawa)
Syifa: Ya kapan-kapan aja deh kak kalau allah sudah mengizinkan. (polos)
Dera: Haduh, duh, duh, sudah deh lanjutkan saja bersihkan wc sana!
Randi: Masya allah...seng salah siapa, kok aku yang dihukum sii!
Raymond : Hahaha..
Lela: Masyaallah tolong-tolong ada seng kelelep tolong-tolong! (berteriak)
Tak lama datanglah ibu guru yang langsung memarahi senior itu
Ibu Diana: Hey apa-apan ini, mereka itu anak orang bukan anak kodok yang bisa
hidup di air dan di darat, enggak pernah belajar yah kalian, Naskah Drama 8 Orang
Pemain?
Ibu Diana: Heh diaam! Sudah sana kalian pergi, besok temui ibu di sini lagi ya!
Murti: Hahaha…
Ibu Diana: Ya sudah yuk kita ke kantin makan bakso yuk anak-anak
Babak 3
Keesokan harinya Ibu Diana sudah menunggu para senior yang kemarin menghina murid MOS itu, Ibu
Diana gantian menghina mereka dengan menyuruh mereka untuk gantian membersihkan WC seperti
siswa MOS kemarin, namun siwa MOS kemarin malah membantu kakak senior itu. Dan akhirnya kakak
senior meminta maaf pada mereka.
Nah, Nah, hey Mari saatnya kita saksikan di sini!
Ibu Diana: Alasan! Sekarang kalian harus gantian dihukum bully karena sudah
menyeleweng dari seharusnya yang dilakukan dalam MOS!
Ibu Diana: Benar apanya hah, kamu itu seharusnya yang paling banyak
hukumannya, karena kamu sudah buat anak orang masuk angin karena kembung
minum air wc!
Dera: Yaaah ibuu, nanti kuku aku jadi rusak terus bagaimana bu? (memelas)
Ibu Diana: Sudah cepat kerjakan, dari pada ibu panggil orang tua kalian!
Syifa: Iya benar tu, kasihan banget ya mereka, kasihan enggak dapat makan seperti
aku hahaha..
Randi: Heh jangan gitu, kasihan kan dia kan juga kakak senior kita harusnya kita
bantu mereka yuk?
Lela: Benar juga si Ran.. Mmmmm, ya sudah yuk kita bantu mereka!
Siswa Mos: Hai kakak-kakak, kita bantu ya? (kompak lalu mengambil peralatan
membersihkan wc)
Ibu Diana: Nah gini dong baru namanya anak sekolah yang baik..
Raymond: Adik-adik, kakak minta maaf ya sama kalian yang selama ini sudah nge-
bully kalian, sumpah deh kakak enggak akan menghina lagi.
Syifa: Ho’oh, aku juga kak, tapi jangan lupa makan-makan ya kak!
Semua: Huuuuuuu....