Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

USULAN PERBAIKAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(K3) DI LINGKUNGAN KERJA PT.XYZ

Muhamad Syahrul Hanafi


Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia (ITI)
Jl. Raya Puspiptek, Kademangan, Setu, Kota Tangerang Selatan – Banten
E-mail: syahrulhanafi29@gmail.com

Abstract — PT.XYZ is a company engaged in the production of ready-to-consume pudding. Every day this company can
produce dozens of cups of pudding ready for consumption. The K3 program in this company still needs improvement. The
dominant problem at PT.XYZ is "an uncomfortable work environment". From the results of observations with the FMEA
method, the RPN value for "Steam generated from the cooking process" is 896 and for "Air circulation is not smooth" of 210.
After processing data with FMEA, a solution was found to solve the problem at PT. XYZ in the form of increasing the number
exhaust, add a divider between the kitchen and the printing room, add air ventilation, and regulate employee working hours.

Keywords: K3 Program, FMEA, RPN.

Abstrak— PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi puding siap konsumsi. Setiap harinya perusahaan
ini dapat memproduksi puluhan ribu cup puding siap konsumsi. Program K3 di perusahaan ini masih memerlukan perbaikan .
Masalah yang dominan pada PT.XYZ yaitu “Lingkungan kerja yang kurang nyaman”. Dari hasil pengamatan dengan metode
FMEA didapatkan nilai RPN untuk “Uap yang dihasilkan dari proses pemasakan” sebesar 896 dan untuk “Sirkulasi udara yang
tidak lancar” sebesar 210. Setelah dilakukan pengolahan data dengan FMEA didapatkan solusi untuk mengatasi masalah di
PT.XYZ berupa penambahan jumlah exhaust, menambahkan sekat antara dapur dan ruang pencetakan, menambahkan ventilasi
udara, dan mengatur jam kerja karyawan.
Kata kunci: Program K3, FMEA, RPN.

I. PENDAHULUAN persyaratan keandalan dan keamanan sistem, desain dan


PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang proses dengan memberikan informasi dasar mengenai prediksi
produksi puding siap konsumsi. Setiap harinya perusahaan ini keandalan sistem, desain, dan proses. Terdapat lima tipe
dapat memproduksi puluhan ribu cup puding siap konsumsi. FMEA yang bisa diterapkan, yaitu :
Untuk itu sudah sewajarnya jika perusahaan ini juga memiliki • System, berfokus pada fungsi sistem secara global
sistem K3 yang baik. Dalam Peraturan Undang-undang • Design, berfokus pada desain produk
Ketenagakerjaan juga dikatakan setiap pekerja/buruh berhak • Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan
atas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Salah • Service, berfokus pada fungsi jasa
satunya tertuang pada UU No. 1 tahun 1970 tentang • Software, berfokus pada fungsi software
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (hukum keselamatan kerja).
Meletakkan orinsip dasar pelaksanaan keselamatan keja. III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untk mencegah 3.1 Pengumpulan Data
kecelakaan dan ledakan; mengurangi kebakaran dan cara Sebelum menganalisa dengan FMEA pertama saya
penanggulangan kebakaran; dan langkah-langkah lainnya menyebarkan kuesioner kepada 30 responden untuk
yang diatur sehubungan dengan tempat kerja. Hukum juga mengetahui masalah K3 yang paling berpengaruh terhadap
memiliki aturan tentang pintu darurat; pertolongan pertama pekerja, hasilnya sebagai berikut:
pada kecelakaan, perlindungan dari polusi seperti gas, suara
dan lain-lain; perlindungan dari penyakit karena pekerjaan;
dan aturan mengenai perlengkapan keselamatan bagi
pekerja/buruh.

II. METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan
metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis). FMEA
merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa keandalan
suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Pernyataan Pernyataan
Cahaya di Kebisingan di Keamanan dan
APD yang Jumlah Lingkung Responden Suhu di tempat
Responden Rambu K3 tempat tempat kerja keselamatan
tersedia kecelakaan an kerja kerja nyaman
memadai kerja cukup dapat ditoleransi pekerja terjamin
layak kerja layak 1 4 3 3 3
1 4 2 2 1 2 5 2 4 3
2 3 2 4 1 3 5 3 4 3
4 4 3 4 2
3 3 2 3 2
5 4 3 3 2
4 4 3 3 4 6 4 2 3 2
5 3 2 4 2 7 5 3 3 3
6 4 4 4 1 8 5 1 4 3
7 4 2 3 2 9 4 3 5 2
10 4 2 4 2
8 4 3 4 1
11 3 2 4 2
9 3 3 3 1 12 4 3 3 3
10 5 2 3 2 13 5 3 3 2
11 3 2 2 2 14 5 1 3 1
12 4 2 2 3 15 3 3 4 1
16 4 2 5 1
13 5 3 3 1 17 4 2 3 1
14 5 2 4 1 18 4 2 5 3
15 4 2 4 2 19 4 3 3 2
16 3 3 3 2 20 5 3 4 2
21 5 1 4 3
17 3 4 3 1
22 4 2 3 2
18 4 2 4 3 23 5 2 4 2
19 3 2 3 1 24 5 2 4 2
20 5 2 3 1 25 4 3 5 3
21 4 1 2 3 26 4 1 4 3
27 4 2 3 2
22 3 3 2 2
28 4 2 3 2
23 5 2 2 2 29 5 1 3 3
24 4 2 3 2 30 4 1 5 2
25 4 3 3 1 *Skala: Sangat tidak setuju 1 – 5 Sangat setuju
26 4 2 2 1
27 3 2 2 2 Dari hasil kuesioner di atas pernyataan “Suhu di tempat
kerja nyaman” memiliki poin paling rendah yaitu 66 poin. Maka
28 3 3 2 2 yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bagaimana cara
29 3 4 3 1 mengatasi suhu di tempat kerja yang kurang nyaman.
30 4 2 2 1
*Skala: Sangat tidak setuju 1-5 Sangat setuju 3.2 Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian data diolah
Dari hasil kuesioner di atas pernyataan “Lingkungan kerja dengan metode FMEA. Berikut hasil pengolahan FMEA:
layak” memiliki poin paling rendah yaitu sebesar 51 poin. Artinya Current Control
Occurrence (O)

banyak yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Setelah itu Potentia
Severity (S)

Potetial
saya memberikan kuesioner kedua terkait dengan pernyataan l
Failure
Potential
Failure Causes
“lingkungan kerja layak” dengan hasil sebagai berikut: Mode
Effect
Preventive Detection

Kurangnya Mengontrol s
exhaust di 8 Penambahan exhaust ruangan den
Suhu di tempat kerja tidak nyaman

Uap yang
dapur termomete
dihasilkan dari
7 Dapur dan Memastikan
proses
pemasakan ruang Memberi sekat pada dapur dan ruang sekat antara d
8
pencetakan pencetakan dan ruang
menjadi satu pencetakan s
Jendela dan Pengontrol
lubang udara 7 Menambahkan ventilasi udara ventilasi udara
Sirkulasi udara terlalu sedikit bersih
3
tidak lancar Terlalu
Mengontrol ja
banyak 7 Mengatur jam kerja karyawan
karyawan
pekerja
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

Current Control

Detection (D)
RPN (S ×O ×D)
ive Detection

Mengontrol suhu
exhaust ruangan dengan 8 448
termometer
Memastikan pintu
dapur dan ruang sekat antara dapur
8 448
kan dan ruang
pencetakan selalu
Pengontrolan
entilasi udara ventilasi udara tetap 8 168
bersih

Mengontrol jadwal
rja karyawan 2 42
karyawan

Dari tabel FMEA di atas didapatkan hasil RPN sebesar 896


untuk “Uap yang dihasilkan dari proses pemasakan” dan 210
untuk “Sirkulasi udara yang tidak lancar”

IV. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan masih terdapat
kekurangan yaitu “lingkungan kerja yang kurang layak”
2. Dari hasil pengamatan dengan metode FMEA nilai
RPN untuk “Uap yang dihasilkan dari proses
pemasakan” sebesar 896 dan untuk “Sirkulasi udara
yang tidak lancar” sebesar 210.

V. SARAN
Berdasarkan hasil dari FMEA penulis menyarankan agar
perusahaan melakukan perbaikan sebagai berikut
1. Penambahan exhaust pada dapur
2. Membuat sekat antara dapur dan ruang pencetakan
3. Menambahkan ventilasi udara
4. Mengatur jam keja karyawan

REFERENSI
Gazpersz, Vincent.2003. Metode Analisa untuk Peningkatan
Kualitas
Prasetyo, Eko. 2016. “Analisis Program Inspeksi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Sebagai Bentuk Upaya
Promosi Budaya K3 Di Lingkungan Kerja”. STIKES
Cendekia Utama Kudus.

Anda mungkin juga menyukai