A. Pendahuluan
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Biodiversitas yang berjudul
Analisis Keanekaragaman Flora di FKIP gedung N. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu
Nadya Meriza S.Pd. M.Pd. yang telah membantu kami baik secara moral dan materi. Terimakasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehinnga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, Maupun peniulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum Ini bertujuan Untuk
1. Mengetahui nama-nama spesies tumbuhan di sekitar Gedung N yang berada di FKIP,
2. Mengetahui jumlah spesiesnya,
3. Mengetahui status perlindungan tumbuhan yang diamati mulai dari UU/PP,UICN, dan
CITES.
C. Metode
a. Alat dan Bahan
Alat : HP, Laptop, Buku, Pulpen
Bahan : Tumbuhan
b. Prosedur Praktikum
1. Mengamati spesies tumbuhan di sekitar gedung N
2. Mengambil gambar spesies yang diamati dan menghitung jumlah spesiesnya
3. Mencari nama ilmiah spesies yang telah diamati
4. Menentukan status perlindungan berdasarkan UU/PP.IUCN, dan CITES
5. Memasukkan seluruh data hasil pengamatan ke dalam table
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Malvales
Famili: Bombaceae
Genus: Durio
Spesies: Durio zibethinus Murr
Famili Malvaceae nama spesies Durio zibethinus Murr atau durian status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Pohon durian merupakan tipe pohon evergreen
(pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-
daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh
tinggi dapat mencapai ketinggian 25-50 m. pohon durian sering memiliki banir (akar papan).
Dapat tumbuh pada tempat yang memiliki curah hujan minimal 1.500 mm pertahun, yang
tersebar merata sepanjang tahun. Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan
berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6-6,5(Dewi dkk,2017:65).
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Subkelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Dryopteris
Spesies: Dryopteris fragrans (L.) Schott
famili Dyopteridaceae nama spesies Dryopteris fragfrans (L.) Schoot atau Fragrant Woodfern
status perlindungan dalam UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan
dalam IUCN masih dalam kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status
perlindungan CITES masuk kedalam kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix.
Nama genus, Dryopteris, berasal dari kata Yunani drys (oak) dan pteris (pakis)
karena ditemukan berlimpah dalam kayu ek-EST. Pakis ini banyak tumbuh di Zona lokasi teduh 4
sampai dengan 9. Ketika sudah dewasa dryopteris 18 sampai
24 inci tinggi dan menyebar 16 untuk 4 inci lebar. sering dimanfaatkan sebagai tanaman
hias. Daun Dryopteris fragrans (L.) Schott memiliki beraneka ragam warna akhir
musim ketika muda. Ini pakis karena itu disebut "musim gugur pakis" di Belanda. Pada musim
gugur daun pakis ini berwarna kuning keemasan (pilon,2006).
Klasifikasi
Kingdom = Plantae
Divisi = Tracheophytes
Kelas = Polypodiopsida
Ordo = Schizaeles
Family = Schizaceae
Genus = Lygodium
Spesies = Lygodium palmatum
famili Schizaceae nama spesies Lygodium palmatum atau paku panjat, status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Secara umum marga Lygodium spp.merupakan
kelompok paku yang menjalar dan selalu merambat pada tumbuhan lain. Marga ini sangat
berbeda dari jenis paku lainnya karena mempunyai akar rimpang yang menjalar di tanah dan
berdaging.Hanya dapat hidup ditempat yang terbuka karena paku jenis ini menyukai sinar
matahari (Syamsuardi,dkk.2012:45), Lygodium longifolium/ Lygodium palmatum (paku
hata)merupakan paku terestrial yang hidup ditempat terbuka dengan daun majemuk bangun kaki
berwarna hijau tua berebentuk lanset, bertepi rata, pangkal tumpul, ujung meruncing. Batang tipis
berwarna coklat dengan percabangan dikotom dan tumbuh melilit pada tumbuhan lain
(Tjitrosoepomo, 2009).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus Benjamina
Famili Moraceae nama spesies Ficus benjamina atau pohon beringin status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Pohon dari keluarga ara-araan atau Moraceae
ini, dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah
mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias
ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai. Pohon ini banyak dijumpai di
Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Pohon beringin memiliki tinggi
20-25 m, dengan batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang
tumbuh akar gantung, coklat kehitaman. Jenis daunnya adalah daun tunggal, bersilang
berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm,
bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Memiliki bunga tunggal, di ketiak daun,
tangkai silindris, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota
bulat, halus, kuning kehijauan. Buah nya Buni, bulat, panjang 0,5-1 cm, masih muda berwarna
hijau dan setelah tua menjadi merah. Biji Bulat, keras, putih. Akar Tunggang, berwarna coklat.
Pohon Beringin memiliki Kandungan Kimia yang terdapat pada Daun, akar dan kulit batang
yang mengandung saponin, falvonoida dan polifenol.(Hutapea,1994)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Trakeofit
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Dennstaedtiaceae
Genus Pteridium
Spesies : Pteridium aquilinum
Famili Dennstaedtiaceae nama jenis Pteridium aquilinum atau pakis elang status perlindungan
dalam UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih
dalam kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk
kedalam kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Soerjani (1987) dalam aunin (2010)
menjelaskan morfologi P.aquilinum yaitu memiliki daun kasar, tangkai daun lebih pendek dari
helai daun, tidak memiliki bunga, berkembangbiak dengan spora, memiliki rimpang yang
memanjang pada batang sehingga termasuk dalam ordi Polypodiales Dennstaedtiaceae karena
memiliki daun menyirip dan rimpang berbulu. P.aquilinum yang dideskripsi oleh Tagawa dan
Iwatsuki (1979) yaitu: mempunyai rizoma panjang, menjalar, ditutupi oleh rambut berwarna
cokelat, tangkai panjang, lebih dari 1 m, berwarna cokelat sampai hitam pada bagian hypogeal,
tertutup rapat oleh rambut yang berwarna cokelat, lamina tripinate atau quadripinnatifid pada
dasar, ujung tumbhan dalam 1 periode, mencapai 1 m atau lebih dari keduanya, pasangan pinna
lebih dasar , panjang 70cm, lebar 40 cm,daun terakhir kecil dan sempit, selalu bermenta berwarna
cokelat, bercabang, sori; berhubungan dengan garis submarginal. Distribusi cosmopolitan
(tersebar di dunia). Ekologi tumbuh di area terbuka, 2000 m alt, terdistribusi ke wilayah tropical.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus ; Polyalthia
Spesies : Polyalthia longifolia
Famili Annonaceae nama jenis Polyalthia longifolia atau glodokan status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Polyalthia longifolia atau tanaman glodokan
adalah tanaman berupa pohon yang termasuk jenis pohon evergreen dan berasal dari wilayah
india. Disebut sebagai pohon evergreen, karena tanaman ini bisa tumbuh baik walaupun
lingkungan tempat ia hidup mengalami perubhan cuaca atau iklim. Tanman glodokan ini tumbuh
tegak lurus ke atas dengan tinggi yang bisa mencapai 30 hingga 35 meter. Tanaman glodokan ini
termasuk tanaman yang popular dan digemari di Indonesia karena tampilan pohonnya yang
menarik. Selain itu, tanaman glodokan juga sering dijadikan sebagai penghias dan pagar hidup.
Pohon glodokan bisa menyerap polusi sedang, cocok ditanam di trotoar perkotaan.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Trakeofit
Kelas : Angiospermae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus ; Annona
Spesies : Annona Montana
Famili Annonaceae nama jenis Annona Montana atau sirsak status perlindungan dalam UU/PP
termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Annona Montana Pohon ini mirip dengan Annona
muricata , tetapi memiliki mahkota yang lebih luas dan daun mengkilap. Itu sedikit lebih keras
dan menghasilkan buah sepanjang tahun. [8] Ini mentolerir suhu singkat turun hingga 24 ° F (−4 °
C) ketika dewasa penuh. Pollennya ditumpahkan sebagai tetrads permanen. Buahnya hampir
bulat, dengan kulit hijau gelap ditutupi dengan banyak duri berdaging pendek, dan panjangnya
sekitar 15 sentimeter (5,9 in). Bubur kuning berserat - yang aromatik - asam dan pahit,
mengandung banyak biji coklat muda dan montok. Ada sejarah penggunaannya sebagai obat
tradisional .
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka
Barstow, M.; Rehel, S. (2017). "Melicope lunu-ankenda". IUCN Red List of Threatened Species.
IUCN. 2017: e.T38842A84425893. doi:10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T38842A84425893.en.
Gucker, Corey L. (2011). Elaeagnus pungens. In: Fire Effects Information System, [Online]. U.S.
Department of Agriculture, Forest Service, Rocky Mountain Research Station, Fire Sciences
Laboratory. Retrieved 1 March 2012.
Hutapea, J.R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia III, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta
Morus indica in Global Plants on JSTOR". plants.jstor.org. Retrieved 2 April 2019.
Soerjani dkk, 1987, Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan,
Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.
Steenis, C.G.G.J. van, 1949. Flora voor de Scholen in Indonesia. Noordhoff - Kolff N.V; Batavia"
Tagawa, M. dan K. Iwatsuki. 1979. Flora of Thailand Pteridophytes Vol.3 Part 1 . Bangkok: The
Tistr Press.
The Royal Horticultural Society Dictionary of Gardening ed. Chittenden,Fred J. 2nd ed. by
Synge,Patrick M. Volume IV : Pt-Zy, p.2074 (as T. coronaria). Pub. Oxford at the Clarendon
Press 1965. Reprinted 1984.
Van, Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.