Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 7:

Febri Predita Wulandari 1813024001


Brigita Dwi Indah Sari 1813024007
Julio Aras 1813024009
M.Ramadian Rahmanda 1813024017
Sayu Kade Trisna Dewi 1813024025
Anisa Gusmita Pratiwi 1813024047
Awwaludin Ma’rifatillah 1813024051

Analisis Keanekaragaman Flora di FKIP


(Gedung N)

A. Pendahuluan
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Biodiversitas yang berjudul
Analisis Keanekaragaman Flora di FKIP gedung N. Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu
Nadya Meriza S.Pd. M.Pd. yang telah membantu kami baik secara moral dan materi. Terimakasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehinnga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, Maupun peniulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

B. Tujuan Praktikum
Praktikum Ini bertujuan Untuk
1. Mengetahui nama-nama spesies tumbuhan di sekitar Gedung N yang berada di FKIP,
2. Mengetahui jumlah spesiesnya,
3. Mengetahui status perlindungan tumbuhan yang diamati mulai dari UU/PP,UICN, dan
CITES.
C. Metode
a. Alat dan Bahan
Alat : HP, Laptop, Buku, Pulpen
Bahan : Tumbuhan

b. Prosedur Praktikum
1. Mengamati spesies tumbuhan di sekitar gedung N
2. Mengambil gambar spesies yang diamati dan menghitung jumlah spesiesnya
3. Mencari nama ilmiah spesies yang telah diamati
4. Menentukan status perlindungan berdasarkan UU/PP.IUCN, dan CITES
5. Memasukkan seluruh data hasil pengamatan ke dalam table

c. Tabel Hasil Pengamatan

N Famili Nama Jenis Nama Ilmiah Jumla Status


o h Perlindungan
Indivi UU/P IUC CITE
du P N S
1 Anacardiaceae Mangga Mangifera 1 TD DD TT
indica L.
2 Euphorbiaceae Zodia/brokoli Euodia ridley 7 TD NE TT
hias kuning
3 Elaeagnaceae Zaitun berduri Elaegnus 5 TD NE TT
Pungens Thunb
4 Amaranthaceae Bola salju Alternanthera 3 TD NE TT
altemathera snowball
5 Nyctaginaceae Bunga pukul Mirabilis jalapa 8 TD NE TT
empat L.
6 Apocynaceae Mondokaki/bun Tabernaemontan 5 TD LC TT
ga wari a divaricata
7 Moraceae Mulberry/murb Morus indica L 6 TD NE TT
ei
8 Malvaceae Durian Durio zibethinus 1 TD NE TT
9 Dyopteridaceae Fragrant Dryopteris 5 TD NE TT
Woodfern fragfrans (L.)
Schoot
10 Lygodiaceae Paku panjat Lygodium 9 TD NE TT
palmatum
11 Moraceae Pohon Ara Ficus Benjamina 1 TD NE TT
(L)
12 Dennstaedtiacea Pakis elang Pteridium 7 TD NE TT
e aquilinum (L.)
Kuhn
13 Annonaceae Glodokan Polyalthia 13 TD NE TT
longifolia
14 Annonaceae Sirsak Annona montana 1 TD NE TT
15 Sapindaceae Leci Litchi chinensis 16
Sonn
16 Euphorbiaceae Puring Codiaeum 2
variegatum
17 Arecaceae Palem Syagrus 1
romanzoffiana
18 Thelypteridacea Paku Kijang Phegopteris 2
e connectilis
19 Myrtaceae Jambu feijoa Acca sellowiana 1
20 Apocynaceae Bunga kamboja Plumeria pudica 3
21 Pandanaceae Pandan duri Pandanus 4
tectorius
22 Arecaceae Palem bambu Chamaedorea 2
seifrizii Burret
23 Moraceae Banyan cina Ficus 4
microcarpa
24 Simaroubaceae Pohon surga Ailanthus 1
altissima (Mill.)
Swingle
25 Bromeliaceae Bunga Aechmea 5
beomeliad fasciata
26 Gnetaceae Melinjo Cnetum gnemon 1
L.
27 Ruscaceae Lidah Mertua Sansevieria 5
trifasciata prain
28 Amaranthaceae Daun Ruby Alternanthera 7
brasiliana (L.)
Kuntze
29 Rosaceae Photinia jepang Photinia glabra 3
30 Dryopteridaceae Pakis Polystichum 3
lonchitis (L.)
Roth
31 Arecaceae Palem bambu Chamaedorea 2
seifrizii Burret
32 Araliaceae Pohon payung Scheffa 1
actinophylla
(Endl.) Harms
33 Myrtaceae Murad Myrtus 7
communis L.
34 Nyctaginaceae Bunga Kertas Bougainvillea 4
spectabilis Wild
35 Malvaceae Kapuk Randu Ceiba pentandra 1
36 Sapotaceae Satin leaf Chrysophyllum 4
oluviforme L.
37 Agavaceae Agave Furcraea foetida 13
38 Rubiaceae Kopi Arabica Coffea arabica
39 Palmae Kelapa Cocos nucifera 7
L.
40 Poaceae Rumput Cynodon 11
Grinting dactylon (L)
Pers
41 Asparagaceae Aspidistra Aspidistra lurida 5
ker gawl.
42 Clusiaceae Manggis- Clusia 9
manggisan grandiflora
splitg
43 Convolvulaceae Mawar batang Maremmia 6
kuning umbellate (L.)
Hallier f.
44 Garryaceae Acuba Jepang Aucuba japonica 11
Thunb
45 Achantaceae Melati jepang Pseuderanthemu 3
m carruthersii
(Seem.)
46 Combretaceae Pohon ketapang Terminalia 1
mentaly
47 Commelinaceae Tanaman adam Rhoeo discolor 14
eva
48 Rubiaceae Bunga Gardenia Gardenia 4
taitensis
49 Euphorbiaceae Sambang darah Excoecaria 7
cochinchinensis
50 Euphorbiaceae Singkong Manihot 5
utilissima
51 Marsileaciae semanggi Marselia 12
crenata
52 Celastraceae Wrinter creeper Euonymus 9
fortunei
53 Iridaceae Bunga Iris Iris pseudacorus 4
54 Phytollaccaceae Bayam Belanda Phytolacca 8
americana

Keterangan : UU/PP = TD :Tanaman yang tidak dilindungi


IUCN = NE : (Not Evaluated) Belum Dievaluasi
CITES = TT : Tidak terdaftar dalam daftar Appendix CITES
D. Pembahasan
1. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Kelas. : Magnoliopsida
Ordo. : Sapindales
Famili. : Anacardiaceae
Genus. : Mangifera
Spesies. : M. indica
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan suku Anacardiaceae.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi antara 10 hingga 40 m. Nama "mangga" berasal dari bahasa
Malayalam maanga. Kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi
manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Berasal dari daerah di sekitar
perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurang-kurangnya
semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti
pelem atau poh (Van, 1981).
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi. : Magnoliophyta
Classis. : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Familia. : Brassicaceae
Genus : Euodia
Spesies. : Euodia ridley
Tanaman hias ini tergolong tanaman semak. Batangnya hanya dilengkapi dedaunan rimbun
berwarna kuning cerah kehijauan atau hijau muda. Kumpulan daunnya membentuk bulatan rapi
persis seperti sayuran brokoli. Itulah sebabnya ia dinamakan brokoli hias. Brokoli Hias Daun
Kuning, Tanaman brokoli hias daun kuning ini sangat mudah dalam perawatannya, selain itu
tanaman brokoli hias ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1. Berdaun dengan sifat mini, sehingga tidak mudah untuk menjadi tinggi
2. kuat untuk ditanam dengan terkena terik matahari langsung, begitu juga sebaliknya, mampu
hidup ditempat yang teduh yang hanya terkena sinar matahari dengan presentase 6 persen
3. Tidak memerlukan banyak air, artinya kuat terhadap suasana kering, namun pada saat
penanaman saja memerlukan banyak penyiraman (Barstow, 2017)
3. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Divisi. : Eudicots
Order. : Rosales
Family. : Elaeagnaceae
Genus. : Elaeagnus
Species. : E. pungens
Elaeagnus pungens adalah semak yang lebat dan bercabang yang tingginya bisa mencapai lebih
dari 7 meter (23 kaki) dan lebar 4 meter (13 kaki). Tumbuh secara subur dari batangnya,
menyebar dan melilit ke vegetasi yang berdekatan. Bagian batang ditutupi duri yang panjangnya
bisa mencapai 8 sentimeter. Daun yang selalu hijau dan disusun berurutan memiliki panjang
hingga 10 sentimeter (3,9 in) tetapi lebarnya di bawah 5 sentimeter (2,0 in). Bagian bawah
berwarna putih keperakan dengan bintik-bintik cokelat. Bunga berbentuk tabung ditumpuk dalam
kelompok hingga tiga. Bunga-bunga itu kekuningan atau putih dan beraroma manis. Buahnya
berbuah hingga panjang 1,5 cm (0,59 in) yang berisi satu biji. Itu kemerahan dengan sisik perak.
Mekar terjadi di musim gugur dan buah berkembang selama musim semi. Tanaman tumbuh
dengan cepat, dengan tunas tumbuh lebih dari satu meter per musim. Pertumbuhan telah
digambarkan sebagai "agresif", dengan tunas memanjang beberapa meter ke puncak pohon
tetangga. Benih disebarkan oleh burung (Gucker,2011)
4. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Divisi. : Magnoliophyta
Ordo. : Caryophyllales
Famili. : Amaranthaceae
Genus : Alternanthera
Spesies. : Alternanthera snowball
berciri umum tegak atau condong kemudian tegak, tinggi 0,4-1 m, kerapkali bercabang banyak
dan berduri. Daun bulat telut bentuk lanset, panjang 5-8 cm, dengan ujung tumpul dan pangkal
runcing. Bunga dalam tukal yang rapat yang bawah duduk ketiak, yang atas terkumpul menjadi
karangan bunga di ujung dan duduk di ketiak, bentuk bulir atau bercabang pada pangkalnya. Bulir
ujung sebagian besar jantan, tidak berduri, tidak berduri temple,mula-mula naik lalu
menggantung. Tukal betina dengan 2 duri lurus yang lancip, dan menjauhi batang. Daun
pelindung dan anak daun pelindung runcing, sepanjang-panjangnya sama dengan tenda bunga.
Daun tenda bunga 5, panjang 2-3 mm, gundul, hijau atau ungu dengan tepi transparan. Benang
sari 5, lepas tanpa taju yang disisipkan diantaranya. Kepala putik duduk, bentuk benang. Buah
bualat memanjang, dengan tutup yang rontok, berbiji 1(Steenis,1949).
5. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Divisi. : Magnoliophyta
Ordo. : Caryophyllales
Famili. :Nyctaginaceae
Genus. : Mirabilis
Spesies. : M. jalapa
Bunga pukul empat asal Amerika Selatan ini mempunyai banyak warna, di antaranya merah,
kuning, juga putih. Perbedaan warna antara satu dengan yang lain dilatar belakangi oleh gen,
misalnya R= gen untuk bunga warna merah dan r= gen untuk bunga warna putih, jika keduanya
disilangkana maka akan menghasilkan bunga warna merah muda. Biji bunga pukul empat yang
bisa dibuat bedak, Disebut sebagai bunga pukul empat karena biasanya mekar saat pukul empat
sore, hal itu dikarenakan adanya rangsangan cahaya, gerakan ini dinamakan dengan fotonasti.
Tanaman ini termasuk dalam kelas Dicotyledones, yaitu kelas tumbuhan yang mempunyai biji
keping dua, mempunyai kelopak dengan kelipatan 4 sampai 5, serta urat daunnya yang menjari.
Selain sebagai tanaman hias, bunga ini berfungsi juga sebagai pembatas pagar. Kita bisa
menjumpainya di dataran rendah maupun perbukitan yang banyak mendapat sinar matahari.
Bunga pukul empat warna putih dipadu dengan merah muda sebagai hasil dari penyilangan.
Bunga pukul empat selain indah, juga mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Kandungannya
yang berupa betaxanthis, zat asam lemak serta zat asam minyak dapat digunakan sebagai obat
pelancar sirkulasi darahdan peluruh air seni (diuretik). Selain itu, bunga yang mempunyai nama
binomial ''mirabilis jalapa'' ini bisa meredakan radang amandel, radang tenggorokan, batuk
berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis. Salah satu di antara manfaatnya
yang sangat penting bagi wanita adalah dapat mengatasi keputihan, cukup rebus bunga pukul
empat dengan kulit delima kering atau lidah buaya, kemudian minum. Meskipun banyak
manfaatnya, wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya dan untuk perebusannya
dilarang menggunakan alat-alat yang terbuat dari besi. Batang yang dimilikinya adalah batang
basah yang tingginya mencapai 20–80 cm. Kemudian daunnya berbentuk jantung yang berwarna
hijau dengan panjang mencapai 2–11 cm dengan lebar 8 mm-7 cm. Pangkal daun membulat di
mana ujungnya meruncing serta bertepi rata. Adapun tangkai daunnnya mempunyai panjang
6mm-6 cm. Bunganya sendiri seperti terompet dan mempunyai banyak warna seperti merah,
putih dan lain-lain.Buahnya yang keras berwarna hitam dan berbentuk bulat bisa dibuat sebagai
bedak. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai umbi berwarna coklat kehitaman dengan isi
berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 7–9 cm berdiameter 2–5 cm
(Utami, 2006)
6. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Divisi. : Magnoliophyta
Ordo :Gentianales
Family. : Apocynaceae
Genus. : Tabernaemontana
Species. : T. divaricata
Tanaman umumnya tumbuh setinggi 1,5–6 kaki (1,5-1,8 m) dan bercabang secara dikotomis.
Daun mengkilap besar berwarna hijau tua dan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5,1 cm. Bunga-
bunga lilin ditemukan di kelompok kecil di ujung batang. Bunga-bunga (tunggal) memiliki
karakteristik 'pinwheel' juga terlihat pada genera lain dalam keluarga Apocynaceae seperti Vinca
dan Nerium. Kedua bentuk tunggal dan bunga ganda dibudidayakan, bunga-bunga dari kedua
bentuk menjadi putih. Tanaman mekar di musim semi tetapi bunga muncul secara sporadis
sepanjang tahun. Bunga-bunga dari bentuk tunggal tidak beraroma tetapi bentuk bunga-ganda
memiliki aroma yang menyenangkan (The Royal Horticultural Society Dictionary of Gardening
ed. Chittenden,Fred J. 2nd ed. by Synge,Patrick M. Volume IV : Pt-Zy, p.2074 (as T. coronaria).
Pub. Oxford at the Clarendon Press 1965. Reprinted 1984. )
7. Klasifikasi
Kingdom. : Plantae
Order. : Rosales
Family. : Moraceae
Genus. : Morus
Species. : M. indica
Morus indica, seperti anggota keluarga mulberry lainnya, sering digambarkan sebagai pohon
kecil atau semak, jarang melebihi 10-15 meter. Ketika muda, ranting-rantingnya ditutupi bulu-
bulu halus yang dikenal sebagai; Namun, tanaman kehilangan rambut ini saat mereka bertambah
tua. Cabang-cabangnya berwarna abu-abu muda. Daun tanaman M. indica berkisar dari 1 1/2 - 5
inci panjang dan 1 - 3 inci lebar, dan melekat pada pohon melalui tangkai daun. Daunnya sendiri
biasanya bulat telur tetapi kadang-kadang melengkung, datang ke titik sempit, membuat mereka
berada di antara berekor dan acuminate. Daun retuse untuk sedikit berbentuk hati, memiliki
lobus kecil di pangkalan. Daunnya bergerigi segera, dengan masing-masing gigi menyempit ke
titik tipis, membuat mereka apiculate. Daunnya berwarna hijau gelap, dengan bagian bawah
pucat ditutupi bulu-bulu halus (Morus indica in Global Plants on JSTOR". plants.jstor.org.
Retrieved 2 April 2019.)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Ordo: Malvales
 Famili: Bombaceae
 Genus: Durio
 Spesies: Durio zibethinus Murr

Famili Malvaceae nama spesies Durio zibethinus Murr atau durian status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Pohon durian merupakan tipe pohon evergreen
(pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-
daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh
tinggi dapat mencapai ketinggian 25-50 m. pohon durian sering memiliki banir (akar papan).
Dapat tumbuh pada tempat yang memiliki curah hujan minimal 1.500 mm pertahun, yang
tersebar merata sepanjang tahun. Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan
berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6-6,5(Dewi dkk,2017:65).

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Subkelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Dryopteris
Spesies: Dryopteris fragrans (L.) Schott

famili Dyopteridaceae nama spesies Dryopteris fragfrans (L.) Schoot atau Fragrant Woodfern
status perlindungan dalam UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan
dalam IUCN masih dalam kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status
perlindungan CITES masuk kedalam kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix.
Nama genus, Dryopteris, berasal dari kata Yunani drys (oak) dan pteris (pakis)
karena ditemukan berlimpah dalam kayu ek-EST. Pakis ini banyak tumbuh di Zona lokasi teduh 4
sampai dengan 9. Ketika sudah dewasa dryopteris 18 sampai
24 inci tinggi dan menyebar 16 untuk 4 inci lebar. sering dimanfaatkan sebagai tanaman
hias. Daun Dryopteris fragrans (L.) Schott  memiliki beraneka ragam warna akhir
musim ketika muda. Ini pakis karena itu disebut "musim gugur pakis" di Belanda. Pada musim
gugur daun pakis ini berwarna kuning keemasan (pilon,2006).

Klasifikasi
Kingdom = Plantae
Divisi = Tracheophytes
Kelas = Polypodiopsida
Ordo = Schizaeles
Family = Schizaceae
Genus =  Lygodium
Spesies = Lygodium palmatum
famili Schizaceae nama spesies Lygodium palmatum atau paku panjat, status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Secara umum marga Lygodium spp.merupakan
kelompok paku yang menjalar dan selalu merambat pada tumbuhan lain. Marga ini sangat
berbeda dari jenis paku lainnya karena mempunyai akar rimpang yang menjalar di tanah dan
berdaging.Hanya dapat hidup ditempat yang terbuka karena paku jenis ini menyukai sinar
matahari (Syamsuardi,dkk.2012:45), Lygodium longifolium/ Lygodium palmatum (paku
hata)merupakan paku terestrial yang hidup ditempat terbuka dengan daun majemuk bangun kaki
berwarna hijau tua berebentuk lanset, bertepi rata, pangkal tumpul, ujung meruncing. Batang tipis
berwarna coklat dengan percabangan dikotom dan tumbuh melilit pada tumbuhan lain
(Tjitrosoepomo, 2009).

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus Benjamina
Famili Moraceae nama spesies Ficus benjamina atau pohon beringin status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Pohon dari keluarga ara-araan atau Moraceae
ini, dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah
mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias
ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai.  Pohon ini banyak dijumpai di
Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Pohon beringin memiliki tinggi
20-25 m, dengan batang Tegak, bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, pada batang
tumbuh akar gantung, coklat kehitaman. Jenis daunnya adalah daun tunggal, bersilang
berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 3-6 cm, lebar 2-4 cm,
bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Memiliki bunga tunggal, di ketiak daun,
tangkai silindris, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota
bulat, halus, kuning kehijauan. Buah nya Buni, bulat, panjang 0,5-1 cm, masih muda berwarna
hijau dan setelah tua menjadi merah. Biji Bulat, keras, putih. Akar Tunggang, berwarna coklat.
Pohon Beringin memiliki Kandungan Kimia yang terdapat pada Daun, akar dan kulit batang
yang mengandung saponin, falvonoida dan polifenol.(Hutapea,1994)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Trakeofit
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Dennstaedtiaceae
Genus Pteridium
Spesies : Pteridium aquilinum
Famili Dennstaedtiaceae nama jenis Pteridium aquilinum atau pakis elang status perlindungan
dalam UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih
dalam kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk
kedalam kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Soerjani (1987) dalam aunin (2010)
menjelaskan morfologi P.aquilinum yaitu memiliki daun kasar, tangkai daun lebih pendek dari
helai daun, tidak memiliki bunga, berkembangbiak dengan spora, memiliki rimpang yang
memanjang pada batang sehingga termasuk dalam ordi Polypodiales Dennstaedtiaceae karena
memiliki daun menyirip dan rimpang berbulu. P.aquilinum yang dideskripsi oleh Tagawa dan
Iwatsuki (1979) yaitu: mempunyai rizoma panjang, menjalar, ditutupi oleh rambut berwarna
cokelat, tangkai panjang, lebih dari 1 m, berwarna cokelat sampai hitam pada bagian hypogeal,
tertutup rapat oleh rambut yang berwarna cokelat, lamina tripinate atau quadripinnatifid pada
dasar, ujung tumbhan dalam 1 periode, mencapai 1 m atau lebih dari keduanya, pasangan pinna
lebih dasar , panjang 70cm, lebar 40 cm,daun terakhir kecil dan sempit, selalu bermenta berwarna
cokelat, bercabang, sori; berhubungan dengan garis submarginal. Distribusi cosmopolitan
(tersebar di dunia). Ekologi tumbuh di area terbuka, 2000 m alt, terdistribusi ke wilayah tropical.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus ; Polyalthia
Spesies : Polyalthia longifolia
Famili Annonaceae nama jenis Polyalthia longifolia atau glodokan status perlindungan dalam
UU/PP termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Polyalthia longifolia atau tanaman glodokan
adalah tanaman berupa pohon yang termasuk jenis pohon evergreen dan berasal dari wilayah
india. Disebut sebagai pohon evergreen, karena tanaman ini bisa tumbuh baik walaupun
lingkungan tempat ia hidup mengalami perubhan cuaca atau iklim. Tanman glodokan ini tumbuh
tegak lurus ke atas dengan tinggi yang bisa mencapai 30 hingga 35 meter. Tanaman glodokan ini
termasuk tanaman yang popular dan digemari di Indonesia karena tampilan pohonnya yang
menarik. Selain itu, tanaman glodokan juga sering dijadikan sebagai penghias dan pagar hidup.
Pohon glodokan bisa menyerap polusi sedang, cocok ditanam di trotoar perkotaan.

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Trakeofit
Kelas : Angiospermae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus ; Annona
Spesies : Annona Montana
Famili Annonaceae nama jenis Annona Montana atau sirsak status perlindungan dalam UU/PP
termasuk kedalam kategori tanaman yang tidak dilindungi, dan dalam IUCN masih dalam
kategori Not Evaluated atau belum dievalusi, dalam status perlindungan CITES masuk kedalam
kategori tidak terdaftar dalam daftar Appendix. Annona Montana Pohon ini mirip dengan Annona
muricata , tetapi memiliki mahkota yang lebih luas dan daun mengkilap. Itu sedikit lebih keras
dan menghasilkan buah sepanjang tahun. [8] Ini mentolerir suhu singkat turun hingga 24 ° F (−4 °
C) ketika dewasa penuh. Pollennya ditumpahkan sebagai tetrads permanen. Buahnya hampir
bulat, dengan kulit hijau gelap ditutupi dengan banyak duri berdaging pendek, dan panjangnya
sekitar 15 sentimeter (5,9 in). Bubur kuning berserat - yang aromatik - asam dan pahit,
mengandung banyak biji coklat muda dan montok. Ada sejarah penggunaannya sebagai obat
tradisional .

E. Kesimpulan

F. Daftar Pustaka

Barstow, M.; Rehel, S. (2017). "Melicope lunu-ankenda". IUCN Red List of Threatened Species.
IUCN. 2017: e.T38842A84425893. doi:10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T38842A84425893.en.

Gucker, Corey L. (2011). Elaeagnus pungens. In: Fire Effects Information System, [Online]. U.S.
Department of Agriculture, Forest Service, Rocky Mountain Research Station, Fire Sciences
Laboratory. Retrieved 1 March 2012.

Hutapea, J.R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia III, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta
Morus indica in Global Plants on JSTOR". plants.jstor.org. Retrieved 2 April 2019.

Pilon, Paul. 2009. Culture Connection. London : GNP

Soerjani dkk, 1987, Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan,
Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.

Steenis, C.G.G.J. van, 1949. Flora voor de Scholen in Indonesia. Noordhoff - Kolff N.V; Batavia"

Syamsuardi,dkk.2012. Studi Morfometrik Paku Kawat (Lygodium) di Sumatera Barat The


morphometrics study of climbing ferns (Lygodium) in West Sumatera. Jurnal Biologi Universitas
Andalas (J. Bio. UA.).vol 1(1):45

Tagawa, M. dan K. Iwatsuki. 1979. Flora of Thailand Pteridophytes Vol.3 Part 1 . Bangkok: The
Tistr Press.

The Royal Horticultural Society Dictionary of Gardening ed. Chittenden,Fred J. 2nd ed. by
Synge,Patrick M. Volume IV : Pt-Zy, p.2074 (as T. coronaria). Pub. Oxford at the Clarendon
Press 1965. Reprinted 1984.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.

Utami, Nunik (2006).Keajaiban Bunga.Bandung:Penerbit Cinta.

Van, Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai