ukuran 12
ROSIDS – MALVIDS
Dosen:
Hadiansah, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 3
Nurul Istiqomah 1172060085
Nurul Rosya Aulia 1172060086
Rita Kusmiati 1172060100
Sabila meilianawati 1172060103
Sophia Ghina R 1172060110
Ulfah Aktiyani R 1172060116 Commented [s2]: rapikan
Malvids atau yang sebelumnya disebut Eurosids II, subkelompok kedua dari Rosids, meskipun
batasan grup ini bervariasi. Beberapa ordo kompleks ini cukup besar, dalam hal jumlah famili dan
spesies. Malvids adalah taksa yang sangat penting dalam tanaman pertanian, seperti anggota
Anacardiaceae (keluarga mete), Brassicaceae (keluarga mustard), Malvaceae (keluarga mallow),
Myrtaceae (keluarga myrtle), dan Rutaceae (keluarga sitrus). Malvids memiliki beberapa ordo
diantaranya Geraniales, Myrtales, Brassicales, Malvales, dan Sapindales (Simpson, 2010, hal. 347).
Geraniales berisi tumbuhan yang kebanyakan berupa terna atau semak-semak kecil, jarang
berupa perdu atau pohon, dengan daun-daun tunggal atau majemuk tanpa kelenjar-kelenjar minyak,
balsam, atau resin tetapi sering terdapat sel-sel lendir, terutama pada epidermis daun, daun penumpu
kadang ada, kadang tidak. Bunga berbilang 5, benang sari tersusun dalam satu lingkaran atau dua
lingkaran. Biji kebanyakan tanpa endoseperm (Tjitrosoepomo, 2013, hal. 277).
Myrtales meliputi tumbuhan dengan berbagai macam perawakan tetapi kebanyakan berupa
tumbuhan berkayu. Umumnya mempunyai daun tunggal yang duduknya bersilang berhadapan, pada cabang-
cabang yang mendatar mengalami modifikasi seakan-akan tersusun dalam 2 baris yang berhadapan, tanpa
daun penumpu, helaian daun sering mempunyai kelenjar-kelenjar minyak. Bunga banci atau karena adanya
reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal. dengan hiasan bunga yang jelas dapat
dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, kadang-kadang tanpa mahkota, aktinomorf atau
zigomorf, kebanyakan berbilangan 4, benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau
dua kali lipat, kadang-kadang hanya beruang 1 dengan 1 tangkai putik dan banyak bakal biji pada
tembuni yang letaknya sentral disudut-sudut. Buah sering mempunyai sisa-sisa benang sari pada bagian
ujung diantara daun-daun kelopak yang tidak runtuh dan menjadi bagian buah (Purnama, 2015, hal.
21).
Brasicales memiliki silsilah morfologis yang beragam dari 4700 spesies yang ditempatkan
dalam 18 famili dan disatukan oleh kehadiran minyak mustard atau glukosinolat. Variasi dalam bentuk
pertumbuhan, habitat yang dihuni, fitur bunga dan buah tidak jelas bahwa keluarga-keluarga ini secara
sederhana ditempatkan dalam tujuh urutan di tiga subclass yang berbeda, terdiri dari beberapa famili
dan yang paling populer adalah Brassicaceae. Tumbuhanya sebagian besar berupa terna dengan daun-
daun yang duduknya tersebar. Dari segi anatomi ada sifat yang karakteristik yaitu adanya buluh-buluh
getah dan sel-sel yang mengandung mirosin (Cardinal-MCTeague, 2016, hal. 204).
Ordo Malvales, meliputi empat keluarga inti, Bombacaceae (250 spp.),Malvaceae (1500 spp.),
Sterculiaceae (1000 spp.), Dan Tiliaceae (400 spp.. Mengingat hanya empat keluarga, terdiri dari
pohon-pohon kayu dan tropis, termasuk beberapa genera penting seperti kapas (Gossypiumspp.), coklat
(Theobroma cacao), kacang cola (Cola spp.), durian (Durio zibethinus), kayu balsa (Ochroma
pyramidale), jute (Corchorus capsularis dan Colito- rius), dan okra (Abelmoschus esculentus).
Keluarga Malvaceae termasuk unsur herba yang memiliki radiasi yang luas di zona beriklim sedang,
barangkali berasal dari dalam Bombacaceae tropis. Bombacaceae, Sterculiaceae, dan Tiliaceae
adalahkomponen penting dari banyak ekosistem hutan tropis, dan sering dieksploitasi untuk kayu
(Alverson, 1998, hal. 881).
Ordo Sapindales yang terdiri dari 4 kelas yaitu Anacardiaceae, Meliaceae, Rutaceae,
Sapindaceae. Ordo ini kebanyakan berupa semak atau pohon dengan daun-daun majemuk atau tunggal,
jarang mempunyai daun penumpu. Dalam bagian-bagian Vegetatif nya tidak jarang terdapat rongga-
rongga yang berisi resin. Bunga banci, seringkali berkelamin tunggal dan zigomorfik, dengan kelopak
dan mahkota kelipatan 5. Ovule soliter di setiap lokus, benang sari kelipatan 5, biasanya buah drupe,
beri, atau samaras, dengan mesocarp resin, beberapa jenis memiliki biji dengan endosperma berminyak
dan bertepung, dengan bentuk embrio melengkung dan kotiledon licin. (Alford, 2006, hal. 961).
B. Alat dan Bahan
1. Alat Commented [s5]: tabel rata tengah
16 Capparis sp 1 35 Murraya 1
paniculata
17 Carica papaya 1 36 Nephelium 1
lappaceum
18 Cleome sp 1 37 Euphoria longan 1
19 Gynandropis 1
gynandra
C. Langkah Kerja Commented [s8]: harus satu blok
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Calliste
mon
Myrtales/ Myrtaceae Struktur Vegetatif:
Habitus pohon, dengan perakaran tunggang, Batangnya berkayu, dan
pola percabangannya simpodial. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur.
Daun ini letaknya sejajar berseling dengan pertulangan daun yang
menyirip
Struktur Generatif:
Bunyanya majemuk yang berkelamin biseksuaksual letaknya di axilar,
calyx dan corolla berjumlah 4. Jumlah stamen banyak dalam satu
lingkaran. Buahnya berbentuk kerucut dengan biji yang kecil berbentuk
ulat halus. Umur tanaman ini tahunan.
Manfaat Ekonomi:
Kayu pada tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai kayu bakar
Eucalyptus alba
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Eucalypt
us_alba
Myrtales-Onagraceae Struktur Vegetatif:
Habitus berupa terna dengan perakaran tunggang, batang tidak berkayu
denngan pola percabangan simpodial. Tanaman ini memiliki daun
tunggal yang berseling dan tersebar dengan pertulangan daun yang
menyirip. Bentuk daun tanamn ini adalah bulat telur dengan ujung yang
membulat, pangkalnya runcing, dengan permukaan liicin dan mengkilap
Ludwigia sp berwarna hijau
Struktur Generatif:
Bunganya Tunggal, berkelamin satu, letak bunga berada di ketiak daun
Sumber: secara berkelompok, berbilang 2-6, daun mahkota 4 helai, ujung
https://en.wikipedia.org/wiki/Ludwigi runcing, hijau, sumbu bunga bentuk tabung, mahkota lepas, 4 helai,
panjang 1-2 cm, halus, duduk di atas bakal buah, benang sari 4, kuning
a_(plant)
muda.. Buahnya Tunggal, buni, bentuk seperti kapsul memanjang, ujung
runcing, panjang 2-3 cm, hijau. Biji Bulat, banyak, keras, coklat
kehitaman.
Manfaat Ekonomi:
Daun, atau seluruh bagian tanaman ini dalam keadaan segar atau setelah
dikeringkan berkhasiat untuk anti nyeri, penurun panas dan peluruh air.
Struktur Vegetatif:
Habitus berupa perdu dengan perakaran tunggang, batangnya berkayu
dengan pola percabangan monopodial. Ciri daun tanaman ini adalah
memiliki daun tunggal bulat dan lonjong memiliki bentuk lanset dan
letaknya berseling dengan ujung pada pangkal yang lancip serta pada
tepi daun tanaman ini bergerigi. Panjangnya dari daun tanaman ini 2,5
hingga 8 cm dan memiliki lebar 1,5 hingga 3,5 cm. Ciri tanaman
iniMemiliki batang dengan tinggi sekitar 30 sampai 60 cm, memiliki
Fuchsia sp
garis memanjang yang kasar
Struktur Generatif:
Sumber: Ciri Bunga tanaman ini memiliki kelamin tunggal dan berumah satu
yang keluar dari ketiak daun, bunganya kecil-kecil yang terkumpul
https://en.wikipedia.org/wiki/Fuchsia
dalam suatu rangkaian yang memiliki bentuk malai. Buah pada tanaman
berbentuk bulat, warna hitam. Biji Tanaman ini berbentuk bulat panjang
berwarna coklat
Manfaat Ekonomi:
Tanaman ini dapat dijadikan sebgaia tanaman obat-obatan maupun
tanaman hias
Brassicales- Struktur Vegetatif:
Brassicaceae Habitus terna, herba, sistem perakaran tunggang, Batang tanaman kubis
bunga tumbuh tegak dan pendek (± 30 cm). Batang tersebut berwarna
hijau, tebal dan lunak namun cukp kuat. Batang tanaman tidak
bercabang,(monopodial) batang tanaman tersebut halus tidak berambut,
dan tidak begitu tampak jelas karena tertutup oleh daun-daun. Daun
kubis bunga berbentuk bulat telur (oval) dengan bagian tepi daun
bergeri, agak panjang seperti daun tembakau dan membentuk celah-
celah yang menyirip agak melengkung kedalam. Daun tersebut berwarna
Brassica oleracea hijau dan tumbuh berselang seling pada batang tanaman. Daun memiliki
tangkai agak panjang dengan pangkal daun yang menebal dan lunak.
Daun-daun yang tumbuh pada pucuk batang sebelum masa bunga
Sumber:
terbentuk, berukuran kecil dan melengkung kedalam melindungi bunga
https://en.wikipedia.org/wiki/Brassica yang sedang atau baru mulai tumbuh.
_oleracea Struktur Generatif:
Bunganya biseksual Setiap bunga memiliki 4 helai daun kelopak, 4 helai
daun mahkota, dan 6 helai benang sari. Tanaman kubis bunga dapat
menghasilkan buah yang mengandung banyak biji. Buah tersebut
terbentuk dari hasil penyerbukan sendiri ataupun penyerbukan silang
dengan bantuan serangga lebah madu. Buah berbentuk polong,
berukuran kecil, dan ramping, dengan panjang antara 3 cm-5 cm. Di
dalam buah tersebut terdapat biji berbentuk bulatkecil, berwarna coklat
kehitam-hitaman. Biji-biji tersebut dapat dipergunakan sebagai benih
perbanyakan tanaman.
Manfaat Ekonomi:
Betakaroten dalam kubis berkhasiat sebagai antioksidan, dan kandungan
vitamin C yang tinggi dalam kubis juga dapat menurunkan kadar
kolesterol yang tinggi
Brassicales- Struktur Vegetatif:
Brassicaceae Herba tahunan yang tumbuh tegak, tak berambut, bentuk bervariasi,
tinggi 10-50 m. Batang beralur, seringkali bercabang-cabang dari dasar.
Daun tersusun secara spiral, panjang 4-10 cm dan lebar 2-4 cm; daun
yang terletak dekat dasar menyempit dan tangkai daunnya menjadi
panjang, bentuk ellips-oblong sampai berbentuk spatula, terkadang
berbentuk seperti kecapi (lyrate shape), bertoreh/bercelah dengan 4
pasang segmen, tepi daun bergelombang sampai rata; daun yang terletak
di bagian ujung atas mempunyai tangkai yang pendek atau terkadang
duduk/tak bertangkai/sessile dengan dasar runcing atau memeluk batang
Rorippa indica (amplexicaul), terkadang bergerigi kasar, runcing
Struktur Generatif:
Bunga berjumlah banyak, susunan di ujung/terminal pada tandan/raceme
Sumber: panjangnya 5-10 cm tanpa bract (atau tersusun di ketiak/axillary pada
daun bagian teratas); kelopak berjumlah 4, hijau kekuningan, tegak dan
https://en.wikipedia.org/wiki/Rorippa
menyebar, mahkota berjumlah 4, warna kuning cerah, dasar
menyempit/claw, bentuk obovate sampai oblong, ujung tumpul, Benang
sari berjumlah 6, dengan dua pasang benang sari yang panjangnya tidak
sama (didynamous), benang sari yang pendek panjangnya 2-3 mm, yang
lebih panjang 2.5-3.5 mm, kepala sari beruang 2. Ovarium sub-sessile,
sama panjangnya atau sedikit lebih panjang dibandingkan benang sari
yang pendek, dengan ovula yang banyak dalam 2 parietal placentation
(ovula yang menempel pada dinding ovarium); tangkai putik/style
pendek dan tebal; kepala putik/stigma rata atau bercelah 2. Kelenjar disc
6, pada sisi luar benang sari. Buah (silique atau polong) berkatup dua,
linear, terlihat sedikit bengkok ,tangkai putik/style pada buah
panjangnya 0.3-1 mm, pipih. Biji terlihat sedikit berpetak-petak, bagian
yang dekat dasar satu baris dan bagian lain di atasnya dua baris, kecil,
berwarna coklat sampai merah kecoklatan, bulat; pembungkus biji
terlipat seperti jala; tangkai biji/funicle pendek, bebas; embrio
melengkung, kotiledon berkembang dari bagian yang bengkok, datar
pada satu sisi dan cembung pada sisi lainnya (plano-convex).
Manfaat Ekonomi:
Daun tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati diare.
Brassicales- Struktur Vegetatif:
Capparaceae Habitus berupa semak, dengan perakaran tunggang, pola
percabangannya simpodial, daunnya tunggal berbentuk bulat oval,
pertulangan daunnya menyirip.
Struktur Generatif:
Bunganya tunggal dengan kelamin bisekusal, memiliki calix dan corolla
yang berjumlah 4, umur tumbuhannya tahunan , dan memiliki buah yang
berbentuk bery dengan biji yang bannyak.
Manfaat Ekonomi:
Di hawai akarnya dijadikan obat-obatan, Kuncup bunga digunakan
Capparis sp sebagai bumbu dalam saus atau salad
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Capparis
Brassicales – Struktur Generatif:
Caricaceae Habitus berupa terna yang memiliki batang berbentuk bulat lurus, di
bagian tengahnya berongga, dan tidak berkayu. Ruas-ruas batang
merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang, berbentuk
bulat, dan berlubang. Daun pepaya bertulang menjari, terkumpul di
ujung batang dengan warna permukaan atas hijau-tua, sedangkan warna
permukaan bagian bawah hijau-muda.
Struktur Vegetatif:
Memiliki bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci. Bunga jantan
memiliki putik atau bakal buah yang tidak berkepala dan benang sari
susunannya sempurna. Sedangkan bunga betina memiliki bakal buah
sempurna dan tidak berbenang sari. Buah berbentuk bulat hingga
memanjang. Letak ovarium superior. Buah muda berwarna hijau dan
buah tua berwarna kekuningan/jingga, berongga besar di tengahnya. Biji
berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis.
Carica papaya Manfaat Ekonomi:
Buah, bunga, dan daunnya dapat dikonsumsi.
Sumber:
http://www.botany.hawaii.edu/faculty/
carr/images/car_pap.jpg
Brassicales – Struktur Generatif:
Cleomaceae Merupakan tumbuhan tahunan berhabitus herba dengan batang yang
tidak berkayu. Sistem perakaran tunggang. Daun tunggal, berbentuk
bulat telur, craspedodrom dengan daun trifoliate. Daun-daun tersebut
tersusun secara berseling.
Struktur Vegetatif:
Bunga biseksual. Ukuran bunga sangat kecil, kelopak berwarna ungu
menunjuk ke atas. Bunganya bertangkai dan lengkap. Kelopak
Cleome sp
berjumlah 4, dan mahkota berjumlah 4. Jumlah stamen 6, bebas. Panjang
filamen didynamus dengan anter monoteka. Karpel berjumlah 1
Sumber: (monocarpel). Letak ovarium superior. Plasentasinya marginalis. Buah
panjang, bentuk kapsul yang menghasilkan biji banyak, bulat kecil
https://en.wikipedia.org/wiki/Cleome_
berwarna coklat hingga hitam.
rutidosperma Manfaat Ekonomi:
Dijadikan sebagai antifeedant (obat herbisida), daun dan pucuk dapat
dikonsumsi.
Brassicales – Struktur Generatif:
Cleomaceae Merupakan bunga liar tahunan dengan habitus berupa herba, tidak
berkayu. Batang tegak, bercabang (simpodial). Akarnya tunggang. Daun
tunggal, tersebar. Daun yang jarang masing-masing terdiri dari 3-5
selembaran berbentuk oval.
Struktur Vegetatif:
Bunga dalam karangan racemosa terminal, bracteate, biseksual. Sepal 4,
bebas; kelopak 4; androgynophore; benang sari 6, ungu; ovarium
superior, menguntit, bersel 2. Bunganya berwarna putih, terkadang
berubah menjadi merah muda karena bertambahnya usia. Buah panjang,
kapsul silinder, biasanya hijau atau kuning.
Manfaat Ekonomi:
Gynandropsis gynandra Daun dan bunganya dapat dikonsumsi.
Sumber:
https://dokmaidogma.wordpress.com/2
012/12/10/wild-spiderflower/
Brassicales – Struktur Generatif:
Moringaceae Memiliki batang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis,
permukaan kasar; percabangan simpodial. Daunnya majemuk,
bertangkai panjang, tersususun berseling, beranak daun gasal
(imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Akar
tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.
Struktur Vegetatif:
Buah berbentuk panjang bersegi tiga. Buah muda berwarna hijau dan
setelah tua menjadi coklat. Biji berbentuk bulat berwarna colat
kehitaman.
Manfaat Ekonomi:
Biji diekstrak menghasilkan minyak bergizi. Buahnya dapat dimakan.
Digunakan sebagai bahan untuk berbagai obat tradisional, dan telah
diproses untuk membuat biofuel.
Moringa oleifera
Sumber:
http://www.botany.hawaii.edu/faculty/
carr/images/mor_ole_fl.jpg
Brassicales/ Struktur Generatif:
Tropaeolaceae Merupakan tanaman herba tahunan, tidak berkayu. Daun berbentuk
cakram, peltate dengan margin bergigi besar atau berliku, glabrous,
berair.
Struktur Vegetatif:
Bunga zygomorf. Memiliki 5 mahkota, 5 kelopak bunga, 8 benang sari.
Bunga-bunganya kuning, orange, atau merah yang cemerlang berbentuk
corong dan memiliki taji panjang yang mengandung nektar manis.
Tropaeolum majus Gynoecium terdiri dari 3 karpus leburan, trilocular ovarium. Bunga
soliter di axils. Buah schizocarp 3 bagian, setiap segmen dengan biji
Sumber: tunggal yang besar.
http://www.botany.hawaii.edu/faculty/ Manfaat Ekonomi:
carr/images/tro_maj_mid.jpg Semua bagian dari tumbuhan ini dapat dikonsumsi.
Sumber:
https://www.plantslive.in/wp-
content/uploads/2017/04/turks-cap-
photo.jpg
Malvales/ Malvaceae Struktur Vegetatif:
Habitus perdu, akar tunggang, batang berkayu dan percabangan batang
monopodial. Daun tunggal dengan letak tersebar dan pertulangan daun
menjari, berbentuk bulat.
Struktur Generatif:
Merupakan bunga uniseksual, bunga berukuran besar dan berbentuk
seperti lonceng. Calyx terdiri atas 4 sepal dan corolla terdiri atas 5 petal.
Jumlah stamen ada 4 dalam 2 pasang dengan tipe anther diteka.
Manfaat Ekonomi:
sebagai tanaman hias
Albomeschus manihot
Sumber:
https://www.sciencephoto.com/media/
909896/view/aibika-abelmoschus-
manihot-
Malvales/ Struktur Vegetatif:
Muntingiaceae Habitus berupa perdu atau pohon dengan tinggi tanaman mencapai 12
m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m. Tanaman kersen selalu hijau
dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-
cabang mendatar, menggantung di ujungnya dan membentuk naungan
yang rindang. Ranting dan daun berambut halus bercampur dengan
rambut kelenjar. Daun-daun terletak mendatar dan berseling, helaian
daun berbentuk bundar telur lanset dan tidak simetris, bagian tepin daun
bergerigi dan berujung runcing, daun kersen berukuran sekitar 1-4 × 4-
Muntingia calabura 14 cm, dan memiliki tangkai daun yang pendek.
Struktur Generatif:
Sumber: Bunga dalam berkas, berisi 1-3 kuntum, bunga terletak pada ketiak
https://greatgreths.wordpress.com/201 sebelah atas tumbuhnya daun dan bertangkai panjang, tajuk kersen
4/08/30/aratilis-the-flower/ berbentuk meruncing seperti benang dan memiliki rambut-rambut halus.
Mahkota bunga memiliki tepi yang rata, berbentuk bundar telur terbalik
dan berwarna putih tipis. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi
buah dalam tiap berkasnya. Buah kersen memiliki tangkai panjang,
bentuk buah bulat hampir sempurna, berdiameter 1-1,5 cm, berwarna
hijau kuning dan akhirnya merah apabila sudah masak.
Manfaat Ekonomi:
Buahnya dapat dikonsumsi.
Malvales/ Thymelaceae Struktur Vegetatif:
Batang berkayu, bulat, permukaan kulit kasar, berwarna coklat, dan
bergetah. Sistem percabangannya simpodial dengan arah cabang miring
ke atas.
Daun mahkota dewa tunggal dengan letak saling berhadapan, dan
berwarna hijau tua. Bentuk daun lanset atau lonjong dengan ujung dan
pangkal daun yang meruncing, tepi daun rata. Pertulangan daun
menyirip dan permukaan daun licin.
Struktur Generatif:
Bunga mahkota dewa tunggal yang muncul di ketiak daun dan sepanjang
Phaleria macrocarpa
batang. Tangkai bunga pendek sedangkan mahkota bunga berbentul
Sumber: tabung berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Bunga muncul
https://toptropicals.com/catalog/uid/ph sepanjang tahun. Merupakan bunga uniseksual dengan 2 sepal dan 4
aleria_macrocarpa.htm petal jumlah benangsari banyak dengan keterkaitan bebas dan panjang
nya Didydamous kepala sari bertipe monoteka. Plasentasi sentral,
jumlah karpel 3, dan perlekatan karpel syncarpus.
Manfaat Ekonomi:
Dapat digunakan sebagai obat herbal.
Sapindales/ Struktur Vegetatif:
Anacardiaceae Merupakan tanaman dengan habitus pohon. Sistem perakaran tunggang.
Batang berkayu dengan percabangan batang simpodial. Daunnya
tunggal, letak daun tersebar dengan pertulangan daun menyirip dan
bentuk meruncing.
Struktur Generatif:
Bunga dari tanaman ini merupakan bunga majemuk yang berkarang
malai, kelamin bunga uniseksual. Calyx terdiri atas 5 sepal dan corolla
terdiri atas 4 petal. Stamen berjumlah 5 dan anther dithecal. Gynoecium
terdiri dari 5 karpel dengan perlekatan karpel syncarpous. Letak ovarium
inferior dan plasentasi sentral. Buahnya termasuk buah drupe.
Mangifera indica Manfaat Ekonomi:
Buah dari tanaman ini bisa dimakan, sehingga banyak di jual di pasaran.
Sumber:
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
/carr/images/man_ind_fl.jpg
Sapindales/ Struktur Vegetatif:
Anacardiaceae Tanaman ini memiliki habitus pohon dengan sistem perakaran tunggang.
Batang berkayu dan percabangan batang simpodial. Daunnya tunggal,
pertulangan daun menyirip dengan bentuk bundar. Letak daun tersebar.
Struktur Generatif:
Bungganya terletak pada pucuk-pucuk ranting, warnanya merah dan
membentuk buah masak selama 2-3 bulan. Corolla terdiri atas 2 petal,
dan calyx terdiri atas 4 sepal. Jumlah stamen banyak, anthernya diteka.
Gynoecium terdiri atas 3 karpel dengan 5 lokus. Perlekatan karpel
syncarpous, letak ovarium inferior dan plasentasi sentral. Buah
berbentuk kapsul.
Anacardium occidentale
Manfaat Ekonomi:
Bijinya dapat digunakan bahan pangan, pengisi dan penghias dalam
Sumber: olahan kue dan coklat.
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
/carr/images/ana_occ.jpg
Sapindales/ Meliaceae Struktur Vegetatif:
Tanaman ini memiliki habitus perdu. Sistem perakaran tunggang.
Batang berkayu dengan percabangan batang simpodial. Daunnya
majemuk, letak daun berseling. Pertulangan daun menyirip dengan
bentuk daun lonjong.
Struktur Generatif:
Bunga uniseksual, calyx terdiri atas 5 sepal dan 3 petal. Jumlah stamen
banyak, keterkaitan antar stamen bebas. anther diteka. Gynoecium
tricarpel, perlekatan karpel apocarpous. Letak ovarium superior dengan
plasentasi aksilar. Buahnya drupe dengan biji berwarna coklat
Azadirachta indica didalamnya melekat kulit buah berwarna putih.
Manfaat Ekonomi:
Obat penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, anti diabess,
Sumber: hipertensi, diabetes, bersifat antibakteri dan antiviral.
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
/carr/images/aza_ind_6304.jpg
Sapindales/ Meliaceae Struktur Vegetatif:
Habitus berupa pohon dengan sistem perakaran tunggang. Batang
berkayu dan memiliki getah. Percabangan batang monopodial. daunnya
majemuk, berhadapan. Pertulangan daun menyirip dengan bentuk daun
ovate.
Struktur Generatif:
Memiliki karangan bunga majemuk, kelamin bunga biseksual. Bunga
berwarna putih. Calyx terdiri atas 5 sepal, corolla terdiri atas 5 petal.
Benang sari berjumlah 10, keterkaitan antar stamen bersatu, sedangkan
keterkaitan stamen dengan organ lainnya bebas. Anther diteka. letak
ovarium superior dengan plasentasi aksilar. Buahnya capsule dengan biji
oblong.
Manfaat Ekonomi:
Swietenia mahagoni
Mengurangi polusi udara, membantu mengikat air dengan baik,
merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat mengatasi dan
Sumber: mengobati berbagai penyakit diantaranya : melancarkan peredaran
darah, menurunkan atau mengurangi kolesterol, meningkatkan
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
kekebalan tubuh dan juga lainnya.
/carr/images/swi_mah_fl.jpg
Sapindales/ Rutaceae Struktur Vegetatif:
Habitus pohon dengan sistem perakaran tunggang. Memiliki batang
yang berkayu dengan percabang simpodial. Jenis daun tanaman ini
adalah daun majemuk, terletak berhadapan, pertulangan daun menyirip
(brachidodrom). Daun berbentuk bulat telur (ovate).
Struktur Generatif:
Karangan bunga majemuk, biseksual. Bunga muncul dari ketiak daun.
Calyx terdiri atas 5 sepal dan corolla terdiri atas 5 petal. Jumlah benang
sari banyak (numerous). Keterkaitan stamen bebas, anther monotechal.
Gynoecium terdiri atas 15 – 18 karpel. Perlekatan karpel syncarpous,
letak ovarium superior dengan plasentasi aksilar. Buah berupa buah buni
yang berkulit tebal.
Manfaat Ekonomi:
Citrus maxima Buahnya dapat dikonsumsi, sehingga dapat dijual di pasaran.
Sumber:
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
/carr/images/cit_gra_cu.jpg
Sapindales/ Rutaceae Struktur Vegetatif:
Habitus berupa semak. Sistem perakaran tunggang. Batang berkayu
dengan pola percabangan simpodial. Daunnya majemuk, berseling,
pertulangan daun menyirip dengan bentuk bulat telur sungsang atau
jorong.
Struktur Generatif:
Karangan bunga majemuk, kelamin bunga biseksual. Calyx terdiri atas 5
sepal, corolla terdiri atas petal. Jumlah stamen ada 8, bebas. Anther
monoteka. Gynoecium terdiri atas 1 karpel dengan 4 lokus. Perlekatan
karpel syncarpous. Letak ovarium superior dengan plasentasi aksilar.
Buahnya berupa buah berry.
Manfaat Ekonomi:
Ruta angustifolia Berkhasiat sebagai obat liver, demam, masuk angin, pegal-pegal,
kejang-kejang, sakit gigi.
Sumber:
https://biodeversitywarriors.org/m/isi-
katalog.php?idk=3818
Sapindales/ Rutaceae Struktur Vegetatif:
Habitus berupa semak, sistem perakaran tunggang. Batang berkayu
dengan percabangan simpodial. Daun majemuk, berseling. Pertulangan
daun menyirip.
Struktur Generatif:
Bunga majemuk dengan kelamin biseksual. Bunga berbentuk tandan, 1-
8, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting.
Calyx terdiri atas 5 sepal dan corolla terdiri atas 5 petal. Jumlah stamen
10, bebas. Anther monoteka. Gynoecium terdiri atas 1 karpel dengan 5
loculus. Perlekatan karpel syncarpous, letak ovarium superior, plasentasi
aksilar.
Murraya paniculata Manfaat Ekonomi:
Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestisia), penenang (sedatife),
antiradang, anti-rematik, anti-tiroid, penghilang bengkak, pelancar
Sumber: peredaran darah, dan penghalus kulit.
https://www.botany.hawaii.edu/faculty
/carr/images/mur_pan.jpg
Sapindales/ Struktur Vegetatif:
Sapindaceae Habitus berupa pohon, sistem perakaran tunggang. Batang berkayu dan
pola percabangan simpodial. Daun majemuk, berhadapan. Pertulangan
daun menyirip dengan bentuk ovate.
Struktur Generatif:
Bunga termasuk bunga majemuk, kelamin bunga uniseksual. Calyx dan
corolla terdiri atas 4-5. Jumlah stamen 5-7, bebas. Anther diteka.
Gynoecium terdiri atas 3 karpel dan 1 lokus. Perlekatan karpel
syncarpous. Letak ovarium superior dengan plasentasi aksilar.
Nephelium lappaceum Manfaat Ekonomi:
Buahnya Berkhasiat untuk membersihkan ginjal, menguatkan tulang,
mencegah diabetes, dan mencegah kanker. Biasanya buah ini sering
Sumber: dijual dan sangat familiar dikalangan semua orang.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas
:Bg_rambutan_lanang.jpg
Sapindales/ Struktur Vegetatif:
Sapindaceae Habitus berupa pohon, sistem perakaran tunggang. Batang berkayu dan
keras. Percabangan simpodial. Daun majemuk, berhadapan. Pertulangan
daun menyirip dengan bentuk daun lonjong.
Struktur Generatif:
Karangan bunga majemuk, uniseksual. Bunga berwarna coklat
kekuningan. Calyx terdiri atas 4 sepal, corolla terdiri atas 5 petal. Jumlah
stamen 5-10, bebas. anther diteka. perlekatan karpel syncarpous, letak
ovarium superior dengan plasentasi terminalis.
Manfaat Ekonomi:
Euphoria longan Penghasil buah, yang bisa dimakan dan mahal harganya.
Sumber:
https://infobuah.com/buah-
kelengkeng/
2. Tabel Perbandingan Commented [s9]: tabel rata tengah
Daun :
Gynoecium / Putik
Daun :
Anther : Diteka
Gynoecium / Putik
Plasentasi : Aksilaris
Daun :
Gynoecium / Putik
Daun :
Gynoecium / Putik
Daun :
Jenis daun : Tunggal Tunggal Tunggal Majemuk
Letak daun : Berhadapan Berseling Berseling dan tersebar Sejajar, Berseling
Pertulangan daun : Menyirip menjala Actinodrom Menyirip menjala Menyirip
Bentuk daun : Tidak lengkap bertangkai ellipticus (ovalis) Lanset Bulat telur
Perbungaan/ karangan Bunga soliter Majemuk Bunga majemuk Majemuk
Bunga : berbentuk bulir
Kelamin bunga : Biseksual Biseksual Biseksual Biseksual
Informasi umum bunga Radial simetri Bunganya biseksual, Letaknya di terminal, Bunganya biseksual,
bunga : Terdapat diketiak daun aktinomorfik, braktat, simetri radial letaknya aksila
radial simetri, bentuk epiperigin.
kelopak seperti lonceng
Calyx : 5 4 5 4
Corolla : 5 4 5 4
Perigonium : - - -
Androecium / benang sari
Jumlah setamen : Banyak Banyak, dalam satu Banyak Banyak Di Dalam Satu
lingkaran Lingkaran
Keterkaitan antar Berlepasan Banyak kelompok Lepas Banyak Kelompok
setamen :
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel dan lokus 5 2 carpel dan 2 lokus 1 2, 2
putik : putik
Jumlah dan panjang Panjang Jumlah 1, panjang sekitar 2-3 cm Jumlah 1, panjang
stylus : 1 cm sekitar 1 cm
Daun
Jenis daun : Tunggal Tunggal
Letak daun : Berseling, tersebar Menyebar
Pertulangan daun : Menyirip Menyirip
Bentuk daun : Bulat telur, ujung membulat, pangkal runcing, Seperti jantung
tulang daun menyirip, permukaan licin,
mengkilat, hijau
Perbungaan/ karangan Bunga : Tunggal Tunggal
Kelamin bunga : Uniseksual Biseksual
Informasi umum bunga bunga Terletak di ketiak daun, sumbu bunga Berwarna merah muda , diujung cabang dan
: berbentuk tabung diketiak daun, merah jingga
Calyx : 2-6 4 sepal
Corolla : 4 4 petal
Perigonium : - -
Androecium / benang sari
Jumlah setamen : 4 8
Daun :
Informasi umum bunga : Bunganya kecil, tersusun majemuk, warnanya Tunggal, berbentuk bulir. Susunan bunga di
kuning, putih. ujung (terminal) panjang tangkai bunga 5-10
cm tanpa bract (atau tersusun aksilar pada
daun bagian teratas)
Jumlah setamen : 6 6
Gynoecium / Putik
Manfaat ekonomi : Dikonsumsi dalam jumlah besar di seluruh Daun tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk
dunia. Merupakan sumber penting serat mengobati diare
makanan, vitamin C dan E, berbagai vitamin B
dan karoten
Daun Daun
Informasi umum bunga bunga Zygomorf, berwarna putih Informasi umum bunga bunga Tersusun pada tangkai
: : (pedunculus), Aktinomorf
Calyx : 4 sepal Calyx : 5 sepal
Perigonium : - Perigonium : -
Androecium Androecium
Gynoecium/putik Gynoecium/putik
Jumlah karpel dan lokus 4 carpel, 4 locul Jumlah karpel dan lokus 5 karpel, 1-5 lokus
putik: putik:
Jumlah dan panjang stylus < 2 cm Jumlah dan panjang stylus 1-5 stylus
: :
Manfaat ekonomi : Di hawai akarnya dijadikan obat- Manfaat ekonomi : Untuk konsumsi, dapat diolah
obatan. Kuncup bunga digunakan menjadi makanan lain, untuk
sebagai bumbu dalam saus atau penyakit ginjal, kantung kemih,
salad malaria, kejang perut dan demam.
Daun :
Jenis daun : Tunggal Majemuk
Letak daun : Berseling Berseling
Pertulangan daun : Craspedodrom Menjari
Bentuk daun : Bulat telur dengan daun Bulat telur sungsang
trifoliate
Perbungaan/ karangan Bunga Tunggal Tandan
Kelamin bunga : Biseksual Biseksual
Informasi umum bunga bunga Bunga sangat kecil dengan Bunganya berwarna putih,
: kelopak berwarna ungu terkadang berwarna merah
menunjuk ke atas. Bunga muda karena bertambahnya
bertangkai. Bunga lengkap usia
Calyx : 4 sepal 4 bebas
Corolla : 4 petal 4
Perigonium : - -
Androecium / benang sari
Jumlah setamen : 6 6
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel dan lokus putik : Monocarpel Tricarpel
Habitus : Pohon
Sistem Perakaran : Tunggang
Batang : Berkayu
Percabangan batang : Monopodial
Daun :
Jenis daun : Majemuk
Letak daun : Berhadapan
Pertulangan daun : Menyirip
Bentuk daun : Menyirip
Perbungaan/ karangan Bunga
Kelamin bunga : Biseksual
Informasi umum bunga bunga Bunga majemuk, terletak di bagian
: terminal
Calyx : 0
Corolla : 0
Perigonium : 5
Androecium / benang sari
Jumlah setamen : 5
Anther : Diteka
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel dan lokus putik : 2 karpel dan 2 lokus
Plasentasi : Aksila
Keterkaitan antar setamen Melekat pada dasar bunga Keterkaitan antar Melekat pada tajuk bunga
dengan organ lain : setamen dengan organ
lain :
Jumlah karpel dan lokus putik : 3 karpel dan 3 lokus Jumlah karpel dan lokus 3 karpel dan 2 lokus
putik :
Daun
Tipe Jenis Daun Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal
Letak Daun Berseling Berseling Berseling Tersebar
Pertulangan Daun Craspedodromous Craspedodromous Craspedodromous Menjari
Bentuk Daun Ovate Oblique Ovate Bulat
Perbungaan/ Tunggal Tunggal , cymose Tunggal Tunggal
karangan bunga
Kelamin Bunga Biseksual Biseksual Bisekseual Uniseksual/ monoecious
Informasi Umum Tidak berbrate, Tidak berbrate Tidak berbrate Bunga berukuran besar dan
Bunga berbentuk terompet, Aktinomorp Aktinomorp berbentuk lonceng
Aktinomorp Hypogynous Hypogynous
Hypogynous
Calyx 7 sepal + epicalyx 5 sepal 8 sepal + epicalyx 4 sepal
Corolla 5 petal 5 sepal 5 petal 5 petal
Perigonium -
Androecium/Benang sari
Daun : Daun :
Jenis daun : Tunggal Jenis daun : Tunggal
Letak daun : Tersebar Letak daun : Berseling
Pertulangan daun : Aktinodromus Pertulangan daun : Menyirip
Bentuk daun : Lonjong Bentuk daun : Lancip
Perbungaan/ karangan Bunga Tunggal Perbungaan/ karangan
: Bunga :
Kelamin bunga : Uniseksual Kelamin bunga : Uniseksual
Informasi umum bunga bunga Bunga berwarna putih berisi 1-5 Informasi umum bunga bunga Bunga berwarna putih dan berbau
: kuntum bunga terletak diketiak : harum, berukuran kecil dan
sebelah atas tumbuhnya daun. menyerupai bunga cengkih
Calyx : 5 sepal Calyx : 2 sepal
Corolla : 3 petal Corolla : 4 petal
Perigonium : - Perigonium : -
Androecium / benang sari Androecium / benang sari
Jumlah setamen : Banyak Jumlah setamen : Banyak
Jumlah dan panjang stylus 1-6 cm Jumlah dan panjang stylus 7-10 cm
: :
Gynoecium / Putik
Jumlah karpel dan lokus putik : 5 karpel 3 karpel 5 lokus
Gynoecium / Putik
Daun
Jenis daun : Majemuk Majemuk Majemuk
Bentuk daun : Bulat telur Bentuk bulat telur sungsang Menyirip dan panjang
atau jorong, ujung dan pangkal
runcing
Informasi umum bunga bunga: Bunga majemuk tersusun dalam Bunga majemuk, mahkota Bunga majemuk berbentuk
malai yang keluar dari ketiak bentuk mangkok, warna kuning tandan, 1-8, warnanya putih,
daun wangi, keluar dari ketiak daun
atau ujung ranting
Calyx : 5 4-5 5
Corolla : 5 4-5 5
Perigonium : - - -
Gynoecium / Putik
Jumlah dan panjang stylus: 0,9 – 1,2 cm 1, dengan panjang 2 cm 1, dengan panjang 3cm
Manfaat ekonomi : Dapat dikonsumsi buahnya Berkhasiat sebagai obat liver, Berkhasiat sebagai pemati rasa
demam, masuk angin, pegal- (anestisia), penenang
pegal, kejang-kejang, sakit (sedatife), antiradang, anti-
gigi. rematik, anti-tiroid, penghilang
bengkak, pelancar peredaran
darah, dan penghalus kulit.
Perbandingan antar Spesies pada Famili Sapindaceae
Aspek yang diamati
Nephelium lappaceum Euphoria longan
Habitus : Pohon Pohon
Sistem Perakaran : Tunggang Tunggang
Batang : Berkayu Berkayu keras
Percabangan batang : Simpodial Simpodial
Daun
Jenis daun : Majemuk Majemuk
Letak daun : Berhadapan Berhadapan
Pertulangan daun : Menyirip Menyirip
Bentuk daun : Ovate Lonjong
Perbungaan/ karangan Bunga: Majemuk Majemuk
Kelamin bunga : Uniseksual Uniseksual
Informasi umum bunga bunga: Bunganya majemuk, bungan jantan dan Bunga majemuk, berwarna coklat
bunga betina terpisah kekukningan
Calyx : 4–5 4
Corolla : 4–5 5
Perigonium : - -
Androecium / benang sari
Panjang filament : 1 cm 1 cm
Gynoecium / Putik
pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seakan-akan
tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Kelopak dan mahkota
masing-masing terdiri dari 4 dan 5 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama kadang-
kadang berlekatan atau tidak. Benang sari banyak, mempunyai tangkai sari dengan warna cerah,
kadang-kadang menjadi bagian yang paling menarik. Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai
putik, beruang 1 sampai banyak dengan 1-8 bakal biji dalam tiap ruang. Buah bermacam-macam,
pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur. Biji dengan sedikit atau tanpa
endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar, ada pula yang terpuntir seperti spiral.
3. Lythraceae
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pada family Lythraceae terdapat 2
spesies yang telah kita amati, yaitu Lagerstroemia indica dan Cuphea sp. kedua spesies ini
mempunyai kesamaan diantaranya: batangnya yang berkayu dan percabangan batang simpodial.
Kelamin bunga kedua spesies ini adalah biseksual, jumlah stamennya banyak atau tak terhingga,
keterkaitan antar stamen bebas dan keterkaitan stamen dengan organ lainnya juga bebas. Panjang
dilamentnya didynamous dengan anthernya monotheka, perlekatan karpel apocarpus, umur
tumbuhan tahunan. Ada pun perbedaan dari segi buahnya, Lagerstroemia indica memiliki buah
caryopsis dengan biji bulat hitam, sedangkan pada Cuphea sp memiliki buah berbentuk kapsul,
kasar dan lonjong, dengan biji berwarna coklat.
Hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Tjitrosoepomo, G. (2013, p. 351),
family Lythtraceae merupakan tanaman berupa terna atau pohon dan perdu dengan daun tunggal
yang duduknya bersilang-berhadapan yang mempunyai daun penumpu kecil. Bunga banci,
aktinomorf atau zigomorf. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun mahkota atau banyak. Bakal buah
dengan satu tangkai putik, menumpang sampai setengah tenggelam, berung 1-6, seringkali hanya
beruang 1, biji pada dinding bakal buah, buahnya keras atau buah kendaga, biji mempunyai
endosperm.
4. Melastomataceae
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada family Melastomataceae mengamati
2 spesies yang termasuk kepada family ini yaitu Clidemia hirta dan Melastoma malabatrichum.
Keduanya mempunyai beberapa kesamaan, diantaranya: habitus keduanya berupa perdu dengan
system perakaran tunggang, batangnya berkayu dan percabangan batang simpodial. Daun pada
kedua spesies ini termasuk daun tunggal, letaknya berhadapan dan berhadapan-berseling dengan
pertulangan daun yang menyirip. Perbungannya majemuk dengan kelamin bunga yang biseksual,
jumlah calyx dan corollanya sama yaitu 5, jumlah stamennya juga 5, keterkaitan antar stamen
bebas dan keterkaitan stamen dengan organ lain bebas, panjang filamentnya didynomous dengan
anther yang monotheka, jumlah karpel monocarpel, letak ovarium superior dan plasentasinya
aksilaris. Kedua spesies yang mempunyai umur tahunan. Dapat digunakan sebagai obat-obatan.
Hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Tjitrosoepomo, G. (2013, p. 410),
family Melastomataceae merupakan tanaman berupa terna, semak atau pohon, jarang berupa liana,
daun tunggal, berhadapan. Bunga banci, aktinomorf atau agak zigomorf. Kelopak terdiri atas 3-4
daun kelopak yang pada pangkal berlekatan berbentuk tabung, daun mahkota sama banyaknya
dengan daun kelopak, dengan mahkota tambahan yang terdapat antara mahkota dan benang sari.
Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat, kepala sari dalam
kuncup membengkok ke dalam. Bakal buah tenggelam, atau terletak bebas pada dasar kelopak
yang berbentuk piala atau tabung. Buah berupa buah kendaga atau buah buni, biji kecil, tanpa
endosperm, lembaga lurus atau mengikuti bentuk biji bila bijinya besar.
5. Myrtaceae
Menurut hasil praktikum yang telah dilakukan pada species Psidium guajava, Syzgium
aqueum, Callistemon citrinus, dan Eucalyptus alba ditemukan bahwa species tersebut termasuk ke
dalam famili myrtaceae karena memiliki ciri-ciri dari famili myrtaceae yaitu habitusnya berupa
pohon dengan daun tunggal, setiap species memiliki persamaan yang berbeda beda seperti pada
letak daunnya aa yang berhadapan dan ada juga yang berseling. Ciri dari famili Myrtaceae
meliputi tumbuhan dengan berbagai macam perawakan, tetapi kebanyakan berupa tumbuhan
berkayu. Umumnya memiliki daun tunggal yang duduknya bersilang berhadapan, pada cabang-
cabang yang mendatar mengalami modifikasi seakan-akan tersusun dalam 2 baris yang
berhadapan, tanpa daun penumpu , helaian daun sering mempunyai kelenjar-kelenjar minyak.
Bunga banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi berkelamin tunggal,
dengan hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, kadang-
kadang tanpa mahkota. Aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 4. Benang sari sama
banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat (Tjitrosoepomo, 2010: 211).
6. Onagraceae
Pada species Ludwigia sp, Fuchsia sp dikatakan sebagai species dari famili onagraceae
karen memiliki habitus berupa terna maupun perdu, perakarannya tunggang, bunnganya
berkelamin satu atau berumah satu dengan bunga yang berada pada ketiak daun, pada tanaman ini
juga biasanya dijadikan sebagai tanamn hias (Kusnadi, 2013:34).
7. Brassicaceae
Pada species Brassica oleracea dan Ririppa indica dimasukan ke dalam famili
brassicaceae karna dari species tersebut memiliki ciri-ciri yang ada pada famili brassicaceae yaitu
salah satunya habitusnya berupa perdu, corolla dan calixnya masing-masing berjumlah 4, dan jenis
daunnya tunggal, dan buahnya berupa polong. Menurut Craene ( 2010:265) ciri-ciri famili
brassaceae yaitu Ada 4 sepal, 4 petal, dan 6 stamen, empat di antaranya lebih panjang dari dua
lainnya. Suatu maacam buah kecil khusus berbentuk polong berkembang dari pistil. Biasanya buah
itu membelah dengan membentuk dua katup. Yang amat dikenal di antara Cruciferae ini di antara
tanaman hias adalah Iberis umbellate, Alyssum sp.,Matthiola incana. Di antara sayuran yang
sangat umum adalah kubis (Brassica oleracea), sawi (B. rugosa), lobak (Raphanus sativus), sawi
tanah (Nasturtium heterophyllum), dan sebagainya. Yang digunakan dalam ramuan obat tradisional
antara lain ialah tempuyung atau kamandilan (Nasturtium indicum) terhadap penyakit
diare. Nasturtium officinale atau salada air banyak dijumpai di Ciburial (Bogor) dipelihara rakyat
setempat dalam perairan yang jernih. Selain sebagai lalab atau dalam asinan sayuran juga diberikan
kepada ayam sebagai makanan segar. Ada pula ciri-ciri umumnya Berupa terna annual atau
perrenial,Daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar,Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf,
biasanya tersusun dalam tandan pada ujung batang, kelopak terdiri atas 4 daun kelopak, tersusun
dalam 2 lingkaran. Daun mahkota 4 berseling dengan daun mahkota,Benang sari 6 dalam 2
lingkaran, Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun, bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun
buah yang berlekatan.
8. Capparaceae
Capparis sp merupakan species dari Capparaceae karena ciri-ciri dari famili
capparaceae itu sendiri yaitu berbentuk semak, pohon atau kayu,. Daunnya tunggal atau majemuk
dan kecil. Buahnya berbentuk kapsul longitudinal (Takhtajab, 2009: 304).
9. Caricaceae
Menurut Paul E. Berry (2008: 1), Caricaceae memiliki eksudat seperti lateks yang
mengalir dan senyawa palmately atau daun lobed. Perbungaannya aksilar dan cymose, dan
bunganya selalu berjenis kelamin tunggal, berukuran sedang dan biasanya memiliki kelopak yang
menyatu. Buahnya adalah buah berry dan mengandung banyak biji dengan masing-masing
dikelilingi oleh lendir.
Berdasarkan hasil pengamatan dari salah satu spesies Caricaceae yaitu Carica papaya
ditemukan adanya lateks di bagian daunnya. Ketika daunnya disobek, nampak adanya cairan yang
keluar berwarna putih seperti lateks. Tipe karangan bunga compound cyme yang merupakan
karangan bunga majemuk terbatas. Bunga pepaya ini selalu berjenis kelamin tunggal. Bunga dibagi
menjadi 3 macam; bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci. Bunga jantan memiliki putik atau
bakal buah yang tidak berkepala dan benang sari susunannya sempurna. Sedangkan bunga betina
memiliki bakal buah sempurna dan tidak berbenang sari. Letak ovarium superior. Ovarium yang
berkembang akan menghasilkan buah berbentuk bulat hingga memanjang. Buah muda berwarna
hijau dan buah tua berwarna kekuningan/jingga, berongga besar di tengahnya. Biji banyak
berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis. Lapisan tipis yang mengelilingi biji jika pecah akan
mengeluarkan cairan seperti lendir. Biasanya masyarakat memanfaatkan tumbuhan ini mulai dari
buah, bunga, dan daunnya untuk dikonsumsi.
10. Cleomaceae
Menurut Paul E. Berry (2008:1), perbungaan Cleomaceae sering memiliki bract yang
sangat rimbun; baik benang sari dan ovarium di tangkai bersama dan bijinya kadang-kadang
arillate. Adapun Michael G. Simpson (2010: 360), menyatakan bahwa Cleomaceae sebagian besar
herba dan memiliki buah dehiscent dengan replum (tetapi tidak memiliki partisi lengkap, sehingga
ovarium unilocular).
Beberapa spesies dari famili Cleomeceae yang diamati ternyata memang ditemukan ciri
khas yang menunjukkan bahwa spesies tersebut dimasukkan ke dalam famili Cleomeceae. Dua
spesies tersebut adalah Cleome sp dan Gynandropsis gynandra. Cleome sp dan Gynandropsis
gynandra memiliki habitus berupa herba dengan batang yang tidak berkayu. Jenis akarnya berupa
akar tunggang; memiliki corolla 4, calyx 4, dan benang sari 6. Bunga biseksual dengan
perbungaan/karangan bunga racemosa; baik benang sari dan ovarium di tangkai bersama. Pada
spesies Gynandropsis gynandra, keberadaan benang sari dan putik sangat terlihat jelas. Hal ini
dikarenakan Gynandropsis gynandra androgynophore, di mana dasar bunga memanjang di antara
hiasan bunga dan mendukung benang sari serta putik. Sehingga benang sari dan putik tampak lebih
menonjol. Buah yang dihasilkan dari kedua spesies yang diamati berupa buah dehiscent.
11. Moringaceae
Moringaceae dikenal dengan daun majunya yang tertata secara spiral, gugur, hingga tiga
kali yang memiliki pembengkakan atau pulvini yang mencolok di mana bagian-bagiannya
bergabung. Bunganya terlihat seperti bunga kacang polong, tetapi susunannya berbeda. Buahnya
panjang dan kering pecah (dehiscent), terdiri dari tiga bagian dan mengandung biji yang sering
bersayap (Berry, 2008: 1).
Berdasarkan hasil pengamatan, Moringa oleifera memiliki batang berkayu, tegak,
berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar. Percabangan batang simpodial. Daunnya
majemuk, bertangkai panjang, tersususun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai
daun saat muda berwarna hijau muda. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.
Buah berbentuk panjang bersegi tiga. Buah muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi coklat.
Biji berbentuk bulat berwarna colat kehitaman. Biji diekstrak menghasilkan minyak bergizi.
Buahnya dapat dimakan. Digunakan sebagai bahan untuk berbagai obat tradisional, dan telah
diproses untuk membuat biofuel.
12. Treopaeolaceae
Treopaeolaceae memiliki ciri khas sebagai herba memanjat dengan daun peltate atau
palmately lobed-devided, bunga soliter dan axils dengan spurred calyx dan clawed petals, 8
benang sari, dan 3 karpel, buah schizocarp dari mericarps 1 biji (Simpson, 2010: 362).
Salah satu spesies yang diamati dari Famili Tropaeolaceae yaitu Tropaeolum majus yang
merupakan tanaman herba tahunan yang memanjat. Dikatakan sebagai herba memanjat sebab
Taopaeolum memiliki tangkai daun yang melilit. Berdasarkan pengamatan, batang Tropaeolum
majus tidak berkayu. Daun berbentuk cakram, memiliki venasi palatum dan dapat melengkung
atau terbelah, atau peltate dengan margin bergigi besar atau berliku, glabrous, berair. Bunga
zygomorf dan memiliki taji nektar di sisi atas. Memiliki 5 mahkota, 5 kelopak bunga, 8 benang
sari. Bunga-bunganya kuning, orange, atau merah yang cemerlang berbentuk corong dan memiliki
taji panjang yang mengandung nektar manis. Gynoecium terdiri dari 3 karpus leburan, trilocular
ovarium. Bunga soliter di axils. Buah schizocarp 3 bagian, setiap segmen dengan biji tunggal yang
besar.
13. Bixaceae
Famili ini memiliki habitus pohon atau semak / perdu daunnya tunggal, bertangkai
panjang, menjari dengan duduk tersebar, memiliki daun penumpu. Bunga besar berbentuk malai
(panicula), banci, aktinomorf, 5 sepal, 5 petal, stamen banyak, duduk di dasar bunga
(menumpang), tangkai putik 1, anther terbuka melalui dua lubang, banyak ovule, buah triangularis,
penuh dengan rambut-rambut atau gundul di sebelah luarnya, berbentuk kapsul, 2-5 katup, beruang
1 dengan 2 tembuni pada dindingnya (plasenta parietal). Biji banyak, kecil, sering berarillus atau
wol (biji kapas), kulit biji berdaging, dimiliki endosperma. Termasuk tanaman biseksual
reproduksinya secara generatif. Anatomi daun stomata terbatas pada satu permukaan (abaxial),
anomositik, urat daun kecil, tanpa sel floem (Kubitzky, 2002:33).
Dalam praktikum kali ini, spesies yang dijadikan sample dari famili Bixaceae adalah Bixa
orellana. Bixa orellana adalah perdu atau pohon kecil, tinggi 2-8 m, diameter batang sampai 10
cm; kulit batang terang hingga coklat gelap, kadang pecah-pecah. Daun spiral teratur, dengan
stipula, bangun daun bulat telur terbalik, 7,5-24 x 4-16 cm, basal daun berlekuk, apeks meruncing,
permukaan atas berwarna hijau atau hijau, bagian bawah berwarna abu-abu atau hijau-kecoklatan
bersisik cokelat ketika muda, berbulu, tangkai daun silinder, menebal pada kedua ujungnya, 2,5-
12 cm. (Kubitzky, 2002:35).
Habitat nya iklim lembab dan lokasi cerah, tumbuh di daerah tropis dengan iklim
subtropis di mana curah hujan dialokasikan sepanjang tahun. Bixa orellana tumbuh di semua jenis
tanah, dengan preferensi kering, alkali tanah netral dan sedikit. Tumbuh menjadi pohon yang lebih
besar jika ditanam di tanah lebih dalam dan lebih subur, kaya bahan organik. Buah Bixa
orellana mengandung zat pewarna yang disebut bixin. Ini dapat diekstraksi dengan merendam biji
dalam udara. Biji biasa digunakan untuk mewarnai produk-produk makanan, seperti keju, ikan, dan
salad minyak. Selama berabad-abad, penduduk di Jamaika telah menggunakan pewarna
makanan, Lukisan tubuh , pengobatan untuk marabahaya dan perut mulas, tabir surya dan pengusir
serangga (Kubitzky, 2002:36).
Jadi, ciri khas dari keluarga ini adalah tumbuhan Bixaceae memiliki kulit berserat, kanal-
kanal yang mengandung eksudat, cabang-cabang yang berakhir pada perbungaan, bunga-bunga
besar, dan mantel biji dengan anatomi yang sangat khas.
14. Malvaceae
Suku kapas-kapasan atau Malvaceae merupakan kelompok tumbuhan dikotil yang
anggota-anggotanya mencakup sejumlah tanaman budidaya penting, khususnya sebagai penghasil
serat tekstil dan minyak. Manfaat lainnya adalah sebagai tanaman hias dan farmasetika. Beberapa
Malvaceae merupakan penghasil kayu perdagangan. Bentuknya dapat berupa pohon atau perdu.
Bunga malvaceae menjadi cirri khasnya yang penting karena berukuran besar dan membentuk
corong. Kelopak bunganya bersatu (tidak terpisah-pisah). Mahkota bunganya lima, tersambung di
bagian pangkal sehingga bila gugur selalu bersama-sama, tidak luruh sendiri-sendiri. Benang sari
biasanya banyak dan tersambung dengan putik. Pembibitan malvaceae dapat dilakukan dengan
cara stump, yaitu pembibitan benih malvaceae dilakukan di bedeng-bedengan. Tumbuhan
malvaceae ini memiliki buah yang berserat seperti kapas. Buah bewarna cokelat, bagian dalam
dan luar buah terdapat serat-serat sepert kapas yang berwarna cokelat. Ketika buah sudah
mengering maka buah ini akan jatuh dengan sendirinya. Buah tergeletak di tanah, tidak bernilai
apa-apa bahkan tidak bernilai ekonomi (Ashton, 2013:5).
Pada praktikum kali ini ada 4 spesies yang dijadikan sample yaitu Hisbiscus rosa-
sinensis, Sida acuta, Malbaviscus arboreus, Albomeschus manihot. Persamaan dari keempat
spesies diatas adalah H. rosa-sinensis dan A. manihot memmiliki habitus yang sama yaitu perdu,
dan sisanya berupa tumbuhan semak. Sistem perakarannya sama yaitu tunggang dan semuanya
memiliki percabangan simpodial. Jenis daun keempat spesies ini tunggal dengan letak berseling
dan pertulangan daun Craspedodrom. Kelamin bunga dari keempat spesies ini adalah biseksual
dan merupakan bunga aktinomorf. Jumlah corolla sama yaitu 5 petal. Jumlah sten banyak dengan
perlekatan bebas dan kepala anther berupa monoteka. Jumlah karpel ada 5 dengan 1 lokus putik,
perlekatan karpel syncarpus, dan memiliki tipe plasentasi axilar.
Keterangan: Keempat gambar diatas merupakan sebagian gambar dari famili Malvaceae yang
memiliki bunga berukuran relatif besar dengan bentuk seperti lonceng/terompet
Jadi, keempat spesies ini memiliki banyak kesamaan dari baik itu dari segi batang, akar,
daun maupun bunganya. Berdasarkan praktikum ciri khas dari suku Malvaceae adalah
bunganya karena biasanya berukuran besar dan membentuk corong.
15. Muntingiaceae
Famili muntingiacae memiliki ciri-ciri pohon berupa semak kecil hinga besar. Mergin
daun bergerigi. Penyerbukan dengan sekresi nectar. Bunga pedisel, aktinomorfik, biseksual, sepal
4-5 kelopak 5 bebas , imbricate, benang sari banyak dan bebas, kepala sari dehiscent longitudinal,
ovarium inferior, 5-multi-lokular, style pendek. Buah-buahan seperti buah beri , berdaging,
dan tidak bercabang . Biji 25-100, kecil, endospermia dan tertanam dalam pulp (Kubitzky,
2002:315).
Pada praktikum kali ini sample dari famili Muntingiaceae adalaha Muntingia calabura
atau lebih dikenal dengan kersen. Batang tanaman kersen merupakan jenis perdu atau pohon
dengan tinggi tanaman mencapai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m. Tanaman kersen
selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabang mendatar,
menggantung di ujungnya dan membentuk naungan yang rindang. Ranting dan daun berambut
halus bercampur dengan rambut kelenjar. Daun-daun terletak mendatar dan berseling, helaian daun
berbentuk bundar telur lanset dan tidak simetris, bagian tepin daun bergerigi dan berujung runcing,
daun kersen berukuran sekitar 1-4 × 4-14 cm, dan memiliki tangkai daun yang pendek. (Handoko,
2013).
Bunga dalam berkas, berisi 1-3 kuntum, bunga terletak pada ketiak sebelah atas
tumbuhnya daun dan bertangkai panjang, tajuk kersen berbentuk meruncing seperti benang dan
memiliki rambut-rambut halus. Mahkota bunga memiliki tepi yang rata, berbentuk bundar telur
terbalik dan berwarna putih tipis. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap
berkasnya. Buah kersen memiliki tangkai panjang, bentuk buah bulat hampir sempurna,
berdiameter 1-1,5 cm, berwarna hijau kuning dan akhirnya merah apabila sudah masak. Dalam
satu buah kersen berisi ribuan biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan, terbenam dalam
daging dan sari buah yang manis sekali.
Jadi, ciri khas atau yang membedakan dengan suku yang lainnya adalah
a. Tidak adanya cavaties lendir atau kanal dalam anatomi batang dan daun.
b. Terjadinya gabungan panjang, sederhana bulu, stellata rambut, dan kelenjar trikoma dengan
bentuk bulat, hal ink tidak diketahui di subfamili Tilioideae.
c. The stipula -dimorphism hanya ada di Muntingia dan Dicraspidia tidak ada di subfamili
Tilioideae yang lain.
d. The supra aksila posisi perbungaan.
e. Terjadinya ovarium inferior , yang lebih unggul jika dibandingkan dengan anggota subfamili
Tilioideae yang lain nya.
16. Thymelaeaceae
Famili ini memiliki karakteristik berupa habitus semak atau pohon kecil, jarang tumbuh-
tumbuhan, selalu hijau atau gugur. Kulit keras dan berserat. Tanaman kebanyakan biseksual,
kadang-kadang dioecious. Perbungaan terminal atau subterminal, lebih jarang aksila, kadang-
kadang pada brachyblast, sessile atau pedunculate, pada dasarnya racemose, kadang-kadang
berbentuk kapit, spicate, umbelliform, atau fascicled. Bunga biasanya actinomorphic, biseksual
atau uniseksual (tanaman yang sebagian besar dioecious), bracteate (kadang-kadang bracts
membentuk involucre) atau ebracteate, sessile atau pedicellate. Calyx tubular, campanulate, atau
infundibuliform, biasanya seperti corolla, 4- atau 5 (atau 6). Kelopak tidak ada atau diwakili oleh
4-12 skala Aquilaria . Benang sari 2 hingga banyak, biasanya sebanyak lobus kelopak dan
berlawanan atau dua kali lebih banyak. Ovary superior, 1 atau 2 lokus, ovula soliter di setiap lokus,
terjumbai, anatroposa. Buah sebagian besar tidak indehiscent, kering atau berdaging, kadang-
kadang kapsul loculicidal ( Aquilaria ). Biji dengan atau tanpa endosperma ( Rozi, 2016:4).
Pada praktikum kali ini sample yang diambil dari family Thymelaeaceae adalah Phalerina
macrocarpa atau lebih dikenal dengan nama Mahkota dewa berdasarkan hasil pengamatan
tanaman ini memiliki karakteristik Batang berkayu, bulat, permukaan kulit kasar, berwarna coklat,
dan bergetah. Sistem percabangannya simpodial dengan arah cabang miring ke atas. Daun mahkota
dewa tunggal dengan letak saling berhadapan, dan berwarna hijau tua. Bentuk daun lanset atau
lonjong dengan ujung dan pangkal daun yang meruncing, tepi daun rata. Pertulangan daun
menyirip dan permukaan daun licin. Panjang daun berkisar 7-10 cm dengan lebar 2-2,5 cm. Bunga
mahkota dewa tunggal yang muncul di ketiak daun dan sepanjang batang. Tangkai bunga pendek
sedangkan mahkota bunga berbentul tabung berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Bunga
muncul sepanjang tahun. Merupakan bunga uniseksual dengan 2 sepal dan 4 petal jumlah
benangsari banyak dengan keterkaitan bebas dan panjang nya Didydamous kepala sari bertipe
monoteka. Plasentasi sentral, jumlah karpel 3, dan perlekatan karpel syncarpus. Buah mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa) berbentuk bulat dengan diameter antara 3-5 cm. Saat muda berwarna
hijau dan berubah merah saat telah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji
bulat, keras, dan berwarna cokelat.
Berdasarkan deskripsi diatas ciri dari Phalerina macrocarpa selaras dengan karakteristik
famili Thymelaceae. Adapun ciri khas dari famili ini yaitu Pohon atau semak
dengan kulit berserat , rantingnya sering fleksibel.
a. Memiliki rambut halus.
b. Daunnya sederhana , utuh , sering berhadapan tetapi juga bergantian
c. Stipula biasanya kurang.
d. Bunga actinomorphic .
e. Bagian bunga disatukan ke dalam tabung perianth
f. Ovarium superior .
17. Anacardiaceae
Berdasarkan hasil praktikum tanaman Mangifera indica dan Anacardium occidentale
termasuk dalam family anacardiaceae. Kedua tanaman tersebut memiliki beberapa kesamaan yaitu
habitusnya berupa pohon dengan sistem perakaran tunggang. Batang berkayu dengan pola
percabangan batang simpodial. Daun majemuk dan tersebar. Selain itu, bunga muncul dari
terminal. Perlekatan karpelnya syncarpous dan letak ovariumnya inferior. Kedua tanaman ini juga
memiliki getah (resin) pada buahnya maupun batangnya.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Simpson (2010:366) bahwa
anacardiaceae terdiri atas tanaman dengan habitus pohon, semak, liana, atau herba perennial. Daun
pinnate, trifoliolate, atau tunggal, spiral, jarang berlawanan atau melingkar. Perbungaan muncul
dari terminal atau aksilar. Bunga uniseksual atau biseksual, actinomorphic, biasanya hipogin.
Perhiasan bunga biserate dan dichlamydeous. Calyx biasanya synsepalous dengan 5 sepal atau
lobus. Corolla apopetalous dengan 5 petal. Stamen 5-10, apostemonous atau basal connate.
Gynoecium syncarpous dengan ovarium superior, terdiri atas 1-3 atau 5 (jarang 12) karpel dan
biasanya memiliki satu lokus. Plasentasi apical. Buah drupe dengan mesocarp yang resinous.
18. Meliaceae
Azadirachta indica memiliki habitus pohon. Sistem perakaran tunggang. Batang
berkayu dengan percabangan batang simpodial. Daunnya majemuk, letak daun berseling.
Pertulangan daun menyirip dengan bentuk daun lonjong. Bunga uniseksual, calyx terdiri atas 5
sepal dan 3 petal. Jumlah stamen banyak, keterkaitan antar stamen bebas. anther diteka.
Gynoecium tricarpel, perlekatan karpel apocarpous. Letak ovarium superior dengan plasentasi
aksilar. Buahnya drupe dengan biji berwarna coklat didalamnya melekat kulit buah berwarna putih.
Tanaman ini juga memiliki kelenjar getah.
Swietenia mahagoni memiliki habitus berupa pohon dengan sistem perakaran tunggang.
Batang berkayu dan memiliki getah Percabangan batang monopodial. Daunnya majemuk,
berhadapan. Pertulangan daun menyirip dengan bentuk daun ovate. Memiliki karangan bunga
majemuk, kelamin bunga biseksual. Bunga berwarna putih. Calyx terdiri atas 5 sepal, corolla
terdiri atas 5 petal. Benang sari berjumlah 10, keterkaitan antar stamen bersatu, sedangkan
keterkaitan stamen dengan organ lainnya bebas. Anther diteka. letak ovarium superior dengan
plasentasi aksilar. Buahnya capsule dengan biji oblong.
Kedua tanaman tersebut merupakan tanaman yang termasuk dalam family meliaceae.
Kedua tanaman ini memiliki persamaan ciri diantaranya habitus berupa pohon dengan sistem
perakaran tunggang. Daun majemuk dengan pertulangan daun yang menyirip. Letak ovarium
superior dengan plasentasi aksilar. Selain itu, kedua tanaman ini memiliki kelenjar getah.
19. Rutaceae
Habitus pohon, semak, liana, jarang herba. Pada beberapa taxa batangnya berduri. Daun
tunggal, trifoliolate, atau pinnate, tidak memiliki stipula. Perbungaan majemuk, atau tunggal.
Bunga biasanya biseksual dan aktinomorf, hipogin, jarang epigin. Calyx aposepalous atau
synsepalous dengan 4-5 sepal. Corolla apopetalous atau synpetalous dengan 4-5 imbricate atau
valvate petal. Benang sari 8-10 hingga banyak, biasanya diplostemonous, tersusun dalam 2
lingkaran. Gynoecium syncarpous, jarang apocarpous dengan ovarium superior, 4-5 carpel dan
locul. Plasentasi aksilar (Simpson, 2010, p. 368). Pada family rutaceae biasanya memiliki
kelenjar minyak yang tersebar di banyak jaringan (Tjitrosoepomo, 2010).
Berdasarkan hasil praktikum, kesamaan yang dimiliki oleh ketiga spesies (Citrus maxima,
Ruta angustifolia dan Murraya paniculata) adalah sistem perakaran tunggang dan batang
berkayu. Daun majemuk dengan pertulangan daun menyirip. Perbungaan majemuk dengan
kelamin bunga biseksual. Tipe anther monotechal. Gynoecium syncarpous, letak ovarium
superior dan plasentasi aksilar.
20. Sapindaceae
Habitus tanaman pohon, semak, liana atau semak herbaceous. Daun simple, palmate,
trifoliate, pinnate atau bipinnate, biasanya spriral dan tanpa daun stipula. Bunga uniseksual atau
biseksual, aktinomorf atau zygomorf. Calyx aposepalous atau synsepalous dengan 4-5 sepal.
Corolla apopetalous atau synpetalous dengan 4-5 petal. Gynoecium syncarpous, letak ovarium
superior dengan 2-3 carpel dan locul (Simpson, 2010, p. 368).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, kesamaan yang dimiliki oleh Nephelium
lappaceum dan Euphoria longan adalah habitus pohon dengan batang yang berkayu. Daun
majemuk berhadapan dan pertulangan daun yang menyirip. Bunga majemuk dengan kelamin
bunga uniseksual. Calyx dan corolla terdiri atas 4-5. Tipe anther ditechal. Gynoecium
syncarpous, letak ovarium superior. Terdiri atas 2 -3 carpel dan locul.
F. Kesimpulan
Ordo Geraniales memiliki bunga yang berbilang 5, dan bunga berwarna mencolok. Habitus berupa
terna atau semak dengan daun dilengkapi sel-sel lendir.
Ordo Myrtales, memiliki habitus berupa pohon berkayu, benang sari dalam umlah banyak,
buahnya berdaging.
Ordo Brassicales, batang pohonya bermacam-macam, daun duduk dengan tersebar, memiliki
karaktersitik yaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang mengandung mirosin
Ordo Malvales, berisi tumbuhan berkayu yang sering dieksploitasi kayunya untuk diperdagangkan.
Ordo Sapindales, memiliki karakteristik ovule soliter di setiap lokus, benang sari kelipatan 5,
biasanya buah drupe, beri, atau samaras, dengan mesocarp resin, beberapa jenis memiliki biji
dengan endosperma berminyak dan bertepung.
G. Daftar Pustaka Commented [s12]: rata kiri-kanan
Acton, A. (2013). Advances in Malvaceae Research and Aplication. Georgia: Scholarly Education.
Alford, M. H. (2006). Gerrardinaceae: a new family of African flowering plants unresolved among
Brassicales, Huerteales, Malvales, and Sapindales. Journal of Taxon, 959-964.
Alverson, W. (1998). Cicumscription of The Malvales and Relationship of The Rosidae. American
Journal of Botany, 876-887.
Kubitzky K. (2002). The Family and Genera of Vascular Plants. Springer: Hamberg.
Purnama, M. S. (2015). Pengenalan Ciri Umum Ordo Myrtales pada Kelompok Angiospermae. Jurnal
Praktikum Phanerogamae, 20-26.
Simpson, M. G. (2010). Plant Systematic Second Edition. USA: Elsevier Academic Press.
Sytsma, K. J., & Porter, D. M. (2016, Oktober 17). Sapindales Plant Order. Dipetik Mei 12, 2019, dari
www.britannica.com: https://www.britannica.com/plant/sapindales
https://www.britannica.com/plant/Brassicales#accordion-article-history diakses pada Sabtu, 11 Mei Commented [s13]: web warna hitamkan