BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pendingin. Dari materi yang dipelajari, dapat menjadi pedoman atau prinsip dasar
dalam pemikiran kita untuk memahami suatu pekerjaan yang akan dikerjakan dan
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.
Setelah melaksanakan PKL, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh
permasalahan yang dapat dijadikan bahan analisa untuk laporan dan memberikan
usulan serta saran terkait dengan permasalahan yang ada. Pada kesempatan kali ini
sesuai dengan materi yang telah saya pelajari tentang manajemen perawatan dan
perbaikan system pendingin, dapat saya aplikasikan materi tersebut untuk dapat
membuat laporan tentang manajemen perawatan dan perbaikan pada system cold
room. Agar dapat lebih memahami tentang permasalahan atau pun persoalan yang
terjadi dan cara penyelesaiannya yang dapat dilakukan.
Pelaksanaaan Bulan
No September Oktober November Desember
Kegiatan III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pengenalan
1 ruang lingkup
kerja
Pembelajaran
2 tentang bagian
AC/mechanic
Pembelajaran
tentang bagian
3
kamar
tamu/building
Pembelajaran
tentang bagian
4
electrical
(listrik)
Pembelajaran
tentang bagian
5
proteksi
kebakaran
Pembelajaran
tentang bagian
6
mechanic
refrigerator
Dalam seminggu, bekerja selama 5 hari dan mendapatkan libur kerja (Day Out)
selama 2 hari. Biasanya libur diambil saat hari selasa dan jumat.
4. Jenis Kegiatan yang dilaksanakan
Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dalam Praktek
Kerja Lapangan yaitu :
5
a. Pengenalan ruang lingkup di tempat kerja (PKL) pada Hotel Anantara Uluwatu
Bali Rerost & Spa
b. Pengenalan tentang lokasi AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Cooling
Unit) serta Perawatan dan Perbaikan FCU (Fan Cooling Unit) pada ruang
lingkup area Hotel
c. Perawatan dan Perbaikan pada AHU, FCU, AC Split, Pompa air, Exhaust Fan,
Cold Room, Mesin-mesin di kitchen, Kamar Tamu, Penerangan Hotel, Sistem
Pemipaan, Sistem Pembangkit Listrik dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
d. Mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terja di pada kerusakan
mesin dan mengetahui cara perbaikannya
e. Mengetahui cara menggunakan ESCAP dan WO (Work Order)
f. Mengetahui cara menyelesaikan complain dari Tamu
g. Mengikuti event yang dilaksanakan oleh Hotel
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber : www.refrigerator.com
10 sampai 100 psig dan disebut dengan “Motive Steam” dan setelah berekspansi
melalui nozel konvergen-divergen, kecepatan uap (steam) mencapai kecepatan
supersonic
2.2.3 Mesin Refrigerasi dengan Siklus Absorpsi (Absorption Refrigeration
Cycle)
Dalam siklus refrigerasi kompresi uap seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa kompresor menghisap uap refrigeran yang keluar dari evaporator
kemudian uap refrigeran tersebut ditekan sampai mencapai tingkat keadaan mudah
diembunkan. Sebaliknya dalam siklus refrigerasi absorpsi digunakan penyerap
(absorbent) untuk menyerap uap refrigeran yang diuapkan di dalam evaporator
sehingga menjadi suatu larutan absorpsi. Kemudian larutan absorpsi tersebut
dimasukkan ke dalam sebuah generator untuk memisahkan refrigeran dari larutan
absorpsi dengan cara memanaskan generator yang sekaligus akan menaikkan
temperatur dan tekanan refrigeran sampai mencapai tingkat keadaan yang mudah
diembunkan.
Pada unit kompresi uap memerlukan daya untuk menggerakkan kompresor,
sedangkan unit siklus absorpsi memerlukan energi kalor untuk menggerakkan sistim.
Gambar dibawah menunjukkan dasar dari siklus absorpsi.
a. Penguapan
Refrigeran (Air) di dalam evaporator dipompa sehingga mengalir dari bagian
bawah evaporator ke bagian atas, kemudian didistribusikan merata pada permukaan
pipa, dimana didalamnya mengalir air dingin yang akan digunakan sebagi pendingin.
Dalam hal ini air (refrigeran) akan menguap karena menyerap kalor laten penguapan
yang diperoleh dari air dingin tersebut. Uap air (refrigeran) yang terjadi itu diserap
masuk ke dalam tangki penyerap (absorber) yang dipasang dibagian bawah
evaporator. Ruangan evaporator harus dipertahankan agar tetap vakum pada kira-kira
7 mmHg absolute dimana pada keadaan tersebut air (refrigeran) akan menguap pada
temperatur 5°C. Oleh karena itu air dingin yang masuk ke dalam pipa pada
temperatur 12°C dapat didinginkan sampai kira-kira 7°C.
b. Penyerapan (Absorpsi)
Didalam penyerap, larutan Lithium-bromida pekat yang dimasukkan oleh
pompa sirkulasi, larutan penyerap yang disemprotkan itu akan menyerap secara
berkelanjutan uap refrigeran yang terjadi di dalam evaporator, sehingga evaporator
dapat dipertahankan pada tingkat keadaan vakum. Selama proses tersebut
berlangsung, larutan itu menjadi encer sesuai dengan banyaknya air yang diserap,
sementara itu akan timbul kalor absorpsi. Penyerap yang menjadi panas karena
adanya kalor absorpsi tersebut didinginkan oleh air pendingin. Larutan yang
diencerkan di dalam penyerap dialirkan keluar oleh pompa larutan penyerap untuk
dimasukkan ke dalam generator.
c. Generator
Larutan encer yang berkumpul di bawah generator, dipanaskan oleh pipa
pemanas yang ada di dalamnya. Dengan pemanasan tersebut sebagian dari refrigeran
(air) yang ada di dalam larutan tersebut akan menjadi pekat kembali. Sebagai fluida
pemanas dapat digunakan uap panas atau air panas.
Sementara itu larutan pekat akan masuk ke dalam penyerap (absorber) secara
gravitasi dan karena adanya perbedaan tekanan, kemudian disirkulasikan kembali
oleh pompa larutan penyerap.
d. Pengembunan (Kondensasi)
12
Sumber : www.refrigerator.com
aliran udara maju akan memanas dan bertemperatur jauh lebih tinggi dari temperatur
inlet. Aliran udara dingin akan keluar melalui lubang diafragma ke sisi udara dingin
sedangkan aliran udara panas akan keluar melalui bukaan katup. Dengan mengatur
bukaan katup, kuantitas dan temperatur udara dingin dapat divariasi.
yang masuk ke kondensor lebih tinggi dari temperatur media pendingin sehingga
panas akan dibuang dari sistem.
Menurut konstruksinya kompresor dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam,
yaitu :
1. Kompresor Torak (Repciprocating)
2. Kompresor Putar (Rotary)
3. Kompresor Helixs(Screw)
4. Kompresor Sentrifugal
5. Kompresor Scroll
Selanjutnya dilihat dari letak motor penggeraknya, dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu :
1. Semi Hermitik
Pada kompresor jenis semi hermetik, antara motor penggerak dan
kompresornya dibuat menjadi satu. Jadi motor listrik tersebut berada di dalam
perpanjangan ruang engkol dari kompresor. Dengan demikian tidak diperlukan
penyekat poros, sehingga dapat dicegah terjadinya kebocoran gas refrigeran.
Disamping itu, konstruksinya menjadi lebih kompak dan bunyi mesin menjadi lebih
halus. Rumah kompresor terbuat dari besi tuang, bagian penutup dan
penyambungnya masih dapat dibuka, sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah
satu komponennya dapat dengan mudah diperbaiki.
2.3.2 Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat perpindahan panas sehingga uap dari
refrigeran dilepas ke media pendingin sehingga refrigeran akan berkondensasi dan
berbuah fasanya dari uap menjadi cair. Panas tersebut keluar melalui dinding-dinding
kondensor. Menurut media sistem pendinginnya, kondensor dibagi menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu :
1. Air cooled condenser yaitu kondensor yang menggunakan udara sebagai media
pendinginnya, yang dibantu dengan fan. Dengan cara menghembuskan udara
melewati kondensor, sehingga refrigeran yang berada pada kondensor akan
melepaskan kalor ke media pendingin yang berupa udara.
Ada 2 (dua) jenis alat ekspansi yang sering digunakan pada sistem di
kompresi uap, yaitu :
1. Katup Ekspansi
Katup ekspansi thermostatik adalah jenis katup ekspansi yang paling banyak
digunakan, karena efisiensinya tinggi dan mudah di adaptasikan dengan berbagai
aplikasi refrigeran. Bila pada katup ekspansi otomatik pengaturannya berbasis pada
tekanan evaporator, maka katup ekspansi thermostatik pengaturannya berbasis pada
suhu gas panas lanjut di bagian keluaran evaporator selalu konstan untuk memastikan
refrigeran yang dihisap kompresor selalu dalam fasa gas. Karena sifatnya tersebut ,
katup ekspansi thermostatik sangat tepat digunakan pada sistem refrigerasi yang
mempunyai beban bervariasi.
2.3.4 Evaporator
Sebuah evaporator dalam sistem refrigerasi adalah suatu komponen penukar
kalor yang memindahkan kalor dari suatu media yang akan didinginkan ke
refrigeran. Pada prinsipnya perpindahan panas yang terjadi dalam evaporator sama
dengan perpindahan panas di kondensor. Hanya saja di dalam kondensor panas
dilepas atau dibuang oleh refrigeran ke media pendingin kondensor sedangkan dalam
evaporator panas diserap oleh refrigeran dari media yang diinginkan. Evaporator
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan tujuan penggunaannya
maupun bentuk-bentuknya dapat berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena
media yang hendak didinginkan dapat berupa gas, cairan atau zat padat. Dari
konstruksinya, evaporator dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Pipa dengan Sirip (fin and tube)
21
http://en2img.allhaving.com
Prosedur trouble shooting (pendekatan logika) yang harus diikuti untuk penanganan
masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan masalah yang terjadi (State the problem)
b. Pengumpulan data (Collect the data)
c. Analisis data (Analyze the data)
d. Penentuan langkah-langkah perbaikan (Decide on an action)
e. Melakukan aksi perbaikan (Perform the action)
f. Periksa hasil yang terjadi (Check the result)
BAB III
PEMBAHASAN
STRUKTUR ORGANISASI
I Made Sudarsana
Chief Engineering
Luh Ayu Wandira
Admin Engeering
Putu Widiasa
Technician Technician
Technician
27
I Wayan Jayantika
Technician
Technician Technician
terdiri atas oil separator, liquid receiver, filter drier, sight glass, solenoid valve, fan
blower, temperatur control, pressure switch, accumulator dan heater.
Penggunaan Cold Room pada sebuah hotel biasanya digunakan untuk
mendinginkan suatu produk yang nantinya akan dihidangkan kepada tamu, agar
kesegaran serta kualitasnya terjaga.Pada Hotel InterContinental Bali Resort terdapat
26 jenis cold room yang terdiri dari Cold Room untuk Chiller dan Freezer. Dimana
Cold Room tersebut digunakan untuk tempat penyimpanan produk seperti food store
dan drink store.
Approval
CS 8316 N CS 8316
No.
Total Watt 2700 W 2000 Watt
Compressor
Emerson
Unit
ZXL 020 E- ZX 030 E-
Model
TFD-451 TFD-401
SZ SZ
Serial No.
14329044 15092036
380/420-3- 380/420-3-
COMP
50 hz 50 hz
220/240-1- 220/240-1-
FAN
50 hz 50 hz
Comp LRA 39.2 A 36.0 A
Max
Operation 6.5 A 8.8 A
Current
LP 0.7 mpa 0.7 mpa
HP 3.0 mpa 3.0 mpa
Application LT MT
Comp
POE Oil POE Oil
Lubrication
Refrigerant R-404 R-404
Dimensi Ruangan
Panjang 3.4 meter 2.3 meter
31
b. Liquid Receiver
Alat ini mempunyai fungsi untuk menampung sementara cairan refrigeran
yang keluar dari kondensor, agar refrigeran yang mengalir ke katup ekspansi
semuanya berbentuk cairan. Cairan refrigeran ditampung pada bagian bawah dari alat
ini, sedangkan uap refrigeran berada di bagian atas dari alat ini.
c. Filter Drier
Filter drier merupakan tabung penyimpan refrigeran cair, dan ia juga
berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing
dan uap air dari sirkulasi refrigeran. Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi,yaitu
menyimpan refrigeran, menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant
dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan
gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi.
Filter drier menerima cairan refrigeran bertekanan tinggi dari kondensor dan
disalurkan ke katup ekspansi. Filter drier terdiri dari main body filter, desiccant,
pipe, dan sight glass. Cairan refrigeran dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke
katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body
setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.
33
d. Sight Glass
Merupakan alat yang digunakan untuk melihat aliran cairan refrigeran pada
mesin pendingin. Alat ini dipasang pada saluran cairan refrigeran bertekanan tinggi
antarareceiver dan katup ekspansi.
e. Solenoid Valve
Kran solenoid adalah kran yang digerakkan dengan ada dan tidaknya aliran
listrik, kran ini pada umunya dipasang pada saluran cairan bahan pendingin
bertekanan tinggi atau sebelum katup ekspansi (Hartanto,1985).
Beberapa tipe dari solenoid valve yaitu:
1) Solenoid dua jalan, mempunyai dua sambungan pipa. Satu sambungan masuk
dan satu sambungan keluar.
2) Solenoid tiga jalan, mempunyai tiga sambungan pipa. Satu sambungan masuk
dan dua sambungan keluar.
34
3) Solenoid empat jalan atau disebut juga dengan reversing valve, banyak
digunakan untuk heat pump, mempunyai satu sambungan masuk dan tiga
sambungan keluar.
g. Thermostat
35
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool
control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara
otomatis bedasarkan batasan suhu pada bagian cold room. Thermostat biasanya
disebut saklar otomatis yang bekerja berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu
evaporator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan
memutuskan listrik ke kompresor.
Selain memutuskan listrik ke kompresor, thermostat juga sebagai pengatur
temperatur atau udara pada evaporator yang dimana disetting untuk mengatur proses
defrost pada cold room agar saat proses defrost terjadi, heater yang dipasang jika
sudah memenuhi temperatur atau panas yang tercapai maka akan langsung
memutuskan kontak sementara hingga temperatur normal kembali.
h. Temperatur Control
Temperatur Controller atau kontrol suhu adalah proses di mana perubahan
suhu ruang dapat diukur atau terdeteksi, dan bagian dari energi panas yang ke dalam
atau keluar dari ruang disesuaikan untuk mencapai suhu rata-rata yang diinginkan.
Seperti kita ketahui banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dengan menggunakan
kontrol suhu, diantaranya adalah penghematan energi, menjaga kondisi makanan agar
tetap segar, dan lain sebagainya.
36
j. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran yang keluar
dari bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator.Selain itu,
akumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-
37
masuk melalui saluran isap kompresor.Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak
mengalir ke kompresor, akumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam
wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke
dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.
k. Heater
Heater berfungsi untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin
pendingin. Hampir keseluruhan mesin pendingin seperti pada pendingin ruangan
cold room, kulkas dan sebagian kecil showcase defrost dilengkapi dengan pemanas
(heater). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evaporator, selain
itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan
rak penyimpan buah di bawah rak es.
ruangan, proses yang terjadi saat pendinginan ruangan agar tidak terjadi
pengumpalan atau pembekuan bunga es yakni dengan proses defrost.
berdenging pada saat fan beroperasi dan keausan pada poros motor serta kerusakan
pada kumparannya.
4. Kompresor Macet atau Rusak
Penyebab kompresor macet atau rusak bisa jadi disebabkan karena kurangnya
pelumasan pada kompresor dapat menyebabkan terjadinya kemacetan pada bagian-
bagian kompresor yang bergerak. Kurangnya pelumasan biasanya disebabkan oleh :
a. Oli separator tidak berfungsi dengan baik
b. Adanya jebakan-jebakan oli di system
c. Tidak cukup oli pada system
d. Kebanjiran refrigeran
e. Refrigeran sangat kurang
f. Terlampau panas (overheating) karena thermostat rusak sehingga kompresor
terus bekerja
g. Getaran yang berlebihan mengakibatkan sistem pengelasannya retak
5. Cold Room ngeblock
Disebabkan karena proses defrost yang yang tidak stabil selama prosesnya
sehingga menyebabkan terjadinya pembekuan air es yang membeku, biasanya terjadi
pada evaporator yang ngeblok sehingga evaporator tidak dapat berfungsi dengan
baik.
Pada mesin pendingin sering terjadi kebuntuan pada pipa kapiler atau
ekspansi tetapi pada freezer kemungkinan buntu lebih besar sebab diameter pipa
kapiler pada freezer lebih kecil dibandingkan dengan mesin pendingin lainnya.
Gejala yang ditimbulkan akibat buntu pipa kapiler atau ekspansi diantaranya arus
listrik besar tetapi tidak dingin dan ada bunyi brisik pada pipa kapiler atau ekspansi
jika dibiarkan dapat mengakibatkan kompresor rusak.
8. Thermostat Rusak
Kerusakan pada thermostat terjadi pada sensor yang sudah rusak maupun
switch knop yang sudah tidak berfungsi, hal ini dapat menyebabkan suhu atau
temperatur kerja mesin akan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai
temperatur kerjanya dikarenakan thermostatnya yang rusak.
9. Kompresor Tidak Berfungsi, Thermostat dan Contactor ON
Masalah seperti ini biasanya terjadi pada sistem kelistrikannya yakni
kompresor tidak mau jalan, kompresor mulai jalan lalu kemudian mati segera dan
kompresor jalan terus menerus tanpa henti.
10. Kabel Putus
Kabel putus yang disebabkan oleh usia kabel yang sudah rentan rusak
maupun dimakan oleh hewan seperti tikus dan sebagainya. Hal ini sangat
membahayakan sebab kabel yg awalnya terkelupas menjadi dampak yang berbahaya
bagi kita, jika disaat terputus sistem kerja akan langsung seketika mati. Ini juga
berdampak pada komponen sistem yang dapat menyebabkan kerusakan.
las, lalu raba semua bagian pipa dengan busa sabun sampai ketemu kebocorannya,
setelah ketemu kebocorannya buang refrigran yang tersisa dalam kondensor atau
evaporator lalu tambal kebocoran dengan bahan yang sesuai dengan logam bahan
dasar kondensor & evaporator.
3. Motor Fan Macet atau Mati
Mengecek kondisi kapasitor terlebih dahulu kemudian apabila rusak
mengantinya dengan yang baru, setelah itu apabila masih dalam kondisi macet atau
mati mencoba juga mengganti bering pada motor fan, apabila sudah menganti
kapasitor dan bering sertamotor fan masih tetap macet ataupun mati, disarankan
untuk menganti langsung menganti motor fan sebab kemungkinan sudah terjadi
kerusakan yang fatal pada kumparannya.
8. Thermostat rusak
Thermostat sebagai otomatis untuk mengatur suhu temperatur sehingga jika
terjadi permasalahan pada thermostat agar segera menganti thermostat karena ini
mempengaruhi proses pendinginan yang terjadi.
9. Kompresor Tidak Berfungsi, Thermostat dan Contactor ON
Mencari fungsi kelistrikan yang lost contact seperti switch yang terbuka, fuse
yang putus, overload relay yang membuka, sistem kontrol tidak bekerja, bisa juga
terjadi motor terbakar, stator motor terbakar, oil level terlalu sedikit di crankcase,
starting relay atau kapasitor rusak, start winding terbakar. Kemudian memperbaiki
kerusakan yang ada dan jika tidak memungkinkan menganti komponen yang rusak
dengan komponen yang baru.
10. Kabel Putus
47
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dan pengamatan selama PKL (Praktek Kerja
Lapangan) maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Teori-teori yang telah saya pelajari saat kuliah dapat saya aplikasikan sehingga
mempermudah saya dalam menganalisa kerusakan yang terjadi pada cold room.
2. Dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan yang rutin pada cold room,
menjadikan saya mengetahui langkah-langkah untuk perbaikannya.
3. Dengan perawatan yang terjadwal/rutin dapat memaksimalkan kinerja dan
memperpanjang umur pakai masing-masing komponen terpasang di cold room.
48
4.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca, yaitu:
a. Pahami teori ataupun prinsip dasar yang dipelajari saat perkuliahan karena hal
tersebut sangat penting bagi kita untuk memahami sistematika dalam bekerja.
b. Sebisa mungkin mengaplikasikan teori dengan pekerjaan yang dilakukan karena
tujuan dari PKL ini adalah untuk mengaplikasikan teori telah yang kita dapat di
tempat kerja.
c. Melakukan perawatan secara rutin agar selalu dalam kondisi baik dan dapat
memperpanjang umur komponen-komponen yang terdapat pada cold room.
d. Mengidentifikasi maupun menganalisa permasalahan yang terjadi pada proses
perbaikan pada kerusakannya.
e. Meminimalisir kerusakan yang terjadi dengan menyediakan fast moving part atau
komponen-komponen yang cepat rusak yang mendukung agar kerusakan
secepatnya dapat ditangani.
47