Anda di halaman 1dari 7

NASKAH ROLE PLAY PENERIMAAN PASIEN BARU

Pemeran
KARU : Laurensia Novi
PUGD : Novita Cahyuni
PP : Erry Arisma
PA 1 : Novirda
PA 2 : Murniningtyas
Pasien : Novirda
Istri Pasien : Murniningtyas

Pra penerimaan pasien baru


Pagi itu sekitar pukul 10.30 di ruang dahlia di RSUD Mardiwaluyo Kota Blitar
KARU, PP, dan PA sedang berkumpul di ruang perawat (ners station). Kepala
ruangan menerima telepon dari UGD mengabarkan bahwa akan ada pasien baru
dengan diagnose medis DHF yang akan dipindah ke ruang dahlia. (Kring…
kring..kring bunyi telepon)
KARU : “Selamat pagi ruang dahlia dengan perawat Novi.”
PUGD : “Selamat pagi, saya dengan perawat Bita mohon ijin bu, nanti
pukul 11.00 ada pasien yang akan masuk ruangan dahlia . Apakah
ada kamar pasien BPJS kelas III yang kosong ?
KARU : “Sebentar mbak, saya tanyakan pada perawat yang bertugas.
Setelah ini saya telepon kembali.”
Beberapa saat kemudian
KARU : “Selamat pagi, ini dari ruang dahlia mau mengkonfirmasi bahwa
ada kamar kosong di kelas III.”
PUGD : “Baik Bu, Pasien bernama Tn. x usia 25 tahun dengan diagnose
medis DHF, keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu, muncul
kemerahan pada kulit, merasa lemas dan nyeri otot, merasa mual
tapi tidak muntah.”
KARU : “Siap mbak, terimakasih. Akan kami siapkan.”
KARU pun memberitahu kepada perawat PP jika akan ada pasien baru yang akan
masuk ke ruangan dahlia kelas III.

KARU : “Mbak Erry barusan saya dapat telepon dari UGD bahwa nanti
pukul 11.00 akan ada pasien baru dari UGD mau di antar kesini
tolong di persiapkan perlengkapan untuk penerimaan pasien baru
ya sama anamnesanya di siapkan juga ya.”
PP : “Baik Bu.”
Perawat Primer menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan pasien
baru diantaranya kelengkapan administrasi, lembar pasien masuk RS, lembar
pengkajian, lembar inform consent sentralisasi obat, nursing kids, lembar tata
tertib pasien, lembar serah terima dari ruangan lain.
PP : ((sambil mengecek kelengkapan berkas-berkasnya di ruang
perawat) Setelah itu Perawat Primer meminta tolong kepada
Perawat Associate untuk mempersiapkan tempat tidur untuk
pasien baru). Suster Novirda, begini nanti pukul 11.00 akan ada
pasien baru, jadi tolong disiapkan tempat tidurnya di kelas III.
PA : “Baik Bu.”
Perawat Associate pun meninggalkan ruang perawat dan pergi ke ruangan kelas
III untuk mempersiapkan tempat tidur pasien. 5 menit kemudian PP pergi ke
ruangan kelas III tepatnya di bed pasien dan bertemu perawat Associate yang
sudah di dalam sebelumnya untuk memastikan apakah sudah siap dan
membicarakan berkas kelengkapan penerimaan pasien baru.
PA : “Bagaimana bu berkas-berkasnya apakah sudah siap?”
PP : “Iya sudah, ini juga nursing kidsnya yang akan di butuhkan.
(sambil menunjuk nursing kids). dan gimana sus untuk tempat tidur
pasiennya ?”
PA : “Ini sudah siap bu, tempat tidurnya yang ini (sambil menunjuk
bed di depannya) bed nomer 3 dari kanan.”
PP : “Baik, sudah dirapikan ya tadi?”
PA : “Sudah bu.”
PP : “Oke terima kasih.”
Kepala Ruangan pun menuju kelas III tepatnya di bed pasien dan menanyakan
kembali kepada PP tentang kelengkapan penerimaan pasien baru.

KARU : “Gimana mbak Erry dengan kelengkapannya?


PP : “Ini sudah lengkap kelengkapannya bu, sudah saya teliti tadi.”
KARU : (sambil membuka buka dan mengecek berkas2 kelengkapan)
PP : “Ini juga bu nursing kidsnya sudah siap jika dibutuhkan (sambil
menunjuk nursing kids).”
KARU : “Oke bagus, kalau begitu kita tunggu mungkin sebentar lagi
pasiennya akan datang (sambil melihat jam tangan). Terima kasih
bantuannya.”
PP dan PA : “Iya bu”
Pelaksanaan penerimaan pasien baru
Pasien Tn.x datang ke ruang kelas III ke bednya dengan memakai kursi roda
diantar oleh perawat UGD beserta istri pasien. Kepala ruangan, PP dan perawat
Associate menyambut kedatangan pasien dan keluarga beserta perawat UGD.
PUGD : “Selamat pagi bu, saya perawat bita dari UGD mau
mengantarkan pasien saya dari UGD.”
KARU : “Atas nama Tn.x ya?”
PUGD : “Iya bu.”
KARU : “Perkenalkan bu, mbak saya kepala ruangan disini, nama saya
Novi. Dan ini perawat Erry, perawat Novirda dan perawat murni
(sambil menunjuk mereka satu persatu)
Px dan Istri : “Iya bu.”
PP meminta tolong kepada perawat asosiate untuk membantu pasien untuk
dipindahkan ke tempat tidurnya.
PP : “Suster Novirda, tolong bantu Tn.x pindah ke bednya ya?”
PA : “Baik bu.” ( sambil membantu Tn.x pindah dari kursi roda ke
bednya dengan di bantu keluarga)
Sementara Perawat associate membantu pasien, PP dan perawat UGD
melaksanakan serah terima pasien. PP menerima obat, alat, data pemeriksaan
penunjang yang dibawa dan catatan khsus kemudian mendokumentasikan pada
lembar serah terima pasien dari ruangan lain.
PUGD : “Ini bu tadi dari ruang UGD, di IGD tadi suhuya 39 derajat, sudah
masuk injeksi antrain 2 ml dan cefotaxim 1 gram pukul 10.30. 15
menit pemeberian injeksi di observasi suhu sudah turun 38, 1
derajat. ”(sambil menyerahkan kelengkapan yang disebutkan tadi)
PP : “Baiklah akan saya dokumentasikan di lembar serah terima.”
Perawat UGD dan PP pun meninggalkan ruangan pasien. Di ruang perawat
datang istri pasien dengan membawa obat-obatan Tn.x dan bertemu Perawat PP
beserta istri pasien menandatangani lembar penerimaan pasien baru dan
persetujuan sentralisasi obat.
Istri pasien : “Permisi bu.” (masuk dan duduk)
PP : “Masuk, silahkan duduk jadi begini bu, Tn.x kan sudah
dipindahkan ke ruangan, jadi mengenai obat-obat Tn.x akan
dikelola oleh perawat ya bu. jadi nanti kalau sudah waktunya Tn.x
minum obat atau di suntik, saya yang akan memberikannya.
Bagaimana bu apakah ibu setuju? Kalau setuju ibu silahkan tanda
tangan disini ya (perawat memberikan inform consentsentralisasi
obat) dan juga tanda tangan di lembar penerimaan pasien baru ya
bu?”
Istri pasien : “Baik bu.” (sambil membubuhkan tanda tangan). Oh iya, ini bu
obatnya.” (menyerahkan obat-obatan Tn.x)
PP : “Iya saya terima.”
Istri pasien meninggalkan nurse station dan kembali ke ruangan Tn.x. Disana PP
dan perawat associate II menuju bed pasien untuk melakukan anamnesa dan
pengkajian Tn.x. Tapi sebelumnya PP mengorientasikan pada Tn.x mengenai
fasilitas ruangan, perawat yang bertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter
yang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan. Perawat
primer dan perawat associate memasuki ruangan Tn X.
PP : “Selamat siang Tn.X?”
Pasien : “Siang suster.”
PP : “Saya dan rekan saya akan melakukan pengkajian kepada Tn tapi
sebelumnya saya akan mengorientasikan kepada Tn dan keluarga
mengenai fasilitas ruangan, perawat yang bertanggungjawab dan
sentralisasi obat, dokter yang bertanggungjawab serta jadwal
visitnya dan tata tertib ruangan. Tujuannya untuk menjaga
kenyamanan Tn dan keluarga. Waktunya sekitar 15 menit dan
dilakukan ditempat ini. Apakah Tn bersedia?”
Pasien : “Iya suster.”
PP : “Pertama mengenai fasilitasi ruangan ini disebelah kanan atau kiri
ada lemari kecil, bisa dipakai untuk menyimpan pakaian ganti
keluarga, dibagian sana ada kamar mandi jadi bisa mandi dan
buang air disana, tempat tidur ini bagian bawahnya ada pemutarnya
yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan sebelah kiri
untuk menaikkan kepala, diatas tempat tidur ada bell, jika
membutuhkan sesuatu dapat menekan bell kami akan datang.
Empat perawat yang akan merawat Tn selama di rawat sini dan
menyuntikkan obat, dan dokter yang bertanggungjawab atas Tn itu
dokter Fajar, jadwal visitnya 5x dalam seminggu setiap pagi dokter
akan datang memeriksa Tn dan melihat perkembangan Tn. Ketiga
tata tertib ruangan ini tidak diperkenankan merokok dan mohon
bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan ini dan jam kunjung
disini dibatasi. Jam kunjung pagi dari 09.00-11.00, jam kunjung
sore dari 14.00-17.00. Jam kunjung malam dari 06.00-19.30.
pengunjung yang boleh masuk maksimal 2 orang, jadi apabila ada
kerabat yang menjenguk lebih dari 2 orang, di depan disediakan
tempat duduk untuk menunggu menjenguk secara bergantian.
Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan Tn?”
Pasien : “Tidak ada sus.”
PA II :“Baiklah, lanjut ke pengkajian ya tuan saya yang akan
melakukannya. Saya mau tanya terlebih dahulu apakah ada keluhan
pak?”
Pasien : “Saya masih merasa kedinginan, sakit di bagian otot-otot dan
mual sus. Juga ini tangan saya ada merah-merahnya. Saya juga
lemes sus.”
PA II :(sambil mencatat keluhan pasien dan melakukan TTV) “Apakah
tuan dulu pernah punya riwayat demam berdarah? Atau mungkin
keluarganya?”
Pasien : “Tidak ada sus, baru ini saya ngerasa badan tidak enak seperti
ini.”
PA II : “Ow begitu, apakah lingkungan rumah bapak banyak genangan
air? Seperti banyak kaleng bekas atau botol bekas yang terisi air
hujan?”
Pasien : “Iya sus, itu dibelakang rumah di tempat pembuangan sampah
banyak botol bekas berserakan dan terisi air hujan
PA II : “Nah itu pak. Bisa dijadikan tempat nyamuk aides aigepty
berkembang biak. Alangkah baiknya jika sampah seperti botol
plastik/ atau kaleng di kumpulkan saja setelah itu dijual atau
dikubur dalam tanah.”
Pasien : Iya sus. Susternya yang dibawah tadi juga bilang begitu.
PA II : “Iya pak, sekarang musimnya nyamuk Aides Aigepty berkembang
biak, jadi harus lebih berhati-hati. Jangan lupa melakukan 3M di
rumah yaitu menguras, menutup dan mengubur terutama pada bak
mandi, karena nyamuk tersebut suka sekali dengan air yang jernih.”
Pasien : “Iya sus saya, saya mengerti”
PA II : “Tuan, Apakah tuan ada alergi obat atau makanan?”
Pasien : “Tidak ada sus.”
PA : “Sebelumnya dirumah sudah minum obat apa saja?”
Pasien : “Belum minum obat sus, saya takut kalau minum obat tanpa resep
dokter.”
PA II : “Baiklah Tn sudah selesai. Dari hasil tanda-tanda vital diperoleh
TD: 100/70, S:38OC, RR: 20 X/Menit dan N: 80 x/menit.
Sebelumnya bagaimana perasaanya sudah diorientasi?”
Pasien : “Senang sus.”
PP : “Baiklah ada yang ingin ditanyakan lagi Tn?”
Pasien : “Tidak sus.”
PP : “Kalau begitu kami permisi dulu ya Tn.”
PP dan PA pun meninggalkan ruangan pasien.
Post penerimaan pasien baru
KARU datang dan memberikan reward pada PP dan PA di ruang perawat yang
sedang melaksanakan intervensi keperawatan untuk Tn.x
KARU : “Bagaimana tadi persiapan penerimaan dan orientasinya?”
PP : “Tadi sudah di lakukan, sudah beres bu.”
KARU : “Terimakasih ya atas bantuannya, untuk kedepannya bisa lebih baik
lagi ya.”
KARU pun meninggalkan Ruang perawat.

Anda mungkin juga menyukai