Amadeo Avogadro, berteori dengan hukum tersebut. Dia mengajukan hipotesis sebagai berikut.
Pada suhu dan tekanan sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama.
Makna hipotesis itu dapat diartikan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-
gas yang bereaksi menunjukkan perbandingan molekul-molekulnya. Sebagai gambaran, tinjau reaksi
antara gas N2 dan gas O2 menghasilkan gas NO2.
Jika reaksi diukur pada suhu dan tekanan yang sama, jumlah molekul O2 yang bereaksi dua kali jumlah
molekul N2 (volumenya 2×) dan jumlah molekul NO2 yang dihasilkan dua kali jumlah molekul N2 atau
sama dengan jumlah molekul O2 . Oleh karena hipotesis Avogadro dapat diterima kebenarannya dan
dapat dibuktikan (kapan pun, di mana pun, oleh siapa pun) maka hipotesis tersebut telah dikukuhkan
sebagai Hukum Avogadro. Pada pembakaran metana juga berlaku Hukum Avogadro, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.
Kunci Jawaban :
Pada suhu dan tekanan sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama
(Avogadro). Koefisien reaksi menyatakan perbandingan volume gas-gas yang bereaksi (Gay-Lussac).
× 7,5 × 10 molekul H2
Untuk menjelaskan hukum gay lussac di atas maka pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (1776-
1956) dari italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro. Mengapa perbandingan
volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton
dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay
Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom
tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay
Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik).
Para ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau atom dan
ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh ahli fisika Amerika,
Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati muatannya. Penentuan ini,
akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara akurat, bahwa jumlah molekul dalam
jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan molekulnya.
Hukum ini ditemukan oleh Amedeo Avogadro pada tahun 1811. Hipotesis Avogadro
menyatakan bahwa dua sampel gas ideal dengan volume, suhu, dan tekanan yang sama, maka
akan mengandung molekul yang jumlahnya sama. Contohnya adalah, ketika hidrogen dan
nitrogen dengan volume yang sama mengandung jumlah molekul yang sama ketika mereka
berada pada suhu dan tekanan yang sama. Avogadro menyebut partikel sebagai molekul.
Untuk suatu massa dari gas ideal, volume dan mol gas secara langsung akan proporsional jika
suhu dan tekanannya konstan. Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
atau
Dimana:
Hukum ini menjelaskan bagaimana dalam kondisi suhu, tekanan, dan volume gas yang sama
pasti mengandung jumlah molekul yang sama. Untuk membandingkan substansi yang sama di
bawah dua set yang kondisinya berbeda, hukum ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Persamaan ini menunjukkan bahwa, jika jumlah mol gas meningkat, volume gas juga akan
meningkat secara proporsional. Dan sebaliknya, jika jumlah mol gas berkurang, maka volume
juga menurun.
Dimana:
Ketetapan yang paling terlihat dari hukum Avogadro adalah pada konstanta gas ideal memiliki
nilai yang sama untuk semua jenis gas. Yang dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Satu mol adalah jumlah zat yang mangandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom yang
terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12). Jumlah atom yang
terdapat dalam 12 gram karbon-12 sebanyak 6,02×1023 atom C-12. tetapan ini disebut tetapan
Avogadro. Tetapan Avogadro (L) = 6,02×1023 partikel/mol. Tetapan avogadro adalah jumlah
molekul yang terdapat dalam satu mol atau berat gram molekul dari bahan apapun.
Satu mol gas ideal memiliki volum 22.4 liter pada kondisi standar (STP), dan angka ini sering
disebut volum molar gas ideal. Gas-gas nyata (non-ideal) memiliki nilai yang berbeda.
Hukum Avogadro (Hipotes Avogadro, atau Prinsip Avogadro) adalah hukum gas yang diberi
nama sesuai dengan ilmuwan Italia Amedeo Avogadro, yang pada 1811mengajukan hipotesis
bahwa:
Gas-gas yang memiliki volum yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama,
memiliki jumlah partikel yang sama pula.
Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran
atau massa dari molekul gas. Sebagai contoh, 1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan
mengandung jumlah molekul yang sama, selama suhu dan tekanannya sama. Aspek ini dapat
dinyatakan secara matematis,
.
dimana:
dimana:
p adalah tekanan gas
T adalah temperatur
memiliki nilai yang sama untuk semua gas, tidak tergantung pada ukuran atau massa molekul
gas. Hipotesis Avogadro dibuktikan melalui teori kinetika gas.
Satu mol gas ideal memiliki volum 22.4 liter pada kondisi standar (STP), dan angka ini sering
disebut volum molar gas ideal. Gas-gas nyata (non-ideal) memiliki nilai yang berbeda.
Sedikit penambahan oleh "Skillink"