Anda di halaman 1dari 32

HUKUM-HUKUM GAS

• Berdasarkan sifatnya, semua gas dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Gas ideal, yaitu suatu gas hipotetis yang mengikuti semua
hukum-hukum gas (Boyle, Gay Lussac, dsb).
2. Gas nyata (gas non ideal), yaitu gas yang hanya mengikuti
hukum-hukum gas pada tekanan rendah, di mana gas tersebut
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti gas
nitrogen (N2), gas karbon dioksida (CO2), gas oksigen (O2).
Hukum Boyle
• Hukum yang diajukan oleh Robert Boyle (1662), seorang ilmuan
dari Inggris, mula-mula mempelajari pengaruh perubahan volume
terhadap tekanan suatu gas pada temperatur tetap. Boyle
mengamati bahwa gas cenderung kembali ke volume asalnya
setelah dimampatkan atau dimuaikan. Ia menemukan suatu
hubungan yang disebut hukum Boyle yang berbunyi :
• ”Pada temperatur tetap, volume dari sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanannya”
Untuk sejumlah gas tertentu, hubungan antara tekanan (P)
terhadap volume (V) suatu gas pada temperatur tetap
merupakan suatu hyperbola dan disebut grafik isoterm yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Hukum Charles-Gay Lussac

• Pada tahun 1787 Charles, seorang ahli kimia dari Prancis yang
tertarik pada udara panas. Charles mendapatkan bahwa gas-gas
H2, CO2, dan O2, berkembang dengan jumlah volume yang sama
pada pemanasan antara 0 – 80 𝑜𝐶 pada tekanan tetap. Dari data-
data percobaan, ia mendapatkan hubungan yang dikenal dengan
hukum Charles, yang berbunyi :
• ”Pada tekanan tetap, volume suatu gas berbanding lurus dengan
temperatur mutlaknya”.
• Jika dibuat diagram hubungan antara temperatur (T) terhadap
volume (V) dari hukum Charles, maka akan diperoleh garis lurus
seperti ditunjukkan gambara di bawah ini :
Contoh
1. Suatu gas neon dalam suatu wadah 200 ml pada temperatur 100
𝑜
𝐶. Jika temperatur diturunkan sampai 0 𝑜𝐶 pada tekanan tetap,
hitunglah volume akhir gas neon.
𝑜
2. Sebuah tangki baja berisi gas CO2 pada temperatur 27 𝐶 dan
tekanan 12 atm. Hitunglah tekanan gas dalam tangki bila
temperatur dinaikkan menjadi 100 𝑜𝐶.
Hukum Avogadro

• Setelah mempelajari reaksi gas, Amadeo Avogadro ((1776-1856) dari


Italia, menemukan hubungan antara volume dan jumlah gas, yang
kemudian disebut sebagai Hukum Avogadro.
• “Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas yang
volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
• Pernyataan yang sama juga berarti :
• ”Semua gas yang jumlah molekulnya sama akan mempunyai volume
yang sama, asalkan diukur pada temperatur dan tekanan yang
sama.”
Contoh
• Pada tekanan dan temperatur tertentu, 11 gram gas CO2 memiliki
volume 2,5 liter. Pada tekanan dan temperatur yang sama, tentukan :
• a. Volume 1 mol gas CO2 (C = 12; O = 16)
• b. Volume 1 mol N2
Hukum Dalton
Contoh
• Sebuah bejana berkapasitas 10,0 liter mengandung 7,0 gram N2 dan
16,0 gram O2 pada temperatur 27 𝑜𝐶. Hitunglah
• a. Fraksi mol masing-masing gas
• b. Tekanan total gas campuran
• c. Tekanan parsial gas
Hukum gas ideal
Menentukan Tetapan Gas, R
Berat Molekul Gas Ideal
Contoh

• Suatu sampel udara bervolume 1,29 L pada temperatur 18 𝑜𝐶 dan


tekanan 765 mmHg mempunyai berat 2,71 gram. Hitunglah berat
molekul efektif udara bila udara bersifat gas ideal.
Gas Nyata
Faktor Daya Mampat
Hukum-hukum yang telah dibicarakan sebelumnya hanya tepat
untuk gas ideal. Secara eksak bila diterapkan untuk gas nyata maka
hasilnya agak menyimpang, karena sifat dari gas nyata berbeda
dengan gas ideal. Namun demikian pada tekanan rendah (≤ 1atm),
hukum gas ideal sangat memuaskan untuk kebanyakan gas.
Pada molekul gas ideal diasumsikan tidak terjadi gaya tarik-menarik
dan tidak memerlukan ruang. Sedangkan pada gas nyata, antara
molekulnya terjadi tarik- menarik dan memerlukan ruang untuk
ditempati.
Gas Ideal dapat didinginkan sampai temperatur nol mutlak tanpa
terkondensasi menjadi cairan. Molekul-molekul gas nyata umumnya
bila ditekan dan didinginkan akan mencair. Akibatnya gaya tarik-
menarik antarmolekulnya menjadi semakin besar. Hal ini
menunjukkan bahwa gas bersifat tidak ideal pada tekanan tinggi
dan temperatur rendah. Sifat-sifat ideal dapat didekati gas nyata
pada tekanan rendah dan temperatur tinggi jauh di atas temperatur
kritisnya, di mana gas itu tidak dapat dicairkan betapapun besarnya
tekanan diberikan.
Persamaan Van Der Waals
Pada tahun 1873, Van der Waals memberikan faktor koreksi
terhadap volume dan tekanan pada persamaan gas ideal (PV = nRT).
Volume memerlukan koreksi karena molekul-molekul gas nyata
mempunyai volume yang tidak dapat diabaikan. Pada gas ideal,
molekul-molekulnya dianggap tidak mempunyai volume, sehingga
tempat merupakan ruang kosong, ke dalam mana molekul- molekul
gas lain dapat dimasukkkan bila gas dimampatkan. Dalam
persamaan barunya Van der Waals mengurangi volume gas terukur
dengan volume efektif total molekul-molekul gas sebesar n.b.
Dengan kata lain, volume suatu molekul bukanlah V melainkan (V-
n.b), dengan b adalah faktor koreksi dari volume yang diabaikan per
mol, dan n adalah mol gas.
Faktor koreksi juga diperlukan pada tekanan karena adanya
interaksi antara molekul pada gas nyata yang mengakibatkan
gerakannya menjadi tidak lurus dan kecepatannya menjadi lebih
kecil dibandingkan gas ideal. Keadaan ini mengakibatkan tumbukan
molekul-molekul gas nyata pada dinding lebih jarang terjadi
dibanding gas ideal sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan
𝑛2 𝑎
gas ideal. Van der Waals memberikan koreksi sebesar 2 yang
𝑉
ditambahkan pada tekanan terukur. Dengan memasukkan kedua
faktor koreksi ke dalam persamaan gas ideal, maka diperoleh
persamaan:
Persamaan ini disebut persamaan Van der Waals untuk gas nyata,
dengan a dan b adalah suatu tetapan yang nilainya tergantung dari
jenis gas. Meskipun rumusnya agak kompleks tetapi dapat
diterapkan untuk berbagai gas dengan temperatur dan tekanan
yang berbeda-beda.
Contoh
Hitung tekanan yang dihasilkan oleh 1 mol CO2 pada temperatur 0oC
dalam volume 1,0 liter, bila gas tidak bersifat ideal. a = 3,59
L2.atm.mol-2 dan b = 0,0427 L.mol-1. Bandingkan harganya bila gas
ideal.
TUGAS
• Komposisi persentase massa udara kering pada ketinggian sama
dengan permukaan air laut kurang lebih N2 = 75,5; O2 = 23,2; Ar = 1,3.
Bagaimana tekanan parsial masing-masing komponen jika tekanan
total 1,000 atm.
• Dalam proses industri, nitrogen dipanaskan sampai 500 K di dalam
wadah bervolume tetap. Jika gas itu memasuki wadah pada tekanan
100 atm dan temperatur 300 K, berapa tekanan yang dilakukannya
pada temperatur 500 K?
• Sebuah wadah dengan volume 10,0 L berisi 1,00 mol N2 dan 3,00 mol
H2 pada 298 K. Berapa tekanan totalnya, jika kedua gas dianggap gas
ideal?
• Gas sempurna 340 K dipanaskan pada tekanan tetap sampai volumenya
bertambah 14%. Berapa temperatur akhir gas?

Anda mungkin juga menyukai