OLEH:
Kelompok 6:
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan limpahan ramat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Berbagai Model
dan Pendekatan Pembelajaran Matematika dalam Standar Isi” untuk memenuhi tugas
mata kuliah pengembangan Kurikulum Matematika dengan tepat waktu.Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, nabi Muhammad SAW yang menjadi
teladan bagi ummat manusia.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa habatan
yang kami hadapi dan kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
bukan semata-mata usaha kami sendiri. Oleh karena itu, kami meyampaikan banyak
trimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini
terutama bapak dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum Matematika yaitu bapak
Muhammad Turmuzi,S.Pd.,M.Pd dan teman-teman kelas B semester lima, Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Mataram.Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan wawasan kepada pembaca terutama kepada mahasiswa program studi Pendidikan
Matemaika sebagai calon pendidik.
kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan dan
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan maupun isi, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan atau penulisan selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1-2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika menjadi salah satu ilmu dasar yang sangat erat kaitannya dengan
kehidupan dan ilmu lain. Matematika diajarkan untuk mengembangkan keterampilan
dasar, membiasakan siswa untuk berfikir secara logis, menyiapkan siswa agar dapat
hidup dan bekrja secara baik dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas
terampil dan berkualitas. Kemampuan matematika yang dimiliki oleh siswa,
diharapkan muncul dan lahir melalui proses pembelajaran yang dikemas oleh guru
yang berperan sebagai aktor utama terjadinya proses pembelajaran.
Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman
siswa yang komprehensif. Pemahaman siswa yang diharapkan tidak hanya sekedar
memenuhi tujuan pembelajaran matematika secara substansif saja namun juga
diharapkan munculnya efek iringan dari pembelajaran tersebut. Efek iringan yang
dimaksud adalah siswa lebih memahami keterkaitan antar topik matematika, lebih
menyadari akan pentingnya matematika pada bidagn lain, lebih memahami peranan
matematika dalam kehidupan, lebih mampu berfikir logis ,kritis dan sisteatis, dan
lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pemecahan suatu masalah.
Agar proses pembelajaran yang disampaikan guru di kelas menjadi menarik,
relevan, dan mencapai tujuan pembelajaran guru perlu menerapkan berbagai model
dan pendekatan pembelajaran matematika berdasarkan standar isi. Adapun model
pendekatan tersebut meliputi: model pembelajaran problem based instruction (PBI),
pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving) , pendekatan open-ended dalam
pembelajaran matematika pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL),
Realistic Mathematics Education (RME), serta model discovery (Penemuan
Terbimbing).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tinjauan umum tentang model pembelajaran?
2. Apa itu model pembelajaran problem based instruction (PBI) ?
3. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan pemecahan masalah (Problem
Solving) ?
4. Apa itu pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika ?
5. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning
(CTL) ?
6. Realistic Mathematics Education (RME)?
7. Apa itu model discovery (Penemuan Terbimbing) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tinjauan umum tentang model pembelajaran
2. Untuk mengetahui model pembelajaran problem based instruction (PBI)
3. Untuk mengetahui pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving)
4. Untuk mengetahui pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
5. Untuk mengetahui pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)
6. Untuk mengetahui Realistic Mathematics Education (RME)
7. Untuk mengetahui model discovery (Penemuan Terbimbing)
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum Tentang Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial
dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan
kita ke dalam desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa
sehingga tujuan pembelajaran tercapai (Joyce, dalam Trianto, 2007:5).
Istilah model pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas dari pada strategi,
pendekatan, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
adalah:
(1) rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
(2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yan yang akan dicapai).
(3) tingkah laku mengajar Telaah yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
(4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Teknik merupakan cara mengajar yang sifatnya khusus sesuai dengan karakter materi
pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru. Teknik dapat juga merupakan suatu
metode yang khusus, misalnya bertanya klasikal, bertanya berantai, atau bertanya silih
berganti. Model merupakan suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai
tujuan tertentu. Dalam model mencakup strategi, pendekatan, metode maupun teknik.
Contoh model seperti model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis
masalah, atau model pembelajaran langsung. Berikut skema penjenjangan dan definisi
istilah pengajaran di kelas.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain, waktu yang digunakan
untuk pemecahan masalah, perencanaan, sumber yang diperlukan, peran teknologi dan
manajemen kelas.
Banyak kegiatan berpikir yang sulit terlepas dari matematika, seperti memahami suatu
konsep matematika, memecahkan permasalahan matematika, mengkonstruksi suatu teori,
atau menyelesaikan permasalahan dengan menerapkan matematika. Kegiatan berpikir seperti
ini dapat disebut kegiatan matematika
a. Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah
pekerjaan mudah.
b. Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga
banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang
diberikan.
c. Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
d. Mungkin ada sebagaian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka mereka
tidak menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.
a. Pendahuluan
b. Pengembangan
c. Penutup atau Penerapan
4. Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL)
a) Kelebihan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
a. Guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.
b. Siswa lebih termotivasi karena materi yang disajikan terkait dengan kehidupan sehari-
hari.
c. Siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya sehingga pembelajarannya lebih
bermakna.
d. Siswa dapat bekerjasama dengan teman-temannya.
e. Dengan mengembangkan masyarakat belajar berarti siswa dapat bekerjasama dengan
teman-temannya tanpa ada yang merasa tertekan.
f. Materi yang disajikan lebih lama membekas di pikiran siswa karena siswa dilibatkan
aktif dalam pembelajaran.
g. Siswa berpikir alternatif dalam membuat pemodelan.
h. Mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
i. Pembelajaran berlangsung alami dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
j. Untuk lebih menyadarkan guru bahwa strategi pembelajaran lebih dipentingkan
daripada hasil.
b) Kelemahan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru
akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa
tadi tidak sama.
b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
c. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
d. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran
ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang
dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu
teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
e. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
f. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan
mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
g. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-
pengetahuan baru di lapangan.
1. Kelebihan
a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.
b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan
melekat tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa, sehingga mudah
digunakan untuk ditransfer dalam situasi lain.
c) Dengan model pembelajaran ini, siswa belajar berpikir menganalisis dan memecahkan
masalah yang dihadapi sendiri dan biasanya akan ditrasfer dalam kehidupan
bermasyarakat.
d) Menimbulkan interaksi antar siswa dan melatih keterampilan dasar yang dimiliki oleh
siswa.
e) Belajar menghargai diri sendiri dan memotivasi diri.
f) Memperkecil atau menghindari menghafal.
2. Kekurangan
a) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.
b) Karena keterbatasan waktu, tidak semua materi cocok dengan model pembelajaran
discovery (penemuan terbimbing). Umumnya materi yang relevan adalah materi yang
berhubungan dengan prinsip.
c) Memerlukan banyak waktu.
G. PAIKEM
1) Pengertian PAIKEM
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan. Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai:
pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode
tertentu dan pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan
sedemikian rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan. PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa
perubahan/peralihan: (a) Peralihan dari belajar perorangan (individual learning) ke
belajar Bersama (cooperative learning); (b). Peralihan dari belajar dengan cara
menghafal (rote learning) ke belajar untuk memahami (learning for understanding);
(c) Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (knowledge-transmitted) ke bentuk
interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah; (d) Peralihan paradigma
dari guru mengajar ke siswa belajar; (e). Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke
bentuk authentic assessment seperti portofolio, proyek, laporan siswa, atau
penampilan siswa (Shadiq dalam Setiawan, 2004)
1) Penjabaran PAIKEM
a. Pembelajaran Aktif. Secara harfiah, Hornby dalam (Muhibin Syah, 2009) mengartikan
aktif sebagai berikut: ”in the habit of doing things, energetic”, artinya terbiasa berbuat
segala hal dengan menggunakan segala daya. Pembelajaran yang aktif berarti
pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental,
emosional, bahkan moral dan spiritual.
b. Pembelajaran Inovatif. Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri
dan kanan apabila dilakukan dengan cara meng- integrasikan media/alat bantu terutama
yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga,
terjadi proses renovasi mental, di antaranya membangun rasa pecaya diri siswa.
Penggunaan bahan pelajaran, software multimedia, dan microsoft power point
merupakan salah satu alternatif.
Selain itu, dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif diperlukan adanya beraneka
ragam strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang studi.
1. Examples non-examples . Model pembelajaran ini didasarkan atas contoh. Contoh
dapat diambil dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar.
2. Numbered heads together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi
nomor dan dibentuk kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor siswa..
3. Cooperative script, merupakan metode belajar yang membutuhkan kerja sama antara
dua orang, yang mana yang satu sebagai pembicara dan yang satunya sebagai
pendengar. Metode Cooperative Script dikenal juga dengan nama metode Skrip
Koperatif.
4. Kepala bernomor struktur, Siswa dikelompokan dengan diberi nomor dan setiap
nomor mendapat tugas yang berbeda-beda dan nantinya akan bergabung dengan
kelompok lain yang mempunyai nomor dan tugas yang sama.
5. Student Teams-Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu model yang
sederhana. Siswa dikelompokan secara heterogen kemudian siswa yang pandai
menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
6. Jigsaw (Model Tim Ahli), Model pembelajaran jigsaw diperkenalkan oleh Areson,
Blaney, Stephen, Sikes, dan Snap pada tahun 1978. Pada model ini siswa lebih
berperan dalam pembelajaran.
7. Pembelajaran Kreatif mengandung makna tidak sekedar melaksanakan dan
menerapkan kurikulum. Kurikulum memang merupakan dokumen dan rencana baku,
namun tetap perlu dikritisi dan dikembangkan secara kreatif. Pembelajaran kreatif
juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa.
8. Pembelajaran Efektif, Pembelajaran dapat dikatakan efektif (effective / berhasil guna)
jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Di samping itu, yang juga penting adalah banyaknya pengalaman dan hal
baru yang “didapat“ siswa. Guru pun diharapkan memeroleh “pengalaman baru”
sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya.
9. Pembelajaran Menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa
merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengandung unsur
inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu
sesuatu.
2) Alternatif Cara Penerapan PAIKEM
Cara melaksanakan PAIKEM mencakup berbagai kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran. Pada saat yang sama, kemampuan yang seyogianya dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan sebaik-baiknya harus ditunjukkan.
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-buku, film,
komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Model penemuan murni atau discovery diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perorangan, manipulasi objek dan eksperimentasi sebelum sampai
kepada generalisasi.
2. Saran
Diharapkan untuk calon pendidik, hendaknya menguasai berbagai model dan
pendekatan pembelajaran matematika dalam standar isi untuk akhirnya diaplikasikan
pada saat menjalankan tugas menjadi seorang guru yaitu mengajar, membimbing
dan mendidik peserta didik demi kelancaran proses pembelajaran di kelas.
Diharapkan juga untuk peserta didik agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik
sesuai degan arahan dari guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018.https://www.pelajaran.co.id/2018/17/pengertian-karakteristik-dalangkah-
langkah-model-pembelajaran-problem-based-instruction
pbi.html#:~:text=December%2017%2C%202018-
https://www.pelajaran.co.id/2018/17/pengertian-karakteristik-dan-langkah-langkah-
model-pembelajaran-problem-based-instruction
Referensi:syeikhnurjati.2020.https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB2141
0140147.pdf. download 13 oktober 2020.\
Siregar, Pariang Sonang dan Hatika, Rindi Ganesa. 2019. Implementasi Kurikulum 2013
Di Sekolah Dasar.Yogyakarta : CV Bidi Utama.
Sugiarto, Toto. 2020. Cotextual Teaching and Learning (CTL) .Yogyakarta : CV Mine.