Disusun Oleh:
1. Nurhasanah (E1R018063)
2. Ridho Yudha Pratama (E1R018070)
3. Rizka Humaida Juliantana (E1R018073)
4. Solatiah Ariani (E1R018076)
Secara lebih rinci akan dijelaskan menjadi empat bagian. (Rangkuman rumus berada
paling bawah sendiri)
x2 y 2
Bentuk Umum: + =1 dimana a > b.
a2 b 2
Unsur-unsurnya :
Koordinat titik puncaknya di A1(a, 0), A2(–a, 0), B1(0, b), dan B2(0, –b)
Panjang sumbu mayor = 2a dan Panjang sumbu minor = 2b
Titik fokus di F1(c, 0) dan F2(–c, 0) dimana c2 = a2 – b2
c
Nilai eksentrisitasnya e=
a
a2 −a 2
Persamaan garis direktris dirumuskan : x= dan x=
c c
2 b2
Panjang Latus rectum: LR=
a
x2 y 2
Bentuk Umum: + =1 dimana a < b
a2 b 2
Unsur-unsurnya:
Koordinat titik puncaknya di A1(a, 0), A2(–a, 0), B1(0, b), dan B2(0, –b)
Panjang sumbu mayor = 2b dan Panjang sumbu minor = 2a
Titik fokus di F1(0, c) dan F2(0, –c) dimana c2 = b2 – a2
c
Nilai eksentrisitasnya e=
b
b2 −b2
Persamaan garis direktriks dirumuskan: y= dan y=
c c
2 a2
Panjang Latus rectum: LR=
b
3. Ellips Horizontal dengan Pusat M ( p , q)
Unsur-unsurnya :
Koordinat titik puncaknya di A1(a + p, q), A2(–a + p, q), B1(p, b + q), dan
B2(p, –b + q)
Panjang sumbu mayor = 2a dan Panjang sumbu minor = 2b
Titik fokus di F1(c + p, q) dan F2(–c + p, q) dimana c2 = a2 – b2
c
Nilai eksentrisitasnya e=
a
a2 −a 2
Persamaan garis direktriks dirumuskan: x= + p dan x= +p
c c
2 b2
Panjang Latus rectum: LR=
a
Unsur-unsurnya:
Koordinat titik puncaknya di A1(a + p, q), A2(–a + p, q), B1(p, b + q), dan
B2(p, –b + q)
Panjang sumbu mayor = 2b dan Panjang sumbu minor = 2a
Titik fokus di F1(p, c + q) dan F2(p, –c + q) dimana c2 = b2 – a2
c
Nilai eksentrisitasnya e=
b
b2 −b2
Persamaan garis direktriks dirumuskan: y= +q dan y = +q
c c
2 a2
Panjang Latus Rectum: LR=
b
B. PARABOLA
Parabola adalah tempat kedudukan titik – titik yang berjarak sama terhadap
suatu titik dan sebuah garis yang tertentu. Titik itu disebut focus, dan garis itu
dinamakan garis diertriks.
Parabola dengan bentuk umum f ( x )=a x 2 +bx +c , a ≠ 0 , a , b , c bilanga rill dan
D=b2−4 ac merupakan persamaan parabola vertikal. Dilhat dari grafiknya, ciri – ciri
parabola terlihat pada gambar berikut ini :
Untuk parabola yang grafiknya terbuka kekanan atau kekiri bentuk umum
persamaannya adalah f ( y ) =a y 2+ by +c .
´ |=√( x− p)2 + y 2
Karena |PF
´ |= √ ( x+ p)2 +¿ ¿
|QP
¿ √(x + p)2
Maka titik akan terletak diparabola, jka dan hanya jika :
´ |=|QP
|PF ´ |
Untuk persamaan umum parabola dengan pusat P(a, b) bisa dilihat pada table
tersebut :
p
y=mx+
m
p
diperoleh dengan cara mentranlasikan persamaan garis y=mx+ dengan
m
p
y−b=m ( x−a )+
m
adalah :
y−b=m( x−a)− p m2
c. Persamaan Garis Singgung Parabola di Titik Singgung T ( x1 , y 1)
Misalkan persamaan garis y=mx+n dan persamaan parabola y 2=4 px. Jadi
absis dari titik singgungnya diperoleh dari :
(mx+ n)2=4 px
Karena hanya ada satu titik singgung, maka absisnya adalah
−2(mn−2 p) 2 p−mn
x 1= =
2 m2 m2
y 12=4 p x 1
yy 1=4 p ( 12 ( x+ x ))
1
Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2) sehngga diperoleh gradien garis
AB adalah
2p
m=
y1
A x 2+ B y 2 +Cx+ Dy=0,
Penjelasan:
Titik fokus adalah dua titik tertentu yang bukan merupakan himpunan dari
Hiperbola.
Sumbu imajiner adalah sumbu vertikal pada hiperbola sedangkan sumbu
nyata adalah sumbu horizontal pada hiperbola.
Persamaan direktriks adalah sebuah garis yang tegak lurus dengan sumbu nyata.
Eksentriksitas adalah ukuran sebuah irisan kerucut menjauhi lingkaran. (Secara
matematis, Eksentrisitas didefinisikan perbandingan jarak 2 titik fokus dan
panjang sumbu nyatanya).
Panjang latus rectum adalah garis yang melalui titik fokus F1 dan F2 yang tegak
lurus dengan sumbu nyata.
Titik puncak hiperbola adalah titik A (-a, 0) dan B (a, 0) adalah titik potong
hiperbola dengan sumbu nyata.
Perhatikan Gambar:
2b 2
nyata, dan memotong hiperbola di dua titik. Panjangnya adalah .
a
Suatu persamaan Hiperbola memiliki titik pusat yang berbeda yaitu di O(0 , 0) dan di
titik sembarang P(a , b) . Nilai persamaan Hiperbola dan unsur-unsurnya juga berbeda
yaitu sebagai berikut:
Pusat O(0,0)
Fokus F 1(−c , 0) dan F 2(c ,0)
Puncak A(−a , 0)dan B(a , 0)
Sumbu Simetri: Sumbu utama adalah sumbu X, Sumbu sekawan adalah
sumbu Y
Sumbu nyata AB=2 a
Sumbu imajiner CD=2 b
−a 2 a2
Persamaan direktriks g 1: x= , g 2 : x=
c c
c
Eksentrisitas e= , dengan e>0
a
Panjang latus rectum b 2=a2 +c 2
b −a
Asimtot y= x dan y= x
a b
Pusat ( p , q)
Fokus F 1( p−c ,q) dan F 2( p+ c , q)
Puncak A( p−a , q)dan B ( p+ a , q)
Sumbu Simetri: Sumbu utama y=q (sumbu X), Sumbu sekawan x= p
(sumbu Y)
Sumbu nyata AB=2 a
Sumbu imajiner CD=2 b
−a 2 a2
Persamaan direktriks g 1: x= , g 2 : x=
c c
c
Eksentrisitas e= , dengan e>0
a
Panjang latus rectum b 2=a2 +c 2
b −a
Asimtot y= ( x + p)dan y = (x + p)
a b