Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MATEMATIKA

“Matematika Sekolah”
Dosen Pengampu:
Muhammad Turmuzi, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Kelompok V

Anggota : 1. Lalu Ramas Arya (EIR018043)

2. Nisrina Muniro (E1R018061)

3. Nurhasanah (E1R018063)

Kelas : VB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat, karunia serta
pertolongan-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Kurikulum
Matematika dengan judul “Matematika Sekolah” tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan pada rasullulah saw yang senantiasa menjadi teladan bagi
umat manusia.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Kami
menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini bukan semata-mata usaha kami sendiri.
Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelasaian makalah ini. Semoga makalah “Matematika Sekolah” ini dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi pembaca terutama bagi mahasiswa
program studi Pendidikan Matematika sebagai calon guru.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan dan
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan maupun isi. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan atau penulisan selanjutnya.

Mataram, Oktober 2020

Penyusu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
BAB I...........................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
A. Matematika dan Matematika Sekolah.......................................................................3
B. Tujuan pembelajaran Matematika Sekolah..............................................................5
C. Hubungan Muatan Antar KD dan SK Pelajaran Matematika...............................7
D. Muatan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran Matematika.........8
BAB III......................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
B. Penutup.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Banyak siswa dan anggota masyarakat (termasuk guru matematika, ketika
sekolah dulu) yangtidak/ kurang suka bahkan benci matematika, tidak/ kurang
mengetahui peranan dan kegunaan matematika dalam pengembangan iptek, dalam
bidang kehidupan dan dalam membentuk pola pikir dan kepribadian, Tidak/ kurang
memahami tentang hakekat (apa, mengapa dan bagaimana) matematika dan
pendidikan matematika itu?
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide
dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan
sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana
masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan
masalah.
Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan dengan
menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain – lain.
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisa manusia 
Untuk bisa menguasai dan mengajarkan matematika diperlukan seni/ kiat
tersendiri. Sehingga seorang guru matematika disamping harus menguasai materi
matematika, juga harus menguasai berbagai teori belajar dan pembelajaran
matematika serta memahami dengan baik tentang hakekat matematika dan
msatematika sekolah.   

B. Rumusan masalah
1. Apa itu matematika dan matematika sekolah?
2. Bagaimana tujuan pendidikan matematika?
3. Apa hubungan muatan kd dan sk dalam pelajaran matematika?
4. Apa saja muatan standar kelulusan mata pelajaran matematika?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat matematika dan matematika sekolah
2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan matematika
3. Untuk mengetahui hubungan muatan antara kd dan sk pelajaran mataematika
4. Untuk mengatahui muatan standar kelulusan mata pelajaran matematika

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Matematika dan Matematika Sekolah


Pengertian tentang matematika tidak didefinisikan secara tepat dan
menyeluruh. Hal ini mengingat belum ada kesepakatan atau definisi tunggal tentang
matematika. Beberapa pengertian atau ungkapan tentang matematika hanya
dikemukakan berdasarkan siapa pembuat definisi, di mana dibuat dan dari sudut
pandang apa definisi itu dibuat. Ada tokoh yang sangat tertarik dengan bilangan maka
ia melihat matematika itu dari sudut pandang bilangan. Ada tokoh lain yang lebih
mencurahkan perhatian kepada struktur-struktur maka ia melihat matematika dari
sudut pandang struktur-struktur itu. Tokoh lain lagi lebih tertarik pada pola pikir atau
sistematika maka ia melihat matematika dari sudut pandang sistematika itu. Dengan
demikian, banyak sekali definisi yang berbeda-beda tentang matematika.

Menurut Hudoyo (1979: 96) dikatakan bahwa: “Hakikat Matematika


berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur
menurut urutan yang logis. Jadi, matematika berkenaan dengan konsep-konsep
abstrak. Suatu kebenaran matematis dikembangkan berdasarkan alasan logis. Namun,
kerja matematis terdiri dari observasi, menebak dan merasa, mengetes hipotesa,
mencari analogi, dan sebagaimana yang telah dikembangkan di atas, akhirnya
merumuskan teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi dan unsur-unsur yang
tidak didefinisikan. Ini benar-benar aktivitas mental.” Sedangkan dalam bukunya R.
Soedjadi (1999/2000) menyajikan beberapa pengertian tentang matematika sebagai
berikut.

1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir (R.Soedjadi,


1999/2000).
2. Matematika adalah ilmu tentang keluasan atau pengukuran dan letak (Keysen
dalam The Liang Gie, 1993).
3. Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan hubunganhubungannya
(Chanles Echels dalam The Liang Gie, 1993).
4. Matematika adalah ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang
didasarkan kepada observasi (induktif), tetapi menerima generalisasi yang
didasarkan kepada pembuktian secara deduktif (Russeffendi, 1999).

3
5. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang
tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya
ke dalil atau teorema (Russeffendi, 1991).
6. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep hubungan lainnya yang jumlahnya banyak dan terbagi ke dalam
tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri (James dan James, 1976).

Salah satu pengertian di atas menyebutkan bahwa matematika adalah


pengetahuan eksak atau dengan kata lain matematika adalah ilmu pasti, hal ini
memberi kesan bahwa matematika merupakan perhitungan yang memberi hasil yang
pasti dan tunggal. Hal ini dapat menimbulkan “miskonsepsi”, karena kalau kita
renungkan apakah suatu pengukuran misalnya pengukuran panjang, pengukuran luas,
pengukuran waktu menunjukkan hasil yang tepat? Jawabnya tidak. Bilangan yang
diperoleh dari hasil pengukuran itu hanyalah pendekatan. Hal ini sangat
memungkinkan hasil pengukuran yang berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan
mengenai definisi tentang matematika merupakan strukturstruktur yang terorganisasi
berdasarkan urutan yang logis bukan berarti bahwa ilmu lain tidak diatur secara logis.
Namun, dalam mempelajari matematika terdapat konsep prasyarat yang biasa disebut
“konsep primitif” sebagai dasar untuk memahami konsep selanjutnya. Dari
pengertian-pengertian yang telah diuraikan di atas pembaca dapat menggunakan
pengertian matematika sesuai dengan sudut pandang dan kebutuhannya. Semua
pengertian itu dapat diterima karena matematika dapat dipandang dari segala sudut,
dan matematika dapat memasuki kehidupan manusia dari yang sederhana sampai
yang paling kompleks.

Menurut R. Soedjadi (2000), matematika sekolah adalah unsur-unsur atau


bagian-bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi kepada
kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK. Hal tersebut menunjukkan
bahwa matematika sekolah tidaklah sepenuhnya sama dengan matematika sebagai
ilmu. Dikatakan tidak sepenuhnya sama karena memiliki perbedaan antara lain dalam
hal (1) penyajiannya, (2) pola pikirnya, (3) keterbatasan semestanya, dan (4) tingkat
keabstrakannya. Matematika yang dipilih adalah matematika yang dapat menata nalar,
membentuk kepribadian, menanamkan nilai, memecahkan masalah, dan melakukan
tugas tertentu. Pada matematika sekolah, sifat abstrak terhadap objek matematika
masih tetap ada. Oleh karena itu, menurut Freudenthal (1991), ‘mathematics as an

4
activity and mathematics must be connected to reality’. Matematika seharusnya dekat
terhadap siswa dan harus relevan dengan situasi kehidupan sehari-hari. Selain itu, ia
juga menekankan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia, sehingga siswa harus
diberi kesempatan untuk belajar melakukan aktivitas semua topik dalam matematika.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa menangkap pelajaran matematika di
sekolah.

B. Tujuan pembelajaran Matematika Sekolah


Tujuan Pendidikan Matematika yang dimaksudkan adalah tujuan pembelajaran
matematika yang secara umum diajarkan di sekolah. Selain itu, juga dikemukakan
kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat dicapai dalam belajar
matematika mulai dari SD/MI sampai dengan SMA/MA. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) disebutkan
pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisiensi, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Selain disebutkan
tujuan pembelajaran matematika dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006) disebutkan juga ruang
lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI sampai dengan
SMA/MA. Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran matematika di
SD/MI sampai dengan SMA/MA disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 (Depdiknas, 2006).

5
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI
(Depdiknas, 2006) meliputi aspek:
1. bilangan;
2. geometri dan pengukuran;
3. pengolahan data.
Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran matematika di
SD/MI (Depdiknas, 2006) disebutkan sebagai berikut.
1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan
sifatsifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari.
2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan
sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari.
3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume,
sudut, waktu, kecepatan, debit serta mengaplikasikannya dalam
pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
4. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
5. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel,
gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata
hitung, modus serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan
seharihari.
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs
(Depdiknas, 2006) meliputi aspek:
1. bilangan;
2. aljabar;
3. geometri dan pengukuran;
4. statistik dan peluang.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SMA/MA (Depdiknas, 2006) meliputi aspek:
1. logika;

6
2. aljabar;
3. geometri;
4. trigonometri;
5. kalkulus;
6. statistik dan peluang.

Jika diperhatikan secara cermat terlihat bahwa tujuan yang dikemukakan di


atas memuat nilai-nilai tertentu yang dapat mengarahkan klasifikasi atau
penggolongan tujuan pembelajaran matematika menjadi (1) Tujuan yang bersifat
formal dan (2) Tujuan yang bersifat material. Adapun tujuan yang bersifat formal
lebih menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian. Sedangkan
tujuan yang bersifat material lebih menekankan kepada kemampuan menerapkan
matematika dan keterampilan matematika. Contoh “menata nalar” setelah diberikan
suatu soal, misal soal cerita, siswa diminta menulis (1) yang diketahui (2) yang
ditanyakan. Tentu saja untuk di SD tidak menggunakan kata-kata itu, tetapi lebih
disederhanakan, misalnya (1) Berapa jumlah mangga yang dibawa ibu, berapa jumlah
mangga dari ayah, (2) Berapa jumlah mangga semua? Hal yang perlu diperhatikan
adalah selama ini dalam praktek pembelajaran di kelas guru lebih menekankan pada
tujuan yang bersifat material antara lain karena tuntutan lingkungan yang sangat
dipengaruhi oleh sistem regional ataupun nasional. Ini mengakibatkan banyak orang
beranggapan bahwa tujuan pendidikan matematika hanya di domain kognitif saja.
Sedangkan tujuan yang bersifat formal dianggap akan dicapai dengan sendirinya atau
dapat disebut akan dicapai “by chance”. Perencanaan pembelajaran seperti itu masih
tetap diperlukan, namun adanya perkembangan matematika yang demikian pesat dan
karena tuntutan masyarakat serta diperlukannya matematika dan pemikirannya di
bidang kerja yang tidak langsung menggunakan rumus-rumus matematika, diperlukan
perencanaan pembelajaran matematika yang secara sengaja memasukkan
pembelajaran nilai-nilai afektif.

C. Hubungan Muatan Antar KD dan SK Pelajaran Matematika


Standar Isi (SI) untuk satuan dikdasmen pada suatu mata pelajaran mencakup
lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi
lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu dan hal itu tercantum pada

7
lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006. Pada SI mata pelajaran matematika
dimuat daftar SK dan KD yang harus dikuasai siswa. Perlu diingat bahwa unsur utama
pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi, yaitu
kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran
sebelumnya (Depdiknas: Fadjar Shadiq, 2003). Hal itu mengakibatkan bahwa
kompetensi-kompetensi matematika yang dipelajari saling terkait dan tersusun secara
hirarkis. Oleh karena itu kita harus memahami bagaimana keterkaitan antar KD yang
dipelajari oleh siswa. Pemahaman tentang keterkaitan antar KD akan mempermudah
guru dalam mengarahkan siswa dalam belajar, baik untuk siswa yang cepat dalam
belajar maupun siswa yang lambat dalam belajar. Guru yang paham terhadap
keterkaitan muatan antar KD matematika akan:
1. mudah mengarahkan siswanya yang cepat dalam belajar sehingga dapat
efisien dalam mempelajari KD-KD dan akhirnya kemampuan minimal dan
pengayaan yang dikuasai siswa dapat optimal.
2. mudah membimbing siswanya yang lambat dalam belajar sehingga dapat
efisien dalam mempelajari KD-KD dan akhirnya kemampuan minimal
akan dikuasai siswa.
3. mudah dalam melakukan diagnosa kesulitan belajar siswa dan memberikan
pelayanan remedial.

D. Muatan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran Matematika


SKL untuk satuan dikdasmen disahkan dengan Permendiknas Nomor 23
Tahun 2006. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik. SKL yang ada pada Permendiknas Nomor 23 Tahun
2006 adalah SKL minimal satuan dikdasmen, SKL minimal kelompok mata
pelajaran dan SKL minimal mata pelajaran.

Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran matematika di


SMP/MTs (Depdiknas, 2006) adalah:

1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya


(komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya,
persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan

8
dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan
penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya,
ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis
sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi
empat, teorema phytagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran
luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma,
limas, dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung,
kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel,
gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan
median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta
memanfaatkan dalam pemecahan masalah.
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama.

Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran matematika di


SMA/MA Program IPA (Depdiknas, 2006) adalah sebagai berikut.

1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,


menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam
pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar
dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi
eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan
persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan
teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor,
transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.

9
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut,
rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik
dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan
integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah.
6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel,
diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan
ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan
peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan.
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama.
Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran
matematika di SMA/MA Program IPS (Depdiknas, 2006) adalah
sebagai berikut.
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,
menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam
pemecahan masalah.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar
dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, dan grafiknya,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi,
program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri
dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.

10
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik
dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan
integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah.
6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel,
diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan
ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan
peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan.
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama.

Sedangkan standar kompetensi lulusan mata pelajaran matematika di


SMA/MA Program Bahasa (Depdiknas, 2006) adalah sebagai berikut.

1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,


menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam
pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar
dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, dan grafiknya,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi,
program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri
dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik,
garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.

11
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas
trigonometri, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
5. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel,
diagram, gambar, grafik, ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran
penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang
kejadian dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan.
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakikat Matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-
hubungan yang diatur menurut urutan yang logis. Matematika sekolah adalah unsur-
unsur atau bagian-bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi
kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK. Pembelajaran
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan diantaranya
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar-konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisiensi, dan tepat,
dalam pemecahan masalah. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan
atau masalah. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Guru yang paham
terhadap keterkaitan muatan antar KD matematika akan mudah mengarahkan
siswanya yang cepat dalam belajar, mudah membimbing siswanya yang lambat dalam
belajar, mudah dalam melakukan diagnosa kesulitan belajar siswa dan memberikan
pelayanan remedial. SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik, SKL berupa KD yang harus dipenuhi dalam setiap
pembelajaran.

B. Penutup
Diharapkan untuk calon pendidik, hendaknya mengetahui benar konsep
matematika sekolah untuk menjadi bekal saat menjadi tenaga pendidik, terkhusus
pendidikan Matematika. Diharapkan juga bagi pendidik, hendaknya menerapkan
sistem pembelajaran sebaik mungkin untuk mewujudkan tujuan dalam proses belajar
dengan memperhatikan kemampuan peserta didik, dan tentunya harus sesuai dengan
tujuan yang harus dicapai KD.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Apa dan bagaimana matematika sekolah. Diakses melalui

https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/apa-dan-bagaimana-itu-
matematika-sekolah/ pada tanggal 10 Oktober 2020, pukul 22.40 WITA.

Turmuzi, Muhammad dan Hayati, Laila. 2012. Telaah Kurikulum Matematika. Mataram:
Arga Puji Press.

Anda mungkin juga menyukai