Anda di halaman 1dari 7

Grup Klein, Permutasi dan grup Simetrik

Grup Klein

Perhatikan persegi ABCD pada gambar 1 berikut ini.

Y
D C

X
O

A B

Gambar 1
X dan Y adalah sumbu-sumbu simetri persegi ABCD.
Pada persegi p ABCD diadakan suatu transformasi sehingga persegi ABCD tetap
pada bingkainya.
Transformasi-transformasi yang demikian itu adalah :
i) I (identitas) yaitu persegi ABCD tetap seperti semula,
ii) H rotasi setengan putaran dengan pusat O,
iii) Rx dan Ry berturut-turut adalah refleksi dengan cermin garis-garis x dan y.
Perhatikan himpunan G = {I, H, Rx, Ry}, dan operasi o di definisikan pada G.
Rx o Ry berarti refleksi dengan cermin y dilanjutkan dengan refleksi dengan
cermin x hasilnya sama dengan rotasi setengah putaran dengan pusat O, yaitu H,
sehingga Rx o Ry = H
Perhatikan gambar 1.2 berikut ini.
D C C D B A
Ry Rx

A B B A C D

H
Gambar 1.2 Rx o Ry = H
D C B A C D

H Rx
A B C D B A

Ry
Gambar 1.3 Rx o H = Ry

Dengan cara sama, hasil o untuk setiap pasang elemen-elemen dari G terlihat pada
tabel 1 berikut.

Tabe1. Operasi o pada G

o I H RX RY

I I H RX RY

H H I RY RX

RX RX RY I H

RY RY RX H I

Dengan memperhatikah table 1 diatas, selidikilah apakah

1) Operasi o biner di G
2) Opersi o asosiatif di G
3) G memuat elemen identitas terhadap operasi o
4) G memuat invers setiap elemennya
5) Operasi o komutatif di G

Apabila 1) sd 4) terpenuhi maka (G,o) Grup dan apabila 5) juga terpenuhi maka
(G,o) merupakan Grup komutatif/abelia. Grup ini disebut grup Klein
Permutasi dan Grup Simetrik

Misalkan X = {x1, x2}. Himpunan S2 = {f :X  X  f satu-satu dan pada}

Nyatakan  (baca “phi” ) dan  (baca “psi”) di S2, dimana

: x1  x1 : x1  x2

x2  x2 x2  x1

Fungsi  dan  dapat kita nyatakan dalam bentuk


𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
 = (𝑥 𝑥2 ) dan  = (𝑥2 𝑥1 )
1

Selanjutnya fungsi  dan  disebut permutasi pada X

Dan S2 = {, }disebut himpunan semua permutasi pada X, dengan n(S2) = 2

Misalkan A = {1, 2, 3}, fungsi satu-satu dan pada di A atau permutasi di A adalah:

α = {(1,1), (2,2), (3,3)}; β = {(1,1), (2,3), (3,2)}; γ = {(1,2), (2,3), (3,1)};


µ = {(1,2), (2,1), (3,3)};  = {(1,3), (2,2), (3,1)};  = {(1,3), (2,1), (3,2)}

Atau dapat kita nyatakan

1 2 3
α=( ) = (1) atau (2) atau (3) dan yang biasanya digunakan (1);
1 2 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
β=( ) = (2 3); γ = ( ) = (1 2 3); µ = ( ) = (1 2);
1 3 2 2 3 1 2 1 3
1 2 3 1 2 3
=( ) = (1 3)  = ( ) = (1 3 2)
3 2 1 3 1 2
Himpunan semua permutasi pada A dinotasikan S3 = {(1), (1 2), (1 3), (2 3), (1 2 3),
(1 3 2)} dengan n(S3) = 6

Berdasarkan uraian diatas didefinisikan permuatasi sebagai berikut

Definisi
A adalah himpunan tidak kosong, yang dimaksud dengan permutasi pada
A adalah pemetaan satu-satu pada A (surjektif dan onto atau bijektif).
Apabila pada S2 didefinisikan operasi komposisi “o” diperoleh hasil sebagai berikut
𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
 o  = (𝑥 𝑥2 ) o (𝑥2 𝑥1 ) = (𝑥2 𝑥1 ) = 
1

𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
 o  = (𝑥 𝑥1 ) o (𝑥1 𝑥2 ) = (𝑥2 𝑥1 ) = 
2

𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
 o  = (𝑥 𝑥2 ) o (𝑥1 𝑥2 ) = (𝑥1 𝑥2 ) = 
1

𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
 o  = (𝑥 𝑥1 ) o (𝑥2 𝑥1 ) = (𝑥1 𝑥2 ) = 
2

Hasil operasi komposisi “o” di S2 dapat disajikan dalam table 2 berikut

Tabel 2. Operasi o di S2

o  
  
  

Dengan memperhatikah table 2 diatas, selidikilah apakah

1) Operasi o biner di S2
2) Opersi o asosiatif di S2
3) S2 memuat elemen identitas terhadap operasi o
4) S2 memuat invers setiap elemennya
5) Operasi o komutatif di S2

Apabila 1) sd 4) terpenuhi maka (S2,o) grup dan apabila 5) juga terpenuhi maka
(S2,o) merupakan grup komutatif

Hasil komposisi dari beberapa pasang anggota S3 sebagai berikut:

1 2 3 1 2 3 1 2 3
i) αoβ=( )o( )=( ) = (2 3) = β
1 2 3 1 3 2 1 3 2
1 2 3 1 2 3 1 2 3
ii) βoγ=( )o( )=( ) = (1 3) = 
1 3 2 2 3 1 3 2 1
1 2 3 1 2 3 1 2 3
iii) γoβ=( )o( )=( ) = (1 2) = µ
2 3 1 1 3 2 2 1 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
iv) γoµ=( )o( )=( ) = (1 3) = 
2 3 1 2 1 3 3 2 1
1 2 3 1 2 3 1 2 3
v) µoγ=( )o( )=( ) = (2 3) = β
2 1 3 2 3 1 1 3 2
Memperhatikan hasil komposisi beberapa pasang anggota S 3 di atas terlihat
bahwa β o γ ≠ γ o β dan γ o µ ≠ µ o γ, sehingga dapat disimpulkan bahwa
operasi “o” tidak komutatif di S3
Selanjutnya lengkapi table 3 berikut:

Tabel 3. Hasil operasi o pada S3

o α β γ µ  
α α β γ µ  
β β 
γ γ µ 
µ µ β
 
 

Selanjutnya selidikilah apakah

1) Operasi o biner di S3
2) Opersi o asosiatif di S3
3) S3 memuat elemen identitas terhadap operasi o
4) S3 memuat invers setiap elemennya

Apabila 1) sd 4) terpenuhi maka (S3,o) ………..

Sifat-sifat Grup

Teorema 1.2 : Ketunggalan unsur identitas dan invers


(i) Unsur identitas dari grup G adalah tunggal.
(ii) Setiap unsur di G mempunyai invers tunggal di G.

Bukti : (i) Misalkan e dan f unsur identitas di G. Akan ditunjukkan bahwa e = f.


Karena f unsur identitas maka e  f = e, dan karena e unsur identitas maka e  f = f.
Jadi e = f, yang dengan kata lain unsur identitas dari grup G tunggal.
(ii) Misalkan a  G dan andaikan x dan y invers dari a. Akan ditunjukkan x = y.
Kita perhatikan bahwa
x = e  x = (y  a)  x = y  (a  x) = y  e = y.
Jadi invers dari setiap unsur di G adalah tunggal.
Teorema 1.3 : Sifat kanselasi (penghapusan)
Untuk setiap a, b, c  G, berlaku :
(i) Jika a  b = a  c maka b = c. (kanselasi kiri)
(ii) Jika a  c = b  c maka a = b. (kanselasi kanan).

Bukti :
Misalkan a, b, c  G.
(i) Karena a  G maka terdapat a-1  G. Apabila kedua ruas dioperasikan a-1 dari kiri
diperoleh b = e  b = (a-1  a)  b = a-1  (a  b) = a-1  (a  c) = (a-1  a)  c = e  c = c.
(ii) a  c = b  c masing-masing diopersikan dengan c -1 dari kanan, diperoleh
(a  c)  c-1 = (b  c)  c-1 ekuivalen dengan a  (c  c-1) = b  (c  c-1) atau a  e = b  e
Diperoleh a = b

Teorema 1.4 : Untuk setiap a, b  G, berlaku :


(i) (a-1)-1 = a.
(ii) (a  b)-1 = b-1  a-1.

Bukti :
Misalkan a, b  G.
(i) Kita perhatikan bahwa a-1(a-1)-1 = e = a-1  a.
Dengan kanselasi kiri diperoleh(a -1)-1 = a.
(ii) Kita perhatikan bahwa
(b-1  a-1)  (a  b) = b-1  (a-1  a)  b = b-1  e  b = b-1  b = e.
Sementara itu (a  b)-1  (a  b) = e
Berdasarkan sifat ketunggalan invers, dapat disimpulkan (a  b)-1 = b-1  a-1.

Teorema 1.5 :
(G, o) suatu grup dan a, b  G, maka persamaan a o x = b dan y o a = b
mempunyai penyelesaian tunggal.

Bukti :
Pertama dibuktikan bahwa persaman a o x = b mempunyai penyelesaian. a  G dan G

suatu grup maka terdapat a–1  G.

Dari ketentuan a o x = b, kemudian masing-masing ruas dikalikan dengan a–1 dari kiri
maka diperoleh

a–1 o (a o x) = a–1 o b

(a–1 o a) o x = a–1 o b, sifat asosiatif

u o x = a–1 o b, u elemen identitas

x = a–1 o b

Berarti (a–1 o b) adalah penyelesaian dari persamaan a o x = b. Selanjutnya dibuktikan


tunggalnya penyelesaian a o x = b. Misalkan persamaan a o x = b mempunyai penyelesaian
x1 dan x2 berarti a o x1 = b dan a o x2 = b sehingga a o x1 = a o x2. Dengan menggunakan

sifat konselasi diperoleh x1 = x2.


Jadi persamaan a o x = b mempunyai penyelesaian tunggal. 

Sebagai latihan, buktikanlah bahwa persamaan y o a = b mempunyai penyelesaian tunggal !

Anda mungkin juga menyukai