Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

PERMODELAN OSEANOGRAFI
Resume Materi Kuliah 3

Oleh:

Abby Zharfan M. P.

26050118140048

Oseanografi A

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
• Pembeda antara eksplisit dan implisit adalah jika eksplisit langsung dari n-1 atau n=0,
sedangkan implisit mencari titik terdekatnya yaitu n+1. Semua persamaan ini diperoleh dari
persamaan hidrodinamika (persamaan momentum+kontinuitas).
• Dalam pengerjaan Eksplisit Persamaan Hidrodinamika Sederhana 1-D, ditinjau Kembali
persamaan:

bentuk persamaan (I) dan (II) → sama dengan persamaan adveksi

FTCS → Utk menghindari ketidakstabilan à disusun suatu kasa (grid) oleh Richardson
1967, Hansen 1956, Sundermann 1966.
• Diskretisasi Persamaan Hidrodinamika dengan FTCS
a. Momentum

b. Kontinuitas

• Untuk menentukan kriteria kestabilan sistem persamaan


1. Kita tulis persamaan I dan II diatas dalam bentuk matriks.
2. Tentukan matriks amplifikasi dari sistem persamaan yang dihubungkan
3. Kita tentukan determinan dari matrik amplifikasi atau nilai eigen dari matriks
amplifikasi, A.
• Nilai Eigen dan Vektor Eigen berguna dalam pros es kalkulasi matriks, di mana keduanya
dapat dite rapkan dalam bidang matermatika murni, materm atika terapan seperti
transformasi linear.
• Untuk mencari nilai eigen dari matriks A yang berukuran n x n, maka kita perlu melihat
kembali definisi vektor eigen dan nilai eigen, yaitu:

• Perbedaan skema dari eksplisit dan implisit dalam implementasi:


a. Eksplisit
1) Persamaan dan teknik penyelesaiannya straight-forward, penyelesaian dilakukan
node per node.
2) Rentan terhadap konvergensi dan stabilitas hitungan.
3) Time step terkendala oleh konvergensi dan stabilitas hitungan
b. Implisit
1) Persamaan dan teknik penyelesaian lebih “rumit”, penyelesaiannya dilakukan
secara simultan untuk seluruh node.
2) Konvergensi dan stabilitas hitungan lebih muda dijaga
3) Time step tidak terkendala oleh konvergensi dan stabilitas hitungan.
• Kesimpulan
1. Dengan menggunakan metode numeric pendekatan beda hingga dap at dengan mudah
menyelesaikan mensimulasikan persoalan perpind ahan panas konduksi satu dimensi
dengan bantuan computer.
2. Skema FTCS stabil dengan syarat
3. Skema Laasonen dan Crank Nicholson cara menyelesaikannya pers oaalannya harus
terlebih dahulu menentukan kondisi batasnya denga n memisalkan nilai a,b,c,d.
4. Skema Crank-Nicolson merupakan metode beda hingga yang memili ki kestabilan
tanpa syarat dan nilai error nya paling kecil dibandingka n skema FTCS dan Laasonen.

Anda mungkin juga menyukai