Anda di halaman 1dari 8

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume X, Nomor l : 31-38, 1985. ISSN 0216-1877

MEKANISME DAN DAYA RENANG IKAN


oleh
M. Natsir Nessa1)

ABSTRACT

MECHANISM AND POWER OF THE FISH SWIMMING. The study of the


fish swimming was firstly conducted by ARISTOTLE. Until nineteenth century the
BORELLI theory on the fish swimming was still accepted This theory mentioned that
the caudal fin vibration was the main source that cause the fish movement The more
advanced theory of MAREY showed that the fundamental mechanism of the fish
movement is not only due to caudal fin vibration, but is also due to the overall body
vibration that form the multidimensional sinous curve. There are two theories explaining
the power that influence the fish swimming i.e. the recoil and large amplitude elongated
body theory. In this paper, both theories were explained in detail. This knowledge has a
wide application in the field of ichthyology and fisheries.

PENDAHULUAN mika mediumnya. Perkembangan teknologi


dan cabang ilmu pengetahuan lainnya, me-
Ikan seperti organisme lainnya, memerlu- nyebabkan studi mengenai renang ikan juga
kan pergerakan untuk mempertahankan ek- semakin maju. Dewasa ini gerakan renang
sistensi hidupnya. Menurut LAGLER et al. ikan telah banyak dikemukakan secara kuan-
(1977) pergerakan tersebut ditujukan untuk titatif, seperti yang dikemukakan oleh
mencari makanan, memijah, menyerang dan LIGHTHILL (1977), dan WARDLE &
mempertahankan diri dari musuhnya. Perge- REID (1977).
rakan tersebut dapat pasif atau aktif. Perge- Pengetahuan mengenai gerakan renang
rakan aktif pada ikan pada umumnya dila- ikan secara kuantitatif menurut LIGHTHILL
kukan dengan berenang. (1977) memberikan keuntungan bagi bidang
Menurut NURSALL (1979) studi menge- zoologi (ikhtiologi) dan perikanan. Dalam bi-
nai renang ikan telah dimulai dikemukakan dang zoologi dapat meningkatkan pengertian
oleh ARISTOTELES, tetapi studi secara me- antara hubungan morfologi ikan dengan ke-
nyeluruh baru dilakukan oleh BORELLI mampuan renang ikan, sedang di bidang per-
pada tahun 1734 yang teorinya berlaku ikanan dapat meningkatkan pengetahuan
umum sampai pada abad sembilanbelas. mengenai kemampuan ikan menghindar dari
Teori BORELLI ditentang oleh PETTI- penangkapan. Beberapa penulis lainnya me-
GREW dan MAREY yang didasarkan atas ngemukakan adanya hubungan yang erat an-
serangkaian percobaan-percobaannya. Hasil tara aktivitas renang dengan aktivitas fisiolo-
penelitian MAREY inilah yang mendasari gis seperti penggunaan energi, konsumsi ok-
studi mengenai renang ikan seperti yang di- sigen dan suhu badan (LAGLER et al. 1977,
lakukan oleh HOUSSAY, MAGNAN, BRE- BRETT 1979, PRITCHARD 1979). Hal ini
DER dan GREY (NURSALL 1979). menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai
Perkembangan studi mengenai renang aktivitas renang ikan dapat memberikan apli-
ikan tidak hanya dilihat dari ikannya saja, kasi yang lebih luas baik di bidang zoologi
tetapi mencakup interaksi dengan hidrodina- maupun di bidang perikanan.

1) Jurusan Perikanan, Fakultas Peternakan - Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.

31

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

ANALISIS MEKANISME GERAKAN demikian, karena perbedaan bentuk tubuh


RENANG IKAN menyebabkan pola mekanisme terlebih jelas
terlihat pada ikan sidat; sehingga untuk
1. Mekanisme Dasar Pergerakan Renang menggambarkan secara jelas mekanisme
Ikan dasar pergerakan renang ikan, GREY meng-
Menurut NURSALL (1979) studi menge- gunakan ikan sidat.
nai mekanisme pergerakan renang ikan telah Menurut GREY (dalam NURSALL 1979)
dikemukakan oleh ARISTOTELES. Pergera- ada dua karakteristik utama dalam mekanis-
kan ikan terutama disebabkan oleh skip ber- me dasar pergerakan renang ikan, yaitu:
pasangan, pergerakan sirip ekor dan kelen- 1. Gerakan kontralatelal, yaitu berupa ge
turan tubuh bagi ikan-ikan yang tidak memi- lombang metachronal yang berawal dari
liki sirip berpasangan. Tetapi studi secara ekor bagian belakang dengan peningkatan
menyeluruh mengenai mekanisme pergerakan amplitudo yang semakin membesar ke
renang ikan pertama-tama dilakukan oleh depan. Gerakan tersebut disebabkan oleh
BORELLI pada tahun 1734 dimana disim- serangkaian kontraksi urat daging (myo-
pulkan bahwa getaran langsung dari sirip mere).
ekorlah yang menyebabkan pergerakan re- 2. Lintasan gerakan tubuh secara transversal
nang ikan, bukannya sirip-sirip lainnya. Se- yang timbul akibat gerakan tersebut di
dang ekspansi dan kontraksi dari gelembung atas dan ini akan menimbulkan daya
renang berfungsi untuk mengatur keseim- tolak. Daya tolak tersebut dapat digam-
bangan dan berat jenis ikan dalam air. barkan akibat terbentuknya suatu sudut
Teori dari BORELLI ini bertahan sampai antara bagian-bagian tubuh yang bergerak
abad XIX dan baru ditolak setelah adanya dengan arah lintasan pergerakan ikan ter
eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh sebut. Sudut-sudut ini bervariasi besar-
PETTIGREW dalam tahun 1873 dan nya, dimana maksimum pada saat bagian
MEREY dalam tahun 1895 yang menunjuk- tubuh terjauh dari poros lintasan gerakan
kan bahwa mekanisme dasar pergerakan ikan dan minimum pada saat memotong poros
bukan hanya disebabkan oleh getaran (kiba- lintasan gerakan. Selain kecepatan perge
san) ekor, tetapi pergerakan tersebut dise- rakan tubuh ikan dari samping ke sam-
babkan oleh pergerakan tubuh secara keselu- ping memotong poros lintasan kecepatan-
ruhan yang membentuk kurva berkelok-ke- nya juga bervariasi. Kecepatan tersebut
lok beberapa dimensi. Teori inilah yang men- minimum pada saat posisi terjauh dari
dasari penelitian-penelitian selanjutnya me- poros pergerakan dan maksimum pada
ngenai mekanisme pergerakan renang ikan saat memotong poros lintasan gerakan
sampai dewasa ini (NURSALL 1979). maju ikan. Besarnya daya tolak yang
Studi intensif mengenai mekanisme gerak- timbul tergantung dari besarnya sudut
an renang ikan telah dilakukan oleh GREY yang terbentuk (sudut a) dan kecepatan
(dalam NURSALL 1979), dimana dari se- bagian tubuh melalui poros lintasan per
rangkaian percobaannya dapat dijabarkan gerakan maju. Daya tolak maksimum
secara detail mengenai gaya pergerakan re- pada saat bagian-bagian tubuh melalui
nang ikan. Dari percobaannya terhadap be- poros lintasan gerakan maju dari ikan ter
berapa jenis disimpulkan bahwa pola dasar sebut.
pergerakan renang ikan sama pada semua Karakteristik tersebut di atas menunjuk-
ikan, hal ini dibuktikan secara emperis pada kan bahwa kecepatan pergerakan tergantung
ikan sidat (Anguilla vulgaris) dari golongan pada gelombang metachronal dan lintasan
Anguillaform dan jenis ikan cod (Gadus mer- maju dari ikan. Jika gelombang tubuh ikan
langus) dari golongan Carangiform. Namun tepat sama dengan gelombang lintasan gerak-

32

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

an maju ikan tersebut, maka berarti tidak kedepan oleh ayunan batang ekor. bentuk
terbentuk sudut a, sehingga tidak ada daya carangiform ini dalam beberapa hal dapat
tolak. Menurut LIGHTHILL (dalam NUR- dikatakan merupakan bentuk antara
SALL 1979) bahwa supaya timbul daya anguillaform dan ostracoform. Pola
tolak tersebut diperlukan kecepatan gelom- pergerakan carangiform dapat dilihat
bang tubuh ikan lebih cepat dari gelombang pada Gambar 1. Bentuk carangiform ini
lintasan gerakan maju ikan, minimal perban- merupakan bentuk umum bagi
dingan 4 lawan 5. kebanyakan ikan-ikan komersiil dan pada
umumnya perenang cepat (LIGHTHILL
Pola gelombang tubuh ikan yang terben-
1977).
tuk pada dasarnya sama, tetapi bentuk per-
gerakan tubuh ikan untuk menimbulkan ge- Bentuk pergerakan ikan tersebut ternyata
lombang tersebut agak berbeda akibat per- sangat jelas dipengaruhi oleh bentuk tubuh
bedaan bentuk dan kelenturan tubuh. Me- ikan, sedang bentuk tubuh ikan merupakan
nurut LAGLER et al. (1977) berdasarkan interaksi antara bentuk rangka, massa, urat
bentuk pergerakan badan ikan sehubungan daging dan adaptasi keduanya dalam mem-
dengan gerak renang ikan dapat dibedakan pertahankan kelangsungan hidupnya dalam
atas tiga bentuk yaitu: evolusi (LAGLER et al. (1977).
a. Anguilliform atau bentuk sidat, yaitu
2. Peranan Urat Daging dalam Renang
ikan yang berenang seperti ular merayap
Ikan
atau seperti sidat berenang. Gelombang
badan nampak jelas dengan amplitudo Peranan urat daging dalam gerak renang
yang besar. ikan sangat penting terutama dalam per-
gerakan tubuh ikan dan organ lainnya seperti
b. Ostracoform atau bentuk ikan buntal
sirip. Peranan urat daging yang terbanyak
(trunk fish) yaitu ikan yang berenang
disoroti oleh para pakar dalam analisis gerak
dengan kibasan ekor yang cukup besar,
renang ikan adalah peranan myomere untuk
sehingga nampak ekor seperti dayung.
menghasilkan gelombang tubuh (metachro-
c. Carangiform atau bentuk dongkrak, yaitu nal) yang menimbulkan daya tolak dalam
ikan yang berenang dengan kendali maju renang ikan.

Gambar 1. Bentuk tubuh selama satu siklus pergerakan pada ikan-ikan carangiform
(WEBB dalam LAGLER et al. 1977).

33

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Mekanisme kontraksi myomere untuk Ukuran dari sarcomere ini sangat erat
menimbulkan gelombang gerak tubuh ikan hubungannya dengan kecepatan kontraksi
dijelaskan oleh NURSALL (dalam LAGLER urat daging, di mana ikan dengan sarcomere
et al. 1977) seperti pada Gambar 2. yang pendek kontraksinya lebih cepat.
Pada Gambar 2 tersebut AB adalah garis (NURSALL 1977).
tengah badan ikan dengan A sebagai bagian
kepala. Belahan horizontal pada bagian c. Peranan Skip dalam Renang ikan
depan dan belakang dari myomere dalam ke- Salah satu peranan sirip yang penting
adaan memegang menghasilkan jajaran gen- adalah sebagai tenaga penggerak dan keseim-
jang abcd dan efgh. Myomere yang meme- bangan dalam renang ikan.
gang menghasilkan gaya yang mengakibat- Pada ikan yang bentuknya stream line
kan ikan melengkung. Ikan dalam keadaan oleh LAGLER et al. (1977) digambarkan
melengkung dan kejang tersebut menyebab- seperti kapal layang, dimana sirip ekor se-
kan myomere dan garis tengah tubuh mem- bagai kemudi dan sirip berpasangan sebagai
bentuk sudut Odc dan Oef dan serat urat sayap sedang sirip tunggal sebagai pembantu
daging dalam myomere kurang lebih sejajar kemudi. Perumpamaan tersebut menggam-
dengan AB. Jika serat urat daging berkon- barkan besarnya peranan sirip dalam perge-
traksi, maka akan menarik septum bagian be- rakan renang ikan.
lakang ke depan dan bagian depan ke bela- Semua jenis sirip kecuali sirip perut dapat
kang. Kontraksi urat daging tersebut meng- digunakan oleh beberapa spesies sebagai
hasilkan bagian garis tengah tubuh meleng- organ utama dalam pergerakan renang ikan.
kung ke arah titik pusat 0. Dalam keadaan Peranan setiap sirip tidak sama pada semua
kontraksi tersebut myomere dan garis tengah ikan, pada ikan bofin (Amia calva) yang me-
tubuh ikan akan membentuk unsur seperti miliki sirip punggung yang panjang maka
digambarkan garis yang putus-putus. yang memegang peranan terpenting untuk
Berdasarkan bentuk serat urat daging, gerakan maju atau mundur adalah sirip pung-
maka dibedakan atas: gung. Sedang pada ikan Belut listrik (Elec-
1. Bentuk lebar, yaitu serat yang berwarna trophorus) yang memegang peranan utama
putih dan sarcomerenya pendek. adalah sirip dubur, pada ikan Kupas-kupas
2. Bentuk halus, yaitu serat yang berwarna (Monacanthus) sirip dubur dan punggung
merah dengan sarcomere yang panjang sebagai tenaga penggerak utama, pada bebe-
dan banyak mengandung lemak. rapa jenis cucut yang memegang peranan

Gambar 2. Gerakan myomere dalam keadaan tubuh melengkung (NURSALL dalam


LAGLER et al. 1977).

34

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

utama adalah sirip dada (LAGLER et al. ikan telah diteliti oleh BAINBRIDGE
1977). Tetapi menurut NURSALL (1979) (dalam NURSALL 1979), di mana diperoleh
yang paling penting peranannya adalah sirip hubungan linear yang positip antara
ekor seperti yang dijelaskan pada frekwensi kibasan ekor dengan kecepatan
mekanisme dasar gerakan renang ikan. Pada renang, seperti digambarkan pada Gambar 3.
ikan-ikan yang tidak memiliki sirip Pergerakan renang ikan untuk turun naik,
berpasangan maka pergerakan maju dan membelok dan berhenti pada umumnya yang
mundur sepenuhnya tergantung pada sirip berperanan adalah sirip dada dan sirip perut
ekor myomere. (LAGLER et al. 1979).
Peranan sirip ekor dalam gerakan renang

Gambar 3. Hubungan antara besarnya amplitudo kibasan ekor dengan jarak yang di-
tempuh setiap kibasan (a) dan hubungan kecepatan gerakan renang ikan
dengan frekwensi kibasan ekor pada ikan Leuciscus leuciscus (BAIN-
BRIDGE dalam NURSALL 1979).

35

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

ANALISIS DAYA RENANG IKAN Dari serangkaian analisis matematika yang


1. Analisiskuantitatif gerakan renang ikan dilakukan oleh LIGHTHILL diperoleh persa-
maan sebagai berikut:
Dalam menggambarkan daya renang ikan
yang dapat digambarkan dengan kecepatan
renang ikan dan jarak yang ditempuh persa-
tuan waktu, maka pengetahuan secara kuan- dimana = Suatu parameter yang menun-
titatif gaya-gaya yang berperanan sangat pen- jukkan suatu perbandingan
ting artinya. antara respons reaktif dengan
Dalam menguraikan gaya-gaya yang tim- lateral displacement pada bagian
bul dan berperanan dalam renang ikan ada x = O yang amplitudonya = Sm
dua teori yang banyak digunakan, yaitu teo- F = Gaya yang ditimbulkan oleh
ri recoil dan large amplitude elongated body gerakan oscilasi
(LIGHTHILL 1977, WARDLE & REID w = radian dari frekwensi oleh ge-
1977). rakan osilasi
Teori recoil menjelaskan adanya gerakan P = densitas air
osilasi yang pasif pada bagian belakang Dari rumus ini diperoleh kesimpulan bah-
tubuh yang timbul akibat-akibat pergerakan wa jika lebih kecil dari 1 (satu), maka dika-
ekor dan tubuh bagian belakang tersebut. takan bahwa ikan tersebut sangat reaktif ter-
Hal ini memberikan informasi tentang besar- hadap resistensi hidrodinamika dari pergera-
nya amplitudo dari gelombang gerakan ikan rakan air.
dan besarnya energi yang tidak termanfaat- Dari percobaan yang dilakukan oleh
kan. Sedang teori elongated body memberi- WARDLE & REID (1977) diperoleh gaya
kan informasi mengenai interaksi antara ge- tahan air terhadap ikan yang bergerak dalam
rakan ikan dengan air sebagai mediumnya hubungan sebagai berikut:
(LIGHTHILL 1977).
LIGHTHILL (1977) menjelaskan teori re-
coil mengenai hubungan reaktiv respon dari
hasil resistensi hidrodinamika yang digam- di mana A = luas permukaan ikan
barkan dengan persamaan sebagai berikut: V = kecepatan pergerakan ikan
Cf = koefisien daya tahan gesekan.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa
di mana S = tinggi badan kedua analisis tersebut menitik beratkan ana-
Sm = tinggi badan maksimum lisisnya pada interaksi antara gaya yang di-
ℓ = panjang badan timbulkan pergerakan ikan dengan tahanan dari
x = jarak letak bagian air sebagai medium.
tubuh dari bagian BAINBRIDGE (dalam NURSALL 1979)
belakang tubuh yang tidak menganalisis hubungan antara kecepatan re-
fleksibel. nang ikan (V) dengan panjang ikan (L) dan
Hubungan antara ℓ dan x digambarkan berat massa urat daging yang menyebabkan
sebagai berikut: pergerakan ikan (Wm) sebagai berikut:

36

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Sedangkan oleh WARDLE & REID 2. Daya renang ikan.


(1977) dilukiskan hubungan sebagai berikut:
Daya renang ikan yang diukur berdasar-
kan kecepatan berenang dan jarak yang di-
tempuh persatuan waktu sangat bervariasi.
Kemampuan renang ikan sangat erat hubung-
annya dengan pola tingkah laku ikan tersebut,
baik dalam tingkah laku reproduksi maupun
dalam mencari makanan. Hal ini jelas terli-
di mana Vlam = kecepatan pada gerakan la- hat bahwa ikan-ikan peruaya memiliki ke-
minar mampuan renang yang lebih besar dari pada
Vturb = kecepatan pada gerakan ikan-ikan lainnya.
turbulensi Studi mengenai kemampuan ikan telah
P = power factor banyak dilakukan oleh para pakar baik per-
cobaan di laboratorium maupun di lapang-
Besarnya P pada saat ikan dalam kecepat- an dengan metode tagging (penandaan).
an penuh sekitar 8 - 17 x 105 erg/det/g urat Sebagai gambaran terhadap kecepatan renang
daging, sedang pada kecepatan normal sebe- ikan, dapat dilihat pada Tabel 1 yang meru-
sar 2 - 4 x 105 erg/det/g urat daging. pakan hasil penelitian oleh beberapa pakar
terhadap ikan peruaya dengan metode pe-
Hubungan antara berat massa urat daging nandaan.
(Wm) dan panjang badan (L) memiliki kore- Kemampuan renang ikan dilihat dari jarak
lasi yang positip, dengan bentuk model tempuh pertahun dapat mencapai ri-
persamaan yang dikemukakan BAINBRID- buan kilometer, sebagai contoh ikan herring
GE (dalam NURSALL 1979) sebagai berikut: yang berukuran 30 cm dapat menem-
Wm = 0,00 5 L2,9 ............................. (8) puh jarak 3.000 km/tahun (JONES 1977).

Tabel 1. Kecepatan minimum dari beberapa jenis ikan peruaya yang diperoleh dengan
metode penandaan (JONES 1977).
Panjang
Ikan kecepatan
Spesies rata-rata
(cm) km/hari cm/dt L/dt

Sole 30 7 - 16 9 - 18 0,28 - 0,53


Plaice 35 1 - 7 2 - 8 0,06 - 0,23
Herring 25 4 - 30 5 - 35 0,20 - 1,40
Mackerel 35 16 - 23 19 - 27 0,54 - 0,77
Salmon 70 9 - 22 10 - 25 0,15 - 036
Cod 80 6 - 28 7 - 32 0,09 - 0,40
Albacore 77 26 - 44 30 - 51 0,39 - 0,66
Bluefin 250 93 - 185 108 - 124 0,43 - 0,88

37

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

DAFTAR PUSTAKA NURSALL, J.R. 1979. Swimming and the


origin of paired appendages. In: Milton
BRETT, J.R. 1979. Relation of size rate of S. Love and Gregor M. Cailliet (eds),
oxygen consumption and sustained Reading in Ichthyology. Prentice-Hall of
swimming speed of sockey salmon India. New Delhi.
(Oncorchyncus nerka). In: Milton S. Love
PRITCHARD, A.W., J.R. HUNTER and R.
and Gregor M. Cailliet (eds), Reading
LASKER 1979. The relation between
in Ichthyology. Prentice-Hall of India.
exercise and biochemical changes in red
New Delhi.
and white muscle and liver in the jack
JONES, F.R.H. 1977. Performance and mackerel (Trachurus symmetricus). In:
behaviour on migration. In: J.H. Steele Milton S. Love and Gregor M. Calliet
(ed), Fisheries Mathematics. Academic (eds), Reading in Ichthyology. Prentice-
Press. London. Hall of India. New Delhi.
LAGLER, K.F., J.E. BARDACH, R.R. WARDLE, C.S. and A. REID 1977. The ap-
MILLER and D.R.M. PASSINO 1977. plication of large amplitude elongated
Ichthyology. Sec. Ed. John Wiley & Sons. body theory to measure swimming po-
New York. wer in fish. In: J.H. Steele (ed), Fishe-
ries Mathematics. Academic Press. Lon-
LIGHTHILL, SJ. 1977. Mathematical theo-
don.
ries of fish swimming. In: J.H. Steele
(ed), Fisheries Mathematics. Academic
Press. London.

38

Oseana, Volume X No. 1, 1985

Anda mungkin juga menyukai