Anda di halaman 1dari 57

PERMODELAN OSEANOGRAFI

HIDRODINAMIKA
By: Rikha Widiaratih – Universitas Diponegoro
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline

01 Persamaan Pengatur Hidrodinamika

Persamaan Hidrodinamika 1D
02
Pengerjaan Eksplisit Persamaan
Hidrodinamika Sederhana 1-D
Tinjau kembali persamaan (5) dan (6)

(I)

(II)
Pengerjaan Eksplisit Persamaan Hidrodinamika
Sederhana 1-D
Tinjau kembali persamaan (5) dan (6)

(I)

(II)

beda maju utk waktu


FTCS beda pusat utk ruang
bentuk persamaan (I) dan (II) à sama dengan persamaan adveksi

Utk menghindari ketidakstabilan à disusun suatu kasa (grid)


FTCS oleh Richardson 1967, Hansen 1956, Sundermann 1966.
Tidak Stabil !! Kasa Richardson
Sistem 1 Dimensi

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …


Sistem 1 Dimensi

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …

j-1 j j+1 j+2 j+3


waktu

n+2

n+1

n-1

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …


ruang
waktu

n+2

n+1

n-1

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …


ruang
Letak dipindah thd ruang
waktu

n+2

n + 3/2

n+1

n + 1/2

n – 1/2

n-1

n – 3/2
… j-1 j j+1 j+2 j+3 …
ruang Letak dipindah
Kasa Richardson thd waktu
waktu Diskretisasi Persamaan Hidrodinamika dengan FTCS

n+2

n + 3/2

n+1

n + 1/2

n – 1/2

n-1

n – 3/2
… j-1 j j+1 j+2 j+3 …
ruang
Diskretisasi Persamaan Hidrodinamika dengan FTCS

Persamaan Momentum Persamaan Kontinuitas

(I) (II)
waktu Diskretisasi Persamaan Hidrodinamika dengan FTCS

n+2

n + 3/2

n+1

n + 1/2

n – 1/2

n-1

n – 3/2
… j-1 j j+1 j+2 j+3 …
ruang
(I)

(II)

Untuk menentukan kriteria kestabilan sistem persamaan (I) dan (II)

1 Kita tulis I dan II dalam bentuk matriks.


Ingat bahwa titik tumpu letaknya berjarak dari titik u. H à dianggap konstan

2 Tentukan matriks amplifikasi dari sistem persamaan yang dihubungkan

3 Kita tentukan determinan dari matrik amplifikasi atau nilai eigen dari matriks amplifikasi, A.
Nilai Eigen
Nilai Eigen dan Vektor Eigen berguna dalam pros
es kalkulasi matriks, di mana keduanya dapat dite
rapkan dalam bidang matermatika murni, materm
atika terapan seperti transformasi linear.

Eigen = Karakteristik / asli (bahasa Jerman)


[Kolom x Baris] Matriks
Contoh Perkalian Matrix
Contoh Soal:
Determinan dari Matrix A adalah
jumlahan semua hasil perkalian
elementer bertanda dari A.
(I)
dimana
(II)

Persamaan II dapat ditulis dengan n à n-1 :


Cara Fourier
Dalam rumus

Kita dapat menuliskan :

Ingat terletak dari


terletak dari

1 Dalam bentuk matriks persamaan ini ditulis


(II)

Dengan cara yang sama kita juga dapat menulis (I) dalam bentuk matriks sbb :

(I)

2 (I) dan (II) digabungkan menjadi :


Matriks amplifikasi A adalah :
Menentukan nilai eigen dari matriks A
3

jika
atau
atau

Nilai eigen :

Tinjau beberapa kasus dari harga


1 Akarnya imajiner
2 Akarnya sama dengan nol

Δ𝑥

3 Bila akarnya real

Dari 2 & 3 dapat disimpulkan bahwa kriteria stabilitas penyelesaian eksplisit


dari persamaan hidrodinamika satu dimensi yaitu :

yang disebut dengan Kriteria Stabilitas Courant-Friederichs-Lewy (CFL)


Penting untuk menentukan syarat kestabilan untuk menentukan nilai Δ𝑥 dan Δ𝑡 suatu grid
Pengerjaan Implisit Persamaan
Hidrodinamika Sederhana 1-D
Persamaan Pengatur
II.3. Pengerjaan Implisit (Crank - Nicholson)

Tinjau kembali persamaan (5) dan (6)

(5)

(6)

Persamaan selisih dari persamaan (5) dan (6) diselesaikan secara implisit dengan
memperhatikan kasa berikut :
waktu
n+2

n+1

n-1

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …


ruang
waktu
n+2

n+1

n-1

… j-1 j j+1 j+2 j+3 …


ruang
Tinjau kembali persamaan (5) dan (6)

(5)

(6)

Persamaan selisih dari persamaan (5) dan (6) diselesaikan secara implisit adalah :

(I)

(II)
Untuk menyelesaikan sistem persamaan (I) dan (II) di atas, kita tentukan dan
dari (I) (I)

Kemudian harga dan ini disubstitusikan ke dalam (II)


(II)

dan dengan menggunakan hubungan

Hasilnya kita peroleh sbb :


Hasilnya kita peroleh sbb :

dimana :

Dengan persamaan ini kita dapat menghitung


Hasil perhitungan ini kita substitusikan ke dalam (I) untuk memperoleh

(I)
Implementasi
Contoh soal Eksplisit dan Implisit
Contoh Soal (Eksplisit)
Contoh Soal (Eksplisit)
Contoh Soal (Eksplisit)
Contoh Soal (Eksplisit)
Contoh Soal (Eksplisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Implisit)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Contoh Soal (Crank Nicolson)
Kesimpulan
1. Dengan menggunakan metode numeric pendekatan beda hingga dap
at dengan mudah menyelesaikan mensimulasikan persoalan perpind
ahan panas konduksi satu dimensi dengan bantuan komputer
2. Skema FTCS stabil dengan syarat
3. Skema Laasonen dan Crank Nicholson cara menyelesaikannya pers
oaalannya harus terlebih dahulu menentukan kondisi batasnya denga
n memisalkan nilai a,b,c,d
4. Skema Crank-Nicolson merupakan metode beda hingga yang memili
ki kestabilan tanpa syarat dan nilai error nya paling kecil dibandingka
n skema FTCS dan Laasonen.
Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai