SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
Bidang Ilmu
Akuntansi Keuangan
Diajukan oleh:
NPM: 02271611108
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2020
PERNYATAAN
Yang membuat,
ii
KATA PENGANTAR
Alhamudulillah. Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan
petunjuk kemudahan, kekuatan lahir dan batin dan senantiasa membasahi hati
dan jiwa yang kering ini dengan semangat dan keikhlasan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non
suatu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Farida Yuyun Tuwow dan Ayahanda Helyusar Kamarullah yang tak pernah lelah
ternate. Semoga Allah SWT selalu memberi kesehatan dan umur panjang.
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan bantuan serta bimbingan dari
Dosen Pembimbing I dan II terbaik, yaitu Ibu Dwi Yana Amalia S.F , SE., M.Si
dan Bapak Asrudin Hormati, SE, MSA, AK. Penulis mengucapkan banyak terima
iii
selama bimbingan terdapat salah kata yang dapat menyinggung hati ibu dan
bapak, baik yang disengaja maupun tidak. Penulis berharap agar karya ini tetap
terlepas dari bantuan, doa, dukungan, masukan dan kontribusi dari berbagai
pihak, maka izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Husein Alting SH. M.Hum selaku Rektor Universitas
Khairun.
2. Bapak Dr. Abdullah W. Jabid SE., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Khairun.
3. Ibu Yustiana Djaelani, SE., M.Si selaku koordinator Program studi
akuntansi dan selaku ketua penguji. Terima kasih atas waktu, masukan
dan nasehatnya selama ini.
4. Ibu Suriana A.R Mahdi, SE., Ak., MSA selaku penguji II. Terima kasih
atas masukan dan nasehatnya.
5. Ibu Meliana, SE., M.Sc selaku penguji III dan Penasehat Akademik
terbaik. Terima kasih atas masukan, kritikan, nasehat dan selalu
membantu penulis dalam perkulihaan.
6. Seluruh Dosen Staf Pengajar. Terima kasih atas ilmu yang bermanfaat
yang telah kalian berikan kepada penulis selama masa perkulihan.
7. Indry kamarullah, Helda Kamarullah, Dyena Kamarullah dan Reza
kamarullah, serta sepuluh ponakan yang selalu ada untuk memberikan
semangat kepada penulis, menghibur penulis, serta membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis.
8. Dedi S.K Adjidji. Terima kasih untuk selalu ada dan memberikan
semangat serta menghibur penulis dalam menyusun skripsi.
9. Papa Ato, Mama Yati, Kakak Dhanu Tuwow, Kakak Zulfahmi Tuwow,
Rizky Tuwow, Dira Tuwow, terima kasih untuk selalu memberikan
semangat dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis.
iv
10. Dahlia Febrianti dan Rafsandi, terima kasih selalu membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi dalam menyusun skiripsi.
11. Sahabat terbaik Nadia Tiara, Anisa Nurbaya, Nilamsyari Th. Alwi, Syavila
Eka Putri, Meylinda Y. Hanafi Akasy Ayu Karim, Lia Rahmayanti, Zarkazy
Fitrah, Yunus Abdullah, Dwiyansah dan Muhammad Resa. Terima kasih
untuk selalu memberikan semangat kepada penulis, selalu ada untuk
membantu penulis dalam menyusun skripsi, berbagi ilmu dalam canda
dan tawa serta keseruan dalam kebersamaan.
12. Teman seperjuangan, Nurul, Amel, Gizka, Nuna, Akbar, Bayu, Adi, Alan
dan Hairil. Terima kasih untuk kebersamaan dan saling berbagi ilmu serta
pengalaman saat perkulihaan.
13. Seluruh karyawan Biro Administrasi Fakultas Ekonomi. Terima kasih atas
segala bantuannya selama masa perkulihaan penulis.
14. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
~ Rock Lee ~
~ Emporio Ivankov ~
Do the best and Pray. God will take care of the rest.
~ Anonim ~
Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda syukurku kepada-Mu yaa Allah,
dan sebagai hadiah kecil untuk Mama dan Papa tercinta atas keringat dan doa
yang telah tercurahkan selama ini dan semua dan segalanya, karena karya kecil
ini bukan milik hamba seutuhnya dan hanya sebagian kecil dari ilmu dan
kekuasaan Allah SWT.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................xi
ABSTRAK................................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................69
5.2 Keterbatasan...........................................................................................................70
5.3 Saran...........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................71
LAMPIRAN..............................................................................................................................76
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Penelitian Terdahulu...................................................................................................76
3. Tabulasi Data..................................................................................................................80
4. Statistik Deskriptif..........................................................................................................83
5. Uji Normalitas.................................................................................................................83
6. Uji Heteroskedastisitas..............................................................................................84
7. Uji Multikolinearitas.....................................................................................................84
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACK
The population of this study are companies that conduct Initial Public
Offering (IPO) which are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the
period 2014-2018. The sample was chosen using a purposive sampling method,
so as to obtain as many as 100 sample companies. This study uses multiple
linear regression models.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali
dana yang diambil dari dalam perusahaan tidak cukup. Oleh sebab itu,
dengan menjual saham perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan
saham terlebih dahulu dijual di pasar primer atau sering disebut pasar perdana.
dikenal dengan istilah initial public offering (IPO). Initial public offering merupakan
serta detail bagi para calon investor sehingga tertarik untuk berinvestasi di
1
Fenomena yang seringkali timbul dari kegiatan IPO adalah terjadinya
sekunder. Pada saat melakukan IPO, harga saham yang akan dijual perusahaan
dijual pada pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan
emiten menginginkan harga perdana yang tinggi karena dengan harga perdana
yang tinggi maka emiten dapat memperoleh dana sebesar yang diharapkan,
namun tidak demikian halnya dengan penjamin emisi efek. Penjamin emisi efek
commitment. Maka dengan menentukan harga yang dapat diterima oleh para
investor atau harga yang rendah maka penjamin emisi berharap akan dapat
2
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat enam perusahaan
yang melakukan IPO pada tahun 2017 dan mengalami underpicing dengan
tingkat initial return yang berbeda - beda. Diantaranya: Campina Ice Cream
Industry Tbk. Jasa Armada Indonesia Tbk. Mallaca Trust Wuwungan Insurance
Tbk. Sariguna Primatirta Tbk. Terregra Asia Energy Tbk. Panca Budi Idaman
Tbk.
3
Topik seputar penawaran umum perdana (initial public offering) juga
menjadi bahan diskusi yang hangat menjelang tutup tahun 2012. Publik
disuguhkan oleh polemik dengan emiten Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST),
sebagian mempersoalkan harga IPO saham yang saat dilepas dengan harga
Rp.1.000 dalam waktu singkat naik menjadi Rp.1.500. Namun, kondisi bertolak
belakang justru dialami oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang
go public pada tahun 2013 dan melakukan penawaran perdana dengan harga
Rp.5.500 saat memasuki Bursa Efek Indonesia harga perlembar saham turun
menjadi Rp.4.550. Dua kondisi yang berbeda ini menggambarkan bahwa IPO
tidak hanya diukur pada saat penjualan di pasar perdana, tetapi juga ditentukan
menetapkan harga pada penawaran perdana, penjamin emisi dan emiten harus
underpricing (Maya,2013).
underpricing yaitu faktor keuangan dan non keuangan. Adapun faktor keuangan
yang mempengaruhi antara lain Retrun On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio
(DER), earning per share (EPS) dan ukuran perusahaan. Sedangkan faktor non
4
menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan ekuitas yang dimilikinya.
Nilai ROE yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan laba di masa yang akan datang juga lebih tinggi, hal ini membuat
para investor tertarik pada saham perusahaan yang memiliki nilai ROE yang
tinggi. Permintaan atas saham perusahaan yang tinggi berdampak positif pada
harga di pasar sekunder yang menjadi lebih tinggi, sehingga dapat menurunkan
nilai underpricing.
dilakukan oleh Yolana (2005), Mayasari, dkk (2018) dan Novita (2019) yang
IPO memiliki ROE yang tinggi. Walaupun perusahaan memiliki nilai profitabilitas
yang tinggi atau rendah, tetapi tidak mempengaruhi permintaan saham dan
harga saham pada saat dijual di pasar perdana maupun di pasar sekunder.
underpricing, yaitu Earnings Per Share atau EPS disebut juga sebagai laba per
saham merupakan rasio keuangan yang mengukur jumlah laba bersih yang
diperoleh per lembar saham yang beredar. Info EPS yang dibagikan merupakan
salah satu informasi penting bagi investor di pasar modal untuk pengambilan
akan tertarik pada EPS, karena EPS menggambarkan jumlah uang yang
diperoleh untuk setiap lembar saham dan EPS yang besar menjadi indikator
keberhasilan dari emiten. Hasil empiris menunjukan bahwa semakin tinggi EPS,
5
maka akan semakin rendah underpricing dan sebaliknya semakin rendah EPS
maka akan semakin tinggi underpricing. Hasil ini sejalan dengan penelitian
tingkat EPS yang diamati tergolong rendah pada saat melaksanakan IPO.
salah satu rasio leverage, yang menggambarkan seberapa besar utang – utang
dilakukan Kartika dan I Made (2017), Thoriq, dkk (2018) dan Saifudin dan Dia
6
kebutuhan dananya melalui hutang. Investor yang menangkap informasi tersebut
akan beranggapan bahwa perusahaan dengan nilai utang yang besar memiliki
prospek yang baik di masa yang akan datang, hal ini akan mengurangi risiko
semakin rendah. Berbeda dengan penelitian Djahsan (2017) dan Novita (2019)
perusahaan dilihat dari total kekayaan, total aset, jumlah penjualan atau nilai
buku suatu perusahaan. Pada dasarnya perusahaan dengan skala kecil jarang
besar. Dengan sedikitnya informasi yang bisa diperoleh oleh calon investor,
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring, dkk (2018), Ahmad (2018) dan
(2017) dan Novita (2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat undepricing. Hal ini disebabkan
7
Selain faktor keuangan terdapat juga faktor non-keuangan, yaitu auditor.
tingkat underpricing, sedangkan menurut Assari, dkk (2014) dan Novita (2019)
underpricing. Artinya, walaupun reputasi auditor semakin tinggi itu tidak akan
memilih auditor yang reputasinya baik karena uditor yang memiliki reputasi tinggi
Selain itu, pemilihan auditor yang berkualitas akan memberikan sinyal positif bagi
melakukannya sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pihak eksternal seperti
underpricing saat IPO dibuktikan oleh Asrie dan Zaenal (2018) menemukan
8
menetapkan harga yang cukup underprice untuk memastikan bahwa saham yang
di jual pertama kali di pasar sekunder harganya tidak jatuh lebih rendah dari
Pahlevi (2014) dan Lestari (2015) menemukan bahwa reputasi underwriter tidak
sinyal bagi investor untuk memperkirakan nilai yang pantas (sesungguhnya) bagi
perusahaan IPO.
bahwa perusahaan mampu bertahan dan meraih laba dalam berbagai kondisi
ekonomi dan akan mengurangi tingkat underpricing. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2019), Manurung dan Nila (2019)
karena investor memandang bahwa informasi dan publikasi tentang emiten yang
Penelitian Maya (2013), Putro (2017) dan Puspita (2014) menunjukkan bahwa
9
persentase saham yang ditawarkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penawaran perdana yang disepakati oleh emiten dan penjamin emisi juga akan
Novitasari dan Ari (2018) yang menguji pengaruh persentase penawaran saham
yang ditawarkan kepada publik itu tinggi, belum tentu mampu menyatakan privat
berorientasi pada jumlah lembar saham yang ditawarkan tetapi berapa nilai
Berbagai variasi hasil penelitian terkait underpricing saat IPO yang belum
non keuangan dengan mereplikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Novita
10
tingkat ketidakpastiannya akan semakin besar dan harga penawaran perdana
yang disepakati oleh emiten dan penjamin emisi juga akan lebih rendah,
rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut:
underpricing ?
11
1.3 Tujuan Penelitian
bertujuan untuk :
underpricing.
underpricing.
underpricing.
underpricing.
underpricing.
tingkat underpricing.
1. Manfaat Teoretis
12
reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaan dan persentase
2. Manfaat Praktik
3. Manfaat Kebijakan
13
BAB II
KERANGKA
Signalling Theory atau teori sinyal dikembangkan oleh Ross (1977) yang
Hal positif dalam teori sinyal adalah perusahaan yang memberikan informasi
yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak memiliki
mereka. Sinyal tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh
perusahaan yang kinerja keuangan masa lalunya tidak bagus maka tidak akan
manajer perusahaan dan pihak luar, hal ini disebabkan karena manajer
prospek yang akan datang daripada pihak luar (Wolk et al,2013). Perusahaan
memberikan sinyal pada pihak luar, berupa informasi keuangan yang positif dan
14
perusahaan yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan
akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pada
waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi
informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news).
pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diteima oleh pasar. Teori
berinvestasi. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang
akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh sebab itu,
Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
15
bekerjasesuai dengan keinginan para pemegang saham.Sebaliknya,agent
yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Pada umumnya manajer tidak
memiliki pengetahuan yang lebih tentang pasar saham dan tingkat bunga di
masa yang akan datang, tetapi mereka umumnya lebih mengetahui kondisi dan
lebih baik dari analis atau investor maka muncul apa yang di sebut dengan
asymmetric information.
investor adalah investor yang memiliki informasi dan selalu memperoleh harga
16
surat berharga yang underpice sedang uninformed investor adalah investor yang
memperoleh proporsi yang lebih besar untuk saham yang overprice dibanding
informed investor. Oleh karena itu, agar uninformed investor terbujuk untuk
supaya uninformed investor ini masih memperoleh return atas ketidak pastiannya
dan bisa menutupi kemungkinan kerugian akibat pembelian surat berharga yang
Menurut Saifudin dan Dia (2016) proses awal go public adalah melakukan
dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). Initial public offering
tahap penawaran saham dan tahap pencatatan di Bursa Efek. Dari segi
17
masyarakat akan memberikan indikasi berapa harga saham perusahaan
perusahaan terbuka atau perusahaan publik. Hal ini berarti bahwa perusahaan
saham yang dimiliki oleh investor. Perusahaan yang melakukan go public mudah
2.1.4 Underpricing
juga dapat disebabkan karena adanya sinyal dari dalam perusahaan sehingga
menarik investor untuk berani membeli saham perdana perusahaan di atas harga
secara rata-rata harga saham perusahaan yang baru go public, biasanya harga
pada penawaran perdana lebih rendah daripada harga saham di pasar sekunder.
Underpriced yang tinggi, akan merugikan jika dilihat dari sisi emiten karena
dapat terjadi dikarenakan underwriter memiliki informasi lebih baik tentang pasar
dimilikinya untuk membuat kesepakatan harga IPO yang optimal bagi dirinya,
18
dengan memperkecil risiko dalam keharusan membeli saham yang tidak laku
terjual sedangkan emiten akan memerima harga yang murah bagi penawaran
investor adalah investor yang memiliki informasi dan selalu memperoleh harga
memperoleh proporsi yang lebih besar untuk saham yang overprice dibanding
informed investor. Oleh karena itu, agar uninformed investor terbujuk untuk
overpriced tersebut.
2.1.5 Profitabilitas
laba di masa yang akan datang (Sembiring, dkk 2018). ROE merefleksikan
seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas dana yang telah
diinvestasikan oleh pemegang saham baik secara langsung atau dengan laba
yang telah ditahan. Dengan mengetahui nilai ROE, investor dapat mengetahui
19
ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang
saham dan juga bagi manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau
indikator penting dari shareholders value cration, artinya jika nilai ROE yang
menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi
Penilaian saham secara akurat dapat meminimalkan resiko agar tidak salah
EPSmerupakan laba per saham dari saham yang beredar selama periode
tertentu guna mewakili sejumlah rupiah yang diperoleh atas kepentingan saham
jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa atau laba bersih
20
Pertumbuhan EPS merupakan ukuran penting kinerja perusahaan karena
semua dampak penerbitan saham baru. Menurut Gunawan dan Viriany (2015)
EPSyang tinggi, akan membuat semakin banyak investor yang mau membeli
saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi dalam hal ini dapat
2.1.7Financial Leverange
DER tinggi, maka ini menunjukan bahwa risiko perusahaan tinggi. Para investor
membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik
21
2.1.8 Ukuran Perusahaan
pasar. Pengelompokkan perusahaan atas dasar skala operasi dapat dipakai oleh
investor sebagai salah satu variabel dalam menentukan keputusan (Hilmi dan Ali,
2008).
Salah satu syarat untuk emisi efek adalah laporan keuangan perusahaan
yang telah diperiksa oleh akuntan publik untuk 2 (dua tahun) belum terakhir
untuk tahun terakhir. Golongan akuntan ni adalah akuntan yang memberikan jase
ini harus dilakukan dengan prinsip - prinsip akuntan yang diterapkan secara
keuangan dan hasil usaha perusahaan disajikan secara wajar (Kardi, 2014).
22
Reputasi auditor merupakan seorang auditor yang bertanggung jawab
untuk tetap menjaga kepercayaan publik dan menjaga nama baik auditor sendri
serta Kantor Akuntan Publik tempat auditor tersebut bekerja (Risal, 2014).
salah satu persyataran dalam proses go public adalah laporan keuangan yang
telah diaudit oleh kantor akuntan publik. Perusahaan yang akan go public harus
keyakinan bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material,
sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai informasi yang diperlukan dalam rangka
sekuritas dipasar perdana, salah satu profesi pendukung pasar modal yang
perusahaan ketika akan melakukan IPO terutama dalam penentuan harga saham
23
Reputasi underwriter merupakan sinyal yang dapat digunakan calon
harga yang cukup underprice untuk memastikan bahwa saham yang di jual
pertama kali di pasar sekunder harganya tidak jatuh lebih rendah dari harga yang
lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan
luas daripada perusahaan yang baru saja berdiri,perusahaan yang sudah lama
diterima oleh investor dalam jangka panjang, dengan demikian akan mengurangi
24
akan mempengaruhi underpricing suatu perusahaan saat melakukan penawaran
akan dijual pada saat IPO, namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan
saham emiten yang akan dijual pada saat IPO. Proposi dari saham yang ditahan
dari pemegang saham lama dapat menunjukan aliran informasi dari saham
melakukan IPO.
pada saat IPO, diantaranya Yolana (2005), Mayasari, dkk (2018) dan Novita
25
profitabilitasterhadap underpricing sedangkan berbeda menurut Djashan (2017)
dan Sembiring, dkk (2018) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh
(2017) dan Novita (2019) yang menemukan EPS tidak berpengaruh signifikan
terhadap underpricing.
Selain menguji pengaruh ROE dan EPS Novita (2019) juga meneliti
sejalan dengan penelitian Djahsan (2017) dan yang menemukan bahwa financial
berbeda dengan penelitian Kartika dan I Made (2017), Thoriq, dkk (2018) dan
Saifudin dan Dia (2016) membuktikan bahwa DER memiliki pengaruh signifikan
terhadap underpricing.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring, dkk (2018), Ahmad (2018) dan
(2017) dan Novita (2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak
26
Lestari (2015) menyatakan bahwa reputasi auditor mempunyai pengaruh
underpricing.
terhadap underpricing.
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2019), Manurung dan Nila (2019)
(2017) dan Novitasari dan Ari (2018) yang menguji pengaruh persentase
27
2.3 Kerangka Pikir
melakukan IPO, maka peneliti dapat membuat kerangka pikir sebagai berikut :
Profitabilitas (X1)
Earning Per Share (EPS) (X2)
underpricing (Y)
Reputasi auditor (X5)
Umur perusahaan(X7)
28
2.3 Pengembangan Hipotesis
rasio yang mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik
menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi
sebab itu, semakin besar nilai ROE maka mencerminkan resiko perusahaan IPO
investasi yang tinggi, maka perusahaan dapat optimal dalam memperoleh dana
dan menjual saham dengan harga optimal yang berarti juga semakin rendah
tingkat underpricing.
hipotesis :
29
2.3.2 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap underpricing
Earning Per Share merupakan laba per saham dari saham yang beredar
selama periode tertentu guna mewakili sejumlah rupiah yang diperoleh atas
bahwa perusahaan dapat memberikan deviden perlembar saham yang besar dan
menambah tingkat kepercayaan investor kepada perusahaan. Hal ini dilihat jika
semakin tinggi EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan
yang tinggi akan membuat semakin banyak investor yang mau membeli saham
tersebut sehingga menyebabkan harga saham tinggi, hal ini dapat berpengaruh
terhadap underpricing.
penelitian Adriyani dan elva (2018) dan Ayuwardani (2017). Dari uraian diatas
30
2.3.3 Pengaruh Financial leverange terhadap underpricing
tersebut. Oleh sebab itu tingkat ketidakpastiannya akan semakin tinggi dan
hasil penelitian Widhiastina (2016) dan Kartika (2017). Dari uraian diatas maka di
bentuk hipotesis :
perusahaan tersebut.
31
Berdasarkan signaling theory suatu perusahaan dengan skala ekonomi
yang lebih tinggi dan lebih besar dianggap mampu bertahan dalam waktu yang
perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi, karena investor
turut menentukan tingkat kepercayaan investor. Hal ini akan mengurangi asimetri
tersebut sejalan dengan hasil penelitian Gunawan (2018) dan Sembiring (2018).
emiten untuk berlaku curang dalam menyajikan laporan keuangan atau informasi
32
Berdasarkan signaling theory auditor yang bereputasi tinggi dapat
diperiksa oleh auditor bereputasi tinggi akan memberikan keyakinan yang lebih
besar kepada investor akan kualitas informasi yang disajikan dalam prospektus
dengan tingkat underpricing yang rendah. Hal ini berarti penggunaan auditor
bereputasi tinggi akan mengurangi ketidakpastian pada masa yang akan datang.
dengan hasil penelitian Johnson (2012) dan Aryapranata (2018). Dari uraian
mengetahui pasar modal (Yasa, 2008). Bagi underwriter yang belum mempunyai
underwriter yang memiliki reputasi tinggi, mereka berani memberikan harga yang
33
Reputasi underwriter dapat dikatakan sebagai sinyal. Underwriter dengan
penawaran saham yang diserap oleh pasar (Calen, 2011). Dengan demikian ada
rendah tingkat initial return yang didapatkan dan hal ini sejalan dengan signaling
theory.
sejalan dengan hasil penelitian Novita (2019), Kardi (2014) dan Riyadi (2014).
untuk membeli saham suatu perusahaan pada saat penawaran perdana. Dengan
yang sudah tahan uji terhadap kadar resiko yang dialami, maka hal ini bisa
menarik investor karena diyakini perusahaan yang sudah lama berdiri bisa
yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya return yang diterima oleh
34
Umur perusahaan menunjukkan kredibilitas maupun reputasi perusahaan
berbagai kondisi ekonomi dan akan mengurangi tingkat underpricing. Hasil ini
sejalan dengan hasil penelitian Tyagita (2009) dan Manurung dan Nila (2019).
underpricing
akan dijual pada saat IPO, namun hanya sebagian kecil dari jumlah keseluruhan
saham emiten yang akan dijual pada saat IPO. Proposi dari saham yang ditahan
dari pemegang saham lama dapat menunjukan aliran informasi dari saham
emiten ke calon investor. Semakin besar proposi saham yang dipegang oleh
pemegang saham lama semakin banyak informasi privat yang dimiliki oleh
sinyal positif bagi investor, karena entrepreneur lebih mengenal atau memiliki
35
informasi lebih mengenai perusahaan dari pada investor. Informasi tingkat
pertanda bahwa prospek perusahaannya baik. Hal ini membuat investor akan
yang akan datang sehingga para pemegang saham lama enggan untuk
melepaskan saham nya. Hal ini dapat digambarkan sebagai sinyal dari pihak
emiten kepada investor bahwa, prospek perusahaan dimasa yang akan datang
underpricing. hasil temuan tersebut sejalan dengan temuan yang dilakukan oleh
Putro (2014) dan Maya (2013). Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil
hipotesis:
36
BAB III
METODE PENELITIAN
penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun
2014 sampai dengan 2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu penelitian yang
direncanakan dimulai dari bulan Desember 2019 sampai dengan Januari 2019.
Public Offering (IPO) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode
2014 sampai dengan 2018. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana populasi akan dijadikan
atau initial return positif pada saat Initial Public Offering (IPO) pada tahun
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk angka angka (Ghozali,
2005). Data ini dapat berupa Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tahun
37
2014 sampai dengan tahun 2018. Sumber data yang digunakan adalah data
dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan dari
mendukung.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dan studi
mempelajari uraian-uraian dari buku-buku, karya ilmiah berupa skripsi, artikel dan
dalam penelitian ini meliputi laporan tahunan perusahaan yang melakukan Initial
Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 sampai dengan
tahun 2018.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda untuk menguji pengaruh Return On Equity, Earning Per Share, Debt
asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak
38
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
tujuan untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, dengan cara melihat tabel deskriptif yang menunjukan hasil
pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi semua
SPSS.
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Cara untuk megetahui apakah data tersebut terdistribusi secara normal
atau tidak yaitu dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S
pengamatan yang lain. Jika varian dan residual dari satu pengamatan ke
39
ada atau tidaknya heterokedastisitas model regresi dengan cara melihat grafik
residual (SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu
yaitu:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
tidak terjadi multikolinearitas. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau nilai VIF > 10
(Ghozali, 2005).
40
Model Regresi
Keterangan :
Upit : Underpricing
I : perusahaan sampel
t : tahun 2014-2018 e :
error
adalah antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1, berarti
41
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
42
terhadap variabel terikat Y.
3.6.1 Underpricing
CP-OP
IR =
OP
Keterangan:
(primer)
43
3.6.2 Profitabilitas
sebagai berikut :
oleh investor saham (atau calon investor saham untuk menganalisis kemampuan
digunakan untuk menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Rasio ini juga
diukur dengan membandingkan total hutang (debt) dengan total ekuitas (equity).
Total Hutang
DER =
Total Ekuitas
44
3.6.5 Ukuran Perusahaan
perusahaan diukur dengan menghitung log natural total aktiva tahun terakhir
audit seorang auditor pada suatu bidang industri tertentu. Auditor sebagai salah
melakukan IPO, sehingga hasil pengujian auditor ini sangat dibutuhkan oleh para
dengan menggunakan variabel dummy untuk underwriter yang masuk dua puluh
terkemuka dan tidak masuk untuk emiten yang menggunakan underwriter yang
45
Pemeringkatan dua puluh underwriterteraktif diperoleh melalui fact book yang
bertahan dan menjadi bukti perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil
informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada yang baru saja
merupakan saham yang akan dijual pada saat IPO, namun hanya sebagian kecil
dari jumlah keseluruhan saham emiten yang akan dijual pada saat IPO.
saham yang ditawarkan dengan modal ditempatkan dan disetor penuh. Secara
46
BAB IV
penawaranumum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2014
sampai dengan 2018 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasilpemilihan sampel
sesuai dengan kriteria yang telah dibuat pada bab III, maka dapat dipilih sebanyak 100 sampel
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
NO Keterangan Jumlah
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-
47
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
2018, dan nilai maximum sebesar 1,25814 dimiliki PT Borneo Olah Sarana
Sukses Tbk tahun 2018, dengan nilai rata rata 0,4189982 dimiliki PT Panca Budi
Idaman Tbk tahun 2017 dan standar deviasi sebesar 0,20699591 dimiliki oleh PT
Tridomain Performance Materials Tbk tahun 2018. Untuk nilai standar deviasi
dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel lebih kecil dari pada
Tridomain Performance Materials Tbk tahun 2018 dan nilai maksimum sebesar
48
15,57305 dimiliki PT MD Pictures Tbk tahun 2018 dengan nilai rata – rata
sebesar 2,67159118. Untuk nilai standar deviasi dapat dilihat bahwa nilai standar
deviasi dari seluruh variabel lebih kecil dari pada nilai rata-rata seluruh variabel
Bank Ina Perdana Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar 2,96501 dimiliki
PT. Bank Yudha Bhakti Tbk tahun 2015 dengan nilai rata – rata sebesar
1,1515087 dan standar deviasi sebesar 0,58074750. Untuk nilai standar deviasi
dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel lebih kecil dari pada
PT Phapros Tbk tahun 2018 dan nilai maksimun sebesar 2,56200 dimiliki oleh PT
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk tahun 2018 dengan nilai rata –
rata sebesar 2,4654041 dan standar deviasi sebesar 0,05679029. Untuk nilai
standar deviasi dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel
lebih kecil dari pada nilai rata-rata seluruh variabel sehingga dapat disimpulkan
diketahui sebesar 0,00000 dimiliki PT Mitra Maparya Asuransi Tbk dan nilai
maksimum sebesar 1,00000 dimiliki PT Bank Dinar Indonesia Tbk dengan nilai
rata – rata sebesar 0,16 dan nilai standar deviasi sebesar 0,368. Untuk nilai
standar deviasi dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel
49
lebih kecil dari pada nilai rata-rata seluruh variabel sehingga dapat disimpulkan
Phapros Tbk. dan niai maksimum sebesar 1,00000 dimiliki PT Yelooo Integra
Datanet Tbk. dengan nilai rata – rata sebesar 0,54 dan standar deviasi sebesar
0,501. Untuk nilai standar deviasi dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari
seluruh variabel lebih kecil dari pada nilai rata-rata seluruh variabel sehingga
dimiliki oleh PT PP Properti Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar
7,93725 dimiliki PT Phapros Tbk tahun 2018 dengan nilai rata – rata sebesar
dan standar deviasi sebesar 1,71037316. Untuk nilai standar deviasi dapat dilihat
bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel lebih kecil dari pada nilai rata-
dengan baik.
sebesar 0,00111 dimiliki oleh PT Bank BRIsyariah Tbk tahun 2018 dan nilai
maksimum sebesar 7,33333 dimiliki oleh PT Shield On Service Tbk tahun 2018
Technologies Tbk tahun 2015 dan standar deviasi sebesar 0,33525315. Untuk
nilai standar deviasi dapat dilihat bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel
lebih kecil dari pada nilai rata-rata seluruh variabel sehingga dapat disimpulkan
50
Variabel underpricing diketahui memiliki nilai minimum sebesar 0,00347
dimiliki oleh PT Surya Pertiwi Tbk tahun 2018 dan nilai maksimum sebesar
0,70000 dimiliki oleh PT Batavia Prosperindo Trans Tbk tahun 2018 dengan nilai
rata – rata sebesar 0,7372778 dan nilai standar deviasi sebesar 0,25086668
dimiliki oleh PT Mitra Keluarga Tbk 2015.Untuk nilai standar deviasi dapat dilihat
bahwa nilai standar deviasi dari seluruh variabel lebih kecil dari pada nilai rata-
dengan baik.
linear berganda, diperlukan uji asumsi klasik atas model yang digunakan untuk
memastikan bahwa dalam penelitian ini data yang digunakan terdistribusi secara
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang
dari kolmogorov smirnov z statistik. Jika probabilitas z statistik lebih besar dari
0,05 maka nilai distribusi data dikatakan normal, sedangkan jika probabilitas z
statistik lebih kecil dari 0,05 maka nilai residual dalam suatu model regresi tidak
51
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
N 100
a,b Mean 0,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 0,20682809
Most Extreme Differences Absolute 0,081
Positive 0,073
Negative -0,081
Test Statistic 0,081
Asymp. Sig. (2-tailed) c
0,099
Output yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,099. Oleh karena itu nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan bahwa data terdistribusi
dengan normal dan model regresi pada penelitian ini layak untuk digunakan.
scatterplot harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi
sebagai berikut :
52
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola
yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
model regresi.
dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai
53
nilai Tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2005). Untuk melihat ada
Tabel 4.5
bahwa seluruh variabel bebas memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF
kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
masalah multikolinearitas.
54
Tabel 4.6
Interpretasi Model
Unstandardized
Variabel coefficient (β) Thitung Sig. T
(Constant) 2,933 2,902 0,005
PROFITABILITAS -0,378 -3,472 0,001
EPS -0,007 -0,845 0,400
FINANCIAL LEVERAGE -0,004 -0,115 0,908
SIZE -0,866 -2,109 0,038
RAUD -0,001 -0,009 0,993
RUND -0,162 -3,595 0,001
AGE -0,032 -2,460 0,016
PPS 0,010 0,595 0,553
R Square = 0,320
Ajd. R Square = 0,261
F hitung = 5,360
Sig. F = 0,000
Persamaan regresi :
Y = 2,933 - 0,378 X1-- 0,007 X2-- 0,004 X3 - 0,866 X4 - 0,001 X5- 0,162 X6- 0,032
X7 + 0,010 X8
1. Nilai konstanta dari model regresi adalah 2,933yang berarti jika variabel
2,933.
55
profitabilitas sebesar 1 satuan, maka underpricing akan mengalami
dianggap konstan.
konstan.
dianggap konstan.
56
kenaikanreputasi underwriter sebesar 1 satuan, maka underpricing
dengan arah positif sebesar 0,010. Hal ini menggambarkan bahwa jika
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari Tabel 4.6 dapat diperoleh nilai
Hasil ini berarti bahwa 26,1% variasi underpricing saham dapat dijelaskan oleh
saham. Sedangkan sisanya 73,9% dijelaskan oleh variabel laninnya yang tidak
57
4.5.2 Uji F
Hasil ujisimultan model regresi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7
Berdasarkan pada Tabel 4.7 di atas, untuk model regresi dari delapan
signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapatdisimpulkan bahwa secara bersama-
4.5.3 Uji t
58
probabilitas. Hasil darimodel statistik secara parsial yang dapat dilihat pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Uji Parsial (Uji t)
Variabel Sig.
X1 (Profitabilitas) 0,001
X2 (EPS) 0,400
X3 (Financial Leverange) 0,908
X4 (SIZE) 0,038
X5 (Reputasi auditor) 0,993
X6 (Reputasi underwriter) 0,001
X7 (Umur perusahaan) 0,016
X8 (Presentase Saham) 0,553
berpengaruh terhadap underpricing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
yang lebih kecil dari α (0,001 < 0,05).Dengan demikian H1 yang menyatakan
terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar
terhadap underpricing, ditolak. Hasil ini sejalan dengan penelitian Purwanti dan
Eddy (2017) dan Novita (2019) yang menemukan EPS tidak berpengaruh
terhadap underpricing.
59
Hasil pengujian secara parsial menunjukan variabel financial leverange
tidak berpengaruh terhadap underpricing. Hal ini dapat dilihat dari nilai
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Novita (2019) dan Djahsan (2017)
underpricing.
berpengaruh terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
terhadap underpricing
berpengaruh terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
dengan Assari, dkk (2014) dan Novita (2019) yang menemukan reputasi auditor
berpengaruh terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
60
sejalan dengan penellitian Hasil penelitian Apriliani (2015), Novita (2019) dan
underpricing.
berpengaruh terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
dengan penelitian Waridatussulusi (2018), Tyagita (2009) dan Manurung dan Nila
underpricing.
penawaran saham tidak berpengaruh terhadap underprcing. Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansi yang lebih besar dari α (0,553 >0,05).Dengan demikian H8
underpricing, ditolak. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Kartika dan I
Made (2017) dan Novitasari dan Ari (2018), yang menunjukkan bahwa tidak
4.6 Pembahasan
61
Berdasarkan signaling theory profitabilitas yang tinggi dapat menjadi sinyal
di masa yang akan datang dan laba merupakan informasi penting bagi investor
besar nilai ROE maka mencerminkan resiko perusahaan IPO tersebut rendah,
sehingga nilai ROE yang tinggi dapat mengurangi ketidakpastian saham dimasa
perusahaan dapat optimal dalam memperoleh dana dan menjual saham dengan
harga optimal yang berarti juga semakin rendah tingkat underpricing.Hasil ini
sejalan dengan temuan Novita (2019), Mayasari (2018), Tyagita (2009) dan
Waridatussulusi (2018).
pendek atau investor yang tujuannya hanya ingin memperoleh initial return, akan
baiknya sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, investor
berharap bahwa dana hasil penjualan saham kepada masyarakat dapat dikelola
dengan baik oleh perusahaan secara efektif dan efisien. Perusahaan harus
secara tepat menggunakan dana hasil penjualan saham agar tidak terjadi
pengeluaran yang tidak berguna atau tidak menguntungkan. Dengan kata lain
62
perusahaan harus melakukan seleksi yang tepat untuk melakukan investasi apa
saja yang dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan
datang. Dengan demikian nilai EPS yang tinggi atau rendah tidak menjadi faktor
dengan penelitian Purwanti dan Eddy (2017) dan Novita (2019) yang
juga disebabkan rasio hutang ini lebih mencerminkan risiko perusahaan yang
tersebut. Oleh sebab itu tingkat ketidakpastiannya akan semakin tinggi dan
menyebabkan nilai underpricing akan semakin tinggi pula. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Novita (2019) dan Djahsan (2017) yang menemukan
63
4.6.4 Pengaruhukuran perusahaanterhadap Underpricing
perusahaan berskala besar pada umumnya rendah karena dengan skala yang
perusahaan yang berskala besar cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan
yang lebih tinggi dan lebih besar dianggap mampu bertahan dalam waktu yang
perusahaan yang memiliki skala ekonomi yang lebih tinggi, karena investor
dan Haryanto (2017), Gunawan (2018) dan Sembiring, dkk (2018), yang
64
4.6.5 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing
signaling theory auditor yang bereputasi tinggi dapat digunakan sebagai tanda
bereputasi tinggi akan memberikan keyakinan yang lebih besar kepada investor
akan kualitas informasi yang disajikan dalam prospektus dan laporan keuangan
perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika emiten yang menyewa auditor yang
dengan emiten yang tidak menggunakan auditor yang tidak punya nama. Artinya
yang memadai di mata investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan Assari, dkk
underwriter memiliki peran penting untuk membantu emiten dalam proses IPO.
65
keadaan pasar begitu pula sebaliknya underwriter lebih memiliki informasi
investor akan tertarik untuk membeli saham yang ditawakan oleh underwriter
tidak memiliki reputasi yang baik. Hal ini dapat dikarenakan underwriter yang
prospek dan resiko yang dimiliki oleh emiten. Menurut signaling theory emiten
underwriter yang bereputasi baik. Hasil ini sejalan dengan penellitian Hasil
penelitian Apriliani (2015), Novita (2019) dan Kardi (2014) menemukan reputasi
mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam
66
laba dalam berbagai kondisi ekonomi dan akan mengurangi tingkat underpricing.
Sedangkan perusahaan yang belum lama berdiri akan lebih sulit dalam
berdiri. Hasil ini sejalan dengan penelitian Waridatussulusi (2018), Tyagita (2009)
dan Manurung dan Nila (2019). yang menemukan bahwa umur perusahaan
bahwa besar kecilnya saham yang ditawarkan kepada publik belum bisa
saham yang ditawarkan kepada publik itu tinggi, belum tentu mampu
(2013) yang menyatakan bahwa para investor yang menganggap bahwa secara
pada jumlah lembar saham yang ditawarkan tetapi berapa nilai penawaran
67
saham. Hasil ini sejalan dengan temuan penelitian Kartika dan I Made (2017)
dan Novitasari dan Ari (2018), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
68
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
investasi.
dilihat perusahaan dengan skala ekonomi yang lebih tinggi dan lebih besar
69
dimiliki oleh emiten. Tingginya permintaan yang dilakukan oleh investor
5.2 Keterbatasan
underpricing yang melakukan IPO secara keseluruhan. Hal ini disebabkan tingkat
sisanya 73,9% dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini.
5.3 Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani Linda Dan Elva Nuraina. 2018.Pengaruh Return On Assets (ROA) Dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Underpricing Saham Perdana Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi. ISSN : 2337 – 9723.
Asrie, Shinta Puspita & Zaenal Arifin. 2018. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Tingkat Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public
Offering Di Bursa Efek Indonesia.JurnalUniversistas Islam Indonesia.
Hal : 3-14.
Assari, Hestytia Nirmala, Ahmad Juanda Dan Eny Suprapti. 2014. Pengaruh
Financial Leverage, ROI, ROE, Reputasi Auditor, Dan Reputasi
Underwriter Terhadap Tingkat Underpricing Saham Pada Saat IPO Di
BEI. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN: 2088-0685 Vol.4 No.
1, April 2014. Hal : 545-554.
71
Diva, Riyanti Arintia. 2018. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Saham Pada Saat Initial Public Offering (IPO) Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2015. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan
BisnisUniversitas LampungBandar Lampung2018.
Hanafi, M Mamduh dan Abdul Halim, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kelima.UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Proseding Simposium
Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.
Jayanti, Kiki Dwi 2017. Pengaruh Size, Return On Assets Dan Financial
Leverage Terhadap Tingkat Underpricing Penawaran Saham Perdana
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2016. JurnalAkuntansi
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Kardi, Novie. 2014. Pengaruh Reputasi KAP Dan Reputasi Penjamin Emisi
Terhadap Underpricing Pada Saat Initial Public Offering (IPO) (Pada
Perusahaan Yang Melakukan IPO Tahun 2011-2012 Di BEI). Artikel
Skripsi.Universitas Negeri Padang.
Kartika, Gusti Ayu Sri dan I Made Pande Dwiana Putra. 2017.
Faktor-FaktorUnderpricingInitial Public Offering Di Bursa Efek Indonesia.
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universiitas Udayana Vol.19.3.
Juni (2017) Hal : 2205-2233.
Kartini dan Payamta., (2002), “Analisis Perilaku Harga Saham Dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pada Penawaran Perdana”, Prespektif, Vol 7, No
2, Desember 2002. Hal :182-190.
72
Kristiantari, I Dewa Ayu. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi Humanika. Vol. 2. No. 2 Juni 2013.
Hal : 785-811.
Lestari, Anggelia Hayu, Raden Rustam dan Hidayat Sri Sulasmiyati 2015.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada
Penawaran Umum Perdana Di BEI Periode 2012-2014. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 25 No. 1 Agustus 2015. pp. 1-9.
Lutfianto, Ary Sukma. 2013. Determinan Initial Return Saham Go Public Tahun
2006-2011. Jurnal Imu Manajemen, Volume 1 No. 1,Januari 2013.
Manurung, Sarah Torgara Aprillia dan Nila Firdausi Nuzula. 2019. Pengaruh
Variabel Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saat Initial Public
Offering (IPO) (Studi Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2018). JurnalAdministrasi Bisnis (JAB) Vol.
69No.1April2019. Hal : 58:66.
Novita, Liskia 2019. Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap
Underpricing Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering
(IPO) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Khairun Ternate.
Novitasari, Dewi dan Ari Dewi Cahyati. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Underpricing Saham Pada Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek
Indonesia (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun (2013-2016). Jurnal PETA, Vol 3 No 1,
Januari 2018. Hal 34-64.
73
Melakukan Initial Public Offering (IPO) Di BEI Periode 2010-
2015.Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis universitas Diponegoro
Semarang.
Purwanti, Dan Eddy Irsan Siregar. 2017. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Underpricing Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesiaperiode 1996-2015. Jurnal Aplikasi Manajemen, Ekonomi dan
Bisnis Vol. 2, No.1, Oktober 2017. Hal.73-93.
Saifudin Dan Dia Rahmawati 2016. Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Non
Akuntansi Terhadap Underpricing Ketika Initial Public Offering Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 1 (1), 2016, Hal:
33–46.
74
Sembiring, Era Franatalia, Gina Rahmawati & Ferby Wijaya Kusumawati. 2018.
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Perusahaan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Inspirasi Bisnis dan
Manajemen, Vol 2, (2), 2018, Hal. 167-176
Thoriq, Kemas Nurcholish, Sri Hartoyo, & Hendro Sasongko. 2018. Faktor
Internal Dan Eksternal Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Saat
IPO Di BEI tahun 2010-2016. Jurnal Aplikasi Manajemen dan Bisnis,
Vol. 4 No. 1, Januari 2018. Hal. 19-31.
Widhiastina, Putu Dan Rida Prihatni. 2016. Pengaruh Return On Asset, Financial
Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadapunderpricing Pada
Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) Di Bursa Efek
Indonesia.Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi. Volume 11, No.2,Tahun
2016. Hal : 1-119.
www.e-bursa.com
www.idx.com
www.sahamok.com
75
LAMPIRAN 1
76
X3 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
X4 = Financial leverage terhadap underpricing.
X5 = Persentase saham Ukuran perusahaan
pemilik lama berpengaruh negatif
X6 = Tujuan penggunaan signifikan terhadap
dana underpricing.
Financial leverange
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
underpricing.
Presentase saham
tidak berpengaruh
terhadap underpricing.
Tujuan penggunaan
dana tidak
berbengaruh terhadap
underpricing.
77
Profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan
negatif terhadap
underpricing.
78
LAMPIRAN 2
Profitabilitas ROE =
Rata-rata saham biasa
3.
Earning per EPS = Laba Bersih – Dividen Saham –Dividen Saham Preferen
share Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar
4.
Financial Total Hutang
Leverange DER =
Total Ekuitas
79
LAMPIRAN 3
KODE UNDER PROF EPS DER SIZE RAUD RUND AGE PPS
SAHAM
ASMI 0,500 0,2604704 2,0014800 1,3581820 2,4480650 0 0 7,5498344 0,4415391
BINA 0,125 0,2143728 1,6639261 0,0850641 2,4970658 0 0 4,7958315 0,5101076
BALI 0,136 0,6076944 5,1228324 1,3565445 2,4696635 0 1 2,6457513 0,3453180
WTON 0,288 0,5748143 3,3918202 1,7309941 2,5229244 0 1 4,0000000 0,2377104
MDIA 0,094 0,4170105 3,4904285 0,6627154 2,4843559 0 1 2,2360680 0,1081080
DAJK 0,106 0,3833200 4,4796070 1,0361760 2,4892712 0 1 4,0000000 0,6666667
LINK 0,500 0,3350979 4,7791235 0,4679077 2,5264237 0 1 4,1231056 0,3272819
MGNA 0,476 0,2441533 2,5423891 2,0732319 2,4449434 0 0 5,3851648 0,0492083
BPII 0,100 0,3695305 4,5260187 0,4850323 2,4376084 0 0 3,8729833 1,5004183
TARA 0,698 0,0811146 0,6900000 0,7385943 2,4837678 0 1 2,6457513 0,6655574
DNAR 0,700 0,1664344 1,2556160 1,4575330 2,4792125 1 0 4,7958315 0,2857143
BIRD 0,146 0,7692478 5,8081425 1,7771816 2,5416023 0 1 3,4641016 0,1771265
SOCI 0,127 0,4673485 0,0130000 1,3056396 2,4487286 0 1 1,7320508 0,2964658
IMPC 0,500 0,4955495 5,7896237 1,0841925 2,5027561 0 1 5,6568542 0,3449425
AGRS 0,700 0,1842553 1,4374626 2,3969974 2,5176601 0 1 6,3245553 0,1880585
IBFN 0,007 0,2817317 2,7080502 2,2319705 2,5154393 1 1 4,6904158 0,2078634
BBYP 0,696 0,2219688 1,9685100 2,9650092 2,5201076 1 0 5,0000000 0,1017550
MIKA 0,247 0,5506081 3,6375862 0,4758555 2,5125456 0 1 5,0000000 1,8947349
PPRO 0,124 0,3207756 2,4527278 1,2836216 2,5206167 0 1 1,0000000 0,5379231
DMAS 0,043 0,3883589 3,1014427 0,4345119 2,5557514 0 1 4,5825757 0,1000000
MMLP 0,496 0,4449825 5,9454206 0,6906619 2,5120524 1 1 2,0000000 3,6869368
BOLT 0,500 0,1974328 6,6630114 0,8584151 2,4815518 0 1 5,6568542 0,2000000
ATIC 0,036 1,0536724 3,6953584 2,1526551 2,4785032 0 0 3,6055513 0,2686667
BIKA 0,500 0,6723394 4,6169011 1,8975486 2,5046194 1 1 2,6457513 0,3391517
MKNT 0,700 0,1895344 0,4382549 0,2967103 2,4101315 0 0 2,4494897 0,2000010
DPUM 0,500 0,2537746 1,9657128 0,5275177 2,5012236 1 1 1,4142136 0,3986685
IDPR 0,152 0,5290989 1,5390154 0,6259379 2,4965250 1 0 6,0827625 0,1512731
KINO 0,013 0,3847735 3,7658405 0,8986029 2,5262623 1 1 6,4807407 0,0961447
MTRA 0,157 0,5586392 3,8286414 1,0718242 2,4202450 0 1 5,9160798 0,2833333
MARI 0,027 0,6041227 7,0689128 0,8777261 2,4153656 0 1 3,0000000 0,2810497
POWR 0,027 0,4871630 0,0055000 1,4082500 2,4851130 0 1 4,8989795 0,9357160
SHIP 0,700 0,3808393 0,0071000 0,6068720 2,3630122 0 1 5,0990195 0,3549478
80
INCF 0,659 0,1915334 2,5572273 1,3007466 2,4532788 0 0 5,7445626 0,1170362
WSBP 0,102 0,5012481 3,0511670 1,5018083 2,5366076 0 0 1,0000000 0,0011975
PBSA 0,050 0,6841925 4,9931500 1,0013713 2,4747688 0 1 3,6055513 0,5979363
AGII 0,055 0,1673206 3,2657594 1,3390296 2,5412010 0 1 6,6332496 0,9227613
PRDA 0,015 0,6835484 4,3656432 1,8905962 2,4648593 0 0 5,1961524 0,0312500
BOGA 0,699 0,1929622 3,8422441 0,5148759 2,4180783 0 0 2,0000000 0,2294079
BELL 0,193 0,2002172 11,1412429 1,0121231 2,4500400 0 1 6,9282032 0,0048333
MPAB 0,500 0,8861711 4,4067192 0,0857690 2,4924824 0 1 3,7416574 0,7375186
CLEO 0,696 0,4451240 3,4339872 1,1566912 2,4698610 0 0 5,2915026 0,3888889
CSIS 0,500 0,2314143 3,3978585 1,0402127 2,4337560 0 1 4,5825757 5,3140097
FINN 0,695 0,2360046 4,8903491 2,3070982 2,4797266 1 0 5,9160798 2,8570496
FROZ 0,500 0,2730827 1,8341802 1,7543635 2,4536772 0 1 2,0000000 4,0000000
HOKI 0,103 0,4462331 3,2958369 0,8260542 2,4482850 0 1 3,6055513 2,3855129
HRTA 0,107 0,5489821 3,9080150 0,9388498 2,4873896 0 1 3,4641016 0,4166669
IPCM 0,058 0,5896144 5,3074258 0,8814645 2,4661459 1 0 7,4833148 0,0477167
KMRT 0,496 0,4466499 5,7727487 1,6179382 2,5321530 0 1 5,0000000 1,1333247
MARK 0,496 0,4929168 8,0511401 1,0584388 2,4188415 0 1 3,7416574 0,3750000
MCAS 0,495 0,7013679 6,3135480 1,3241377 2,3212835 0 1 2,4494897 7,0319657
MPOW 0,700 0,3590349 4,9767337 1,8163601 2,4461936 0 0 3,0000000 0,2638286
PBID 0,035 0,4182142 5,1789706 0,8425384 2,4957957 0 1 5,1961524 0,5802008
PORT 0,075 0,6362005 6,1426609 1,1007252 2,4835647 0 1 3,6055513 3,8780488
TGRA 0,700 0,7986608 0,0700000 0,2883384 2,4373285 0 0 4,5825757 0,0400000
TOPS 0,497 0,5631313 5,1998221 1,8401274 2,5213020 0 1 4,5825757 0,5513138
WEGE 0,021 0,4711268 3,2063983 0,4630793 2,5101901 0 1 2,8284271 0,1671309
WOOD 0,077 0,3140954 3,7683836 1,0747591 2,5248334 0 0 5,1961524 0,4000000
CAMP 0,497 0,3088286 5,5745466 0,9300548 2,4860124 0 0 4,6904158 0,0564972
NASA 0,699 0,4561758 0,9300000 0,3389849 2,4807093 0 0 1,4142136 0,2667000
BOSS 0,500 1,2581446 2,8015405 1,3556577 2,4478478 0 0 2,4494897 0,0025000
BPTR 0,700 0,1592827 1,5216990 1,2410275 2,4440084 0 1 1,7320508 0,2375000
BRIS 0,069 0,1970754 3,2402459 1,7641312 2,3512713 1 1 7,0000000 0,0011113
CITY 0,700 0,6648163 4,3710921 1,1657510 2,4638142 0 0 2,4494897 0,0511538
DFAM 0,696 0,6644451 2,3706175 0,1962250 2,4378658 0 0 2,4494897 0,2074669
DIVA 0,112 0,4396186 4,9751463 2,7642797 2,4128726 0 0 3,7416574 0,0096903
DUCK 0,495 0,4749060 5,0498560 0,8137352 2,4615876 0 0 2,0000000 0,0487016
FILM 0,495 0,6450154 15,5730498 0,6133635 2,4251589 0 0 3,8729833 0,0735904
GHON 0,500 0,4954206 3,9437155 1,3534301 2,4533009 0 1 4,0000000 0,9025409
GOOD 0,498 0,5464253 4,0391842 1,3529916 2,5298772 1 0 4,7958315 2,5792915
HKMU 0,496 0,3130646 4,7319790 1,5547807 2,4866599 0 0 2,6457513 0,2153199
IPCC 0,046 0,7409903 9,4845572 0,6419584 2,4444929 1 1 2,2360680 0,0240237
JSKY 0,500 0,4666398 3,4339872 1,7750759 2,4540851 0 1 3,0000000 1,6222028
KPAL 0,696 0,2722831 4,4632609 1,9732149 2,4700752 0 0 3,6055513 0,1295077
81
LAND 0,500 0,2414537 4,4404135 0,9290700 2,4517892 0 0 2,2360680 0,0204555
LUCK 0,497 0,3756723 3,2580965 0,6273650 2,3980280 0 1 7,0000000 0,1293645
MAPA 0,500 0,5459628 4,8121844 1,3593269 2,5214347 1 1 1,4142136 0,0125684
MGRO 0,502 0,2039712 2,1053529 1,1520977 2,4836056 0 1 2,4494897 0,3999997
MOLI 0,500 0,2863927 3,6109179 0,6485315 2,4998907 0 0 7,6157731 0,9745007
MSIN 0,050 0,5448838 4,0016809 1,0681261 2,4801202 0 1 4,1231056 0,1913692
NFCX 0,497 0,2347574 1,5411591 0,8514617 2,3679160 0 1 2,0000000 0,1199994
POLL 0,496 0,3036529 2,1517622 1,4324829 2,5273400 0 0 1,7320508 0,5666666
PRIM 0,500 0,2841465 2,1972246 0,4657061 2,4410398 0 0 2,0000000 0,1824677
PZZA 0,005 0,6182804 5,1179938 1,7438951 2,4993314 1 1 5,4772256 0,2739710
SATU 0,692 0,2784267 14,6631785 1,8572649 2,4363195 0 0 2,2360680 0,2166666
SKRN 0,500 0,4890369 4,3564524 1,4664068 2,4924495 0 0 4,5825757 0,4000000
SOSS 0,500 0,3630152 2,9236991 1,9687325 2,4302431 0 0 3,6055513 7,3333333
SPTO 0,026 0,5353728 4,4252058 1,2699734 2,5100321 0 1 6,2449980 0,1851852
SWAT 0,700 0,0570579 0,3800000 0,7991590 2,4523282 0 1 5,1961524 0,3140676
TDPM 0,500 0,2670540 0,0008000 1,0602889 2,4272768 0 1 3,7416574 0,0036372
TNCA 0,693 0,4838771 2,4087453 1,0868947 2,3354272 0 0 4,6904158 1,3859810
URBN 0,500 0,1965856 3,3065203 1,6751708 2,4857063 0 0 7,0710678 0,0833300
ZONE 0,497 0,4609061 2,4742669 1,0959891 2,4424557 0 0 3,4641016 3,0987734
DIGI 0,700 0,3006184 1,4158532 1,3496490 2,3231275 0 0 2,2360680 0,3876923
PEHA 0,503 0,4226071 6,6147256 0,8225436 2,2050145 0 0 7,9372539 0,6705727
YELO 0,489 0,3379098 11,7575173 0,8197617 2,5454514 0 0 1,0000000 0,0789474
RISE 0,693 0,0916781 1,0986123 0,4767501 2,5055703 0 1 3,7416574 0,4184333
BTPS 0,497 0,5452017 4,5747110 0,8564578 2,5620012 1 1 2,0000000 0,4500000
NICK 0,700 0,3754035 2,7080502 0,9131492 2,3680645 0 0 3,1622777 0,2556679
PANI 0,694 0,0978695 3,1851122 0,9771573 2,3871345 0 0 4,1231056 0,1733333
POLA 0,689 0,2856499 2,1138430 0,2456208 2,4369055 0 0 4,0000000 0,3180125
82
LAMPIRAN 4
STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LAMPIRAN 5
UJI NORMALITAS
N 100
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation ,20682809
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,073
Negative -,081
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) c
,099
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
83
LAMPIRAN 6
UJI HETEROSKEDASTISITAS
LAMPIRAN 7
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficients
a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) 2,933 1,011 2,902 ,005
PROFITABILITAS -,378 ,109 -,312 -3,472 ,001 ,924 1,082
a. Dependent Variable: UP
84
LAMPIRAN 8
Model Summary
b
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
LAMPIRAN 9
a. UJI F
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,995 8 ,249 5,360 b
,000
Residual 4,235 91 ,047
Total 6,230 99
a. Dependent Variable: UP
b. Predictors: (Constant), PPS, RAUD, EPS, AGE, RUND, FINANCIAL
LEVERAGE, PROFITABILITAS, SIZE
85
LAMPIRAN 10
b. UJI T
Coefficients
a
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
a. Dependent Variable: UP
86