Anda di halaman 1dari 10

HANDOUT

ZAT ADIKTIF
KELAS VIII SMP

Disusun Oleh :
Retno Kusumaningtyas, S.Pd
PETA KONSEP

Zat Adiktif

Berdasarkan Berdasarkan
Asalnya Cara Kerja

Zat Psiko Sedatif /


Narkotika Psikotropika Stimulan Halusinogen
Aktif lainnya Depresan

Golongan I Golongan I

Golongan II Golongan II

Golongan III Golongan III

Golongan IV

1
ZAT ADIKTIF

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan studi pustaka dan mencari
informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
jenis-jenis zat adiktif dengan benar.
2. Melalui kegiatan studi pustaka dan mencari
informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan
dengan benar.
3. Melalui kegiatan percobaan, peserta didik dapat
membuat model tentang bahaya rokok bagi
kesehatan dengan teliti.

Pada bagian sebelumnya kamu telah belajar banyak tentang zat aditif. Pada bagian ini
kamu akan belajar tentang zat adiktif. Tahukah kamu apakah zat adiktif itu? Zat adiktif adalah zat-
zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantunagn (adiksi) atau ingin
menggunakannya secara terus-menerus (ketagihan).
Pernahkan kamu mendengar bahwa orang yang terbiasa minum kopi, kemudian tidak
minum kopi akan merasa pusing? Gejala ini menunjukkan seseorang mengalami ketergantungan.
Berdasarkan asalnya, zat adiktif dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu narkotika, psikotropika,
dan zat psiko-aktif lainnya. Sedangkan berdasarkan cara kerjanya, zat adiktif terbagi menjadi,
stimulan, sedatif/depresan, dan halusinogen

JENIS-JENIS ZAT ADIKTIF BERDASARKAN ASALNYA

A. Narkotika
Narkotika merupakan zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan
dokter. Penggunaan narkotika tanpa pengawasan dokter adalah melanggar hukum. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menyebabkan
ketergantungan bagi penggunanya.

2
Narkotika dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan , yaitu :
1. Golongan I
Narkotika golongan ini sangat berbahaya karena berpotensi
sangat tinggi menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalam pengobatan. Contoh: heroin/putaw,
kokain, opium, ganja, jicing, dan katinon.

Gambar 1.Ganja dan Opium


Sumber : winnetnews.com

2. Golongan II
Narkotika golongan ini berpotensi tinggi
dalam menyebabkan ketergantungan
dan dapat digunakan sebagai pilihan
terakhir dalam pengobatan. Contoh :
Gambar 2. Morfin dan Metadon morfin, petidin, fentanil, dan metadon.
Sumber : wirahadie.com

3. Golongan III
Narkotika golongan ini berpotensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan dan banyak digunakan dalam pengobatan.
Contoh : kodein, buprenorfin, etilmorfina, nikokodina,
polkodina, dan propiram

Gambar 3. Kodein
Sumber : wid.web.id

B. Psikotropika
Psikotropika merupakan obat yang berkhasiat psiko-aktif yang memengaruhi mental
dan perilaku seseorang. Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :

3
1. Golongan I
Psikotropika jenis ini berpotensi sangat kuat
menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan sebagai obat. Contoh :
ekstasi/MDMA (metil dioksi metamfetamin),
LSD (Lysergic acid diethylamide), dan
STP/DOM (dimetoksi alpha
dimetilpenetilamina).
Gambar 4. Psikotropika Golongan I
Sumber : blog.ruangguru.com

2. Golongan II
Psikotropika jenis ini berpotensi kuat menyebabkan
ketergantungan dan sangat terbatas digunakan
sebagai obat. Contoh : amfetamin, metamfetamin,
fenisiklidin, dan ritalin.

Gambar 5. Amfetamin
Sumber : zamlook.blogspot.com

3. Golongan III
Psikotropika jenis ini berpotensi sedang
menyebabkan ketergantungan dan banyak
digunakan sebagai obat. Contoh : pentobarbital
dan flunitrazepam.

Gambar 6. pentobarbital
Sumber : 123rf.com

4
4. Golongan IV
Psikotropika jenis ini berpotensi ringan dalam
menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan
sebagai obat. Contoh : diazepam, klobazam, fenobarbital,
barbital, klorazepam, dan nitrazepam.
Gambar 7. diazepam
Sumber : news.rusabook.com

C. Zat Psiko-aktif
Beberapa contoh zat psiko-aktif selain narkotika dan psikotropika, antara lain alkohol,
nikotin, dan kafein.
1. Alkohol
Jenis alkohol yang banyak
digunakan yaitu etanol (C2H5OH).
Zat ini dapat diperoleh secara alami
melalui fermentasi glukosa dengan
ragi (Saccharomyces cerevisiae).
Bila seseorang meminum minuman
beralkohol, maka kandungan alkohol
Gambar 8. Minuman Beralkohol dalam darahnya akan tinggi,
Sumber : bbc.com
menyebabkan orang itu mabuk dan
mengalami penurunan kesadaran.

2. Nikotin
Nikotin terdapat dalam daun tembakau. Daun
tembakau ini biasanya digunakan sebagai bahan
pembuatan rokok. Akibatnya, orang yang merokok
dapat lebih tahan kantuk atau lebih aktif. Namun
demikian, merokok berbahaya bagi kesehatan karena
dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker
Gambar 9. Nikotin pada Rokok
paru-paru. Sumber : halodoc.com

5
3. Kafein
Kafein merupakan zat yang secara alami
terdapat dalam kopi. Kafein juga ditemukan
dalam teh dan dikenal dengan nama theine,
namun kadarnya tidak sebanyak kafein dalam
kopi. Kafein merupakan stimulus yang
mampumeningkatkan kerja otak.
Mengonsumsi kopi tidak dilarang, tetapi tidak
Gambar 10. Kafein pada Kopi dianjurkan untuk dikonsumsi secara
Sumber : hellosehat.com
berlebihan.

JENIS-JENIS ZAT ADIKTIF BERDASARKAN CARA KERJA


PADA TUBUH
A. Stimulan
Stimulan merupakan zat adiktif yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat
atau fungsi organ tubuh lainnya, seperti meningkatkan detak jantung , laju pernapasan, dan
tekanan darah. Stimulan akan membuat orang lebih siaga dan tidak merasakan lelah, contohnya
kafein, nikotin, kokain, dan metamfetamin.

B. Sedatif / Depresan
Sedatif/depresan merupakan zat adiktif yang memiliki efek berkebalikan dengan
stimulan. Depresan akan menghambat aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh
lainnya. Depresan akan menurunkan kesadaran dan menyebabkan rasa kantuk, menurunkan
tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan membuat otot lebih rileks. Contoh depresan,
misalnya asam barbiturat, alkohol, dan diazepam.

C. Halusinogen
Halusinogen merupakan zat adiktif yang memberikan efek halusinasi atau khayal.
Pengguna zat ini akan mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Contoh
halusinogen, misalnya, LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid dyethylamide).

6
DAMPAK PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF BAGI KESEHATAN
A. Dampak Penggunaan Narkotika
Dampak Penggunaan
Nama Zat
Jangka Pendek Jangka Panjang
Heroin, Morfin, - Menghilangkan rasa nyeri - Menyebabkan
Opium, dan - Ketegangan berkurang ketergantungan
Kodein - Rasa nyaman diikuti perasaan - Menyebabkan kematian
seperti mimpi dan mengantuk - Menyebabkan sembelit
- Gangguan siklus menstruasi
bagi pengguna wanita
- Impotensi
- Tertular penyakit berbahaya,
seperti hepatitis dan AIDS
Ganja - Timbul rasa cemas dan - Daya pikir berkurang
gembira menjadi satu - Motivasi belajar turun drastis
- Banyak bicara - Perhatian ke lingkungan
- Tertawa terbahak-bahak sekitar berkurang
- Halusinasi - Radang paru-paru
- Berubahnya perasaan waktu - Daya tahan tubuh menurun
dan ruang - Gangguan sistem peredaran
- Peningkatan denyut jantung darah
- Mata merah
- Mulut dan tenggorokan kering
Kokain - Rasa percaya diri meningkat - Kurang gizi
- Banyak bicara - Anemia
- Rasa lelah hilang - Kerusakan pada hidung
- Kebutuhan tidur berkurang - Gangguan jiwa
- Halusinasi penglihatan serta
perabaan

7
B. Dampak Penggunaan Psikotropika
Dampak Penggunaan
Nama Zat
Jangka Pendek Jangka Panjang
Ekstasi dan Sabu - Menyebabkan terjaga (tidak - Kurang gizi
tidur) - Anemia
- Rasa riang - Penyakit jantung
- Perasaan melambung - Gangguan jiwa
- Rasa nyaman - Pecah pembuluh darah
- Meningkatkan keakraban - Stroke
- Timbul rasa tidak enak - Kematian
- Murung
- Nafsu makan hilang
- Berkeringat
- Rasa haus
- Badan gemetar
- Jantung berdebar
- Tekanan darah meningkat

C. Dampak Penggunaan Zat Psiko-Aktif Lainnya


Inhalansia dapat menyebabkan kematian mendadak akibat kekurangan oksigen atau
karena ilusi, halusinasi, dan persepsi yang salah. Penggunaan inhalansia jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan otak, paru-paru, ginjal, dan jantung.
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke dalam pembuluh darah, menuju
otak, dan menekan kerja otak. Akibat jangka pendek, dari mengonsumsi alkohol yaitu mabuk,
jalan sempoyongan, menyebabkan keinginan untuk merusak, dan dapat menyebabkan
kecelakaan akibat mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk. Dalam jangka panjang
alkohol dapat merusak hati, merusak kelenjar getah lambung, kerusakan sistem saraf,
menyebabkan gangguan jantung, dan meningkatkan resiko kanker. Ibu hamil pecandu alkohol
akan melahirkan bayi yang cacat.
Selain nikotin, dalam rokok juga terdapat sekitar 4.000 senyawa, termasuk tar dan
karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi tubuh. Senyawa-senyawa ini dapat

8
menyebabkan kanker paru, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, dan impotensi.

Gambar 11. Berbagai Senyawa Kimia dalam Rokok


Sumber : Dok. Kemdikbud

DAFTAR PUSTAKA

Ramadhan, Karunia. 2020. Kenali Golongan dan Jenis Narkotika.


https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698073/kenali-golongan-dan-jenis-
narkotika. Diakses 18 November 2020 pukul 19.40

Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester I. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai