Anda di halaman 1dari 22

Narkotika,

Psikotropika, dan Zat


Adiktif
Kelompok 2
01
Sebaran Kasus
Narkoba di
Indonesia
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI)
berhasil mengungkap 55.392 kasus tindak pidana
narkoba dan 71.994 orang tersangka, dengan barang
bukti narkoba berupa 42,71 Ton sabu; 71,33 Ton Ganja;
1.630.102,69 Butir Ekstasi; dan 186,4 Kg Kokain dalam
kurun waktu tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022.
02
Narkotika,
Psikotropika,
dan Zat Adiktif
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja
menurunkan fungsi otak serta merangsang susunan saraf
pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang
tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada
pemakainya.
Obat serta bahan-bahan aktif yang
apabila dikonsumsi oleh organisme
hidup, maka dapat menyebabkan
kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara
terus-menerus. Jika dihentikan dapat
memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa.

Zat Adiktif
03
Golongan
Narkotika dan
Psikotropika
Golongan Narkotika
Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin/Putaw, Ganja.
Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Pethidin.
Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Kodein, Etil Morfin.
Golongan Psikotropika
Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh:
Ekstasi

Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
Golongan Psikotropika
Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contoh: amobarbital,
pentobarbital.

Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam
(BK, DUM).
04
Efek yang
Dihasilkan
Narkoba
Efek yang Dihasilkan Narkoba

Menurunnya Gangguan
Dehidrasi Tingkat Kematian Kualitas
Kesadaran Hidup
Penyalahgunaan zat Pemakai yang Dampak yang paling Penggunaan
tersebut bisa menggunakan buruk terjadi jika si obat-obatan tersebut
menyebabkan obat-obatan tersebut pemakai juga bisa
keseimbangan dalam dosis yang menggunakan mempengaruhi
elektrolit berkurang. berlebih, efeknya obat-obatan tersebut kualitas hidup
Akibatnya badan justru membuat tubuh dalam dosis yang tinggi misalnya susah
kekurangan cairan. terlalu rileks sehingga atau yang dikenal berkonsentrasi saat
kesadaran berkurang dengan overdosis. bekerja hingga
drastis. Akibatnya dapat mengalami masalah
menimbulkan keuangan.
kematian.
05
Ganja dan Sabu
Ganja dan Sabu

Ganja
Psikotropika yang mengandung
tetrahidrokanabinol dan kanabidiol yang
membuat pemakainya mengalami euforia.
Ganja biasanya dibuat menjadi rokok untuk
dihisap supaya efek dari zatnya bereaksi.

Sabu
Obat psikostimulansia dan simpatomimetik
yang digunakan untuk kasus parah gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatian atau
nerkolepsi dengan nama Desoxyn, tetapi juga
disalahgunakan sebagai narkotika.
06
Penyebab
Terjerumus dalam
Dunia Narkoba
dan Solusi
Penyebab Terjerumus dalam Dunia
Narkoba
● Keyakinan Adiktif.
● Kepribadian Adiktif.
● Ketidakmampuan Menghadapi
Masalah.
● Tidak Terpenuhinya Kebutuhan
Emosional.
● Kurangnya Dukungan Sosial.
● Faktor kepribadian.
● Faktor Keluarga.
● Faktor Lingkungan.
Solusi dari Penyebab Tersebut
Jangan pernah untuk
mencoba-coba menggunakan
narkotika, kecuali atas dasar
pertimbangan medis atau dokter.

Mengetahui akan berbagai macam


dampak buruk narkoba.

Memilih pergaulan yang baik dan


jauhi pergaulan yang bisa
mengantarkan kita pada
penyalahgunaan narkotika.
07
Video Kesaksian
Seseorang
Terbebas dari
Dunia Narkoba
https://youtu.be/MZZpzN506Q0
Terima
kasih
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata
dalam penulisan dan penyampaian.

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai