Disusun oleh:
(181014201613)
Pekerja 59%
Pelajar 24%
Populasi umum 17%
C. Pengertian Narkoba
Narkotika, Psikotropika dan bahan berbahaya lainnya yaitu bahan atau zat yang
dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan
perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik. Penyalah
gunaan Zat (NARKOBA) adalah penggunaan obat untuk maksud tertentu yang tidak
sesuai dengan indikasi.
1. Narkoba dibagi menjadi dua bagian yaitu, psikotropika dan narkotika.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintesis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yg dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
2. Narkotika dapat dibedahkan menjadi 3 golongan yaitu :
Golongan 1
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Golongan 2
Pilihan Terakhir untuk terapi
Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol 1
Contoh : Morfin, Petidin.
Golongan 3
Sering untuk therapy
Ketergantungan lebih ringan
contoh : Codein
3. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan yaitu
Golongan 1
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan Tidak untuk
Terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Ecstasy
Gilongan 2
Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir Ketergantungan
tinggi tetapi kurang dari gol I
Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin), metakualon
Golongan 3
Sering untuk terapi, ketergantungan sedang
Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam.
Golongan 4
Untuk terapi, ketergantungan ringan
Contoh : Diazepam, klobazam, bromazepam
D. Zat Adiktif lainnya
Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga
mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan kecanduan.
Diantaranya Minuman ,alkohol, Zat Inhalasi/LEM, Nikotin/Rokok.
Jenis Narkoba yg paling banyak digunakan yaitu ganja, shabu, dan ekstasi .
contoh narkoba Heroin, Kokain, Ganja, Sabu, Ekstasi, DLL.
Zat adiktif
Ngelem mengandung Lysergic Acid Diethyilamide (LSD)
menyebabkan “fly”
Rokok mengandung Nikotin
Minuman beralkohol
E. Ciri-ciri fisik
Berat badan turun drastis
Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitam-hitaman
Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan
ada tanda bekas luka
Buang air besar dan kecil kurang lancar
F. Ciri-ciri perilaku
Malas dan sering melupakan tanggung jawab &tugas2 rutinnya
Sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
Suka mencuri uang di rumah, sekolah atau t4 pekerjaan dan menggadaikan
barang-2 berharga di rumah
Selalu kehabisan uang
Waktunya di rumah kerapkali dihabiskan di kmr tidur, kloset, gudang, ruang
yg gelap, kamar mandi, atau t4 sepi lainnya
Takut air, jika terkena akan terasa sakit, krn itu mereka jd malas mandi
Sering batuk-2 dan pilek berkepanjangan, biasanya tjd pd saat gejala “putus
zat”
Bicara cadel atau pelo jalan sempoyongan
Sering mengalami mimpi buruk
Mengalami nyeri kepala dan sendi-2
Mengeluarkan air mata dan keringat berlebihan
Sering menguap
Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
G. Ciri-ciri emosi
Sangat sensitif dan cepat bosan
Membangkang bila ditegur/dimarahi
Emosinya naik turun & tdk ragu utk memukul orang atau berbicara kasar pd
anggota keluarga /org di sekitarnya
Nafsu makan tidak menentu
H. Pemberdayaan Masyarakat
Pengoperasian toko online www.tokostopnarkoba.bnn.go.id, menjadi media
pemasaran yang cukup efektif untuk para mantan pecandu dan para
penggiat anti narkoba yang telah menghasilkan produk kreatif yang bernilai
jual tinggi berupa souvenir, kerajinan tangan, makanan maupun pakaian.
Pembentukan Penggiat Anti Narkoba di seluruh Indonesia, baik yang berada
di lingkungan pemerintahan, lingkungan pendidikan, dan tempat kerja. Di
tahun 2019 ini BNN telah berhasil membentuk Penggiat Anti Narkoba di
seluruh Indonesia sebanyak 29.485 orang.
Penjangkauan berbasis masyarakat
I. Penjangkauan berbasis masyarakat
Layanan penjangkauan berbasis masyarakat menjangkau dan melibatkan
pengguna napza yang saat ini tidak menerima pengobatan karena tidak
tersedianya, tidak dapat diaksesnya, atau tidak dapat diterimanya layanan
yang ada di komunitas mereka.
Penjangkauan juga menargetkan individu yang terdampak oleh penggunaan
napza oleh orang lain (mis. pasangan seksual, mitra berbagi jarum suntik,
dll.).
J. Tujuan dari penjangkauan berbasis komunitas adalah untuk mengidentifikasi
populasi yang terkena dampak, melibatkan mereka, memberikan perawatan
berbasis komunitas, dan, jika perlu, merujuk ke modalitas pengobatan yang lebih
intensif.
Model dan metode pengobatan:
Informasi dan keterkaitan dengan layanan yang melayani kebutuhan
dasar (keamanan, makanan, tempat tinggal, kebersihan dan pakaian)
Tes dan konseling HIV/HCV
Vaksinasi hepatitis B
Edukasi tentang efek napza dan risiko yang dihadapi dalam penggunaan
napza
Penilaian dasar gangguan penyalahgunaan napza
Intervensi singkat untuk memotivasi perubahan perilaku penggunaan
napza
Rujukan ke pengobatan untuk gangguan penyalahgunaan napza
Konseling dasar/dukungan sosial
Rujukan ke layanan pengobatan kesehatan sesuai kebutuhan
Layanan pencegahan overdosis termasuk nalokson darurat