Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan 1 yang berjudul “
Tujuan Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan dan Pentingnya Komunikasi antara
Perawat-Pasien, Perawat-Keluarga” ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Emi sebagai dosen mata kuliah
Komunikasi Keperawatan 1. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan
dan harapkan untuk pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat memberikan manfaat dan solusi untuk pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian komunikasi.
2. Mengetahui tujuan komunikasi dalam layanan kesehatan.
3. Mengetahui pentingnya komunikasi antara perawat-pasien, perawat-keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi
atau memberitahukan. Komunikasi adalah hubungan kontak antara manusia baik
individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi
adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya.Widjaja (2008:1). Menurut Suprapto (2011:6)
komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
1) Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti orang lain (komunikan). Dalam
menjalankan perannya sebagai komunikator, perawat perlu menyampaikan pesan
dengan jelas, lengkap dan sopan. Hal ini sangat penting agar pesan kita dapat diterima
oleh klien, teman sejawat maupun kolega, sehingga tujuan bersama dalam membantu
kesembuhan klien dapat dicapai.
2) Memahami orang lain. Sebagai komunikator, proses komunikasi tidak akan dapat
berlangsung dengan baik bila perawat tidak dapat memahami kondisi atau apa yang
diingin oleh klien (komunikan). Pemahaman ini sangat penting agar proses
komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
3) Supaya gagasan dapat diterima orang lain.Selain sebagai komunikator, perawat juga
sebagai educator yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien. Peran ini akan
efektif dan berhasil bila apa yang disampaikan oleh perawat dapat dimengerti dan
diterima oleh klien.
2) Attitude change,
4) Behavior change
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan
terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan
kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial
dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini
menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai
bagian dari sistem sosial.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang
buruk.Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam
hal ini perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya
komunikasi juga terjadi pada tim keperawatan. Hal ini terjadi karena beberapa sebab
diantaranya adalah:
(1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat melakukan
intraksi dengan klien.
(2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah
secara terapeutik.
(3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang berdampak
terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai komunikasi kesehatan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa komunikasi merupakan penyampaian informasi yang berisi ide, perasaan,
perhatian, makna, serta pikiran yang diberikan oleh pengirim informasi kepada penerima
informasi dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk
mengubah sikap dan perilakunya. Komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan
nonverbal. Komunikasi verbal yang paling baik miliki setiap individu adalah sikap asertif
yaitu tidak menang sendiri dan tidak terlalu menahan diri terhadap intervensi orang lain.
Untuk mendapatkan komunikasi yang efektif harus memerhatikan syarat-syarat dalam
berkomunikasi antara lain saling menghormati, empati, penyampaian jelas, dan rendah
hati. Dalam kehidupan tidak mungkin akan berkomunikasi dengan diri sendiri, tetapi
juga perlu berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi terdiri dari
komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi
organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi interkultural. Komunikasi yang dilakukan
dengan juga pasti tidak akan selalu berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan yang
mengharuskan pihak yang berkomunikasi mengondisikannya. Hambatan dalam
berkomunikasi dapat berasal dari pengirim pesan, penerima pesan, lingkungan sekitar,
maupun dari pesan itu sendiri.
3.2 Saran
Penulis memberikan saran agar kiranya Mahasiswa-mahasiswi STIKES dr. Soebandi
khususnya pada prodi S1 Keperawatan agar dapat berkomunikasi dengan baik yaitu
dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti serta penekanan
kalimat yang jelas supaya hubungan perawat dan klien semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://komkes3.blogspot.com/2016/03/makalah-komunikasi-kesehatan-1.html?m=1
https://www.scribd.com/doc/126705660/Makalah-Komunikasi-Dalam-Pelayanan-Kesehatan
https://www.academia.edu/36593589/Buku_Ajar_Komunikasi_Pelayanan_Kesehatan