Anda di halaman 1dari 4

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)

Keluarga Klien dengan Harga Diri Rendah

KASUS

An. X usia 5 tahun senang bermain bola. Namun pada suatu hari, ketika An. X
bermain bola bersama teman-temannya dia tidak bisa memasukkan bola ke gawang dan dia
dicela oleh temannya. Sejak kejadian itu An.X mengatakan tidak mau lagi bermain dengan
orang lain, dia hanya mau bermain sendiri di rumah. Ibunya juga melihat bahwa saat ini An.
X lebih pasif dan takut untuk mencoba hal baru. Hingga akhirnya sang ibu membawa An. X
ke klinik terdekat untuk konsultasi dengan tenaga kesehatan disana. Disana An. X tampak
diam, murung dan kurang inisiatif ketika diajak berbicara atau bermain.

Pertemuan ke 2 : Mendemonstrasikan dan melatih keluarga menstimulasi


perkembangan serta merencanakan tindakan

Proses Keperawatan

a. Kondisi klien

DATA PRIMER : Ibunya mengatakan bahwa An X lebih pasif dan takut untuk
mencoba hal baru.

DATA SUBJEKTIF : An X selalu mengatakan bahwa tidak mau main lagi dengan
orang lain An X hanya ingin bermain sendiri di rumah

DATA OBJEKTIF : An X terlihat tampak diam, murung dan kurang inisiatif ketika
diajak berbicara atau bermain

Diagnosa keperawatan

Harga Diri Rendah

b. Tujuan khusus

1) Membangun hubungan saling percaya dengan pasien An X


2) Mendemonstrasikan atau melatih keluarga menstimulus perkembangan serta
merencanakan tindakan

c. Tindakan keperawatan
1) Perawat membangun hubungan saling percaya yang baik dengan pasien An X. dan
keluarga
2) Perawat bisa memberikan demonstrasi atau contoh dalam upaya meningkatkan
psikososial pasien An X pada keluarga pasien.
3) Perawat mendiskusikan serta mendemostrasikan dan melatih keluarga menstimulasi
perkembangan
4) Strategi Komunikasi

a. Fase Orientasi

1) Salam
“Assalamualaikum ibu, selamat pagi.”
“Apakah betul ini dengan ibu dari pasien An X?”
“Kalau boleh tau biasa dipanggil dengan sebutan siapa ibu?”
“Baik ibu, perkenalkan saya perawat (…) yang bertugas pada pagi hari ini, utnuk
berdiskusi bersama ibu seperti kemaren ibu.”

2) Evaluasi validasi
“Apakah ibu masih ingat dengan diskusi kita kemaren tentang ciri-ciri
perkembambangan anak usia 3-6 tahun ibu?”
“Baik, hari ini kita akan mendemostrasikan dan melatih ibu menstimulasi
perkembangan anak

3) Kontrak
d. Topik “Baik, hari ini kita akan mendemostrasikan dan melatih ibu menstimulasi
perkembangan anak, apakah ibu bersedia?

e. Waktu
“Baiklah ibu, kita akan berbincang-bincang kurang lebih 30 menit ya ibu.”
f. Tempat
“Untuk tempatnya ibu ingin berbincang dimana ya bu? Di ruangan ini saja atau di
taman bermain disana ibu?”
“Oh disini ya ibu, baik ibu mari kita mulai perbincanagan kita hari ini
Fase Kerja

”Selamat pagi X.... sedang apa?

Sekarang adek main apa?

Bermain bola?

Boleh kakak lihat bolanya?

Wah bolanya bagus, adik suka bermain bola ya?

memang adik idolanya siapa kalo main seepak bola ?

messi? Wahhh hebat dong ! semoga nanti adekbisa jadi messi juniorr

Ayah dan ibu pasti bangga dengan X ya... Baiklah X kakak

akan berbicara lagi dengan ibu, X terus berlatih ya..

“ Tadi ibu sudah melihat bagaimana cara menstimulasi inisiatif anak

ibu….sekarang ibu coba melakukannya….

bagus sekali bu…

jadi kalua X mau melakukan sesuatu jangan langsung dilarang, bahkan bisa disuruh

melakukan sesuatu. Pertahankan cara ibu mengasuh X semoga

perkembangannya akan bagus. Agar perkembangan X lebih baik lagi apa

rencana ibu? ...... bagus kalau begitu.....Apakah masih ada yang ingin ibu

tanyakan ?”

b. Fase Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subjektif

“Nah Ibu, hari ini kita sudah mempraktikkan mengenai cara menstimulasi
perkembangan kemampuan adek X. Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar
mengenai cara menstimulasi perkembangan kemampuan adek X?”

“Alhamdulillah jika ibu senang dan memahami”


b) Evaluasi objektif

“Nah karena ibu sudah memahami terkait apa yang sudah kita praktikkan tadi.
Bisa tolong disampaikan kembali seperti apa cara menstimulasi perkembangan
anak bu, secara singkat saja bu sesuai pemahaman ibu”

“Wah bagus sekali ibu, benar jawabannya. Ibu memang sudah benar-benar
memahami apa yang sudah kita praktikkan tadi”

2) Rencana tindak lanjut

“Begini ibu, karena kita sudah mempraktikkan cara menstimulasi perkembangan


anak dan ibu juga sudah memahaminya. Bagaimana jika apa yang sudah kita
pelajari pada pertemuan ini kita masukkan dalam agenda latihan adek X. Jadi nanti
ibu bisa menuliskan keterangan pada agenda yang sudah kita buat ini. Latihan
kemampuan perkembangan apa saja yang sudah dilakukan setiap harinya dan
bagaimana respon adek X dalam melakukannya. Hal ini bertujuan agar ibu dapat
mengetahui tahapan kemampuan perkembangan dari adek X. Bagaimana ibu,
apakah ibu berkenan?”

3) Kontrak yang akan datang

a. Kontrak Topik
“Nah karena agenda latihan adek X sudah terbentuk, jadi saya harap ibu dapat
menerapkannya di rumah pada adek X ya bu. Ibu dan adek X bisa kembali
kesini satu minggu lagi ya bu untuk evaluasi agenda latihan yang sudah adek X
lakukan. Bagaimana apakah ibu berkenan?”
b. Kontrak Waktu
“Untuk waktunya mungkin sekitar 20 menit ibu, apakah ibu berkenan?”
c. Kontrak Tempat
“Untuk tempatnya ibu ingin kita berbincang dimana untuk pertemuan minggu
depan bu?”
“Baiklah ibu, minggu depan kita akan berbincang di ruangan anak ya bu”

Anda mungkin juga menyukai