Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENYAKIT TYPHOID

Disusun oleh:

Roby Luqmanul Hakim (19010135)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES dr. SOEBANDI JEMBER
Tahun 2019/202

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam tifoid  menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di negara yang sedang berkembang
karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air bersih yang dapat diminum.  Diagnose dari
pelubangan penyakit tipus dapat sangat berbahaya apabila terjadi selama kehamilan atau pada periode
setelah melahirkan. Kebanyakan penyebaran penyakit demam tifoid ini tertular pada manusia pada
daerah – daerah berkembang, ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang belum baik, hygiene personal
yang buruk. Salah satu contoh yaitu di Negara Nigeria, dimana terdapat 467 kasus dari tahun 1996
sampai dengan 2000

Dalam lingkungan kita menjadi endemic di selatan dan amerika utara, timur tengah, tenggara dan
hampir seluruh asia termasuk india. diseluruh seluruh dunia tercatat sekitar 33 juta kasus dari demam
tifoid, dan menyebabkan lebih dari 500.000 kematian

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu penyakit demam tifoid?

2. Apa penyebab penyebab demam tifoid?

3. Bagaimana gejala dari demam tifoid?

4. Bagaimana pengaruh demam tifoid pada ibu hamil?

5. Bagaimana pengobatan demam tifoid?

6. Bagaimana vaksinasi demam tifoid?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEMAM TIFOID

Demam tifoid merupakan penyakit  yang penyebaran penyakitnya melalui media tertentu dari distribusi
global, gejala yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen, diare dan demam tinggi.
Penyakit Ini adalah satu penyakit febrile yang disebabkan oleh bakteri gram negative salmonella
enterica dan menjadi salah satu masalah kesehatan di  Negara berkembang dimana di Negara tersebut
memiliki pelayanan kesehatan yang lemah, personal hygiene yang lemah dan serta kebersihan makanan
yang kurang. Ini adalah endemik pada beberapa bagian dari Negara berkembang, pengelolaan limbah
yang buruk juga dapat menjadi factor penyebab penularan demam tifoid, karena dapat menulari
makanan.

B. Penyebab Demam Tifoid

Salmonellae adalah organisme aerobik, tidak berbentuk spora, dan memiliki flagel basil.  Salmonella
typhi, yang bertindak sebagai agen penyakit demam tifoid adalah satu anggota dari genus salmonella
yang mana masuk dalam kingdom Enterobacteriaceae daribakteri gram negatif. Anggota dari genus ini
mempunyai satu keanekaragaman pengaruh pathogenic.. Sel dari Salmonella typhi membentuk panjang
2-3 μm dan berdiameter 0.4 - 0.6 μm

Salmonella dapat beradaptasi pada media yang rendah Mg2+, pada lingkungan yang memiliki pH
rendah. Salmonella berevolusi saat menjangkiti bermacam-macam binatang melata, burung dan
binatang mamalia dan menghasilkan pada beberapa sindrom yang berbeda, dari penyakit akut, hingga
penyakit fatal. Salmonella  juga sangat cepat berkembang pada daerah pertanian, karena menjadi salah
satu media yang besar atas penyebaran salmonella. Makanan yang banyak menjadi medianya yaitu,
keju, rempah-rempah, sayuran, buah segar dan akan menyebar saat di ekspor.

C. Gejala Demam Tifoid

Gejala dari penyakit demam tifoid, ditandai oleh demam yang sangat tinggi, paradoxical bradycardia,
ruam yang berwarna merah, dan yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen dan
diare. Pasien yang menderita demam tifoid, mungkin memiliki gejala yang kebih berat, seperti,
pendarahan pada alat pencernaan, perlubangan pada bagian ileum, penyakit otak, pancreatitis akut,
perlubangan usus, gangguan pada limpa, osteomyelitis pada tulang belakang, bisul, kelainan fungsi
tubuh. Untuk lebih langkap. Dapat dilihat pada tabel berikut :

3
No
No. Gejala Gejala
.

1. Rose spot 16. Bone marrow depression

2. Relative bradycardia 17. Eosinophilia

3. Stepwise fever 18. Isolated hepatomegaly

4. Liver abscess 19. Cardiac conduction defect

5. Generalized edema 20. Epistaxis

6. Septicemia of digestive origin 21. Intestinal haemorrhages

7. Suppurative lymphatic abscess 22. Pneumonitis

8. Typhoid glomerulonephritis 23. Severe anemia

9. Pancreatitis 24. Cardiovascular insuffiency

10. Ileal perforation 25. Myocarditis

11. Constipation during 1st week of fever 26. Meningitis

12.  Diarrhea during 2nd week of fever 27. Cholecystitis

13. Mild splenomegaly and leucopenia 28. Osteitis

14. Burning micturition 29. Thyroiditis

15. Neutrophilia 30. Diffuse abdominal pain

Salmonella typhi juga dapat menjadi factor dari keguguran janin, jangkitan neonatal, penyakit pada hati
yang diperberat oleh salmonella.

D. Pengaruh Tifoid pada Kehamilan

Penyakit demam tifoid menjadi sangat berbahaya apabila berjangkit selama kehamilan, memiliki factor
berbahaya daripada diare, komplikasi seperti pendarahan pada bagian dalam perut, kelainana fungsi
hati, perlubangan usus. Ini menjadi resiko besar dari keguguran dan kematian janin, dan berpotensi
terjadi infeksi transplacental dari janin, menyebabkan kerusakan hati pada bayi dan pembentukan

4
imunitas terganggu. walau pembahasan baru muncul bahwa demam tifoid tidak mempengaruhi
kehamilan. Bisapun terjadi klahiran prematur, serta kematian neonatal.

Pemberian vaksin pada ibu hamil biasanya hanya diberikan disaat ibu hamil yang terjangkiti bepergian
ke daerah endemic.

E. Penanganan untuk Tifoid

Penyakit demam tifoid dapat dikurangi dengan menyediakan air bersih dan kondisi higienis yang baik.
Penanganan untuk demam tifoid yaitu dengan menggunakan chloramphenicol, ampicillin, trimethoprim
dan sulphamethoxazole yang biasa disebut garis pertama dari antibiotik. Pengobatan antibiotik sangat
efektif saat penggunaan chloramphenicol pertama pada tahun 1940an sebagai penanganan demam
tifoid. Hasilnya juga baik karena dapat menurunkan angka kematian hingga 25%. Untuk lebih lengkap,
perhatikan tabel beikut:

No. Obat No. Obat

1. Ampicilin 6. Cotrimoxazole

2. Azithromycin 7. Fleroxacin

3. Ceftriaxone 8. Fluoroquinolone

4. Ceftriaxone 9. Norfloxacin

5. Ceftriaxone 10. Ofloxacin

E. Vaksinasi

Pusat control penyakit dan pencegaha telah menidentifikasi imunisasi menjadi agenda penting bagi
Negara berkembang yang menjadi tempat berkembang salmonella thypi. Vaksin ini berlandaskan
identifikasi gen bakteri dan mekanisme imunologi dari daya tahan ke penyakit.

Ada tiga macam vaksin untuk melawan tifoid ini, yaitu:

No. Tipe Vaksin Komposisi dosis Keberhasilan Efek samping


(%)

1. parenteral vaksin Tersusun atas zat 60-67% Reaksi local yang


sel tak aktif asan karbol panas sel berat
vaksin yang tidak
aktif

2. Parenteral Natibodi virulensi Sekali suntikan 63-72% -sakit pada

5
Capsular poly berupa butir 25 mcg (0,5 ml) daerah tusukan
polysaccharide
accharide - demam (3%)

vaccine Vi -tidak enak


badan
[ViCPs]
-muntah

3. Vaksin hidup yang S.thypi hidup yang 3-4 kapsul 60-90% -sakit


diperlemah (Ty21a diperlemah pada     abdomen
vaksin)
- mual

- muntah

- diare

- ruam

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demam tifoid  menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di negara yang sedang berkembang
karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan kekurangan air bersih yang dapat diminum. Demam tifoid
merupakan penyakit  yang penyebaran penyakitnya melalui media tertentu dari distribusi global, gejala
yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit pada bagian abdomen, diare dan demam tinggi.

Salmonella typhi, bertindak sebagai agen penyakit demam tifoid yang mana masuk dalam kingdom
Enterobacteriaceae daribakteri gram negatif. Sel dari Salmonella typhi membentuk panjang 2-3 μm dan
berdiameter 0.4 - 0.6 μm Gejala dari penyakit demam tifoid, ditandai oleh demam yang sangat tinggi,
paradoxical bradycardia, ruam yang berwarna merah, dan yang paling umum yaitu sakit kepala, sakit
pada bagian abdomen dan diare.

Penyakit demam tifoid menjadi sangat berbahaya apabila berjangkit selama kehamilan dan menjadi
resiko besar dari keguguran dan kematian janin, dan berpotensi terjadi infeksi transplacental dari janin,
menyebabkan kerusakan hati pada bayi dan pembentukan imunitas terganggu.

Ada 3 jenis vaksin tifoid yaitu:

1. parenteral vaksin sel tak aktif

2. Parenteral Capsular polysaccharide vaccine Vi [ViCPs]

3. Vaksin hidup yang diperlemah (Ty21a vaksin)

Anda mungkin juga menyukai