Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AFNY ARTI SINAGA

NIM : 4183311043

KELA : PSPM E 2018

MATA KULIAH: KAPITA SELEKTA MATEMATIKA

FAKTA, KONSEP, PRINSIP, PROSEDUR DALAM MATEMATIKA

Matematika adalah cabang ilmu pengetauan yang sangat penting dan sangat berperan
dalam perkembangan dunia. Untuk mengetahui matematika lebih jauh, kita harus mengetahui
pengertian matematika itu sendiri Pengertian matematika yaitu bahasa simbol yang terdefinisikan
secara sistematik, antara satu konsep dengan konsep yang lain saling berkaitan dan pembuktian
matematika dibangun dengan penalaran deduktif.

Matematika bukan merupakan suatu hal yang asing yang terdengar di telinga kita, setiap
saat pasti kita selalu dihadapkan dengan yang namanya matematika. Matematika merupakan
ratunya ilmu, semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitugan. Matematika berasal dari bahasa
latin "mathematika" yang mulanya diambil dari bahasa yunani "mathematike" yang berarti
mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu.
Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hamper sama yaitu mathein atau
mathenein yang artinya belajar. Jadi, berdasarkan asal katanya maka matematika berarti ilmu
pengetahuan yang didapat dengan berpikir.  Matematika merupakan suatu pelajaran yang
tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit.

Dalam hai ini, matematika mempunyai objek kajian yang bersifat Abtrak, walaupun tidak
setiap abtrak adalah matematika. Sementara beberapa matematikawan menganggap bahwa objek
kajian matematika itu adalah konkret dalam pikiran mereka, maka kita dapat menyebutkan
bahwa objek kajian matematika secara lebih tepat sebagai objek mental atau pikiran.
Muatan dalam matematika ada 4, yaitu:

1.    Konsep
2.    Fakta
3.    Prinsip
4.    Prosedur

A. Fakta
Fakta dalam matematika bisa berupa aksioma atau postulat. Aksioma adalah pernyataan yang
diandaikan benar pada suatu sistem dan diterima tanpa pembuktian, sebagai titik awal logika.
Aksioma hanya memuat istilah tak terdefinisi dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri, dan
tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat
membangun sistem tersebut , dan tidak saling bertentangan.

Contoh:
Apabila a dan b adalah bilangan real, maka berlaku a > b, a = b, atau a < b, pernyataan ini
merupakan sebuah aksioma.

Fakta adalah konvensi (kesepakatan) dalam matematika seperti lambang, notasi, ataupun aturan
seperti 5 + 2 × 10 = 5 + 20, di mana operasi perkalian didahulukan dari operasi penjumlahan.
Jadi tidak benar bahwa 5 + 2 ×10 = 7 × 10. Lambang “1” untuk menyatakan banyaknya sesuatu
yang tunggal merupakan contoh dari fakta. Begitu juga lambang “+”, “–“, ataupun ”×” untuk
operasi penjumlahan, pengurangan, ataupun perkalian. Seorang siswa dinyatakan telah
menguasai fakta jika ia dapat menuliskan fakta tersebut dan menggunakannya dengan benar.
Karenanya, cara mengajarkan fakta adalah dengan menghafal, drill, ataupun peragaan yang
berulang-ulang. 

B. Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan
sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Contoh konsep
abstrak misalnya Segitiga, Bil Asli, Bil Prima, dll. Contoh konsep kongkrit misalnya Penggaris,
Jangka, meja, kursi, dll.
Konsep dalam matematika dapat berupa istilah dan simbol, dimana dalam istilah ini ada yang
dapat didefinisikan dan ada pula yang tidak dapat didefinisikan:

1. Istilah tak terdefinisi : Istilah tak terdifinisi merupakan istilah dasar (primitif) yang
digunakan untuk membangun istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefinisikan, tetapi
dideskripsikan. Contohnya pada sistem matematika tertentu, kita mengenal istilah tak
terdefinisi seperti himpunan, grup, gelanggang, ruang vektor, titik, garis, dan bidang.
2. Istilah terdefinisi : Istilah terdifinisi merupakan istilah yang digunakan dalam sistem,
bukan istilah dasar, dan dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu
dan perumusannya menjadi suatu pernyataan yang benar. Contohnya dalam matematika,
kita bias mengenal istilah terdefinisi seperti fungsi, matriks dan vector.

Berbeda dengan fakta yang merupakan kesepakatan, konsep adalah suatu ide abstrak yang
memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasi suatu objek dan menerangkan apakah objek
tersebut merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Seorang siswa disebut
telah mempelajari konsep segitiga jika ia telah dapat membedakan yang termasuk segitiga dari
yang bukan segitiga. Untuk sampai ke tingkat tersebut, siswa harus dapat mengenali atribut atau
sifat-sifat khusus dari segitiga. 

Ada empat cara mengajarkan konsep, yaitu: 


1. Dengan cara membandingkan obyek matematika yang termasuk konsep dan yang tidak
termasuk konsep. Sebagai contoh, ketika membahas pengertian segitiga siku-siku, seorang guru
dapat memaparkan gambar bangun datar yang merupakan segitiga siku-siku dan yang bukan
segitiga siku-siku. 
2. Pendekatan deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti dengan
contoh-contoh dan yang bukan contohnya. Ketika membahas pengertian atau konsep segitiga
siku-siku; seorang guru SD dapat memulai proses pembelajarannya dengan mengemukakan
definisi bahwa: “Segitiga siku-siku adalah suatu segitiga yang salah satu sudutnya berbentuk
siku-siku. Dengan definisi atau pengertian itu sang guru lalu membahas contoh segitiga siku-siku
dan yang bukan segitiga siku-siku. Hal ini dapat dilakukan dengan tanya jawab, sehingga para
siswa dapat menentukan mana yang termasuk segitiga siku-siku dan mana yang bukan beserta
sebab-sebabnya. 
3. Pendekatan induktif, dimulai dari contoh lalu membahas definisinya. Dapatkah Anda
membuat contohnya sendiri seperti yang pernah Anda lakukan atau praktekkan di kelas? 
4. Kombinasi deduktif dan induktif, dimulai dari contoh lalu membahas definisinya dan kembali
ke contoh, atau dimulai dari definisi lalu membahas contohnya lalu kembali membahas
definisinya.  

C. Prinsip
Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil. Teorema adalah suatu pernyataan
matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa
hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah
terdefinisi, aksioma, dan pernyataan benar lainnya.
Contoh Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360^o.
Prinsip adalah suatu pernyataan yang memuat hubungan antara dua konsep atau lebih. 
Contohnya, rumus luas segitiga berikut: L = 1/2 . a . t 
Pada rumus luas segitiga di atas, didapati adanya beberapa konsep yang digunakan, yaitu konsep
luas, konsep panjang alas segitiga dan konsep tinggi segitiga.

D. Prosedur
Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau cara yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup langkah demi langkah dalam melakukan
tugas.
Berbeda dengan fakta yang merupakan kesepakatan, berbeda juga dengan konsep yang
merupakan ide abstrak, dan tentunya akan berbeda pula dengan prinsip yang merupakan rumus
atau teorema; keterampilan adalah suatu prosedur atau aturan untuk mendapatkan atau
memperoleh suatu hasil tertentu.  Seorang siswa dinyatakan belum menguasai suatu
keterampilan jika ia tidak menghasilkan suatu penyelesaian yang benar atau tidak dapat
menggunakan dengan tepat suatu prosedur atau aturan yang ada. Kesimpulannya, seorang siswa
dinyatakan telah menguasai suatu keterampilan jika ia dapat menggunakan dengan tepat suatu
prosedur atau aturan dan dapat menghasilkan suatu penyelesaian yang benar.  
Contoh: 
Untuk menentukan vektor resultan (vektor pengganti) 2 buah vektor dapat dilakukan dengan
cara:

 Cara Jajaran Genjang


 Cara Segitiga Vektor
 Cara Polygon

Anda mungkin juga menyukai